Pengolahan Sampah Organik melalui Penerapan Lubang Resapan Biopori di Dusun 1 Desa Karakan
Abstract
Sampah selalu menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap wilayah. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian, diantaranya menimbulkan bau busuk, mengganggu keindahan, menyebabkan banjir, dan ancaman meningkatnya berbagai macam penyakit. Resapan Biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Fungsinya dapat meningkatkan daya resap tanah pada air sehingga mengurangi limpasan permukaan dan genangan air yang timbul selama dan setelah hujan. Hasil musyawarah masyarakat desa (MMD) menunjukkan bahwa warga bersepakat untuk menjadikan permasalahan sampah warga sebagai prioritas sehingga membutuhkan solusi yang harus segera dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga tentang bahaya sampah dan potensi pemanfaatan biopori melalui kegiatan penyuluhan dan mempraktikkan pemasangan biopori di rumah warga setempat. Metode kegiatan penyuluhan menggunakan media poster dan PPT, sedangkan metode pemasangan biopori menggunakan alat dan bahan yaitu bor tanahatau bor biopori, linggis, bor dinding atau solder, pipa PolyVinyl Chloride (PVC) dengan tutup diameter 10-30 cm, panjang 50-100 cm dan sampah organik. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa setelah dilakukan pre-test dan post-test terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 23%. Pemasangan biopori dilakukan pada 5 titik rumah warga. Efek pemasangan biopori menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan tentang konsep, manfaat, dan teknik pemasangan biopori. Rekomendasi diberikan kepada seluruh masyarakat dusun 1 desa karakan untuk melakukan pembuatan Lubang Resapan Biopori sebagai salah satu upaya pencegahan dini terjadinya banjir dan salah satu caranya pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.