Komparasi Pengaruh Pemanfaatan Pasir Pantai dan Pasir Sungai sebagai Material AC-BC terhadap Durabilitas dan Modulus Kekakuan
Abstract
Pasir sebagai salah satu jenis material agregat halus yang memiliki ketersediaan dalam kuantitas yang besar. Untuk membatasi penggunaan pasir sebagai agregat halus pada campuran beton aspal sulit terealisasi sehingga perlu diketahui efisiensi dalam penggunaan pasir agar optimal pemanfaatannya. Pemanfaatan yang semakin meningkat di masa yang akan datang menjadi bahan pertimbangan untuk meneliti lebih lanjut antara pasir pantai dengan pasir sungai dari segi kualitas terhadap struktur perkerasan jalan pada lapisan AC-BC. Penelitian ini membandingkan antara pengaruh pemanfaatan pasir sungai dengan pasir pantai dengan komposisi persentase campuran yang sama terhadap Durabilitas dan Modulus Kekakuan dengan perendaman air hujan. Persentase campuran pasir yang digunakan yaitu 0 %, 15 %, 30 %, dan 45 % dari berat total agregat halus. Penelitian ini menggunakan data sekunder pasir pantai dengan nilai KAO 5,42 % yang didapatkan dari penelitian sebelumnya dengan durasi perendaman 0,5 jam, 24 jam, 72 jam, 168 jam, dan 336 jam, sedangkan pada penelitian pasir sungai menggunakan durasi perendaman 0 jam, 72 jam, 168 jam, dan 336 jam. Pengujian menggunakan Marshall Test lalu dianalisis berdasarkan parameter durabilitas dan untuk mendapatkan nilai modulus kekakuan menggunakan Nomogram Van der Poel lalu dikembangkan dengan Nomogram Shell. Hasil penelitian yang didapatkan antara pengaruh pemanfaatan pasir pantai ataupun pasir sungai ditinjau dari nilai durabilitas dan modulus kekakuan cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya durasi perendaman, akan tetapi pada variasi persentase campuran pasir mengalami perbedaan yaitu pada pasir sungai semakin tinggi variasi campuran nilainya semakin tinggi, sedangkan pada pasir pantai nilainya semakin rendah. Persentase variasi campuran pasir sungai 45 % mendapatkan hasil tertinggi pada durasi perendaman 72 jam yaitu nilai IKS sebesar 93,89 % dan Smix 1,48x109 N/m2 , sedangkan pada variasi campuran pasir pantai tertinggi pada durasi perendaman 24 jam dengan nilai IKS 92,78% dan Smix 9,90x108 N/m2 .