Pemanfaatan Material Lokal Laterite Simpang Pasir Kecamatan Palaran Kota Samarinda Sebagai Agregat Kasar Dalam Campuran Beton Normal
Abstract
Beton ringan banyak digunakan untuk bangunan gedung bertingkat yang hanya mempunyai berat isi antara 400 sampai 1900 kg/m3. Komposisi penggunaan jenis material penyusun beton sangat mempengaruhi berat total dari suatu bangunan, oleh karena itu pada penelitian ini akan di gunakan laterite sebagai pengganti agregat kasar untuk mengurangi berat bangunan. Batu laterite adalah batuan merah yang banyak ditemui di berbagai daerah di Kalimantan Timur dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh penggunaan batu laterit dari kecamatan Palaran yang diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti agregat kasar dan bahan penyusun beton ringan struktural. Batu laterite yang digunakan berasal dari jalan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran kota Samarinda, dimana laterite disini sangat berlimpah. Pada penelitian ini dibuat sampel beton sebanyak 18 sampel dengan variasi umur 7, 14 dan 28 hari menggunakan bentuk benda uji silinder dimensi 150 x 300 mm. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan berat benda uji rata-rata pada beton normal (BN) umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari bertuturut-turut sebesar 2334,52 kg/m3, 2338,11 kg/m3 dan 2323,21 kg/m3. Sedangkan berat benda uji rata-rata pada beton laterit (BL) umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari sebesar 2028,30 kg/m3, 1979,81 kg/m3 dan 1948,30 kg/m3. Dan kuat tekan rata-rata pada beton normal (BN) umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari sebesar 13,31 MPa, 16,93 MPa dan 20,05 MPa. Sedangkan kuat tekan rata-rata pada beton laterit (BL) umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari sebesar 6,62 MPa, 9,73 MPa dan 11,83 MPa. Penggunaan laterit sebagai bahan pengganti agregat kasar dapat mengurangi berat beton sehingga menjadi lebih ringan, namun penggunaan laterit sebanyak 100% belum bisa dimasukan ke dalam jenis beton ringan karena berat isi masih 1948,30 lebih dari 1900 kg/m3.