Peran Muhammadiyah dalam Mengatasi Pemerataan Pendidikan di Indonesia
Abstract
Perpaduan sistem sekolah umum dan madrasah atau pondok pesantren menjadi fokus pendidikan yang dikembangkan Muhammadiyah. Untuk melaksanakan usaha pendidikan tersebut, Muhammadiyah telah mendirikan organisasi amal yang dapat mengatasi pemerataan Pendidikan di Indonesia yaitu berupa: Pendidikan agama diajarkan di sekolah-sekolah umum modern, pesantren, mendirikan madrasah, dan mendirikan perguruan tinggi. Karena pengamatannya terhadap pendekatan dualistik pendidikan yang digunakan di Indonesia pada masa kolonial, K.H. Ahmad Dahlan berada di garis depan dalam upaya menciptakan sistem pendidikan Islam kontemporer yang pada akhirnya akan mempengaruhi pemikiran umat Islam. Menurut analisis kinerja pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa kelemahan mendasar, di antaranya: manajemen dan ketatalaksanaan sekolah serta perguruan tinggi, pendanaan yang kurang memadai, masalah kultural, kualitas pendidikan yang rendah, sumber daya manusia yang kurang, dan banyaknya penyimpangan moral. Pendidikan di era global saat ini menghadapi beberapa tantangan, seperti dampak globalisasi yang menimbulkan kecenderungan komoditisasi pendidikan, munculnya spirit internasionalisasi di lembaga pendidikan yang memerlukan standarisasi untuk meningkatkan daya saing global, serta semakin pentingnya ilmu pengetahuan, jaringan kerja sama, dan moral dalam era global. Oleh karena itu, pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa, dan semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan suatu masyarakat atau bangsa, maka semakin baik pula kualitas dan kemajuan masyarakat atau bangsa tersebut. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pendidikan dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas dan kemajuan suatu bangsa.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Laili Isrofa, Chaidir Rais Sayyaf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.