Pengolahan Limbah Sayuran Menjadi Pupuk Organik Cair dengan Metode Desain Partisipatori di Desa Sumberejo Batu
Abstract
Limbah pertanian di Desa Sumberejo Batu, berupa sisa sayuran dari golongan kubis, daun kol, selederi, andewi dan sawi mencapai kuantitas hingga 5 ton per hari. Perilaku masyarakat yang belum sadar akan bahaya bencana yang diakibatkan memberikan dampak yang cukup luas mengingat daerah Batu merupakan daerah Hulu yang sangat mempengaruhi 24 daerah pertanian di bawahnya. Limbah sayuran tersebut dihasilkan dari tiga masalah besar limbah yaitu 1) tercampurnya sisa sayuran dengan zat kimia akibat pemakaian pupuk kimia yang menyebabkan kerusakan tanah dan bau tidaka sedap; 2) usia produk (basah) yang pendek dan terjadi over stock saat panen raya; dan 3) sulitnya melakukan mitigas pencemaran dan tidak ada parameter target capaian pengolahan limbah. Berdasarkan hasil analisa lapangan maka pada penelitian ini di fokuskan pada pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair. Pemilihan metode penangan masalah limbah pertanian yang ada Desa Sumberejo ini dirancang dengan desain partisipatory, artinya pengolahan limbah dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sehingga ada keterlibatan dan tanggungjawab dari masyarakat untuk mengendalikan pencemaran lingkungan akibat limbah pertanian yang selama ini belum ditangani secara komprehensif. Pupuk cair organik yang dihasilkan mempunyai karakteristik yang sesuai dengan SNI Pupuk cair. Unsur hara yang dibutuhkan tercukupi baik secara makro maupun mikro nutrien. Unsur NPK total pupuk cair yang dihasilkan adalah 2 – 3,7%, menggunakan kondisi proses fermentasi anaerob selama 21 hari.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nanik Astuti Rahman, Mohammad Istnaeny Hudha, Rini Kartika Dewi, Dwi Ana Anggorowati, Faidliyah Nilna Minah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.