Analisis Spasial Penggunaan Lahan pada Sempadan Sungai di Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta
Abstract
Sungai merupakan jaringan pengairan air dimulai dari hulu hingga muara dengan fungsi sebagai alur atau wadah air alami atau buatan dan dibatasi oleh garis sempadan di samping kiri dan kanannya. Garis sempadan ini dapat membantu melindungi lingkungan sekitar yang berbatasan langsung dengan aliran sungai dari bencana banjir, dikarenakana tingkat pertumbuhan penduduk meningkat mengakibatkan area sempadan sungai dijadikan lahan terbangun. Penggunaan lahan terbangun di pinggiran sungai akan memberikan dampak bagi timbulnya permasalahan perkotaan, seperti pada Kelurahan Kadipiro yang masih memiliki permasalahan pengelolaan air sungai yang belum sepenuhnya baik dikarenakan Kelurahan Kadipiro termasuk ke dalam daftar Kelurahan yang rawan terkena bencana banjir, salah satu penyebabnya adalah terdapat bangunan yang berada ditepi sungai yang masih membuang limbah domestik maupun limbah sampah langsung ke sungai. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis penggunaan lahan, luasan lahan, jumlah unit terbangun, serta persentase penggunaan lahan di sempadan sungai di Kelurahan Kadipiro pada saat ini, dengan melalui pendekatan analisis spasial. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis spasial menggunakan Buffer, Clip, dan Overlay. Jenis penggunaan lahan di sempadan sungai Kelurahan Kadipiro berdasarkan hasil analisis yakni lahan terbangun seluas 19.555,480 m2 (22,04%) yang terdiri dari permukiman, perdangan, jasa, dan fasilitas umum dengan total 285 unit bangunan. Serta terdapat lahan terbuka hijau dengan luas 49.281,240 m2 (55,54%), lahan terbuka non hijau seluas 15.767,970 m2 dengan persentase (17,77%), lahan perkebunan seluas 3.251,430 m2 (3,66%), pemakaman seluas 520,550 m2 (0,59%), dan yang terakhir adalah tempat pembuangan sampah dengan luas 354,820 m2 (0,40%).