Pelatihan Pembuatan Puding Daun Kelor untuk Mengatasi Stunting pada Balita
Abstract
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan data prevalensi stunting, Indonesia menempati urutan ketiga di Asia setelah India dan Timor Leste. Untuk dapat menurunkan angka prevalensi stunting, perlu mencari alternatif sumber makanan yang kaya akan zat gizi dan tersedia melimpah di sekitar masyarakat, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memperkenalkan sari daun kelor yang telah diolah dalam bentuk puding yang disukai anak-anak sebagai salah satu makanan yang bergizi untuk mencegah stunting pada balita. Pelatihan pembuatan puding daun kelor dilakukan pada ibu-ibu peserta posyandu balita di Kelurahan Ketandan Lor, Surabaya. Pelatihan diawali dengan presentasi mengenai kandungan dan khasiat daun kelor, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan puding. Ibu-ibu peserta posyandu dibagi menjadi kelompok kesil beranggotakan 5 orang untuk membuat puding. Hal baru yang didapatkan oleh ibu-ibu peserta posyandu adalah cara melakukan penyarian terhadap daun kelor dan membuat puding yang disukai oleh anak-anak. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sari daun kelor memiliki nilai gizi tinggi dan dapat diolah menjadi puding yang disukai anak-anak.