https://proceedings.ums.ac.id/nhcos/issue/feedProceeding National Health Conference of Science2022-09-28T02:19:08+07:00Open Journal Systems<p>Proceeding Title: <strong>Proceeding National Health Conference of Science<br /></strong>Organizer: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />ISSN (Online): <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220902211684251" target="_blank" rel="noopener">2963-1149</a></p> <p><a href="https://nhcos.ums.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">National Health Conference of Science</a> adalah seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dimaksudkan untuk mewadahi publikasi diseminasi dan artikulasi luaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para peneliti, dosen, praktisi dan mahasiswa.</p>https://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1133Front Matter2022-09-02T07:00:39+07:00Fahrun Nur Rosyid[email protected]<p>Assalamualaikum Wr. Wb.<br>Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur bagi Alloh SWT, atas limpahan rahmad dan Karunia Nya sehingga pelaksanaan National Health Conference Of Science and Call For Paper “Riset Kesehatan Untuk Perubahan” dapat berjalan baik dan lancar. Keberhasilan ini berkat dukungan mahasiswa dan dosen serta dukungan dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.<br>Seminar Nasional dan Call For Paper mengusung tema Riset Kesehatan Untuk Perubahan. Tema ini merupakan bentukkontribusi dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi terhadap segala bidang secara global, terutama dalam bidangkesehatan melalui research, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat. Prosiding ini dimaksudkan sebagai publikasi diseminasi dan artikulasi luaran penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para peneliti, dosen, praktisi dan mahasiswa.<br>Kami selaku Panitia mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta, penulis yang ikut mempublikasikan dan mempresentasikan karya ilmiahnya dalam acara ini, sertapara reviewer yang membantu meningkatkan kualitas tulisan dalam Call For Paper ini. Kami ucapkan juga terimakasih yang sebesar- besarnya kepada editor journal bereputasi yang telah bersedia bekerjasama memuat artikel peserta,serta Universitas Muhammadiyah Surakarta atas segala dukungannya.Kami menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanaan Call For Paper dan penyusunanProsiding ini masih belum sempurna, untuk itu segala saran dan masukan yang bersifat konstruktif kami harapkan demi perbaikan pelaksanaan Call For Paper selanjutnya. Akhirnyakami berharap semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mewujudkan Indonesia berkemajuan yang mendapat ridho dari Alloh SWT. Amiin Wassalamualaikum Wr. Wb..</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Fahrun Nur Rosyidhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1113Case Report : Asuhan Keperawatan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Ansietas di Ruang Hemodialisa RSUD Pandan Arang Boyolali2022-09-02T03:40:45+07:00Micho Fajar Pratama[email protected]Faizah Betty Rahayuningsih[email protected]<p>Masalah : Pasien dengan gagal ginjal kronis harus melakukan terapi dialisis sepanjang hidep mereka, selama dua atau tiga kali seminggu dan setiap terapi memerlukan waktu sekitar 4 sampai dengan 6 jam. Kecemasan dapat memperburuk keadaan dan bisa menimbulkan resiko yang lebi serius. Tujuan : Untuk mengetahui bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dengan ansietas diruang Hemodialisa RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode : Metode yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dengan ansietas. Hasil dan Pembahasan : Hasil dari penelitian ini diagnosa yang didapatkan adalah ansietas dan defisit pengetahuan. Simpulan dan Saran : Penulis dapat mengevaluasi pasien dengan ansietas supaya dapat mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Micho Fajar Pratama, Faizah Betty Rahayuningsihhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1114Pencegahan dan Penanganan Bendungan Payudara pada Ibu Nifas2022-09-02T03:56:13+07:00Adelia Nur Aziza[email protected]Faizah Betty Rahayuningsih[email protected]<p>Latar Belakang : Bendungan payudara disebabkan karena peningkatan aliran vena dan limfatik yang terjadi karena cara menyusui yang kurang tepat, cara menghisap bayi yang kurang kuat, putting susu yang tidak menonojol, putting susu yang terlalu panjang, pengosongan payudara yang tidak maksimal. Akibatnya dapat menimbulkan mastitis, abses payudara , nyeri pada payudara, peningkatan suhu tubuh<br>Tujuan: studi literatur untuk mengetahui pencegahan dan penanganan yang dapat dilakukan untuk ibu nifas yang mengalami bendungan payudara<br>Metode : Metode penelitian ini adalah litetarure review, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis data tentang pencegahan dan penanggulangan bendungan payudara pada ibu nifas selama 2 tahun terakhir melalui Google Scholar dan Garuda Risetdikti. Artikel penelitian ini menggunakan kata kunci ;bendungan payudara, pencegahan, penanggulangan, ibu nifas<br>Hasil; Pencegahan dan penaggulangan bendungan payudara pada ibu nifas dengan perawatan payudara , kupresur dan akupuntur, kompres daaun kubis, dan pijat oketani dapat mengatasi bendungan payudara pada ibu nifas</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Adelia Nur Aziza, Faizah Betty Rahayuningsihhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1116Efektifitas Thermo Terapy (Terapi Hangat) untuk Meredakan Nyeri Dada pada Pasien Acute Coronary Syndrome (ACS) di Ruang ICCU RS Soeradji Tirtonegoro Klaten : Case Report2022-09-02T03:59:28+07:00Aprina Indah Hapsari[email protected]Fahrun Nur Rosyid[email protected]Anna Dwi Irianti[email protected]<p>Sindrom koroner akut (SKA) adalah kondisi yang darah yang dihasilkan oleh pasokan ke arteri coroner mempengaruhi otot jantung yang tidak dapat digunakan dengan baik. Nyeri dada indikator utama sindrom koroner akut sering menjalar ke lengan kiri,dan punggung. Kualitas nyeri dada yang dirasakan seperti sesak, terasa berat, terasa diremas.SKA terhubung dengan tiga manifestasi klinis yaitu STEMI, NSTEMI atau angina tidak stabil. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat efektifitas thermotherapy untuk mengurangi skala nyeri. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif. Rancangan dari suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus, namun tetap mempertimbangkan faktor penelitian waktu. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan ACS dengan keluhan nyeri di ruang ICCU. Hasil: Dari studi kasus yang sudah dilakukan terdapat hasil yang bisa dilihat dari tabel 1. Skala nyeri berkurang dari nyeri sedang ke nyeri ringan dengan penerapan thermotherapy (terapi hangat). Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan skala nyeri yang cukup signifikan dengan terapi hangatPenerapan thermoterapy dapat menurunkan skala nyeri dada yang signifikan pada pasien ACS. Terapi ini dapat diterapkan dan tidak memerlukan biaya dan efek samping yang berbahaya sehingga bisa dilakukan oleh pasien yang mengalami nyeri. Implikasi klinis dari study kasus ini yaitu thermoterapy dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan ACS.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Aprina Indah Hapsari, Fahrun Nur Rosyid, Anna Dwi Iriantihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1117Case Report : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Hipervolemia yang Menjalani Hemodialisis2022-09-02T04:03:19+07:00Erdiana Isnaini Ferlinda[email protected]Faizah Betty Rahayuningsih[email protected]<p>Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejaduan diabetes mellitus serta hipertensi. PGK merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke 18 pada tahun 2010. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara.Masalah keperawatan yang muncul pada kasus penyakit ginjal kronik antara lain hIpervolemia, defisit nutrisi, gangguan integritas kulit, penurunan curah jantung, keletihan dan intoleransi aktifitas. Diharapkan perawat dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dengan optimal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawatmelakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dengan optimal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Erdiana Isnaini Ferlinda, Faizah Betty Rahayuningsihhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1120Case Report : Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa2022-09-02T04:06:24+07:00Henari Dianasari[email protected]Faizah Rahayuningsih[email protected]<p>Penyakit ginjal kronis satu dari beberapa penyakit yang tidak menular, dimana proses perjalanan penyakitnya membutuhkan waktu yang lama sehingga terjadi penurunan fungsinya dan tidak dapat kembali ke kondisi semula. kami melaporkan kasus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Pasien 1 wanita usia 44 tahun dan pasien 2 usia 45 tahun. Pasien 1 dan pasien 2 memiliki masalah keperawatan yang sama yaitu keletihan, resiko penurunan curah jantung, dan gangguan integritas kulit. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari masalah keletihan, resiko penurunan curah jantung, dan gangguan integritas kulit dapat teratasi. pasien mampu melakukan asuhan keperawatan di rumah dengan mandiri atau dibantu keluarga sesuai dengan asuhan keperawatan yang telah didapat di rumah sakit pada saat pasien menjalani hemodialisis.<br>Metode : Penulisan ini merupakan penulisan deskriptif analitik dalam bentuk studi kasus<br>Kesimpulan : Masalah keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dapat diatasi dengan melakukan asuhan keperawatn kepada pasien. Kami menyarankan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat agar lebih ditingkatkan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik sehingga masalah keperawatan yang muncul pada pasien gagal ginjal kronik dapat teratasi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Henari Dianasari, Faizah Rahayuningsihhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1121Stres Orang Tua Terhadap Pembelajaran dari Rumah Anak Usia Sekolah Dasar2022-09-02T04:08:12+07:00Riana Barita Batubara[email protected]R Ramadhaniyati[email protected]Uji Kawuryan[email protected]S Surtikanti[email protected]<p>Latar Belakang: Pelaksanaan dari kebijakan pendidikan selama masa darurat covid-19 adalah melaksanakan proses belajar dari rumah atau disebut juga dengan pembelajaran daring. Orang tua berperan besar dalam menentukan prestasi belajar siswa. Selama pembelajaran daring, sebagian besar orang tua mengalami kendala dalam mendampingi anak-anak belajar dari rumah sehingga akan menimbulkan stres pada orang tua terutama ibu. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi stres orang tua terhadap pembelajaran dari rumah pada anak usia sekolah dasar. Metode: Penelitian bersifat kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Quota sampling pada 290 responden, dengan uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian: Dalam penelitian ini didapatkan bahwa orang tua 55,2% berada pada kelompok usia dewasa muda, 53,1% sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), 56,21% memiliki jumlah anak 1-2 orang, 60,3% memiliki pendidikan menengah dan 55,9% tidak mahir dalam penggunaan gadget. Stres orang tua terhadap pembelajaran dari rumah anak usia sekolah dasar dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, jumlah anak, pendidikan dan kemahiran dalam penggunaan gadget. Kesimpulan: Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dari rumah penting dilakukan oleh pihak sekolah sebagai upaya pencegahan kemungkinan munculnya stres pada orang tua.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Riana Barita Batubara, R Ramadhaniyati, Uji Kawuryan, S Surtikantihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1124A Literature Review: Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Balita2022-09-02T04:20:51+07:00W Wulandari[email protected]Sudrajah Warajati Kisnawaty[email protected]Siti Zulaekhah[email protected]Nur Lathifah Mardiyati[email protected]<p>Pendahuluan: Prevalensi balita stunting di Indonesia adalah 30,8% (Riskesdas, 2018). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting. Bayi yang lahir dengan kondisi BBLR bisa mengalami gangguan saluran pencernaan karena belum berfungsi sempurna sehingga penyerapan makanan kurang baik dan mengalami gangguan elektrolit. Bayi BBLR juga mengalami gangguan pemberian ASI karena ukuran tubuh bayi yang kecil, lemah dan lambungnya kecil serta tidak dapat menghisap dengan baik. Akibatnya pertumbuhan bayi akan terganggu, bila keadaan ini berlanjut dengan pemberian makan yang tidak sesuai seperti tidak ASI Eksklusif maka anak sering mengalami infeksi dan tumbuh menjadi stunting.<br>Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh BBLR dengan kejadian stunting pada balita.<br>Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan sembilan artikel yang berasal bereputasi nasional Sinta 1-4 menggunakan kata kunci : “gizi”,”stunted”, “low birth weight”. Artikel tersebut telah diseleksi menggunakan PRISMA dan critical appraisal. Kriteria inklusi artikel yang digunakan yaitu full text, subjek penelitian adalah balita usia 6-60 bulan yang memiliki permasalahan BBLR dan stunting, artikel dalam Bahasa Indonesia, dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir (2012-2020), jenis penelitian analitik observasional.<br>Hasil penelitian: Berdasarkan hasil review diperoleh data prevalensi bayi BBLR yaitu 28,56% dan prevalensi stunting dari sembilan artikel sebesar 28,56%. Terdapat hubungan yang signifikan antara BBLR dengan stunting dengan nilai p-value tertinggi ada pada artikel kesembilan yaitu 0,042 dan BBLR merupakan faktor risiko kejadian stunting dengan nilai OR terbesar ada di artikel keempat dengan nilai OR 12,300 (95% CI 3,663-41,299).<br>Kesimpulan: Terdapat enam dari sembilan artikel yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara BBLR dengan kejadian stunting pada balita. Terdapat tujuh dari sembilan artikel yang menampilkan nilai OR untuk mengetahui seberapa besar BBLR berpengaruh terhadap kejadian Stunting pada balita. Fokus terhadap pencegahan terjadinya BBLR sangat diperlukan seperti perbaikan gizi terhadap ibu hamil dan balita serta beberapa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan stunting.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 W Wulandari, Sudrajah Warajati Kisnawaty, Siti Zulaekhah, Nur Lathifah Mardiyatihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1125Penyuluhan Anemia dan Pemeriksaan Kadar Hb sebagai Upaya Mencegah Kejadian Anemia pada Remaja Putri Desa Jetis Kecamatan Baki2022-09-02T04:24:00+07:00Muhammad Najib Luthfianto[email protected]Ristia Siska Anindi[email protected]Aisyafiya Adzani[email protected]Siti Musalamah[email protected]Ummi Safiqah[email protected]Jovanka Sheilla Damayanti[email protected]S Supratman[email protected]Sabrina Fajar Kirana[email protected]Shafanissa Alifia Savira[email protected]Nur Aulia Safitri[email protected]Siti Zulaikhah[email protected]Amanda Dwi Wijayanti[email protected]Puan Ayu Safir Agusta[email protected]Aan Sofyan[email protected]<p>Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018 angka kejadian anemia pada remaja mencapai 32% dimana sebanyak 3 sampai 4 dari 10 remaja mengalami anemia. Anemia pada remaja merupakan masalah yang masih perlu diperhatikan di Indonesia, hal ini karena dampak dari anemia itu sendiri yang dapat mengganggu status kesehatan dan produktivitas dari remaja. Tujuan kegiatan pengabdian adalah sebagai upaya pencegahan anemia dan meningkatkan pengetahuan anemia pada remaja putri di Desa Jetis. Pengabdian dilakukan melalui kegiatan : penyuluhan anemia dan pemeriksaan kadar haemoglobin darah. Hasil pengabdian menunjukkan tidak ada peningkatan pengetahuan anemia yang signifikan pada peserta dari hasil pre-test dan post-test (p=0,331), 7 dari 29 peserta mengalami anemia dengan 6 diantaranya remaja awal dan 1 remaja akhir. Kesimpulan kegiatan pengabdian yaitu tidak ada peningkatan pengetahuan terkait anemia berdasarkan hasil pre-test dan post-test peserta, 7 dari 29 peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan mengalami anemia. Saran yang diberikan yaitu diharapkan remaja putri Desa Jetis rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah 1 tablet per minggu.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Muhammad Najib Luthfianto, Ristia Siska Anindi, Aisyafiya Adzani, Siti Musalamah, Ummi Safiqah, Jovanka Sheilla Damayanti, S Supratman, Sabrina Fajar Kirana, Shafanissa Alifia Savira, Nur Aulia Safitri, Siti Zulaikhah, Amanda Dwi Wijayanti, Puan Ayu Safir Agusta, Aan Sofyanhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1131Penyuluhan Anemia sebagai Upaya Preventif dan Program SABENTA CERIA (Sahabat Bentakan Cegah Remaja Anemia)2022-09-02T06:48:47+07:00Dina Nur Hanifah[email protected]Na'ima Salsabilla[email protected]Feriz Aulia Fauzi[email protected]Eka Firdatul Jannah[email protected]Nurulita Argyadini[email protected]Syafii Syahrul Abdillah[email protected]Aurani Faradila Dwi Maulida[email protected]Fadila Azamta[email protected]Fathya Rahma Kamilatunnuha[email protected]Astrid Indah Istiningrum[email protected]Sabrilla Putri Anantiya[email protected]<p>Latar belakang dan tujuan: Permasalahan remaja yang banyak terjadi saat ini adalah anemia. Anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin berada di bawah batas normal. Prevalensi anemia remaja putri usia 15-24 tahun dan 25-34 tahun di Indonesia pada tahun 2018 adalah 48,1%. (Riskesdas,2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja di Desa Bentakan<br>Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan studi korelasi. Sampel yang digunakan yaitu 14 remaja yang mengikuti karang taruna di Desa Bentakan dengan rentang usia 15-25 tahun. Metode yang digunakan yaitu mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Alat yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan.<br>Hasil: Hasil evaluasi didapatkan bahwa rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan sebesar 77,14. Sedangkan rata-rata pengetahuan serelah dilakukan penyuluhan sebesar 83,57.<br>Kesimpulan: Didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang anemia pada remaja di Desa Bentakan.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Dina Nur Hanifah, Na'ima Salsabilla, Feriz Aulia Fauzi, Eka Firdatul Jannah, Nurulita Argyadini, Syafii Syahrul Abdillah, Aurani Faradila Dwi Maulida, Fadila Azamta, Fathya Rahma Kamilatunnuha, Astrid Indah Istiningrum, Sabrilla Putri Anantiyahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1132Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Warga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di RW 01, Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo2022-09-02T06:54:42+07:00Sabrilla Putri Anantiya[email protected]Feriz Aulia Fauzi[email protected]Na'ima Salsabilla[email protected]Fathya Rahma Kamilatunnuha[email protected]Eka Firdatul Jannah[email protected]Syafii Syahrul Abdillah[email protected]Nurulita Argyadini[email protected]Aurani Faradila Dwi Maulida[email protected]Dina Nur Hanifah[email protected]Fadila Azamta[email protected]Astrid Indah Istiningrum[email protected]F Firmansyah[email protected]Beti Kristinawati[email protected]<p>DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes. albopictus. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian DBD antara lain status imun kelompok masyarakat yang rendah dan kepadatan populasi nyamuk. Di Desa Bentakan Kecamatan Baki ditemukan 7 kasus DBD dan 1 kasus DSS (Dengue Shock Syndrome). Setiap tahun terjadi peningkatan kasus DBD terkait faktor lingkungan dengan sanitasi yang buruk sehingga terbentuk sarang nyamuk betina untuk berkembang biak, seperti tong berisi air, kaleng bekas, bak mandi dan tempat penampungan air lainnya. Pendidikan kesehatan ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pada warga RW 01 Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo melitus terkait upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue. Pendidikan kesehatan ini dilaksanakan secara langsung di RW 01 Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo. Pendidikan kesehatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2022 pukul 18.30 WIB s.d 21.00 WIB yang diikuti oleh 51 orang peserta dari warga RW 01, Desa Bentakan, Baki Sukoharjo. Hasil dari pendidikan kesehatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan pada masyarakat mengenai pencegahan Demam Berdarah Dengue atau DBD. Selama pendidikan kesehatan ini berlangsung, peserta sangat antusias sehingga mereka mengajukan beberapa pertanyaan. Saran dari kegiatan pendidikan kesehatan ini diharapkan Warga RW 01, Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo dapat melakukan pencegahan secara mandiri ataupun dengan bantuan dari tenaga kesehatan terhadap pengendalian Demam Berdarah Dengue atau DBD.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Sabrilla Putri Anantiya, Feriz Aulia Fauzi, Na'ima Salsabilla, Fathya Rahma Kamilatunnuha, Eka Firdatul Jannah, Syafii Syahrul Abdillah, Nurulita Argyadini, Aurani Faradila Dwi Maulida, Dina Nur Hanifah, Fadila Azamta, Astrid Indah Istiningrum, F Firmansyah, Beti Kristinawatihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1161Skrinning dan Penyuluhan Penyakit Diabetes Mellitus pada Lansia di Posbindu Dahlia Desa Waru2022-09-19T07:34:39+07:00Erika Harumdati[email protected]Retti Karnianti[email protected]Putri Intan Miladiana[email protected]Reza Rohmatun Zakiyah[email protected]Niken Auditya Rahmawati[email protected]Tasya Ramadhina[email protected]Naila Izza[email protected]Alifia Divana Ayu Swastikaningrum[email protected]Sinta Maulidiyana[email protected]K Khairunnisa[email protected]Amalia Jati Mahanani[email protected]Abi Muhlisin[email protected]Muwakhidah[email protected]<p>(1) Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sering dijumpai karena komplikasinya bersifat jangka pendek dan jangka panjang yang berkaitan dengan peningkatan glukosa dalam darah. Permasalahan yang ada pada lansia di Desa Waru yaitu hipertensi dan diabetes mellitus. Kesadaran pada lansia yang memiliki gula darah tinggi masih kurang. Dari permasalahan tersebut skrinning dan penyuluhan DM lebih diprioritaskan dengan upaya pencegahan faktor risiko DM yaitu upaya promotif dan preventif. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk menjaring lansia yang mengalami pre-DM, namun tidak mengetahuinya dan meningkatkan pemahaman lansia terhadap penyakit DM. (2) Metode yang digunakan berupa skrinning dan penyuluhan mengenai diabetes mellitus. (3) Hasil diperoleh 82,14% memiliki kadar gula darah normal sedangkan 17,86% memiliki kadar gula darah tinggi. Pada tahap evaluasi dilakukan dengan cara evaluasi subyektif dan obyektif sehingga dapat mengetahui pemahaman lansia mengenai penyakit diabetes mellitus. (4) Edukasi tentang penyakit diabetes melitus dapat meningkatkan pemahaman lansia di Posbindu Dahlia.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Erika Harumdati, Retti Karnianti, Putri Intan Miladiana, Reza Rohmatun Zakiyah, Niken Auditya Rahmawati, Tasya Ramadhina, Naila Izza, Alifia Divana Ayu Swastikaningrum, Sinta Maulidiyana, K Khairunnisa, Amalia Jati Mahanani, Abi Muhlisin, Muwakhidahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1162 Strategi Pencegahan Hipertensi Berbasis Senam dan Edukasi Gizi pada Lansia di Posyandu Permata Bunda2022-09-19T07:43:50+07:00Dinda Agustin Sandra[email protected]Adelia Nur Aziza[email protected]Setyo Haryanto[email protected]Roro Sito Pratiwi Ning Tias[email protected]Wahyu Aprilia Ningrum[email protected]Elsa Muntazila Ilaiha[email protected]Alfia Dyah Permata[email protected]Beliana Ayu Hapsari[email protected]Yuniar Puspa Seruni[email protected]Azizah Wulandari[email protected]Maulidya Rania Insyira[email protected]Siti Nurazizah Ana Soliqah[email protected]<p>Saat ini masyarakat yang hidup di perkotaan lebih cenderung menderita hipertensi daripada masyarakat yang hidup di pedesaan dikarenakan gaya hidup masyarakat perkotaan yang berhubungan dengan resiko hipertensi seperti, stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga dan konsumsi makanan yang tinggi lemak. Berdasarkan data yang didapatkan dari bidan desa Waru bahwa angka pravelensi hipertensi di desa Waru yaitu 56 orang dan untuk posbindu permata bunda terdapat 3 orang. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penyuluhan untuk mengecek pengetahuan masyarakat mengenai Strategi Pencegahan Hipertensi Berbasis Senam Dan Edukasi Gizi Pada Lansia Di Posyandu Permata Bunda. Tujuan dan target pencapaian dari penyuluhan kepada masyarakat yaitu untuk meningkatkan pengetahuan sebagai pondasi untuk melakukan Tindakan pengendalian terjadinya hipertensi serta meningkatnya Kesehatan masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan secara garis besar meliputi tahapan penyuluhan, praktik serta evaluasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa pengetahuan responden meningkat setelah diberikan materi mengenai hipertensi, dimana dalam kegiatan Post-Test, responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dengan pertanyaan Pre- Test. Hasil dari jawaban responden menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden terkait Hipertensi yang sebagian dari jawabannya tepat. Berdasarkan hasil setelah dilakukan penelitian, maka terdapat pengaruh antara senam lansia dengan penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di Posyandu Lansia Permata Indah.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Dinda Agustin Sandra, Adelia Nur Aziza, Setyo Haryanto, Roro Sito Pratiwi Ning Tias, Wahyu Aprilia Ningrum, Elsa Muntazila Ilaiha, Alfia Dyah Permata, Beliana Ayu Hapsari, Yuniar Puspa Seruni, Azizah Wulandari, Maulidya Rania Insyira, Siti Nurazizah Ana Soliqahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1163Penyuluhan Leptospirosis Dalam Mewujudkan Daerah Bebas Leptospirosis Di Kartasura2022-09-19T07:48:49+07:00M. Abdus Syakur[email protected]M. Hasbi Al Farizy[email protected]Yusla Fitriani[email protected]Selly Riski Putri[email protected]Imroatul Muflikha[email protected]Resna Meitriyana[email protected]Olga Syahfitri Wibowo[email protected]Luluk Izatul Qarida[email protected]Clarisa Futri Rahmadani[email protected]Putri Lestari[email protected]<p>Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan ditularkan melalui perantara tikus. Bakteri Leptospira dapat menginfeksi manusia melalui luka terbuka pada kulit dan mukosa tubuhnya. Dalam kasus tersebut terdapat di beberapa RW di Kartasura yang tinggi persentase persebaran Leptospirosis dan menyebabkan 7 orang terinfeksi Leptospirosis dan 3 orang meninggal dunia. Sehingga dilakukan penyuluhan di Kartasura karena didapatkan adanya kematian akibat dari Leptospirosis. Kegiatan Penyuluhan Leptospirosis berlokasi di desa Kartasura RW 09, RW 10 dan 11 Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Sasaran utama kegiatan penyuluhan ini adalah kelompok Pra lansia dan Lansia yang berada di lingkungan tersebut. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan adanya identifikasi masalah yang sudah dilakukan pada awal kegiatan seperti pembersihan lingkungan dan melakukan observasi lingkungan dan didapatkan banyak sekali sampah dan tikus yang berkembangbiak serta sering banyak bangkai tikus di jalan yang menyebabkan air kencing tikus tercemar ke selokan. dengan melakukan operasi semut di Wilayah Desa Kartasura. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan .menggunakan Media Poster dan Leafleat. Hasil Pengukuran dari 72 responden, 62 (86,1%) diantaranya didapatkan nilai tingggi. Sedangkan 10 (13,9%) responden didapatkan nilai sedang. Hasil Pengukuran dari 72 responden, 62 (86,1%) diantaranya didapatkan nilai tingggi. Sedangkan 10 (13,9%) responden didapatkan nilai sedang. Dari hasil penyuluhan yang dilakukan didapatkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai Leptospirosis diketahui pemahaman dengan melakukan pengisian Kuesioner yang dilkukan setelah penyuluhan Leptospirosis berlangsung.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 M. Abdus Syakur, M. Hasbi Al Farizy, Yusla Fitriani, Selly Riski Putri, Imroatul Muflikha, Resna Meitriyana, Olga Syahfitri Wibowo, Luluk Izatul Qarida, Clarisa Futri Rahmadani, Putri Lestarihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1164Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Edukasi Stunting di Desa Wirogunan Kabupaten Sukoharjo2022-09-19T07:57:58+07:00Ilham Kukuh Sejati[email protected]Lolita Aisyah[email protected]Zulfa Fairuz Jannah[email protected]Annastya Devie Oktavia[email protected]Elok Kurniasari[email protected]Andini Rahma Nidaul Izza[email protected]Arianza Cahya Safitri[email protected]Niken Damayanti[email protected]Tafara Fikrama Depriasa[email protected]Ariella Helga Varendy[email protected]Puteri Adlia Salsabila[email protected]Faizah Zahrani[email protected]Fadzila Intan Nur Laily[email protected]Dian Hudiyawati[email protected]F Firmansyah[email protected]<p>Penyuluhan Kegiatan ini karena kurangnya tingkat pengetahuan ibu hamil terkait gizi seimbang guna pencegahan dini stunting. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting sehingga diharapkan kasus stunting di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dapat berkurang .Oleh karena itu, pentingnya memberikan pengetahuan kepada ibu hamil terkait gizi seimbang guna mencegah dini stunting. Dampak yang diharapkan dari hasil penyuluhan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk meningkatkan asupan gizi seimbang dan pencegahan dini stunting. Selain itu kelas ibu hamil diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam menanggulangi kasus stunting yang terjadi di desa Wirogunan untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil dan mencegah terjadinya stanting pada anak di bawah 5 tahun. Penyuluhan dilakukan dengan media Flipchart dan powerpoint, sebelum dan setelah diberikan penyuluhan seluruh peserta diberikan kuesioner mengenai stunting guna melihat sejauh mana tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai stunting dan apakah terjadi peningkatan setelah dilakukan penyuluhan. Berdasarkan hasil tersebut terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai stunting. Berdasarkan hal tersebut penyuluhan ibu hamil mengenai stunting di desa Wirogunan terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai stunting</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ilham Kukuh Sejati, Lolita Aisyah, Zulfa Fairuz Jannah, Annastya Devie Oktavia, Elok Kurniasari, Andini Rahma Nidaul Izza, Arianza Cahya Safitri, Niken Damayanti, Tafara Fikrama Depriasa, Ariella Helga Varendy, Puteri Adlia Salsabila, Faizah Zahrani, Fadzila Intan Nur Laily, Dian Hudiyawati, F Firmansyahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1165Penyuluhan Hipertensi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan Hipertensi Di Posyandu Purbosari 5 Desa Purbayan Kabupaten Sukoharjo2022-09-19T08:03:24+07:00Mulyani Adi Astutiatmaja[email protected]Silvia Indah Arlitasari[email protected]Farah Hamidah Prama Azzahra[email protected]Annisa Rizka Damayanti[email protected]Amar Maulana Izzuddin[email protected]Afara Tri Ananda[email protected]Idha Kumala Sari[email protected]Leony Dewinta Putri[email protected]Nisya Khairani Simatupang[email protected]Annisa Firsita Motik[email protected]Dita Hapsari[email protected]Umi Budi Rahayu[email protected]Ayu Khoirotul Umaroh[email protected]<p>Peningkatan beban akibat penyakit tidak menular (PTM) sejalan dengan meningkatnya faktor risiko PTM yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. PTM merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu PTM yang menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius saat ini yakni penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah faktor utama penyakit- penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Posyandu Purbosari 5 yang berlokasi di desa Purbayan, Baki, Sukoharjo ini yang dijadikan pilihan lokasi dalam program kami. Berdasarkan hasil survei terdapat 35 orang lansia yang berada di Posyandu Purbosari 5. Dan 34% lansia menderita hipertensi. Permasalahan yang menjadi perhatian di Posyandu Purbosari 5 ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan lansia terkait hipertensi dan upaya pencegahannya. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan dapat memberikan informasi tambahan mengenai hipertensi serta aktifitas ringan seperti senam lansia dalam upaya pencegahannya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dengan sasaran usia lansia (45-70 tahun). Pelaksanaan intervensi dilakukan dengan metode ceramah yang dilakukan secara luring dengan penyebaran media poster, penyuluhan kesehatan, dan praktik senam lansia. Sasaran pada kegiatan ini yaitu lansia dengan usia 45 – 80 tahun. Hasil presentase tingkat pengetahuan masyarakat di posyandu lansia Purbosari 5 setelah dilakukan penyuluhan menggunakan poster dan video senam lansia meningkat 80% dari seluruh jumlah responden yang hadir.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Mulyani Adi Astutiatmaja, Silvia Indah Arlitasari, Farah Hamidah Prama Azzahra, Annisa Rizka Damayanti, Amar Maulana Izzuddin, Afara Tri Ananda, Idha Kumala Sari, Leony Dewinta Putri, Nisya Khairani Simatupang, Annisa Firsita Motik, Dita Hapsari, Umi Budi Rahayu, Ayu Khoirotul Umarohhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1166 Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita terhadap Status Gizi melalui Sosialisasi dan Demonstrasi PMBA dengan Pemanfaataan Pangan Lokal Tempe di Desa Bakipandeyan2022-09-20T02:29:03+07:00Agung Ahlul Wicaksana[email protected]Anissyah Ela Salsa Munawaroh[email protected]Salma Widya Azhari[email protected]Anna Lestari[email protected]Fanggareza Firdaus Luthfiyasha[email protected]Nabila Salwa Azzahra[email protected]Tsania Brillianty Humaidi[email protected]Dinda Salma Nabila[email protected]Ihdiana Nur Azizah[email protected]Wika Noviriana Wati[email protected]Sudrajah Warajati Kisnawaty[email protected]Ekan Faozi[email protected]<p>Gizi Seimbang merupakan susunan asupan makanan sehari-hari dalam jenis dan jumlah zat gizi yang sesuai kebutuhan harian tubuh, dengan melihat prinsip aneka jenis pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memonitor berat badan secara teratur untuk menjaga berat badan normal serta mencegah masalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan pada ibu balita mengenai pemenuhan gizi seimbang yang tepat sesuai dengan kebutuhan balita. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, desain penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita di Desa Bakipandeyan, Kabupaten Sukoharjo yang termasuk golongan balita gizi buruk dan stunting sejumlah 13 orang. Pengabdian ini dilakukan sosialisasi PMBA dan demonstransi menu makanan berbahan dasar tempe. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, maka ibu balita dipilih sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengukuran TB/PB, BB balita, dan kuisioner ibu balita. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest adalah 7,23 dan nilai rata-rata posttest adalah 8.00 , hal ini menunjukkan hasil sosialisasi dan demonstrasi mengalami peningkatan. Berdasarkan uji Wilcoxon tidak terdapat perbedaan pengetahuanibu balita terhadap status gizi dengan nilai(p=0,144) Hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor salah satunya karena ibu balita yang kurang fokus dalam mendengarkan maupun mengamati materi penyuluhan dan demonstrasi sebab para ibu membawa balitanya mengikuti kegiatan sehingga fokus ibu balita tidak tertuju maksimal pada materi yang diberikan. Adanya perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Diharapkan Bidan Desa maupun Puskesmas yang terlibat aktif dalam status gizi balita agar terus membina serta memantau sebagai upaya meningkatkan status gizi balita di Desa Bakipandeyan, Kabupaten Sukoharjo.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Agung Ahlul Wicaksana, Anissyah Ela Salsa Munawaroh, Salma Widya Azhari, Anna Lestari, Fanggareza Firdaus Luthfiyasha, Nabila Salwa Azzahra, Tsania Brillianty Humaidi, Dinda Salma Nabila, Ihdiana Nur Azizah, Wika Noviriana Wati, Sudrajah Warajati Kisnawaty, Ekan Faozihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1169 Efektifitas Pemberian Breathing Exercise terhadap Penderita Hipertensi di Posbindu Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo2022-09-20T02:35:35+07:00Farid Rahman[email protected]Windi Wulandari[email protected]Rehning Puji Hastuti[email protected]Fitrotul Auliya[email protected]Indar Hidayat[email protected]Anisa Almas Mazaya[email protected]Mutiara Anggraeni[email protected]Bella Novianingtyas Kusumawardani[email protected]Safrida Wahyu Puspita[email protected]Wanda Averillia[email protected]Tasyakaru Niamahu Luthfiyatus Shidqiyah[email protected]Iffah Nur Fauziyah[email protected]Eri Fersiana Safitri[email protected]<p>World Health Organisation (WHO) memperkirakan pada tahun 2025,29,2% penduduk dunia akan mengidap hipertensi, sementara ini berdasarkan laporan WHO tahun 2011 sebanyak 26.4% penduduk dunia mengidap penyakit hipertensi. Faktor resiko stress yang ditimbulkan dari berbabagai stimulus stress seperti keadaan ekonomi yang kurang baik, lingkungan rumah yang tidak mendukung untuk terciptanya suasana tenang dan nyaman. Selain itu faktor stressor lainnya didapatkan dari polusi suara bising yang di timbulkan karena pemukiman terletak langsung di samping rel kereta api. Stress tinggi yang dialami dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah sehingga resiko hipertensi semakin tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menurukan hipertensi melalui efektifitas pemberian breathing exercise terhadap masyarakat yang menderita hipertensi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan terdapat antusiasme dan penurunan tekanan darah setelah masyarakat mengikuti pelaksanaan Breathing Exercise</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Farid Rahman, Windi Wulandari, Rehning Puji Hastuti, Fitrotul Auliya, Indar Hidayat, Anisa Almas Mazaya, Mutiara Anggraeni, Bella Novianingtyas Kusumawardani, Safrida Wahyu Puspita, Wanda Averillia, Tasyakaru Niamahu Luthfiyatus Shidqiyah, Iffah Nur Fauziyah, Eri Fersiana Safitrihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1170Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dengan Tindakan Penyuluhan Pengobatan Penyakit TBC di Desa Purbayan2022-09-20T07:57:10+07:00Ganesa Gita Ayu Cahyani[email protected]Violeta Yuman Tanaya[email protected]Arina Sabila Rosyida[email protected]Habib Khosi Abrori Banuapta[email protected]Umi Haning Safitri[email protected]Mayang Tri Hardiyana[email protected]Amellina Novitasari[email protected]Urmila Dewi Ningtyas[email protected]Gea Ari Shita[email protected]Kirana Mia Andini[email protected] Salmaa Atsiilah[email protected]Dennys Elsa Aprilia[email protected]Aan Sofyan[email protected]Wachidah Yuniartika[email protected]<p>Desa Purbayan merupakan salah satu desa di kecamatan Baki yang memiliki penderita tuberculosis sebanyak 1 pasien TB dengan pegobatan rutin kedokter penyakit dalam. Kader di Desa Purbayan belum pernah mengikuti penyuluhan tentang pengobatan penyakit TBC. Kader belum memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penanganan penyakit TBC.Untuk menangani masalah yang muncul maka dilakukan pemberian penyuluhan terhadap kader.Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu metode caramah dengan pemberian penyuluhan pengobatan penyakit TBC. Pada pengabdian masyarakat ini menggunakan kuesioner yang berisi 20 butir pertanyaan yang mencakup penyakit TBC. Kuesioner diberikan kepada kader posyandu sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan, hasil penyuluhan kesehatan dapat diperoleh secara akurat setelah dilakukan post-test untuk memberikan perbandingan sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan. Berdasarkan hasil kuesioner pre-test pada pertanyaan benar dan salah, para kader belum diberikan media penyuluhan menggunakan leafllet dan poster sehingga memperoleh nilai yang rendah sebanyak 11 orang (28,9%) sedangkan kader yang memperoleh nilai rata – rata sebanyak 27 orang (71.1%). Batas penilaian minimal kurang dari 70. Pada hasil post-test, kader yang telah diberikan penyuluhan menggunakan leaflet dan poster meningkat sehingga mencapai nilai rata – rata sebanyak 37 orang (97,4%).</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ganesa Gita Ayu Cahyani, Violeta Yuman Tanaya, Arina Sabila Rosyida, Habib Khosi Abrori Banuapta, Umi Haning Safitri, Mayang Tri Hardiyana, Amellina Novitasari, Urmila Dewi Ningtyas, Gea Ari Shita, Kirana Mia Andini, Salmaa Atsiilah, Dennys Elsa Aprilia, Aan Sofyan, Wachidah Yuniartikahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1171Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil dengan Pemberian Penyuluhan di Desa Duwet Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo2022-09-20T08:47:34+07:00Fahmi Fahardianto[email protected]Herlina Eka Hapsari[email protected]Salsabila Nur Inayatul Faizah[email protected]Vera Rismawati Yuniarsih[email protected]Vinda Nuri Fadhila[email protected]Annida 'Alimatush Sholihah[email protected]Ulfa Adiningtyas Fitriani[email protected]Clara Florencia[email protected]Icha Rebeca Tias Belinda[email protected]Talitha Miftah Raharjati[email protected]Zahra Putri Hesya[email protected]Hainun Azzahro Imam Putri[email protected]Pramudya Kurnia[email protected]Ekan Faozi[email protected]<p>Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan kekurangan zat gizi kronis sehingga tumbuh anak terlalu pendek dari usianya. Secara global, stunting yang dialami anak di bawah usia 5 tahun sekitar 22%. Sementara di Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo terdapat beberapa anak balita yang mengalami stunting per Juni 2022. Tujuan dari prnyuluhan ini, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam penerapan kesehatan dan gizi pada keluarganya, sehingga anak yang lahir akan dalam keadaan status gizi yang baik dan terhindar dari stunting. Metode dimulai dengan penyuluhan dan tanya jawab interaktif dengan subjek ibu hamil. Kegiatan dimulai dengan pemberian pertanyaan sebelum penyuluhan (pre test), selanjutnya dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai stunting, tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian pertanyaan setelah penyuluhan (post test) pada ibu hamil. Hasil yang diperoleh dari pre test dan post test yaitu terdapat peningkatan pengetahuan pada ibu hamil terkait pencegahan stunting pada balita. Selain itu, ibu hamil juga dapat mengetahui zat gizi apa saja yang harus dipenuhi selama masa kehamilan.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Fahmi Fahardianto, Herlina Eka Hapsari, Salsabila Nur Inayatul Faizah, Vera Rismawati Yuniarsih, Vinda Nuri Fadhila, Annida 'Alimatush Sholihah, Ulfa Adiningtyas Fitriani, Clara Florencia, Icha Rebeca Tias Belinda, Talitha Miftah Raharjati, Zahra Putri Hesya, Hainun Azzahro Imam Putri, Pramudya Kurnia, Ekan Faozihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1172Edukasi General Exercise untuk Mengurangi Keluhan pada Nyeri Punggung Bawah di Posbindu Desa Duwet2022-09-20T08:56:49+07:00Hidayatus Sufyan[email protected]Muhammad Afif Nurochman[email protected]Shafira Rizky Nur Khairunnisa[email protected]Diajeng Sabina Purwagayatri[email protected]Nadia Irawan[email protected]Fitria Shafa Salsabila[email protected]Ridwan Saiful Dzikri[email protected]Shania Salsabilla Alamsyah[email protected]Annida Dwiyanti[email protected]Rita Aprilia Widyasari[email protected]Yuliantina Putri Ikawati[email protected]Helmalia Fitriani[email protected]Suryo Saputra Perdana[email protected]Rezania Asyfiradayanti[email protected]<p>Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Duwet adalah petani, buruh pabrik, dan ibu rumah tangga yang kemungkinan besar memiliki masalah nyeri pada area punggung bawah. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal dengan dampak sosial yangmerugikan sehingga nyeri yang muncul akan memengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan umum. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Duwet terkait materi tentang penanganan nyeri punggung bawah serta memberikan exercise sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri. Metode kegiatan ini berupa penyuluhan menggunakan PowerPoint dan penyebaran leaflet dengan sasaran utama adalah kelompok pra-lansia dan lansia yang berada dilingkungan tersebut. Hasil dari penyuluhan ini adalah menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mengikut penyuluhan,selain itu meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait materi penyuluhan tentang edukasi penanganan nyeri punggung bawah serta meningkatnya kemampuan masyarakat dalam melakukan general exercise secara mandiri untuk mengurangi nyeri punggung bawah.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Hidayatus Sufyan, Muhammad Afif Nurochman, Shafira Rizky Nur Khairunnisa, Diajeng Sabina Purwagayatri, Nadia Irawan, Fitria Shafa Salsabila, Ridwan Saiful Dzikri, Shania Salsabilla Alamsyah, Annida Dwiyanti, Rita Aprilia Widyasari, Yuliantina Putri Ikawati, Helmalia Fitriani, Suryo Saputra Perdana, Rezania Asyfiradayantihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1207Kegiatan Pengabdian Masyarakat Melalui Penyuluhan Kesehatan Ibu Dan Anak Di Posyandu Desa Mancasan2022-09-28T02:19:08+07:00Dafa Rizky Yonanta[email protected]Dyaning Wukir Sari[email protected]Maryam Habibah[email protected]Afrilia Saras Pratamasiwi[email protected]Mochamad Taufik Rahman Naufal[email protected]Aulia Marsha Panandita[email protected]Yustika Ain Nurahmad[email protected]Rosi Marcelia Yuliza[email protected]Denada Salsabila[email protected]Ory Kusti Oviandar[email protected]<p>Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan studi kasus, dengan harapan mahasiswa dapat berkontribusi serta ikut andil kedalam masyarakat yang tak lain agar memahami dinamika masyarakat terutama penyelesaian masalah yang ada. Pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung sekitar dua minggu dan bertempat di daerah setingkat desa. Dari hasil observasi dan juga secara langsung terjun ke lapangan, kondisi secara umum yang telah teridentifikasi dari desa, terutama dari permasalahan yang ada, memilah dari sekian permasalahan, dan yang lebih dominan adalah tingkat pendidikan dan juga kesehatan, lalu solusi yang didapat yaitu berupa kegiatan atau program yang dilaksanakan selama dua mnggu yang diantaranya membantu sosialisasi terkait menjaga kesehatan fisik dan psikis, penyuluhan terkait Stunting, dan juga program-program bantu yang ada di desa yang tak lain membantu kegiatan posyandu, dan juga membantu mengisi materi di acara PKK yang ada disana. Dengan semua program yang sudah direncanakan, masyarakat dan juga stackholder yang ada disana mendukung bahkan membantu, baik itu program dari mahasiswa maupun yang sudah ada di desa.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Dafa Rizky Yonanta, Dyaning Wukir Sari, Maryam Habibah, Afrilia Saras Pratamasiwi, Mochamad Taufik Rahman Naufal, Aulia Marsha Panandita, Yustika Ain Nurahmad, Rosi Marcelia Yuliza, Denada Salsabila, Ory Kusti Oviandarhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1173Hubungan Pengetahuan Lansia tentang Hipertensi dengan Nilai Tekanan Darah di Desa Gonilan Kabupaten Sukoharjo2022-09-20T09:14:44+07:00Ichsan Suseno[email protected]Lina Wati Nur Azizah[email protected]Rissa Latifardani[email protected]Amalia Siti Choerun Nisa[email protected]Fitria Nur Fadhillah[email protected]La'isal Laili[email protected]Annisa Anggun Supriyanto[email protected]Nurul Awaliyah Muharramah[email protected]Erika Arum Pratamawati[email protected]Sania Mutiara Priyadini[email protected]Alzaqia Regina Putri Febrianti[email protected]Luluk Ria Rahma[email protected]Abi Muhlisin[email protected]<p>Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Desa Gonilan merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Permasalahan Kesehatan yang masih tinggi di Desa Gonilan saat ini adalah hipertensi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan terkait hipertensi dan pengaturan pola hidup yang kurang baik. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa memiliki tujuan untuk memberikan edukasi kepada lansia sehingga tingkat pengetahuan lansia terkait hipertensi dapat mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan, kemudian dilanjut dengan screening kesehatan. Dari hasil kegiatan ini, terdapat sebanyak 30 responden memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) , dan 15 responden memiliki tekanan darah yang normal. Screening kesehatan yang telah dilakukan mahasiswa kepada responden mendapatkan hasil bahwa sebanyak 30 responden memiliki skor pengetahuan dengan kategori tinggi, dan 17 responden memiliki skor pengetahuan dengan kategori rendah. Hasil dari perhitungan Gamma 0,560 yang artinya tingkat pengetahuan tentang hipertensi mempunyai keeratan makna yang sedang untuk terjadinya tekanan darah rata-rata yang terkontrol maupun tidak terkontrol.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ichsan Suseno, Lina Wati Nur Azizah, Rissa Latifardani, Amalia Siti Choerun Nisa, Fitria Nur Fadhillah, La'isal Laili, Annisa Anggun Supriyanto, Nurul Awaliyah Muharramah, Erika Arum Pratamawati, Sania Mutiara Priyadini, Alzaqia Regina Putri Febrianti, Luluk Ria Rahma, Abi Muhlisinhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1174Penyuluhan Stunting dan Demonstrasi Cuci Tangan Pakai Sabun dalam Upaya Pencegahan Stunting di Makamhaji Kartasura Sukoharjo2022-09-20T13:51:00+07:00A Afifah[email protected]Alfito Syaiful Rizal[email protected]Luthfiana Amalia[email protected]Tania Anugerah Siwi Nur Aini[email protected]Anggita Pratiwi Wibowo[email protected]Rafifah Luthfiah[email protected]Devi Retno Rahmawati[email protected]Safira Azizatullatifah[email protected]Latifah Ratna Nur Azizah[email protected]Wenny Nandila[email protected]Yulinda Devianti Pratiwi[email protected]Khusna Saffanatun Nisa[email protected]S Sulastri[email protected]Dyah Intan Puspitasari[email protected]<p>Defisiensi gizi selama seribu hari pertama kehidupan merupakan penyebab dari terjadinya stunting. Stunting menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan performa kerja kognitif. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga Stunting; dewasa. Prevalensi anak usia di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting di desa Makamhaji sebesar 2.12%. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka diberikan penyuluhan mengenai stunting serta demonstrasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Makamhaji. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu menambah pengetahuan ibu yang memiliki anak balita stunting tentang asupan gizi seimbang bagi balita untuk mencegah stunting dan untuk mengedukasi prosedur cuci tangan yang benar sejak dini mencegah timbulnya penyakit infeksi yg menjadi salah satu faktor risiko stunting di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang berada di Desa Makamhaji adalah metode ceramah dengan menggunakan media PowerPoint Presentation (PPT) dan leaflet di balai desa Makamhaji dan demonstrasi cara CTPS di TK Aisyiyah Makamhaji 1 dan 2 serta TK Desa Makamhaji 1. Hasil pengabdian dengan metode penyuluhan memberikan gambaran semangat dan antusiasme peserta. Selain itu, didapatkan bertambahnya pemahaman dan pengetahuan akan cara mencegah dan penanganan stunting. Evaluasi pengabdian yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan untuk mengukur tingkatpemahaman peserta dan didapatkan sebanyak 75% peserta penyuluhanstunting bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Kegiatan ini diharapkan mampu menambah pemahaman keluarga terkait stunting, khususnya ibu balita.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 A Afifah, Alfito Syaiful Rizal, Luthfiana Amalia, Tania Anugerah Siwi Nur Aini, Anggita Pratiwi Wibowo, Rafifah Luthfiah, Devi Retno Rahmawati, Safira Azizatullatifah, Latifah Ratna Nur Azizah, Wenny Nandila, Yulinda Devianti Pratiwi, Khusna Saffanatun Nisa, S Sulastri, Dyah Intan Puspitasarihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1175Penyuluhan Kesehatan Hipertensi dan Slow Deep Breathing Exercise pada Lansia Kelurahan Gentan2022-09-20T13:58:43+07:00Angger Perdana Wibowo[email protected]Azriel Tri Akbar Syarif[email protected]Rahmawati Cahya Ningrum[email protected]Erica Dimashanda[email protected]Najla Luthfi Azzahra[email protected]Pamungkas Putra Ujir Surga[email protected]Vemita Yuniar[email protected]Wiwit Sugiyarti[email protected]Ayu Philadelphia[email protected]Al Marosu Aisyah Kusumardani[email protected]Aprilia Rizqina Almawadah[email protected]Rosida Maharani[email protected]W Wijianto[email protected]Izzatul Arifah[email protected]<p>Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar penyebab kematian di seluruh dunia dan dikaitkan dengan peningkatan risiko Cardiovascular Disease (CVD). Secara global, 3,5 miliar orang dewasa sekarang memiliki tingkat tekanan darah sistolik yang tidak optimal (>110-115 mmHg) dan 874 juta orang dewasa memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg. Jadi, sekitar 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Dari 43 responden, yaitu 63% dari total seluruh undangan yang ada di Desa Gentan, 35% responden mengalami hipertensi sehingga dibutuhkan penyuluhan terkait hipertensi dan intervensi untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga Desa Gentan terkait hipertensi dan memberikan intervensi berupa Slow Deep Breathing Exercise untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi warga Desa Gentan.Metode Kegiatan ini dimulai dengan observasi dengan melakukan wawancara dengan bidan desa. Dari hasil observasi tersebut, dibuatlah program penyuluhan tentang hipertensi dan cara pencegahannya. Selain itu juga diberikan intervensi slow deep breathing exercise sebagai upaya untuk menurunkan tekanan darah. Kegiatan penyuluhan dimulai dengan memberikan pretes tentang hipertensi dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah menggunakan spigmomamometer dan penyuluhan hipertensi pada semua peserta. Kemudian pemberian intervensi slow deep breathing exercise bagi peserta yang memiliki tekanan darah tinggi, dan dilakukan pengecekan kembali tekanan darah pasca diberikan intervensi slow deep breathing exercise. Di akhir kegiatan diberikan postes untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Angger Perdana Wibowo, Azriel Tri Akbar Syarif, Rahmawati Cahya Ningrum, Erica Dimashanda, Najla Luthfi Azzahra, Pamungkas Putra Ujir Surga, Vemita Yuniar, Wiwit Sugiyarti, Ayu Philadelphia, Al Marosu Aisyah Kusumardani, Aprilia Rizqina Almawadah, Rosida Maharani, W Wijianto, Izzatul Arifahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1176Pendidikan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil dalam Upaya Pencegahan Stunting di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura2022-09-20T14:04:23+07:00Afifah Nur Fitri Widyasari[email protected]Farras Kens Daryngga[email protected]Bulan Rexy Pratiwi[email protected]Devi Sulistiawati[email protected]Hana Ajeng Wahidya Paramita[email protected]Serli Margarita[email protected]Tsani Khoirun Niswatin[email protected]Neylla Ayu Putri Ningtyas[email protected]Tiar Triswaty[email protected]Dina Alviani Prihayati[email protected]Nadia Aqiela Laili[email protected]Dinda Putri Prihapsari[email protected]Serli Supratman[email protected]Siti Zulaekah[email protected]<p>Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi syarat dalam menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Namun dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul, Indonesia masih menghadapi tantangan stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2021, prevalensi kejadian stunting di Indonesia sebesar 24,4% atau setara dengan 5,33 juta balita. Sementara di Kabupaten Sukoharjo, terdapat 594 anak mengalami stunting. Di Desa Pabelan terdapat ibu hamil yang berjumlah 11 orang akan tetapi belum adanya perhatian khusus terkait stunting. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya perbaikan yaitu dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan stunting dan pemenuhan gizi selama kehamilan yang diberikan kepada ibu hamil di Desa Pabelan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet dengan alat ukur keberhasilan menggunakan pre-test dan post-test pada 11 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan stunting dan pemenuhan gizi yang dapat dilihat dari jumlah dan rata-rata. Pada hasil pre-test dan post-test diketahui bahwa terdapat peningkatan jumlah nilai sebesar 180, dari 860 pada hasil pre-test menjadi 1040 dari hasil post-test. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan pada ibu hamil dengan menggunakan metode penyuluhan sangat efektif untuk digunakan.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Afifah Nur Fitri Widyasari, Farras Kens Daryngga, Bulan Rexy Pratiwi, Devi Sulistiawati, Hana Ajeng Wahidya Paramita, Serli Margarita, Tsani Khoirun Niswatin, Neylla Ayu Putri Ningtyas, Tiar Triswaty, Dina Alviani Prihayati, Nadia Aqiela Laili, Dinda Putri Prihapsari, Serli Supratman, Siti Zulaekahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1177Pencegahan Komplikasi Hipertensi melalui Penyuluhan Senam dan Breathing Exercise di Singopuran2022-09-20T14:10:15+07:00Darul Arrasyid[email protected]Azmi Fitrah Mithra Riyanto[email protected]Tiara Fairuz Firdausi[email protected]Aldani May Anjani[email protected]Afifah Nur Fauzani[email protected]Aulia Safa' Nabila[email protected]Erlangga Yusa Bachtiar[email protected]Kirana Haura' Arie Prasastywy[email protected]Zerlinda Amalia[email protected]Nike Indah Arodah[email protected]Annisa Dhea Indah Syadati[email protected]Inna Rachmawati[email protected]Isnaini Herawati[email protected]Anisa Catur Wijayanti[email protected]<p>Hipertensi merupakan sebuah kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara berlebih. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya mencapai 140/90 mmHg. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui angka kejadian hipertensi di Desa Singopuran RT 02 RW 01, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo,sebanyak 29 orang dari 52 KK hal ini menyebabkan banyak keluhan di kalangan masyarakat setempat, mulai dari nyeri kepala,nyeri dada, dan jantung berdebar.Hipertensi dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat maupun faktor resiko seperti merokok dan konsumsi alkohol. Sebagai upaya pencegahan komplikasi hipertensi kami melakukan suatu program penyuluhan, yaitu Penyuluhan breathing exercise dan senam hipertensi dengam metode ceramah,tanya jawab dan demonstrasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat,mengajarkan teknik relaksasi dan menyehatkan masyarakat melalui senam hipertensi.Evaluasi keberhasilan diukur dengan menggunakan pre dan post-test serta pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum dilakukannya penyuluhan didapatkan hasil rata-rata nilai pengetahuan 3,32. Kemudian setelah diberikan penyuluhan didapatkan hasil rata-rata nilai pengetahuan 4,24. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan warga desa Singopuran RT 02 RW 01 setelah diberikan penyuluhan terkait hipertensi. Setelah melakukan senam dan breathing exercise peserta mengalami penurunan keluhan secara subyektif yang dialami secara akut yaitu,10 orang dengan keluhan jantung berdebar, 4 orang dengan keluhan nyeri kepala dan 7 orang dengan keluhan nyeri di dada yang sebelumnya mengeluhkan adanya nyeri kepala (5 orang), jantung berdebar (10 orang), nyeri di dada (10 orang), dan 4 orang tidak mengeluhkan apa-apa.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Darul Arrasyid, Azmi Fitrah Mithra Riyanto, Tiara Fairuz Firdausi, Aldani May Anjani, Afifah Nur Fauzani, Aulia Safa' Nabila, Erlangga Yusa Bachtiar, Kirana Haura' Arie Prasastywy, Zerlinda Amalia, Nike Indah Arodah, Annisa Dhea Indah Syadati, Inna Rachmawati, Isnaini Herawati, Anisa Catur Wijayantihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1178Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi dan Myofascial Release Ischemic Compression untuk mengurangi nyeri kepala pada Lansia Desa Ngadirejo Sukoharjo2022-09-20T14:20:19+07:00Syfa Karunia Cahyani[email protected]Nur Iffani Khoirun Nisa[email protected]Ariq Windra Nugraha[email protected]Ferdyan Dimas Mahendra[email protected]Moh. Dimas Alamsyah[email protected]Nawang Galih Wijayandari[email protected]Firya Zalfa'azza Faa'iza[email protected]Melati Ulee Keumala[email protected]Luthfi Nur Faizzah[email protected]Mitha Husadhah Putri[email protected]Khusnul Khotimah[email protected]Anisa Wiwit Oktatrisyani[email protected]<p>Hasil analisis situasi di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menunjukkan cukup banyaknya masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat, salah satunya adalah hipertensi dan sakit kepala. Penyebab terjadinya hipertensi dan sakit kepala, diantaranya adalah bekerja terlalu berat, pola hidup yang kurang baik. Oleh karena kegiatan pengabdian masyarakat ini diberikan dengan tujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat Kelurahan Ngadirejo dalam upaya preventif serta penanganan penyakit hipertensi dan sakit kepala. Kegiatan ini berupa penyuluhan dengan metode ceramah tatap muka langsung, melakukan pengukuran tekanan darah, dan memberikan pelatihan tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi dan sakit kepala kepada masyarakat. Hasil penyuluhan yang didapat berupa tingkat pengetahuan penderita hipertensi dan sakit kepala meningkat setelah diberikan penyuluhan serta penderita sakit kepala mulai berkurang setelah diberikan pelatihan terapi myofacial release ischemic compression. Diharapkan untuk kegiatan berikutnya perlu menindaklanjuti follow up lebih lanjut untuk penanganan masalah hipertensi ini dilengkapi dengan pelatihan pengendalian hipertensi dengan edukasi gizi dan perawatan berkelanjutan. agar tidak menjadi parah dan mencegah. komplikasi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Syfa Karunia Cahyani, Nur Iffani Khoirun Nisa, Ariq Windra Nugraha, Ferdyan Dimas Mahendra, Moh. Dimas Alamsyah, Nawang Galih Wijayandari, Firya Zalfa'azza Faa'iza, Melati Ulee Keumala, Luthfi Nur Faizzah, Mitha Husadhah Putri, Khusnul Khotimah, Anisa Wiwit Oktatrisyanihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1179Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi kepada Masyarakat dan Dilakukan Pengecekan Gula Darah dan Pengukuran Tekanan Darah pada Lansia di Posyandu Mustokoweni Desa Kertonatan Kabupaten Sukoharjo2022-09-21T03:47:24+07:00Arkham Sukmana Aji[email protected]Lovianingtyas Pramithasari[email protected]Desanti Agustina Enggalita[email protected]Naura Farkhia Putri[email protected]Aulia Fitri[email protected]Nopia Dwi Kartika[email protected]Rosiana Danty Sukma[email protected]Anis Khairatunnisa[email protected]Widi Nur Aisyah[email protected]Alfiah Reva Wastika[email protected]Ainy Shella Eliana[email protected]Anindra Retno Hastuti[email protected]Aulia Al Fatika Djatmika1[email protected]K Kartinah[email protected]Sudrajah Warajati[email protected]<p>Diabetes Melitus dan Hipertensi merupakan penyakit kronik yang sering terjadi secara bersamaan. Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan penderita Diabetes terbanyak. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan terdapat 463 juta orang yang menderita Diabetes Melitus pada tahun 2019 secara global. Sementara itu, di Indonesia terdapat 19,47 juta penderita Diabetes pada tahun 2021. Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang sehingga memerlukan manajemen pengelolaan mandiri untuk mencegah terjadinya komplikasi. Hipertensi masih menjadi masalah yang cukup besar untuk tetap di perhatikan. Penyebab hipertensi hingga saat ini secara pasti belum dapat diketahui, tetapi pola hidup berpengaruh besar terhadap penyakit hipertensi ini. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat salah satunya dengan penyuluhan kesehatan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan tersebut dilakukan melalui wawancara pengukuran tensi dan pemeriksaan gula darah sewaktu. Pelaksanaan intervensi dilakukan dengan metode pemeriksaan secara langsung kepada lansia dengandisertai penyuluhan tentang bagaimana cara menstabilkan gula darah. Sasaranpada kegiatan ini adalah lansia usia di atas 60 tahun. Evaluasi pemeriksaan gula darah sewaktu pada lansia tidak ditemukannya hasil yang tinggi pada pemeriksaan gula darah sewaktu.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Arkham Sukmana Aji, Lovianingtyas Pramithasari, Desanti Agustina Enggalita, Naura Farkhia Putri, Aulia Fitri, Nopia Dwi Kartika, Rosiana Danty Sukma, Anis Khairatunnisa, Widi Nur Aisyah, Alfiah Reva Wastika, Ainy Shella Eliana, Anindra Retno Hastuti, Aulia Al Fatika Djatmika1, K Kartinah, Sudrajah Warajatihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1180Meningkatkan Pengetahuan Lansia tentang PHBS dan Gizi Seimbang terhadap Risiko Obesitas2022-09-21T03:54:13+07:00Ananta Zulfian Ikhsan[email protected]Firda Rifa Fauzia[email protected]Retno Ully Rahmawati[email protected]Neha Endiana Ivanda[email protected]Kharisma Muhsanatia Lutfipambudi[email protected]Indah Ambarwati[email protected]Ayu Rohani[email protected]Wening Sulistyo Wardani[email protected]Putri Puspita Ulya[email protected]Tasya Wulan Febrina Iskandar[email protected]Inggit Aulia Vinosi[email protected]Zulia Setiyaningrum[email protected]Arina Maliya[email protected]<p>Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup sehat dan gizi, menyebabkan peningkatan risiko obesitas pada masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada hakikatnya merupakan perilaku pencegahan oleh individu atau keluarga dalam berbagai penyakit salah satunya obesitas. Masalah obesitas ini juga dapat disebabkan oleh perilaku dalam pemilihan bahan makanan yang tidak tepat. Dalam mendukung kegiatan ini menggunakan media visual berupa tayangan Power Point dilayar proyektor. Sebelum program ini dimulai peneliti melakukan pemeriksaan kesehatan gratis berupa pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS). Metode yang digunakan antara lain : Pengisian pre-test, Ceramah dan presentasi,Pengisian post-test. Pengisian pre-test lansia yang datang ke posyandu setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan langsung dipersilakan duduk kemudian diarahkan mengisi kuesioner yang sudah diberikan. Ceramah dan presentasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para lansia mengenai PHBS dan gizi seimbang. Pengisian post-test dilakukan setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab selesai, evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN IPE-AIK FIK UMS dibantu oleh bidan desa dan didampingi para kader posyandu. Hasil dari pengisian kuesioner menunjukkan hasil 96,9% memiliki pemahaman yang baik, serta antusiasme yang tinggi pada saat dilakukan sesi tanya jawab.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ananta Zulfian Ikhsan, Firda Rifa Fauzia, Retno Ully Rahmawati, Neha Endiana Ivanda, Kharisma Muhsanatia Lutfipambudi, Indah Ambarwati, Ayu Rohani, Wening Sulistyo Wardani, Putri Puspita Ulya, Tasya Wulan Febrina Iskandar, Inggit Aulia Vinosi, Zulia Setiyaningrum, Arina Maliyahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1181Penyuluhan Hipertensi guna Meningkatkan Pengetahuan di Posyandu Lansia Brotoseno, Desa Ngabeyan, Kartasura2022-09-21T03:59:26+07:00Panggih Priyo Wicaksono[email protected]Dimas Aji Wicaksono[email protected]Arifah Az-zahra[email protected]Rega Sugianto[email protected]Ika Purwaningsih[email protected]Zahwa Putri Nurhandrita[email protected]Irfan Ramadan[email protected]Kartika Candra Kirana[email protected]Nurjihan Luthfia Nabila[email protected]Artha Senja Rahmadhani[email protected]Hany Pratiwi[email protected]Salsabila Husniah Fadia[email protected]<p>Abstrak merupakan gambaran singkat dari keseluruhan artikel atau Artikel pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit hipertensi di Desa Ngabeyan kecamatan Kartasura. Berdasarkan hasil observasi dan data sekunder yang diperoleh masih tingginya kasus hipertensi di desa tersebut serta berdasarkan informasi yang diperoleh masih rendahnya pengetahuanmasyarakat terkait hipertensi. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait hipertensi melalui penyuluhan langsung di Posyandu Lansia Brotoseno dan Konseling Door To Door kepada peserta Posyandu Brotoseno yang tidak bisa mengikuti langsung kegiatan posyandu di tempat karena keterbatasan kondisi tubuh serta faktor usia dan kesehatan. Metode pelaksanaannya dimulai dari perencanaan serta persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk tahap persiapan dan perencanaan dimulai dari berupa perizinan melalui bidan desa dan kader posyandu, selanjutnya tim menyusun bahan materi dan media penyuluhan berupa leaflet. Kemudian untuk pelaksanaannya dibagi menjadi 2 tim, tim pertama melakukan penyuluhan secara langsung di Posyandu, tim kedua melakukan penyuluhan secara individu melalui door to door. Evaluasi kegiatan konseling door to door dilakukan untuk mengetahui apakah program konseling berjalan dengan lancar dan sudah memenuhi target atau belum. Hal ini dapat dilihat dari keinteraktifan sasaran pada saat waktu konseling berlangsung, seperti para lansia yang koorperatif untuk di tensi serta diberikan intervensi untuk mengontrol kepatuhan konsumsi obat dan makanan, serta mengatur pola hidup yang sehat. Hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan setelah mendapatkan materi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Panggih Priyo Wicaksono, Dimas Aji Wicaksono, Arifah Az-zahra, Rega Sugianto, Ika Purwaningsih, Zahwa Putri Nurhandrita, Irfan Ramadan, Kartika Candra Kirana, Nurjihan Luthfia Nabila, Artha Senja Rahmadhani, Hany Pratiwi, Salsabila Husniah Fadiahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1182Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting melalui Penyuluhan di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo2022-09-21T04:06:03+07:00Farhan Dian Ramadhoni[email protected]Rizki Kurniawan[email protected]Tiara Putri Aziza[email protected]Dewi Nabila Martianny[email protected]Regita Aulia Sari[email protected] Feni Rosilya Nurhayati[email protected]Safira Bela Annisa[email protected]Rahayu Wiji Astuti[email protected]Emma Yahya Saputri[email protected]Evrinia Nugrahwati[email protected]Afrischa Yusti Nabrita[email protected]Alfira Rahma Dhani[email protected]Indhira Kurniastining Fiqriyah[email protected]Dwi Sarbini[email protected]Vinami Yulian[email protected]<p>Stunting merupakan salah satu permasalahan dunia karena berhubungan dengan meningkatnya resiko kesakitan dan kematian balita. Stunting mengakibatkan tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit dan beresiko menurunkan tingkat produktivitas di masa depan. Pada tahun 2022, total jumlah anak stunting di Kabupaten Sukoharjo semakin meningkat. Ada 10 desa dari 150 desa yang ada di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki jumlah anak stunting cukup besar dengan prevalensi 6,67%. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam pencegahan stunting melalui penyuluhan di Kelurahan Kartasura. Posyandu Lestari Asih dan Posyandu Dahlia menjadi lokasi pelaksanaan penyuluhan yang berlokasi di Kelurahan Kartasura. Jumlah partisipan dalam penyuluhan pencegahan stunting sebanyak 18 ibu balita. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan mengenai stunting dan cara pencegahannya dengan sasaran ibu balita di daerah Krapyak Kelurahan Kartasura RW 10, 11, 12, dan 13. Pelaksanaan intervensi dilakukan dengan metode ceramah dan menggunakan media berupa leaflet. Instrumen kegiatan berupa lembar kuesioner pre – post test. Berdasarkan nilai pre – post test diketahui terdapat 10 ibu balita (55,6%) yang pengetahuannya meningkat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil pre – post test dari kategori kurang menjadi baik.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Farhan Dian Ramadhoni, Rizki Kurniawan, Tiara Putri Aziza, Dewi Nabila Martianny, Regita Aulia Sari, Feni Rosilya Nurhayati, Safira Bela Annisa, Rahayu Wiji Astuti, Emma Yahya Saputri, Evrinia Nugrahwati, Afrischa Yusti Nabrita, Alfira Rahma Dhani, Indhira Kurniastining Fiqriyah, Dwi Sarbini, Vinami Yulianhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1183Peningkatan Pengetahuan Gizi Hipertensi dengan Penyuluhan Media Poster pada Lansia di Desa Pucangan Universitas Muhammadiyah Surakarta2022-09-21T04:13:18+07:00Muhammad Faiz Fahrizal Adriansyah[email protected]Dewi Lia Rahmawati[email protected]Febrianti Nur Antika[email protected]Firyal Tsamarah Salsabilla[email protected]Bella Carissa[email protected]Wulan Sari[email protected]Silvianita Damayanti[email protected]Malinda Ramadhani Subastian[email protected]Ike Wahyu Ningrum[email protected]Saifa Adiena Nusantoro[email protected]Hanifatun Mufidah[email protected]Naurah Atiradhia Wianda[email protected]Dhea Saphira Permata Sari[email protected]Beti Kristinawati[email protected]F Firmansyah[email protected]<p>Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang hipertensi. Hipertensi yaitu kondisi tensi darah diatas 140/90 mmHg. Jenis penyakit tidak menular yang dialami oleh lanjut usia. Proses penuaan merupakan kondisi dimana fungsi organ tubuh mengalami penurunan disertai rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Penelitian ini bertujuan agar masyarakat di Desa Pucangan dapat memahami dan mengetahui tentang gizi penderita hipertensi sehingga dapat melakukan upaya pencegahannya, serta deteksi dini hipertensi. Perolehan data dilakukan dengan cara melakukan pre test dan post test yang bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai gizi hipertensi pada lansia. Hasil surveykarakteristik responden ini juga diketahui bahwa penyuluhan diikuti oleh duakelompok umur yaitu umur 50-60 tahun sebanyak 75% dan ≥ 60 tahun sebanyak 25%. Berdasarkan hasil pre test dan post test diperoleh gambaran pengetahuan lansia yaitu hasil pengkategorian sebelum diberikan penyuluhan gizi 37,5% dan kategori baik sebanyak 62,5%.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Muhammad Faiz Fahrizal Adriansyah, Dewi Lia Rahmawati, Febrianti Nur Antika, Firyal Tsamarah Salsabilla, Bella Carissa, Wulan Sari, Silvianita Damayanti, Malinda Ramadhani Subastian, Ike Wahyu Ningrum, Saifa Adiena Nusantoro, Hanifatun Mufidah, Naurah Atiradhia Wianda, Dhea Saphira Permata Sari, Beti Kristinawati, F Firmansyahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1184Kuliah Kerja Nyata: Pengabdian kepada Masyarakat Melalui Kegiatan Pendampingan TPA dan Posyandu Balita di Desa Ngadirejo2022-09-21T04:20:35+07:00Mesha Mahendra[email protected]Amalia Nur Azizah[email protected]Zulia Siti Rahmawati[email protected]Essy Puji Astuti[email protected]Indah Widyanti Vaningrum[email protected]<p>Kuliah Kerja Nyata Interpersonal Education Al Islam dan Kemuhammadiyahan (KKN IPE AIK) merupakan wujud nyata dari tugas mahasiswa untuk memenuhi life skill dengan bimbingan dosen. Melalui kegiatan KKN IPE-AIK di Kelurahan Ngadirejo, maka terjadi sinergiantara Perguruan Tinggi, mahasiswa dengan masyarakat sebagai wujud knowledge demokrasi. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan di Desa Ngadirejo ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentang pentingnya pendidikan keagamaan dan kesehatan guna membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Kegiatan dilakukan dengan: TPA, lomba TPA, dan posyandu balita. Hasil dari KKN IPE AIK memberikan gambaran kepada masyarakat untuk meningkatkan semangat dan pemahaman masyarakat terutama pada anak-anak tentang baca tulis Al-qur’an, kegiatan yang terlaksana berupa mengajarkan membaca Iqra' dan Al-Qur'an, mengadakan lomba TPA berupa hafalan surat pendek Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Kegiatan terlaksana di TPA Mushola Al-Hikmah Kopen, Desa Ngadirejo. Posyandu balita dilaksanakan dengan kegiatan berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, melakukan pengisian pada buku KIA balita, dan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan stunting. Kegiatan terlaksana pada Rabu 27 Juli 2022 pada jam 08.00-11.30 WIB bertempat di Posyandu Dwi Ratih 1 Kemasan, Desa Ngadirejo.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Mesha Mahendra, Amalia Nur Azizah, Zulia Siti Rahmawati, Essy Puji Astuti, Indah Widyanti Vaningrumhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1186Pengaruh Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap Pengetahuan Lansia Pelangi Prameswari Kelurahan Ngadirejo, Kartasura2022-09-21T08:08:03+07:00Muhammad Andrian[email protected]Aulia Asyifa Nanda[email protected]Dwi Ribkhi Azizah[email protected]Nur Annisa Rahmawati[email protected]Shafira Amalia Putri[email protected]Keny Nurchaeni Cahyaningtyas[email protected]Ayu Wulan Sari[email protected]Efrinda Pramesty[email protected]Elfrida Aulia Hardiana[email protected]Salsabila Asma Azizah[email protected]Laila Suci Pradita[email protected]Novastu Partika Arta Palupi[email protected]Enita Dewi[email protected]Eni Purwani[email protected]<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum di kalangan lansia. Pada posbindu Kelurahan Ngadirejo terdapat sebanyak 5% dari 1201 yang mengalami hipertensi. Salah satu faktor risiko dari hipertensi adalah pengetahuan nutrisi dan kebiasaan hidup dari lansia dan keluarga yang kurang. Kegiatan yang mendukung untuk meningkatkan pengetahuan nutrisi lansia ini dengan melakukan kegiatan penyuluhan mengenai diet hipertensi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh beberapa tahapan yaitu tahap persiapan (observasi), pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap awal dilakukan dengan melakukan pengecekan tekanan darah dan tanya jawab berupa pre-test. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan senam hipertensi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dengan memuat materi definisi, cara pencegahan, dan diet hipertensi. Tahap akhir yaitu evaluasi dengan menggunakan tanya jawab (post-test) untuk mengetahui tingkat pemahaman para lansia setelah diberikan penyuluhan. Hasil pre-test yang tergolong baik didapatkan 57.69% dan hasil post-test tergolong baik didapatkan 73.08%. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan para lansia meningkat setelah diberikan penyuluhan hipertensi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Muhammad Andrian, Aulia Asyifa Nanda, Dwi Ribkhi Azizah, Nur Annisa Rahmawati, Shafira Amalia Putri, Keny Nurchaeni Cahyaningtyas, Ayu Wulan Sari, Efrinda Pramesty, Elfrida Aulia Hardiana, Salsabila Asma Azizah, Laila Suci Pradita, Novastu Partika Arta Palupi, Enita Dewi, Eni Purwanihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1187“Kalau Malam Sulit Tidur”: Potensi Modifikasi Gaya Hidup Lansia dengan Hipertensi Melalui Penyuluhan dan Penerapan Aktivitas Fisik di Desa Bentakan Baki Sukoharjo2022-09-21T08:25:02+07:00Febrina Dwi Pangestika[email protected]Raihanah Nur Sa'adah[email protected]Afifah Nurhafni Ayati[email protected]Ahdiyat Ananta Rachmat[email protected]Lavenya Yulita[email protected]Amalia Carissa Ariyanti[email protected]Devi Arthamevia Kurniady[email protected]Dinda Armita[email protected]Wahyu Tri Setyo Nugroho[email protected]Aji Suryadewa[email protected]Ma'arif Ardhi Saputro[email protected]Dwi Linna Suswardany[email protected]Taufik Eko Susilo[email protected]<p>Hipertensi merupakan penyakit yang prevalensinya terus meningkat hingga tahap mengkhawatirkan secara global. Dari data diagnosis pada tahun 2021 terdapat 25 orang yang mengalami hipertensi di Desa Bentakan. Pengetahuan yang minim akan hipertensi serta aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor penyebab tingginya hipertensi. Pengabdian masyarakat di Desa Bentakan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi, pentingnya aktivitas fisik serta faktor risiko lain penyebab hipertensi. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan tentang hipertensi, dan senam hipertensi untuk lansia. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan akan bahaya hipertensi serta pentingnya menjaga gaya hidup yang baik. Skor rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum penyuluhan adalah 39,7 yangmeningkat menjadi rata-rata 69,7. Terjadi peningkatan pengetahuan tentanghipertensi sebesar 30%. Para lansia menyatakan minatnya terhadap senam hipertensi yang sudah dipraktikkan. Hasil diskusi dengan para lansia menunjukkan ada beberapa faktor lain yang penting untuk dimodifikasi agar para lansia hidup lebih sehat, seperti kuantitas dan kualitas tidur, lingkungan yang bebas asap rokok, serta aktivitas fisik yang mencukupi untuk kebutuhan lansia dengan hipertensi. Rekomendasi untuk pengabdian masyarakat berikutnya di Desa Bentakan adalah perlunya penyuluhan hipertensi dengan materi terkait strategi modifikasi gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan para lansia dan budaya setempat. Penyuluhan bahaya hipertensi dan cara pencegahannya juga penting diberikan pada masyarakat agar faktor risikoyang berasal dari lingkungan seperti asap rokok sekunder dan tersier dapat dikurangi, serta terbentuk komunitas yang saling mendukung dalam pencegahan hipertensi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Febrina Dwi Pangestika, Raihanah Nur Sa'adah, Afifah Nurhafni Ayati, Ahdiyat Ananta Rachmat, Lavenya Yulita, Amalia Carissa Ariyanti, Devi Arthamevia Kurniady, Dinda Armita, Wahyu Tri Setyo Nugroho, Aji Suryadewa, Ma'arif Ardhi Saputro, Dwi Linna Suswardany, Taufik Eko Susilohttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1188Penyuluhan Peran Orang Tua terhadap Pemenuhan Gizi dan Latihan Pengurangan Nyeri pada Dismenore pada Remaja Putri di Kelurahan Ngadirejo2022-09-22T12:14:40+07:00Fendi Gustofa[email protected]Agriastari Dwiputri Harun Umbu Nay[email protected]Alifa Akbar[email protected]Alya Yuanita Ramadhanti[email protected]Rika Nur Oktaviani[email protected]Shafira Nur Haq[email protected]Julian Bramantya Winarko[email protected]Siti Nur Rofiatul Hidayah[email protected]Riska Aulia Saputri[email protected]Nur Shabrina Ramadhani[email protected]Anggraita Nur Rahmi[email protected]Wiwit Setyo Pangesti[email protected]Umi Budi Rahayu[email protected]Noor Alis Setiyadi[email protected]<p>Dismenore merupakan keluhan akibat ketidakseimbangan hormon progresteron dalam darah sehingga menimbulkan sensasi nyeri sering terjadi pada Wanita. Berdasarkan observasi kami banyak orang tua yang belum mengetahui pentingnya pemenuhan gizi dan latihan bagi Wanita yang mengalami Dismenore, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman para orang tua terutama para anggota bina keluarga remaja di kelurahan ngadirejo perihal dismenore. Maka kami memberikan metode penyuluhan dengan memberikan edukasi dan memberikan latihan tentang pengurangan nyeri, kami menggunakan kuisioner pre-test dan post tes sebagai indikator untuk mengukur pengetahuan orangtua. Hasil kegiatan pengabdian ini peningkatan pengetahuan orang tua terkait penanganan status Kesehatan, gizi, dan penurunan skala nyeri saat dismenore.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Fendi Gustofa, Agriastari Dwiputri Harun Umbu Nay, Alifa Akbar, Alya Yuanita Ramadhanti, Rika Nur Oktaviani, Shafira Nur Haq, Julian Bramantya Winarko, Siti Nur Rofiatul Hidayah, Riska Aulia Saputri, Nur Shabrina Ramadhani, Anggraita Nur Rahmi, Wiwit Setyo Pangesti, Umi Budi Rahayu, Noor Alis Setiyadihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1189Pemberian Pendidikan Kesehatan, Senam, dan Pengaturan Diit Sebagai Upaya Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Gentan2022-09-22T12:29:13+07:00Prima Aldiansa[email protected]Navian Fauzi Arifudin[email protected]Della Mardiana Wibowo[email protected]Nindya Erina Putri[email protected]Yuni Septiana[email protected]Ekky Puspita Sonia[email protected]Dinda Aulia Hirda[email protected]Syifa Aulia Nurfitriani[email protected]Tsaltsa Rizqa Maulida[email protected]Hani Fitria[email protected]Syagita Wahyu[email protected]Junjung Adita Sari[email protected]M Muwakhidah[email protected]Wachidah Yuniartika[email protected]<p>Hipertensi yaitu salah satu penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai. Desa Gentan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Permasalahan kesehatan yang paling tinggi di Desa Gentan adalah hipertensi dikarenakan pengetahuan terkait hipertensi yang kurang dan pola hidup masyarakat yang kurang baik. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk membantu menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi di Desa Gentan dengan pemberian pendidikan kesehatan, senam hipertensi dan anjuran diit yang sesuai. Kegiatan KKN diawali dengan identifikasi masalah di Desa Gentan dengan melakukan wawancara dengan bidan desa, dibuatlah program berupa pendidikan kesehatan, pengaturan pola makan, senam hipertensi. Hasil dari pemberian pendidikan kesehatan, pengaturan pola makan, dan senam hipertensi mempengaruhi dalam menurunkan tekanan darah pada masyarakat sebanyak 23 orang dari 64 orang yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Prima Aldiansa, Navian Fauzi Arifudin, Della Mardiana Wibowo, Nindya Erina Putri, Yuni Septiana, Ekky Puspita Sonia, Dinda Aulia Hirda, Syifa Aulia Nurfitriani, Tsaltsa Rizqa Maulida, Hani Fitria, Syagita Wahyu, Junjung Adita Sari, M Muwakhidah, Wachidah Yuniartikahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1190Pengaruh Edukasi Gizi Dengan Media Leaflet Mengenai Anemia Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pada Ibu Hamil Di Desa Ngemplak2022-09-22T12:38:53+07:00Chandra Wijaya[email protected]Siti Rahayu Septiyaningrum[email protected]Hanifia Ifada[email protected]Shelina Puput Gupita Faelani[email protected]Yusridha Ramadhani Tyasmana[email protected]Siti Halimatus Sadiyah[email protected]Febriza Kharisma Putri[email protected]Ika Nur Fitriani[email protected]Aghniya Manistagna[email protected]Wiwik Eka Puji Astuti[email protected]Defika Drajat Saputri[email protected]Dessy Noor Ramadhani[email protected]Dina Hanifa Rosilawati[email protected]Eni Purwani[email protected]Ekan Faozi[email protected]<p>Status kesehatan khususnya status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi bayi yang akan dilahirkan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Tujuan kegiatan ini yaitu agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang anemia pada kehamilan dan penatalaksanannya. Mitra dalam penelitian ini adalah 20 ibu hamil di Desa Ngemplak, Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peserta penyuluhan sebanyak 20 orang ibu hamil di Desa Ngemplak, Sukoharjo. (2) Peserta terdiri dari 8 ibu hamil normal dan 12 ibu hamil dengan anemia, 8 ibu hamil normal dan 12 ibu hamil dengan anemia. (3) Dari tinjauan yang memiliki pengetahuan dengan kategori rendah sebanyak 10 orang dengan prevalensi (50%), dan kategori tinggi sebanyak 10 orang dengan prevalensi (50%). (4) Berdasarkan hasil yang didapat yang memiliki pengetahuan dengan kategori rendah sebanyak 1 orang dengan prevalensi (5%), dan kategori tinggi sebanyak 19 orang dengan prevalensi (95%). (5) Hasil akhir yang didapat melalui pre test dan post test sebesar 0,001 yaitu terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang anemia sebelum dan sesudah. Antusias peserta dapat dilihat dari jawaban pre test dan post tes yang telah diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan melalui kuesioner. Simpulan dari kegiatan ini adalah, edukasi gizi merupakan salah satu metode penyampaian informasi yang cukup efektif dan menjangkau peserta yang banyak, dengan menggunakan media yang fleksible.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Chandra Wijaya, Siti Rahayu Septiyaningrum, Hanifia Ifada, Shelina Puput Gupita Faelani, Yusridha Ramadhani Tyasmana, Siti Halimatus Sadiyah, Febriza Kharisma Putri, Ika Nur Fitriani, Aghniya Manistagna, Wiwik Eka Puji Astuti, Defika Drajat Saputri, Dessy Noor Ramadhani, Dina Hanifa Rosilawati, Eni Purwani, Ekan Faozihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1191Peningkatan Pengetahuan Siswa Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 02 Ngrombo2022-09-22T12:57:27+07:00Rinanda Nur Arifah[email protected]Nimas Citra Indonesia[email protected]Titin Retno Safitri[email protected]Fahdah Haniyah[email protected]Esti Khoirrima[email protected]Aprilia Wahyu Saputri[email protected]Intan Kusuma Wardani[email protected]Matheus Kevin Ferdianto[email protected]Dini Nur Rohmah[email protected]Fitri Octavia Khoerinlisa[email protected]Sita Adelia[email protected]Ngesti Wulandari[email protected]Adisty Rose Artistin[email protected]Luluk Ria Rahma[email protected]<p>Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu secara mandiri menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan di masyarakat. Anak usia Sekolah Dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik dan kepribadian anak. Tujuan dilakukannya penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa agar mengetahui dan mampu mempraktikkan PHBS serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan menggunakan media video, kuisioner pre test-post test, diskusi dan tanya jawan aktif. Tingkat pengetahuan meningkat 69,2% dibuktikan dengan rata-rata nilai pengetahuan siswa sebelum diberikan penyuluhan kesehatan yaitu 23.72 dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan yaitu 48.07. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan menunjukkan adanya perbedaan dan peningkatan wawasan dan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang pentingnya menerapkan PHBS di sekolah</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Rinanda Nur Arifah, Nimas Citra Indonesia, Titin Retno Safitri, Fahdah Haniyah, Esti Khoirrima, Aprilia Wahyu Saputri, Intan Kusuma Wardani, Matheus Kevin Ferdianto, Dini Nur Rohmah, Fitri Octavia Khoerinlisa, Sita Adelia, Ngesti Wulandari, Adisty Rose Artistin, Luluk Ria Rahmahttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1192Edukasi Kesehatan tentang Hipertensi dan Myofascial Release Ischemic Compression untuk Mengurangi Nyeri Kepala pada Lansia Desa Ngadirejo Sukoharjo2022-09-22T13:49:12+07:00Syfa Karunia Cahyani[email protected]Nur Iffani Khoirun Nisa[email protected]Ariq Windra Nugraha[email protected]Ferdyan Dimas Mahendra[email protected]Moh.Dimas Alamsyah[email protected]Nawang Galih Wijayandari[email protected]Firya Zalfa'azza Faa'iza[email protected]Melati Ulee Keumala[email protected]Luthfi Nur Faizzah[email protected]Mitha Husadhah Putri[email protected]Khusnul Khotimah[email protected]Anisa Wiwit Oktatrisyani[email protected]<p>Hasil analisis situasi di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menunjukkan cukup banyaknya masalah kesehatan yang dirasakan masyarakat, salah satunya adalah hipertensi dan sakit kepala. Penyebab terjadinya hipertensi dan sakit kepala, diantaranya adalah bekerja terlalu berat, pola hidup yang kurang baik. Oleh karena kegiatan pengabdian masyarakat ini diberikan dengan tujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat Kelurahan Ngadirejo dalam upaya preventif serta penanganan penyakit hipertensi dan sakit kepala. Kegiatan ini berupa penyuluhan dengan metode ceramah tatap muka langsung, melakukan pengukuran tekanan darah, dan memberikan pelatihan tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi dan sakit kepala kepada masyarakat. Hasil penyuluhan yang didapat berupa tingkat pengetahuan penderita hipertensi dan sakit kepala meningkat setelah diberikan penyuluhan serta penderita sakit kepala mulai berkurang setelah diberikan pelatihan terapi myofacial release ischemic compression. Diharapkan untuk kegiatan berikutnya perlu menindaklanjuti follow up lebih lanjut untuk penanganan masalah hipertensi ini dilengkapi dengan pelatihan pengendalian hipertensi dengan edukasi gizi dan perawatan berkelanjutan. agar tidak menjadi parah dan mencegah. komplikasi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Syfa Karunia Cahyani, Nur Iffani Khoirun Nisa, Ariq Windra Nugraha, Ferdyan Dimas Mahendra, Moh.Dimas Alamsyah, Nawang Galih Wijayandari, Firya Zalfa'azza Faa'iza, Melati Ulee Keumala, Luthfi Nur Faizzah, Mitha Husadhah Putri, Khusnul Khotimah, Anisa Wiwit Oktatrisyanihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1193Program Senam Lansia sebagai Upaya Pencegahan Osteoporosis pada Pra – Lansia dan Lansia Desa Menuran2022-09-22T14:23:29+07:00Muhammad Alexandria Huzain Arifin[email protected]Halimatus Sa'diah[email protected]Anggi Rachma Syahdina[email protected]Salda Eka Yunita Prasetia[email protected]Ratu Hani'a Mari'a[email protected]Idham Syifa' Fahreza[email protected]Muhammad Ibnu Nazar[email protected]Gemma Nurul Fatiha[email protected]Siti Handayani[email protected]Zannuba Alifah Chafsoh[email protected]Tiara Paramitha Sugiri Syah Putri[email protected]<p>Osteoporosis merupakan penyakit tulang dengan gejala menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang sehingga mengakibatkan penurunan kekuatan tulang dan pengeroposan tulang yang menyebabkan mudah terjadi patah tulang. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi para lansia , akan tetapi mayoritas masyarakat masih belum memahami terkait dengan urgensi pencegahan osteoporosis bagi lansia . Di desa Menuran kecamatan Baki , Kabupaten Sukoharjo memiliki jumlah lansia yang cukup banyak akan tetapi belum adanya perhatian khusus terkait pencegahan osteoporosis. Dalam pengabdian ini penyelenggaraan program senam lansia serta penyuluhan osteoporosis yang ditujukan untuk para lansia serta pra lansia agar memiliki perhatian khusus terkait dengan pencegahan osteoporosis.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Muhammad Alexandria Huzain Arifin, Halimatus Sa'diah, Anggi Rachma Syahdina, Salda Eka Yunita Prasetia, Ratu Hani'a Mari'a, Idham Syifa' Fahreza, Muhammad Ibnu Nazar, Gemma Nurul Fatiha, Siti Handayani, Zannuba Alifah Chafsoh, Tiara Paramitha Sugiri Syah Putrihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1194Penyuluhan Hipertensi untuk Meningkatkan Pengetahuan pada Lanjut Usia di Desa Siwal, Kabupaten Sukoharjo2022-09-22T14:29:33+07:00Syarif Fathurozaq Wibowo[email protected]Graha Dwi Hermawan[email protected]Nadia Ilhaq Aulia Faristyana[email protected]Nindi Muthohar[email protected]Sellvinia Azulla[email protected]Alfirda Retno Luluk Fauziah[email protected]Nur Fadhilah Nufus Muthmainah[email protected]Finna Wiji Lestari[email protected]Ayu Fadilah Afifah[email protected]Siti Afiqah Widyadari[email protected]Selfahyasa Raharjo[email protected]Syarifa Farchamni Hermalia Putri Wahyudi[email protected]Arina Maliya[email protected]Zulia Setiyaningrum[email protected]<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang masih menjadi perhatian lebih dan belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan. Desa Siwal adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Baki. Masalah Kesehatan yang masih tinggi di desa ini salah satunya adalah hipertensi. Hal ini dikarenakan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dan pola hidup yang kurang baik. Kegiatan pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya lansia sehingga tingkat pengetahuan lansia dapat meningkat setelah diberikan edukasi mengenai hipertensi. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan,, peberian kuesioner pre test, penyuluhan, dan evaluasi hasil dengan memberikan kuesioner post test. Hasil dari penyuluhan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan lansia mengenai hipertensi dari persentase nilai pre-test sebesar 52,3% kemudian pada nilai post-tes menjadi 94,7%. Dengan adanya penyuluhan ini, lansia menjadi lebih faham mengenai penyakit hipertensi dan dapat menerapkan pola hidup yang sesuai untuk mencegah atau bahkan mengobati penyakit hipertensi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Syarif Fathurozaq Wibowo, Graha Dwi Hermawan, Nadia Ilhaq Aulia Faristyana, Nindi Muthohar, Sellvinia Azulla, Alfirda Retno Luluk Fauziah, Nur Fadhilah Nufus Muthmainah, Finna Wiji Lestari, Ayu Fadilah Afifah, Siti Afiqah Widyadari, Selfahyasa Raharjo, Syarifa Farchamni Hermalia Putri Wahyudi, Arina Maliya, Zulia Setiyaningrumhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1195Penyuluhan Hipertensi untuk Meningkatkan Pengetahuan pada Lanjut Usia di Desa Siwal, Kabupaten Sukoharjo2022-09-23T06:56:31+07:00Syarif Fathurozaq Wibowo[email protected]Graha Dwi Hermawan[email protected]Nadia Ilhaq Aulia Faristyana[email protected]Nindi Muthohar[email protected]Sellvinia Azulla[email protected]Alfirda Retno Luluk Fauziah[email protected]Nur Fadhilah Nufus Muthmainah[email protected]Finna Wiji Lestari[email protected]Ayu Fadilah Afifah[email protected]Siti Afiqah Widyadari[email protected]Selfahyasa Raharjo[email protected]Syarifa Farchamni Hermalia Putri Wahyudi[email protected]Arina Maliya[email protected]Zulia Setiyaningrum[email protected]<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang masih menjadi perhatian lebih dan belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan. Desa Siwal adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Baki. Masalah Kesehatan yang masih tinggi di desa ini salah satunya adalah hipertensi. Hal ini dikarenakan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hipertensi dan pola hidup yang kurang baik. Kegiatan pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya lansia sehingga tingkat pengetahuan lansia dapat meningkat setelah diberikan edukasi mengenai hipertensi. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan,, peberian kuesioner pre test, penyuluhan, dan evaluasi hasil dengan memberikan kuesioner post test. Hasil dari penyuluhan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan lansia mengenai hipertensi dari persentase nilai pre-test sebesar 52,3% kemudian pada nilai post-tes menjadi 94,7%. Dengan adanya penyuluhan ini, lansia menjadi lebih faham mengenai penyakit hipertensi dan dapat menerapkan pola hidup yang sesuai untuk mencegah atau bahkan mengobati penyakit hipertensi.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Syarif Fathurozaq Wibowo, Graha Dwi Hermawan, Nadia Ilhaq Aulia Faristyana, Nindi Muthohar, Sellvinia Azulla, Alfirda Retno Luluk Fauziah, Nur Fadhilah Nufus Muthmainah, Finna Wiji Lestari, Ayu Fadilah Afifah, Siti Afiqah Widyadari, Selfahyasa Raharjo, Syarifa Farchamni Hermalia Putri Wahyudi, Arina Maliya, Zulia Setiyaningrumhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1196Pendidikan Gizi untuk Meningkatkan Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil2022-09-23T07:11:09+07:00Yumna Sayyidah Titis Nastiti[email protected]Sekar Dwi Maharani Astuti[email protected]Ajeng Nur Nabilah[email protected]Laurencia Noviandra Cahyaning Putri[email protected]Lenteraning Pratiwi[email protected]Fahira Diva Kirani[email protected]Amelia Sari Pratiwi[email protected]Adila Salwa[email protected]Refina Anggraini[email protected]Muhammad Syukri Al Amiin[email protected]Maulidya Ratu Paramitha Wudhikarsai[email protected]Jujuk Endarwati Eka Wardani[email protected]Fahrun Nur Rosyid[email protected]Siti Zulaekah[email protected]<p>Desa Gumpang merupakan desa yang memiliki luas terbesar ke 2 di Kecamatan Kartasura. Desa ini memiliki 16 dusun, 7 RW dan 55 RT. Desa ini terletak di sebelah jalan raya yang dapat dikatakan perkembangan kependudukannya dapat berkembang pesat. Namun, pemantauan pengetahuan ibu hamil masih harus dilakukan guna menghindari terjadinya AKI dan AKB. Salah satu permasalahan yang dilaporkan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ialah tingginya angka kesakitan dan kematian yang salah satunya disebabkan oleh anemia pada masa kehamilan. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pencegahan anemia guna membantu dinas kesehatan dalam menanggulangi anemia pada ibu hamil. Metode yang diigunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media poster dengan alat ukur keberhasilan menggunakan pre-test dan post-test. Hasil analisis bahwa pengetahuan anemia pada ibu hamil sesudah diberi penyuluhan meningkat dibanding sebelum diberi penyuluhan. Namun hasil pengujian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudahdiberikan penyuluhan (p=0,102). Ibu hamil diharapkan mampu untuk lebih memahami pencegahan anemia sehingga ibu hamil rutin untuk mengecekkan kehamilan dan mengecek kadar Hb di Yankes. Serta diharapkan rutin mengkonsumsi tablet tambah darah.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Yumna Sayyidah Titis Nastiti, Sekar Dwi Maharani Astuti, Ajeng Nur Nabilah, Laurencia Noviandra Cahyaning Putri, Lenteraning Pratiwi, Fahira Diva Kirani, Amelia Sari Pratiwi, Adila Salwa, Refina Anggraini, Muhammad Syukri Al Amiin, Maulidya Ratu Paramitha Wudhikarsai, Jujuk Endarwati Eka Wardani, Fahrun Nur Rosyid, Siti Zulaekahhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1197Penyuluhan Mengenai Hipertensi menggunakan Media Poster pada Lansia di Desa Mancasan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo2022-09-23T07:19:33+07:00Rifqi Fauziyaha[email protected]Fadhila Firdha Ika K[email protected]Azzukhrufilail Ashiyami Bilqis Aziz[email protected]Niken Ayuningtyas[email protected]Immara Latifa Larasati[email protected]Elianda Nathania Ambar Damayanti[email protected]Ika Yuliani Fadhilah[email protected]Lia Astuti[email protected]Nabilah Afifah Apriana[email protected]Anggreni Firlia Hapsari[email protected]Puput Choirunnisa[email protected]Arita Wulandari[email protected]K Kartinah[email protected]Sudrajah Warajati Kisnawaty[email protected]<p>Latar Belakang: Hipertensi adalah tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi disebut juga pembunuh gelap (silent killer) karena tekanan darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan. Salah satu penyebab tekanan darah tidak terkontrol dengan baik adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap hipertensi. Desa Mancasan memiliki luas wilayah 2,76 km² dan jumlah penduduknya 6.462 jiwa. Presentase pendidikan di Desa Mancasan yang paling tinggi adalah tamat SLTA sebesar 23,6%.; Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada lansia mengenai hipertensi melalui penyuluhan di Desa Mancasan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.; Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lokasi, diskusi dengan pengurus lokasi, pengecekan tekanan darah, penyuluhan hipertensi, dan evaluasi.; Hasil: Faktor penyebab dari hipertensi di Desa Mancasan adalah lansia yang memiliki gangguan tidur dan olahan makanan yang memiliki rasa asin cukup kuat. Pengecekan tekanan darah dan penyuluhan memiliki manfaat bagi masyarakat yaitu meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan pola makan yang baik dan benar. ; Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan pada lansia mengenai hipertensi melalui penyuluhan di Desa Mancasan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Rifqi Fauziyaha, Fadhila Firdha Ika K, Azzukhrufilail Ashiyami Bilqis Aziz, Niken Ayuningtyas, Immara Latifa Larasati, Elianda Nathania Ambar Damayanti, Ika Yuliani Fadhilah, Lia Astuti, Nabilah Afifah Apriana, Anggreni Firlia Hapsari, Puput Choirunnisa, Arita Wulandari, K Kartinah, Sudrajah Warajati Kisnawatyhttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1198Senam Anti Stroke dan Penyuluhan Tentang Pencegahan dan Pengendalian Stroke pada Kader Posyandu dan Anggota Karang Taruna di Desa Gedongan, Baki, Sukoharjo2022-09-26T03:17:59+07:00Ikhlash Alkautsar Sutanto[email protected]Siti Mutiara Sari Dewi[email protected]Hanandhiya Intansari Atmaja[email protected]Choirunnisa' Hanun Zain[email protected]Dina Amilatusholia[email protected]Saktika Aisya Hadyantari[email protected]Nabila Mar'atush Sholihah[email protected]Indah Pramitajati[email protected]Putri Eka Agustina Oprasita[email protected]Aprilia Endarwati[email protected]Ines Febriana Saputri[email protected]Aninda Diar Aulia[email protected]Listyani Hidayati[email protected]Enita Dewi[email protected]<p>Stroke sebagai defisit (gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah kurangnya upaya pencegahan kejadian stroke. Salah satu program untuk memperbaiki perilaku self-management adalah dengan meningkatkan pengetahuan melalui serangkaian penyuluhan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan tingkat pengetahuan kader desa dan remaja karang taruna desa Gedongan, Kecamatan Baki mengenai penyakit stroke dan pencegahannya. Tim PKM terdiri dari mahasiswa jurusan keperawatan dan gizi serta pembimbing melakukan paket penyuluhan stroke dan pencegahannya pada kader dan karang taruna desa Gedongan. Pada kader desa Gedongan didapatkan hasil 100% memiliki pengetahuan baik setelah diberikan penyuluhan, sedangkan pada remaja karang taruna didapatkan hasil 92,3% memiliki pengetahuan baik setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan stroke. Saran yang dapat diberikan dari kegiatan ini yaitu pengembangan lebih lanjut untuk adanya pelatihan ROM (Range of Motion) untuk pasien stroke.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ikhlash Alkautsar Sutanto, Siti Mutiara Sari Dewi, Hanandhiya Intansari Atmaja, Choirunnisa' Hanun Zain, Dina Amilatusholia, Saktika Aisya Hadyantari, Nabila Mar'atush Sholihah, Indah Pramitajati, Putri Eka Agustina Oprasita, Aprilia Endarwati, Ines Febriana Saputri, Aninda Diar Aulia, Listyani Hidayati, Enita Dewihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1199Upaya Pencegahan Stunting dengan Peningkatan Pengetahuan Ibu mengenai MP-ASI di Desa Waru Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo2022-09-26T03:25:40+07:00Ahmad Fatih Nuril Anwar[email protected]Nindia Aristiya[email protected]Airul Berkah Asisah[email protected]Dania Novita Sari[email protected]Korina Puspa Komala[email protected]Lilia Andinika Shidqi[email protected]Grishella Diandra Salsabila[email protected]Nidia Qisti Rosmalia[email protected]Shofi Mela Rosida[email protected]Istika Raka Siwi[email protected]Wiwit Setyoningsih[email protected]Afiya Hasna Nabila[email protected]Adisty Rose Artistin[email protected]Nur Lathifah Mardiyati[email protected]<p>Latar belakang: Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang dialami anak dibawah usia 2 tahun atau 1000 hari sejak lahir. Angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4% pada tahun 2021 dan sebanyak 12 balita di Desa Waru Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo berisiko mengalami stunting dan 1 balita termasuk kategori stunting berdasarkan perhitungan Z-Score TB/U. Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi stunting adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang MP-ASI.Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan pendamping yang diberikan kepada anak mulai usia 6 bulan di samping pemberian asi eksklusif agar mencukupi kebutuhan gizi sehingga memaksimalkan tumbuh kembang anak. Kegiatan penyuluhan dan demo memasak mengenai MP-ASI ini dilakukan karena salah satu permasalahan kesehatan yang terdapat di desa Waru kecamatan Baki kabupaten Sukoharjo adalah stunting. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh program peningkatan pengetahuan ibu balita tentang MP-ASI dan untuk mencegah stunting di desa Waru Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Metode: Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu berupa penyuluhan dan demo memasak mengenai MP-ASI untuk mencegah stunting. Hasil dan Pembahasan: Hasil dari penyuluhan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan ibu balita mengenai MP-ASI, diperoleh nilairata-rata pre-testsebesar 82,00 dan naik menjadisebesar 87,14 serta terdapat perbedaan pengetahuan ibu balita mengenai MP-ASI sebelum dan sesudah penyuluhan dengan nilai p-value sebesar 0,045 (<0,05). Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan mengenai MP-ASI diterima dengan baik oleh masyarakat dan meningkatkan pengetahuan ibu balita di desa Waru kecamatan Baki kabupaten Sukoharjo mengenai MP-ASI.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Ahmad Fatih Nuril Anwar, Nindia Aristiya, Airul Berkah Asisah, Dania Novita Sari, Korina Puspa Komala, Lilia Andinika Shidqi, Grishella Diandra Salsabila, Nidia Qisti Rosmalia, Shofi Mela Rosida, Istika Raka Siwi, Wiwit Setyoningsih, Afiya Hasna Nabila, Adisty Rose Artistin, Nur Lathifah Mardiyatihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1200Edukasi Gangguan Delay Develpoment dan Kecukupan Gizi pada Anak di Posyandu Desa Bakipandeyan2022-09-26T03:32:34+07:00Muhammad Mumtaz Ramadhani[email protected]Anisa Nursyifa[email protected]Zulfa Panoramika Alfarisa Aef[email protected]Rafika Mahardika Sari[email protected]Alifah Athiyaturrofi[email protected]Mega Tia Nurfaiza[email protected]Allysha Adzra Zahra Senjaya[email protected]Evi Sri Wahyuni[email protected]Biaga Wahyu Prayogi[email protected]Della Annisa Thalib[email protected]Nadia Salsabiela Mumtazi Luthfiah[email protected]Totok Budi Santoso[email protected]Yuli Kusumawati[email protected]<p>Gangguan tumbuh kembang terjadi saat anak tidak mampu melakukan pekerjaan pada usia yang seharusnya ia sudah mampu untuk melakukannya. Hal itu disebut sebagai keterlambatan tumbuh kembang atau delay development. Sebanyak 32 ibu balita yang mengikuti surveymengaku belum pernah mendengar atau mendapatkan edukasi terkait gangguan keterlambatan tumbuh kembang pada anak. Oleh karena itu penulis memberikan solusi berupa pemberian edukasi dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya mengetahui gangguan delay development sejak dini dan kaitannya dengan kecukupan gizi pada anak. Penyuluhan dihadiri oleh 37 peserta yang terdiri dari 23 orang ibu yang mengikuti survei serta 14 orang perwakilan kader posyandu dan perwakilan pengurus PKK melalui metode ceramah yang dilanjutkan dengan pengambilan hasil pemeriksaan serta konsultasi dan edukasi pada akhir kegiatan. Hasilnya, meskipun tidak terdapat perubahan signifikan dari hasil pre dan post, kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran masyarakat. Edukasi dengan metode lain selain penyuluhan mungkin dapat dilakukan.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Muhammad Mumtaz Ramadhani, Anisa Nursyifa, Zulfa Panoramika Alfarisa Aef, Rafika Mahardika Sari, Alifah Athiyaturrofi, Mega Tia Nurfaiza, Allysha Adzra Zahra Senjaya, Evi Sri Wahyuni, Biaga Wahyu Prayogi, Della Annisa Thalib, Nadia Salsabiela Mumtazi Luthfiah, Totok Budi Santoso, Yuli Kusumawatihttps://proceedings.ums.ac.id/nhcos/article/view/1201Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita melalui Penyuluhan Gizi & Kesehatan di Posyandu Delima Singopuran Kartasura untuk Pencegahan Gizi Kurang dan Stunting2022-09-26T03:41:41+07:00Hanisa Aulina Zalfani[email protected]Rahma Tsalsa Khoirunnisa[email protected]Alvia Nur Annisa[email protected]Nina Indria Wati[email protected]Ana Safira Salsabila[email protected]Fadhilla Fatwa Cintia[email protected]Nadlofa Kamal Fatimah[email protected]Aliya Maharani Putri[email protected]Elya Salma Salsabila[email protected]Misykat Huda Kusumo Rohmat Putri Gondosari[email protected]Dhimas Lanang Wicaksono[email protected]Elsa Nuru Ihsanti[email protected]Dwi Sarbini[email protected]Vinami Yulian[email protected]<p>Pemenuhan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Keluarga, terutama ibu-ibu berperan penting dalam pemberian gizi seimbang, karena itu ibu-ibu harus memiliki pengetahuan yang baik tentang itu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu balita tentang gizi seimbang pada balita. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Singopuran Kartasura. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak balita. Metode yang digunakan pada kegiatan penyuluhan ini yaitu ceramah dengan media leaflet dan slide powerpoint. Peningkatan pengetahuan di nilai dengan pemberian pre-test dan post-test pengetahuan Gizi Kurang dan Asupan Gizi Seimbang.Hasil evaluasi melalui pengisian kuisioner pre-post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan ibu-ibu balita sesudah diberi penyuluhan sebesar 4%. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan yang berkelanjutan mengenai gizi kurang dan stunting secara rutin untuk menurunkan prevalensi gizi kurang dan stunting di desa Singopuran Kartasura.</p>2022-08-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 Hanisa Aulina Zalfani, Rahma Tsalsa Khoirunnisa, Alvia Nur Annisa, Nina Indria Wati, Ana Safira Salsabila, Fadhilla Fatwa Cintia, Nadlofa Kamal Fatimah, Aliya Maharani Putri, Elya Salma Salsabila, Misykat Huda Kusumo Rohmat Putri Gondosari, Dhimas Lanang Wicaksono, Elsa Nuru Ihsanti, Dwi Sarbini, Vinami Yulian