Pengaruh Waktu Pengeringan dan Rasio Bahan Baku/Starter Zymomonas Mobilis pada Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi Robusta
Abstract
Kebutuhan energi saat ini hampir seluruhnya dipasok oleh bahan bakar fosil yang semakin menipis jumlahnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahan bakar alternatif terbarukan dan ramah lingkungan, seperti bioetanol. Bioetanol merupakan alternatif bahan bakar yang berasal dari bahanalam terbarukan atau biomassa, salah satunya adalah kulit biji kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengeringan pada saat perlakuan awal bahan baku kulit kopi dan perbandingan jumlah starter yang ditambahkan selama fermentasi pada proses pembuatan bioetanol. Pada proses pengeringan, variabel waktu yang digunakan adalah 2 dan 4 jam. Variabel rasio bahan baku/starter yang digunakan adalah 4, 8, dan 12% (v/v). Pada tahap hidrolisis, dilakukan dengan metode asam menggunakan HCl. Langkah selanjutnya adalah fermentasi dengan starter Zymomonas mobilis selama tujuh hari. Cairan hasil fermentasi kemudian dilakukan destilasi dua tahap, yaitu distilasi sederhana dan distilasi ekstraktif menggunakan pelarut dietilena glikol. Hasil destilasi dari fermentasi diuji kandungan etanolnya menggunakan gas chromatography (GC). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kopi dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui proses hidrolisis dan fermentasi, dengan kondisi terbaik pada waktu pengeringan bahan baku selama 2 jam dan perbandingan starter 8% dengan rendemen 21,37% dan kadar etanol mencapai 58,41%.