Kajian Hubungan Debit Air Sungai dengan Debit Sedimen Terapung (Suspended Load) pada Anak-Anak Sungai Bengawan Solo Bagian Hulu
Abstract
Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa yang melewati Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan pengangkutan sedimen setiap hari yang diakibatkan dari penggerusan tepi sungai maupun batuan yang terjadi di sepanjang sungai, berdampak pada pendangkalan sungai sehingga berkurangnya daya tampung air pada aliran sungai. Sampai sekarang, transport sedimen, baik sedimen dasar maupun sedimen terapung sangat penting untuk dikaji karena dapat mengantisipasi pendangkalan maupun gerusan sungai dengan perhitungan analisis. Oleh sebab itu, perlu dilakukan studi penelitian ini dimana berfokus pada perhitungan transport sedimen, terkhusus sedimen terapung dengan Metode Einstein dan Metode Brooks di sembilan anak Sungai Bengawan Solo hulu yaitu Sungai Pepe, Sungai Kembangan, Sungai Samin, Sungai Premulung, Sungai Pusur, Sungai Brambang, Sungai Jlantah, Sungai Dengkeng, Sungai Walikan. Hasil dari perhitungan, diambil salah satu sungai, contoh Sungai Pepe dengan Metode Einstein diperoleh nilai debit sedimen terapung sebesar 0,00781291 kg/dt dan Metode Brooks diperoleh nilai sebesar 0,00948695 kg/dt. Untuk cara lain dapat membandingkan dengan hujan rencana yaitu menggunakan Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu, Snyder, maupun Rasional. Dengan data dasar curah hujan kemudian di analisis dengan salah satu metode Hidrograf Satuan Sintesis kala ulang waktu tertentu yang kemudian di hubungankan dengan nilai debit sesaat ketika pengambilan sampel. Hasil dari analisis ini menghasilkan persamaan yaitu qs = 0,0559 Q’2,7542 dimana “qs” adalah nilai debit sedimen terapung dan “Q” adalah nilai debit aliran sesaat. Dan untuk pembanding debit rencana sebagai contoh kala ulang 100 tahun diperoleh persamaan qs 100 th = 5E- 06Q100th 1,666 dimana “qs” adalah nilai debit sedimen terapung dan “Q100th” adalah nilai debit rencana kala ulang 100tahun.