https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/issue/feedProsiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta2024-08-12T16:22:44+07:00Open Journal Systems<p>Proceeding Title: <strong>Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta</strong><br />Organizer: Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />ISSN (Online): <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1547264037" target="_blank" rel="noopener">2656-5757</a></p> <p><a href="http://semnasfik.ums.ac.id" target="_blank" rel="noopener">Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat</a> adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.</p>https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4294Determinan Keterlambatan Rujukan Maternal di Indonesia (Studi Ekologi Riskesdas 2018)2024-08-07T16:00:01+07:00Novita Rudiyanti[email protected]Budi Utomo[email protected]<p>Keterlambatan rujukan merupakan penyebab kematian ibu. Terlambat mencari perawatan merupakan keterlambatan yang terjadi di tingkat masyarakat. Faktor penyebabnya dapat berasal dari individu, fasilitas kesehatan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan mencari perawatan secara nasional di Indonesia. Desain penelitian yaitu studi ekologi menggunakan data Riset Kesehatan Dasar 2018 dengan unit analisis 514 Kabupaten/Kota di Indonesia. Analisis univariat dalam bentuk pemetaan wilayah dan bivariat menggunakan uji korelasi Pearson atau Spearmen. Variasi keterlambatan rujukan antar Kabupaten/Kota di Indonesia sangat lebar dengan rentang 6,9% - 100%. Hasil uji bivariat membuktikan bahwa tingkat Pendidikan, Paritas, kunjungan ANC, tempat ANC, wilayah pedesaan, akses ke Fasilitas Kesehatan berpengaruh terhadap keterlambatan rujukan. Namun status pekerjaan dan peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) tidak berpengaruh terhadap keterlambatan rujukan. Diharapkan Pemerintah dapat meningkatkan edukasi secara intensif bagi semua ibu hamil dan masyarakat tentang tanda bahaya dan persiapan persalinan untuk menghadapi komplikasi, serta peningkatan kualitas layanan di Puskesmas dan pemerataan ketersediaan Fasilitas Kesehatan agar mudah dijangkau masyarakat di pedesaan dan wilayah terpencil.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4295Analisis Strategi Promosi Kesehatan "Operasi Plastik" di Instagram Dokter Tompi @dr_tompi2024-08-07T16:02:15+07:00Ahmad Toni[email protected]Jauharotul Maknunah[email protected]<p>Penelitian ini fokus pada postingan promosi kesehatan di Instagram dokter Tompi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, analisi isi digunakan untuk menelisik berbagai aktivitas pesan dan promosi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan tiga strategi yang dilakukan yakni strategi promosi kesehatan ethos kognitif, logos afektif dan phatos konatif. Strategi promosi kesehatan yang dilakukan oleh dokter Tompi melalui Instagram didasarkan pada tiga komponen retoris, yakni ethos yang diwujudkan pada nilai kredibilitas yang dimiliki oleh diri (komunikator) dan tim klinik Beyoutiful dalam berbagai aktivitas yang berhubungan dengan kognitif (pengetahuan) seputar dunia medis. Strategi promosi kesehatan yang dilakukan oleh dokter Tompi melalui postingan Instagram digambarkan pada logos yakni penggambaran tentang proses edukasi kepada netizen dengan berbagai argumentasi logis dalam berbagai tindakan operasi kecantikan, hal ini selaras dengan pola sikap (afektif) pada setiap kronologis tindakan operasi kecantikan. Strategi promosi kesehatan berikutnya yang diterapkan ialah phatos yang mampu menyentuh rasa emosional (konatif) netizen dalam berbagai aktivitas komentar dan dialog yang menncerminkan perilaku konatif berdasarkan pada perilaku diri dan lingkungan.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4296Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk Berinsektisida oleh Ibu Hamil di Pulau Sumba2024-08-07T16:08:46+07:00Rais Yunarko[email protected]Yona Patanduk[email protected]Mefi Mariana Tallan[email protected]<p>Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Infeksi malaria selama kehamilan dapat meningkatkan keparahan penyakit dan meningkatkan risiko kematian ibu hamil. Pulau Sumba merupakan daerah endemis tinggi malaria. Distribusi kelambu berinsektisida merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan kasus malaria dan melindungi masyarakat rentan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi penggunaan kelambu berinsektisida oleh ibu hamil di Pulau Sumba. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang, mengambil lokasi di empat kabupaten di Pulau Sumba pada tahun 2019. Sampel dipilih menggunakan metode Rapid Survey. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada 1.208 responden terpilih menggunakan kuesioner terstruktur. Prevalensi ibu hamil yang pernah didiganosis malaria sebesar 3%. Faktor yang mempengaruhi penggunaan kelambu berinsektisida oleh ibu hamil di Pulau Sumba adalah: Umur responden > 30 tahun (OR: 3,077; 95% CI 1,584-5,982); Jumlah kelompok tidur ≧3 (OR: 7,226; 95% CI 4,590 - 11,377); Sesuainya jumlah kelambu berinsektisida dengan kelompok tidur (OR: 25,863; 95% CI 15,746-42,483); dan Pengetahuan tentang malaria yang cukup dan baik ((OR: 1,514; 95% CI 1,007-2,274). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Umur ibu hamil >20 tahun, pengetahuan yang cukup dan baik, kelmpok tidur ≧3, dan sesuainya jumlah kelambu dengan kelompok tidur merupakan faktor dominan terhadap penggunaan kelambu berinsektisida oleh ibu hamil.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4297Surveilans Vektor Dengue di Kota Palopo: Evaluasi Program Pasca-Kejadian Luar Biasa2024-08-07T16:13:39+07:00Yona Patanduk[email protected]Sitti Ashlihah[email protected]N Nurjanah[email protected]Citra Lande[email protected]Musrianti Syachrim[email protected]Andi Zulkifli[email protected]<p>Surveilans vektor dengue ditujukan untuk menghasilkan indikator kepadatan vektor dalam menilai efektivitas upaya pencegahan, pengendalian kasus dan rekomendasi terbaik dalam kewaspadaan dini. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai surveilans vektor dengue di Kota Palopo setelah terjadinya peningkatan kasus dan kematian akibat DBD pada 2021-2022. Kajian ini merupakan studi observasional deskriptif, dilakukan di 12 puskesmas di Kota Palopo. Data primer dikumpulkan dengan wawancara terstruktur pada petugas surveilans vektor dengue. Data sekunder adalah laporan kasus dan hasil entri aplikasi SILANTOR 2019-2021. Data vektor semua puskesmas belum representatif, tidak tersedia data indikator kepadatan vektor dan endemisitas per wilayah. Sebanyak 50% petugas surveilans vektor merangkap >5 program lain. Format pengumpulan data vektor tidak mencakup seluruh variabel untuk menghitung indikator kepadatan vektor (HI, CI, BI). Sekalipun sederhana dari segi format dan alur pelaporan namun hanya 16,7% petugas yang mengolah data vektornya. Luaran dari program ini belum mampu menjawab kriteria sistem surveilans vektor yang baik berdasarkan indikasi tingkat kemanfaatan. Perlu peningkatan kapasitas bagi tenaga surveilans vektor dengue di puskesmas dan penguatan dukungan lintas sektor.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4298Baktoremediasi Amonia Kolam Pakar menggunakan Acinetobacter radioresistens2024-08-07T16:18:14+07:00Nia Rossiana[email protected]Keukeu Kaniawati Rosada[email protected]Adinda Shabilanisa[email protected]Sri Rejeki Rahayu Ningsih[email protected]<p>Amonia merupakan salah satu zat toksik yang dapat menyebabkan kematian pada biota air dan gangguan kesehatan pada manusia. Hasil pengujian amonia pada air Kolam Pakar sebesar 1,5 mg/L yang melebihi syarat baku mutu PP No. 22 Tahun 2021 Kelas I. Salah satu metode untuk menurunkan kadar amonia dalam suatu perairan adalah dengan baktoremediasi. Baktoremediasi merupakan teknik remediasi untuk degradasi polutan organik maupun anorganik menggunakan bakteri. Bakteri Acinetobacter radioresistens merupakan kelompok bakteri nitrifikasi indigenous Kolam Pakar yang memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar amonia dengan memanfaatkan amonia sebagai sumber nutrisinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri A. radioresistens dalam menurunkan kadar amonia pada air Kolam Pakar. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksperimental yang terdiri dari uji pendahuluan dan uji eksperimental. Parameter utama dalam penelitian ini adalah kadar amonia yang dianalisis berdasarkan SNI 06-6989.30-2005. Selanjutnya, parameter pendukung adalah nilai pH, suhu, nilai DO, nilai BOD, dan jumlah total bakteri pada setiap sampel uji yang dianalisis setiap lima hari. Data penurunan amonia dianalisis secara statistik menggunakan ANAVA. Sementara, parameter pendukung dianalisis secara deskriptif . Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah bakteri A. radioresistens mampu menurunkan kadar amonia secara signifikan sebesar 47,8% selama 15 hari waktu inkubasi pada air Kolam Pakar Tahura Ir. H. Djuanda Kota Bandung.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4299Optimalisasi BBS dengan Inspekta untuk Meningkatkan Keterlibatan Pegawai di PT. PLN UPDL Surabaya2024-08-07T16:21:19+07:00Elfin Kurniawan[email protected]<p>Optimalisasi pelaksanaan Behavior Based Safety (BBS) melalui penggunaan aplikasi Inspekta di PT PLN (Persero) UPDL Surabaya-Pusdiklat bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pegawai dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Implementasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) di organisasi ini telah sesuai dengan perundangan yang berlaku, yaitu UU No. 1 Tahun 1970 dan PP 50 Tahun 2012. BBS adalah pendekatan yang menitikberatkan pada perilaku pekerja dalam mengurangi kecelakaan dan cedera di tempat kerja, dengan mengaplikasikan riset psikologi dan memberikan umpan balik secara langsung. Inspekta, sebagai aplikasi korporat berbasis web, memungkinkan pelaporan tindakan tidak aman (unsafe act), kondisi tidak aman (unsafe condition), hampir celaka (nearmiss), dan kecelakaan (accident) dalam setiap aktivitas kerja. Aplikasi ini mendukung mapping potensi bahaya dan risiko, serta mendorong langkah preventif. Diharapkan, implementasi Inspekta dapat menciptakan budaya kerja yang peduli, taat, dan tanggap, serta menurunkan tingkat unsafe act dan unsafe condition. Keterlibatan aktif pegawai dalam pelaporan dan pengawasan HSSE yang sinergi dan profesional akan meningkatkan keselamatan kerja dan mengurangi risiko kecelakaan. Optimalisasi BBS dengan Inspekta bertujuan untuk mencapai empat aspek Zero Loss dan meningkatkan citra positif perusahaan melalui partisipasi karyawan, data observasi, dan umpan balik yang sistematis dan observasional.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4300Perilaku Pencarian Pengobatan pada Penderita Covid-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah2024-08-07T16:23:09+07:00Hayani Anastasia[email protected]Made Agus Nurjana[email protected]O Octaviani[email protected]<p>WHO mengklasifikasikan COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Kota Palu memiliki kasus terbanyak di Sulawesi Tengah per 12 April 2022, dengan 13.121 kasus dengan 239 kasus kematian (1,79%). Penelitian observasional dengan desain potong lintang berdasarkan laporan kasus COVID-19 di fasilitas kesehatan masyarakat dilakukan untuk mengetahui perilaku perilaku mencari pengobatan untuk pengobatan terhadap COVID-19 pada 268 kasus konfirmasi PCR COVID-19 antara Maret 2020 dan Mei 2021 di Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,8% pasien mencari tenaga kesehatan (puskesmas atau rumah sakit), 62,7% mencari obat kimia sendiri, 58,8% mengonsumsi obat tradisional, dan 69% melakukan kombinasi pengobatan. Sebagian besar pasien mencari pengobatan untuk Covid-19 di fasilitas kesehatan, pengobatan sendiri, melakukan pengobatan tradisional, atau menggabungkan beberapa perawatan.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4301Upaya Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di SMK N 7 Semarang2024-08-07T16:25:51+07:00Sri Wahyuningsih[email protected]<p>Berawal dari ke-2 info, pertama tentang hasil seleksi siswa-siswi di PT. KAI tahun 2019-2020. Dari 200 pendaftar hanya 10 yang lolos tes kesehatan, dan lanjut ke tahap seleksi berikutnya. Ke-2 secara tidak sengaja saya bertanya ke salah satu siswa, tentang hasil selesai calon pegawai di Industri, ternyata siswa tidak lolos seleksi dan gagal di tes kesehatannya. Dari ke-2 info ini saya sebagai salah satu pengajar di SMK Negeri 7 Semarang merasa prihatin dengan kondisi ini, dan berharap lulusannya bisa melewati atau Lolos tes kesehatan, sehingga dapat mengikuti seleksi berikutnya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi civitas akademika di SMK Negeri 7 menjadi sangat penting dan harus diupayakan terus menerus dengan semaksimal mungkin, karena keduanya sangat dibutuhkan oleh siswa-siswi kelak setelah mereka menyelesaikan studinya dan bekerja di Industri. Harapannya semua siswa-siswi sehat dan selamat dalam menjalani kehidupannya kelak (10 – 20 tahun ke depan), baik studi lanjut maupun bekerja di Industri. Upaya-upaya mulai dilaksanakan sejak mereka diterima di SMK Negeri 7 Semarang dan terus menerus dilaksanakan selama mereka belajar (program 3 tahun atau 4 tahun lulus) dan sampai hari ini agar siswa-siswa saya tetap / selalu sehat. Upaya-upaya tersebut (dapat dilihat di uraian artikel ini) dilakukan dengan pendampingan ketat oleh guru-guru yang ada di SMK Negeri 7 Semarang.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4302Hubungan Implementasi Rekam Medis Elektronik dan Kesesuaian Teknologi di Unit Gawat RSUD Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara2024-08-07T16:28:33+07:00Fahrianti Samad[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) dan kesesuaian teknologi di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Tidore, Kepulauan Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Hasil analisis terhadap 50 responden menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara implementasi RME dan kesesuaian teknologi. Mayoritas responden yang menilai implementasi RME terlaksana dengan baik juga menilai teknologi yang digunakan sesuai. Sebaliknya, responden yang merasa implementasi RME tidak terlaksana cenderung menganggap teknologi yang digunakan tidak sesuai. Uji chi-square memperkuat kesimpulan ini dengan nilai Sig. sebesar 0.012 (< α=0.05), menegaskan peran penting kesesuaian teknologi dalam keberhasilan implementasi RME di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Tidore, Kepulauan Maluku Utara.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4303Evaluasi Penggunaan APD dalam Konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri Kontruksi2024-08-07T16:30:24+07:00Ina Sartina[email protected]Dewi Purnamawati[email protected]<p>Penelitian ini mengkaji penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam proyek konstruksi yang sudah dijalankan di Jatinangor, Sumedang, dengan fokus pada tingkat kepatuhan pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah rendahnya kepatuhan penggunaan APD, hanya 54% pekerja yang menggunakan APD secara lengkap, yang disebabkan oleh ketidaknyamanan dan kurangnya pengawasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi survei, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan yang ketat, edukasi berkelanjutan, penyediaan APD yang ergonomis, dan penerapan insentif serta sanksi tegas dapat meningkatkan kepatuhan penggunaan APD. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya upaya bersama antara perusahaan dan pengawas untuk memastikan keselamatan kerja melalui penggunaan APD yang konsisten, guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4322Efektivitas Pelatihan Kader dalam Rangka Peningkatan Kompetensi dan Keterampilan Kader di Puskesmas Pasar Minggu2024-08-08T11:44:31+07:00Z Zalela[email protected]Wika Mayang Prasiwi[email protected]Dewi Purnamawati[email protected]<p>Pendahuluan: Penguatan peran kader dan standarisasi layanan di posyandu merupakan 2 dari 4 poin transformasi pelayanan primer. Kader merupakan salah satu ujung tombak pelayanan di posyandu. Tingkat pengetahuan dan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan di posyandu akan sangat menentukan kualitas layanan yang diberikan. Metode penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan kader yang dilakukan oleh puskesmas pasar minggu. Penelitian dilakukan dengan metode quasi eksperimental. Jumlah sampel penelitian adalah sebesar 154 orang. Pelatihan dilakukan sebanyak 4x pada bulan Maret, Mei, Juni dan Juli 2023 dengan peserta pada 1 kali pelatihan 35-40 kader. Materi yang diberikan adalah konsep dan regulasi terbaru tentang posyandu, cara pemantauan perkembangan dan pertumbuhan balita, komunikasi antar personal serta workshop pengukuran antropometri yang benar. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai mean pre-test adalah sebesar 56.42 sedangkan nilai mean post-test adalah sebesar 70.76, terjadi peningkatan nilai sebesar 14.34 dan setelah diuji dengan paired t-test nilai p-value adalah 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan nilai post-test. Variabel tingkatan usia juga menunjukkan bahwa ada perbedaan pada nilai post test, akan tetapi variabel lama menjadi kader, tingkat Pendidikan tidak menjadi faktor yang berpengaruh terhadap nilai pre-test dan post-test kader. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang telah diberikan meningkatkan kemampuan dan keterampilan kader melalui penilaian post-test yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi media evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan kader sehingga pelatihan periode berikutnya bisa memberikan hasil yang lebih baik.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4323Hubungan Daily Fit to Work dengan Kecelakaan Kerja: A Systematic Review2024-08-08T11:47:32+07:00Vanya Ihda Ayesha[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara daily fit to work dengan kejadian kecelakaan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah systematic review, di mana studi-studi yang relevan dipilih dan dianalisis secara sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang topik ini. Temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara daily fit to work dengan tingkat kecelakaan kerja. Pekerja yang secara konsisten dalam kondisi fit untuk bekerja cenderung memiliki risiko kecelakaan kerja yang lebih rendah. Faktor-faktor seperti istirahat yang memadai, pola tidur yang baik, nutrisi yang tepat, dan manajemen stres yang efektif, telah terbukti berkontribusi dalam menjaga tingkat kewaspadaan dan responsabilitas pekerja terhadap keselamatan di tempat kerja. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh sebagai strategi untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, penekanan pada upaya-upaya untuk memastikan bahwa pekerja dalam kondisi optimal setiap hari dapat menjadi langkah yang efektif dalam mencapai lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4324Evaluasi Pelaksanaan Program Pengendalian Hipertensi oleh Puskesmas di Indonesia: Literatur Review2024-08-08T11:49:29+07:00Dewi Masithoh[email protected]<p>Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia yang membutuhkan penanganan komprehensif. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran penting dalam program pengendalian hipertensi. Evaluasi terhadap pelaksanaan program ini penting untuk mengetahui efektivitas dan kendala yang dihadapi.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian hipertensi oleh Puskesmas di Indonesia melalui tinjauan literatur. Metode penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur dengan mengumpulkan dan menganalisis artikel-artikel ilmiah yang relevan dari database seperti Google Scholar. Artikel yang dipilih adalah yang memuat evaluasi program pengendalian hipertensi oleh Puskesmas di Indonesia yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Dari hasil review, ditemukan bahwa pelaksanaan program pengendalian hipertensi di Puskesmas masih menghadapi beberapa kendala, seperti kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas, dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat. Namun, beberapa Puskesmas telah menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan prevalensi hipertensi melalui program-program inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Evaluasi menunjukkan bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan, program pengendalian hipertensi di Puskesmas dapat berjalan efektif dengan dukungan yang memadai. Peningkatan sumber daya dan edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4335Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Dimediasi oleh Kepatuhan Minum Obat2024-08-10T13:39:31+07:00Simfhony Intan Permata Sari[email protected]<p>Latar belakang: Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang, termasuk pengobatan rutin dan dukungan sosial yang memadai. Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam manajemen penyakit ini, namun kekambuhan sering kali terjadi meskipun ada dukungan yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia, yang dimediasi oleh kepatuhan minum obat. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan menggunakan database Google Scholar dan PubMED sebagai sumber data yang kemudian menggunakan metode sistematik PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review). Pencarian menggunakan kata kunci dalam bahasa inggris "Family support","Schizophrenia recurrence","Medication adherence" dan bahasa indonesia "Dukungan keluarga", "Kekambuhan Skizofrenia", "Kepatuhan minum obat", didapatkan 13 artikel. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang kuat berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia. Namun, efek ini dimediasi oleh kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan. Pasien yang menerima dukungan keluarga yang baik lebih cenderung mematuhi jadwal minum obat mereka, yang pada gilirannya mengurangi kemungkinan kekambuhan. Kesimpulan: terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia yang di mediasi oleh kepatuhan minum obat.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4336Uji Kualitas Air (Outlet) pada Sawah Sri (System of Rice Intensification) di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya2024-08-10T13:46:56+07:00Amara Syahdira[email protected]Devina Syifa Aulia[email protected]Mia Miranti[email protected]Nia Rossiana[email protected]<p>Air sebagai faktor penting termasuk penunjang pertumbuhan padi sebagai makanan pokok. Pertumbuhan tanaman padi harus terjaga kualitasnya sebab air yang tercemar berpotensi membawa mikroorganisme patogen yang berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air outlet sawah SRI melalui total bakteri koliform. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif eksploratif yang terdiri dengan metode Most Probable Number (MPN) yang dilanjutkan dengan uji biokimia dan deteksi bakteri patogen. Hasil uji kualitas air sawah SRI menunjukan total bakteri koliform sebesar 1100 sel/100 ml dan termasuk ke dalam kriteria mutu air baku kelas IV yang memenuhi kualitas standar perairan serta tidak ditemukan mikroorgansime patogen yang mengindikasikan bahwa perairan sawah SRI tergolong aman untuk digunakan dalam kegiatan pertanian atau dialirkan ke sekitar masyarakat.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4337Pengaruh Edukasi terhadap Tingkat Kepatuhan Orang Tua dalam Memberikan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Bulan2024-08-10T13:51:52+07:00Adnan Faris Naufal[email protected]Zahwa Putri Nurhandrita[email protected]<p>Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia 0-6 bulan merupakan suatu hal yang harus dicapai dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas anak dalam tumbuh kembang yaitu stimulasi yang memadai serta edukasi yang harus diberikan kepada orang tua. Salah satu permasalahan yang dapat terjadi jika anak tidak terstimulasi yaitu keterlambatan motorik kasar karena kurangnya perhatian orang tua dalam memberikan stimulasi kepada anaknya. Edukasi yang membahas mengenai tumbuh kembang dan cara memberikan stimulasi kepada anak sesuai usianya supaya orang tua sadar dan mampu memberikan apa yang sudah diajarkan kepada anaknya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kepatuhan orang tua dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang anak. Desain penelitian ini menggunakan penelitian jenis eksperimental dengan jenis penelitian quasy eksperimental, dengan pendekatan one grup pre test-post test. Jumlah sampel 44 responden dengan metode purposive sampling. Variabel penelitian ini yaitu variabel independent yaitu tingkat kepatuhan orang tua diukur dengan kuesioner dan variabel dependent yaitu stimulasi tumbuh kembang motorik kasar anak usia 0-6 bulan diukur dengan ASQ (Ages and Stages Quastionnaire). Teknik Analisa data yang digunakan yaitu uji analisis univariat, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji pengaruh. Hasil uji pengaruh menggunakan Wilcoxon menunjukkan hasil sig (2 tailed) adalah 0,000 < 0,005 yang berarti terdapat pengaruh. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tingkat kepatuhan orang tua terhadap tumbuh kembang anak usia 0-6 bulan terutama pada motorik kasar.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4338Literature Riview: Edukasi Pencegahan ISPA dengan Program K3 pada Pekerja2024-08-10T13:54:48+07:00Nia Sulistiyani[email protected]<p>Dalam upaya mengurangi dampak ISPA pada produktivitas dan kesejahteraan pekerja, penelitian terbaru menyoroti efektivitas program edukasi pencegahan ISPA yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip K3. Melalui pendekatan ini, pekerja tidak hanya diberikan pengetahuan tentang cara-cara mencegah penularan ISPA, tetapi juga dilengkapi dengan keterampilan dan kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja yang sehat dan aman. Tujuan penelitian, diharapkan penulis dapat memberikan edukasi pencegahan ISPA dengan program K3 pada pekerja dimanapun berada. Karena pada dasarnya jika pekerja sudah memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang sehat dan aman, produktivitas juga akan meningkat. Metode dalam penulisan ini adalah literature riview. Kesimpulan dari Pengembangan dan implementasi program edukasi yang mengintegrasikan strategi pencegahan ISPA dengan prinsip-prinsip K3 telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi insiden ISPA di tempat kerja.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4339Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penyebab Foodborne Disease pada Daging Sapi yang Berasal dari Pasar Tradisional Kota Bandung2024-08-10T13:56:53+07:00Anisa Mariah Bariz[email protected]Yolani Syaputri[email protected]<p>Kontaminasi mikroba patogen pada daging sapi menyebabkan risiko yang serius terhadap kesehatan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan bakteri patogen pada daging sapi yang diperoleh dari Pasar Tradisional Kota Bandung. Sebanyak 1 gr daging sapi dihaluskan secara aseptis dan diencerkan hingga pengenceran 10-6. Selanjutnya tiga pengenceran terakhir dilakukan penanaman dengan metode spread plate pada media selektif Eosin Methylene Blue (EMB), Salmonella-Shigella Agar (SSA), dan Mannitol Salt Agar (MSA) kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Koloni yang menciri dikultivasi ke dalam media agar miring. Setelah itu, dilakukan uji pewarnaan gram, uji IMViC, uji motilitas, dan uji katalase. Hasil identifikasi menggunakan uji biokimia menunjukkan adanya bakteri Enterobacter sp., Proteus sp., Pseudomonas sp., Alcaligenes sp., dan Neisseria sp.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4340Hubungan Paparan Asap Rokok dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta2024-08-10T14:00:42+07:00Nita Riski Amalia[email protected]Izzatul Arifah[email protected]<p>Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit yang muncul akibat terganggunya sistem metabolisme tubuh karena pola hidup. Pola hidup yang tidak sehat menjadi pencetus munculnya penyakit ini. Perokok pasif secara teoritis lebih berdampak buruk akibat terpapar asap rokok daripada perokok aktif. Kandungan yang terdapat di dalam asap rokok menimbulkan dampak buruk yang menjadi salah satu penyebab penyakit diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan paparan asap rokok dengan Diabetes Melitus tipe 2 di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan case control. Jumlah sampel kelompok kasus sebanyak 39 responden sedangkan jumlah sampel kelompok kontrol 39 responden. Penentuan sampel kelompok kasus ditentukan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah dan Puskesmas Gajahan. Sedangkan penentuan kelompok kontrol dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang telah teruji valid dan reliabel. Analisis data menggunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah dan Puskesmas Gajahan dengan (OR 2,054), (95% CI 0,179 – 23, 632), dan (p-value 1). Paparan asap rokok tidak berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan meningkatkan kualitas pemilihan kelompok kontrol.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4341Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kontak Sosial dengan Stigma pada Remaja terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kecamatan Banjarsari2024-08-10T14:03:26+07:00Erlien Aunina Linggar Aji[email protected]Izzatul Arifah[email protected]<p>Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur, agama, status ekonomi, serta adanya interaksi atau kontak sosial dengan ODHA juga mempengaruhi stigma seseorang terhadap ODHA. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji hubungan pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan kontak sosial pada stigma masyarakat terhadap ODHA di Kecamatan Banjarsari. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah remaja usia 15-19 tahun, dengan sampel sebanyak 188 responden. Analisis data menggunakan Uji Chi-square. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kontak sosial (p<0,001) dengan stigma masyarakat terhadap ODHA di Kota Surakarta, tetapi tidak adanya hubungan pengetahuan (p= 0,863 > 0.05) dengan stigma terhadap ODHA.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4342Pentingnya Kesehatan Mental dalam Pelaksanaan Posbindu di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo2024-08-10T14:05:57+07:00Widya Galih Puspita[email protected]Widya Galih Puspita[email protected]Nita Riski Amalia[email protected]Alfida Aulia Rahma Firdausy Nurhaliza[email protected]Raihan Nafi Pramadhana[email protected]Anya Cahya Melati[email protected]Anisa Catur Wijayanti[email protected]Chayanita Sekar Wijaya[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai posbindu penyakit tidak menular (PTM), riwayat penyakit tidak menular (PTM), dan status kesehatan mental di Desa Kertonatan, Desa Wirogunan, dan Desa Pucangan dengan metode distribusi frekuensi pada 300 responden dari total keseluruhan penduduk Desa Kertonatan, Desa Wirogunan, dan Desa Pucangan. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kertonatan, Desa Wirogunan, dan Desa Pucangan yang berusia 15 - 60 tahun. Objek penelitian ini adalah Penderita penyakit tidak menular, tingkat pengetahuan mengenai posbindu PTM dan kesehatan mental masyarakat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan sistem door to door, wawancara dengan responden menggunakan instrumen kuesioner Self Rating Questionnaire-20 (SRQ-20), dan kuesioner disusun dengan beberapa pertanyaan dengan menggunakan jenis pertanyaan yes or no question. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Karakteristik Subjek Penelitian, 300 responden dengan klasifikasi usia di Desa Kertonatan, Desa Wirogunan, dan Desa Pucangan sebagian besar berusia 46 – 55 tahun sebanyak 81 orang (27%). (2) Status riwayat dan status penderita Penyakit Tidak Menular (PTM), sebagian besar responden tidak memiliki riwayat penyakit tidak menular (PTM) yaitu sebanyak 182 orang (60,7%) dan responden yang menderita penyakit tidak menular (PTM) sebanyak 110 orang (36,7%). (3) Tingkat pengetahuan mengenai Posbindu PTM, sebagian besar responden dapat diklasifikasikan memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 163 orang (54,3%). (4) Status kesehatan mental, sebagian besar responden memiliki status kesehatan mental normal sebanyak 179 orang (59,7%).</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4352Hubungan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Dermatitis pada Tenaga Kerja Lingkungan Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan2024-08-12T13:42:42+07:00Alfreda Parisya Saputro[email protected]Sri Darnoto[email protected]Dwi Astuti[email protected]<p>Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan penyakit dermatitis menduduki peringkat kedua dari lima besar penyakit akibat kerja. Prevalensi penyakit ini di seluruh dunia diperkirakan sekitar 25 -66 kasus dari 1000 pekerja per tahun dengan tingkat insidensi berkisar antara 4-7%. Lingkungan industri kulit dan produk kulit Magetan merupakan sebuah tempat untuk melakukan aktivitas penyamakan. Industri ini dalam proses produksi hampir 90% menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit salah satunya Dermatitis. Salah satu faktor terjadinya dermatitis adalah kurangnya kesadaran para pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dengan dermatitis di lingkungan industri kulit dan produk kulit Magetan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 105 responden dengan teknik pengambilan sampel teknik proportional sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang telah teruji valid dan reliabel. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dengan dermatitis (p-value = 0,000) (CC = 0,409) yang menunjukkan bahwa tingkat keeratan dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa semakin banyak pekerja yang tidak patuh menggunakan alat pelindung diri maka semakin tinggi risiko mengalami dermatitis. Perlu adanya pelatihan keselamatan kesehatan kerja dan edukasi pada para pekerja mengenai pentingnya menggunakan alat pelindung diri lengkap saat melakukan pekerjaan agar dapat terhindar dari penyakit akibat kerja.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4343Nyeri Punggung Bawah pada Karyawan Back Office RS Melania Bogor2024-08-10T14:35:46+07:00Sari Riastiningsih[email protected]<p>Nyeri punggung bawah sering kali disebabkan oleh postur kerja yang tidak tepat, terutama pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah (LBP) pada staf back office di Rumah Sakit Melania. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan dari 47 responden menggunakan kuesioner Oswestry Low Back Pain Disability yang telah dimodifikasi selama periode April hingga Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,65% responden melaporkan mengalami LBP, dengan sebagian besar dari mereka berada di posisi kerja berisiko tinggi 69,23%. Faktor-faktor seperti usia, lamanya bekerja, indeks massa tubuh, dan frekuensi olahraga juga dianalisis terkait dengan keluhan LBP pada staf back office di Rumah Sakit Melania.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4344Gambaran Deteksi Dini Masalah Psikososial Anak menggunakan Pediatric Checklist Symptom-17 (PSC-17) pada Anak Usia 4-17 Tahun di Puskesmas Pasar Minggu2024-08-10T14:38:00+07:00Yunita Sri Ulina Sitepu[email protected]Mia Ayu Prasetya Diyan Astri[email protected]Dewi Purnamawati[email protected]<p>Pendahuluan: Anak memiliki kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang secara optimal baik secara fisik maupun mental. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan fisik-biologis (asuh), kebutuhan kasih sayang dan emosi (asih), dan kebutuhan stimulasi (asah). Masalah Psikososial pada anak merupakan salah satu isu kesehatan mental yang mendesak dan berdampak pada perkembangan emosional, perilaku, sosial, serta akademik. Deteksi dini masalah psikososial pada anak menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain mengidentifikasi potensi masalah psikososial, juga dapat memungkinkan intervensi yang tepat dalam melakukan tatalaksana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran hasil deteksi dini masalah psikososial anak dengan menggunakan kuesioner Pediatric Symptom Checklist (PSC-17). Metode: Rancangan deskriptif analitik dengan metode cross sectional menggunakan uji statistik chi square test. Deteksi Dini Dilakukan pada 52 anak usia 4-17 Tahun yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas Pasar Minggu dengan rentang waktu bulan Januari-September 2023. Saat melakukan sesi konseling, responden atau wali mengisi maupun mendapatkan pertanyaan terkait kuesioner PSC-17 yang berisi 17 pertanyaan mengenai variable psikososial, yaitu internalisasi, atensi, dan eksternalisasi. Hasil: Deteksi Dini masalah psikososial menggunakan PSC-17 didapatkan hasil sebanyak 35 anak (67.3%) dari 52 responden yang mengalami masalah psikososial. Analisis faktor yang ditemukan adanya hubungan penggunaan gagdet (P=0.0001) dan status keluarga (P=0.004) terhadap masalah psikososial pada anak. Sedangkan faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan serta status gizi anak tidak memiliki hubungan bermakna secara statistik terhadap masalah psikososial anak. Kesimpulan: Deteksi Dini menggunakan PSC-17 efektif digunakan untuk melihat potensi masalah psikososial pada anak. Faktor yang mempengaruhi masalah psikososial anak pada penelitian ini adalah penggunaan gagdet dan status keluarga. Rekomendasi PSC-17 dapat digunakan sebagai alat petugas maupun dokter di Puskesmas Pasar Minggu dalam mengidentifikasi masalah dan memberi intervensi yang tepat terhadap permasalahan psikososial yang dialami oleh anak.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4345Perubahan Perilaku pada Ibu Hamil yang Mengikuti Senam Yoga di Puskesmas Pasar Minggu2024-08-10T15:27:42+07:00Andi Athaya Tenri Ampareng[email protected]Purhaniyung Sayekti[email protected]Dewi Purnamawati[email protected]<p>Pendahuluan: Dalam mengevaluasi perubahan perilaku pada ibu hamil yang mengikuti senam yoga di Puskesmas Pasar Minggu. Senam yoga merupakan salah satu kegiatan promotif dan preventif yang diadakan secara rutin setiap pekan untuk meningkatkan kualitas Kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka kematian ibu. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan kohort retrospektif, melibatkan 37 responden yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan pengisian kuesioner yang disebarkan via WhatsApp. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara pasien yang melakukan senam rutin dengan keluaran proses persalinan, sebanyak 53% ibu menempuh persalinan secara section caesaria dan 47% mendapatkan persalinan pervaginam dengan p-value 0.170 (p value >0.50). Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa senam yoga dapat memperbaiki perilaku sehat ibu hamil, meskipun masih ada hambatan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, peningkatan jumlah tenaga kesehatan terlatih dan perbaikan dalam fasilitas sangat diharapkan untuk mendukung program ini di masa mendatang.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4346Pelatihan Pembuatan Puding Daun Kelor untuk Mengatasi Stunting pada Balita2024-08-10T15:39:07+07:00Lucia Hendriati[email protected]Anastasia Febiola[email protected]Teguh Widodo[email protected]<p>Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Berdasarkan data prevalensi stunting, Indonesia menempati urutan ketiga di Asia setelah India dan Timor Leste. Untuk dapat menurunkan angka prevalensi stunting, perlu mencari alternatif sumber makanan yang kaya akan zat gizi dan tersedia melimpah di sekitar masyarakat, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memperkenalkan sari daun kelor yang telah diolah dalam bentuk puding yang disukai anak-anak sebagai salah satu makanan yang bergizi untuk mencegah stunting pada balita. Pelatihan pembuatan puding daun kelor dilakukan pada ibu-ibu peserta posyandu balita di Kelurahan Ketandan Lor, Surabaya. Pelatihan diawali dengan presentasi mengenai kandungan dan khasiat daun kelor, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan puding. Ibu-ibu peserta posyandu dibagi menjadi kelompok kesil beranggotakan 5 orang untuk membuat puding. Hal baru yang didapatkan oleh ibu-ibu peserta posyandu adalah cara melakukan penyarian terhadap daun kelor dan membuat puding yang disukai oleh anak-anak. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah sari daun kelor memiliki nilai gizi tinggi dan dapat diolah menjadi puding yang disukai anak-anak.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4347Edukasi Donor Darah menggunakan Media Puzzle Edukatif pada Remaja di Kelurahan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta2024-08-10T15:55:50+07:00Nur Aini Purnamaningsih[email protected]Francisca Romana Sri Supadmi[email protected]Dwi Eni Danarsih[email protected]<p>Kebutuhan akan pelayanan darah semakin meningkat, khususnya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), penanganan penyakit degeneratif, cedera akibat kecelakaan, penyakit darah (hemofilia, thalasemia), memerlukan transfusi darah untuk tujuan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien. Kebiasaan untuk donor darah dapat ditanamkan sejak usia awal dapat melakukan donor darah. Kegiatan ini sebagai upaya membantu kegiatan rekrutmen donor untuk mengerahkan masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela. Edukasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja untuk melakukan donor darah. Solusi yang ditawarkan berdasarkan permasalahan yang muncul dapat dilakukan dengan kegiatan edukasi donor darah kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja dalam melakukan donor darah, dengan media edukatif berupa puzzle. Oleh karena itu, pada program pengabdian masyarakat ini akan diadakan kegiatan edukasi donor darah secara luring bagi remaja Kelurahan Bener, Tegalrejo, Yogyakarta.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4348Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah dengan Metode Ecobrick di Desa Tawang2024-08-10T16:26:09+07:00Muhammad Farhan Musyafa[email protected]Yahya Mustika Haji[email protected]Rarasanti Kurnia Aprilia[email protected]Bethari Mukti Kusumaningtyas[email protected]Dia Amana Saputri[email protected]Fioriska Putri Meyzwari[email protected]Lisa Pitaloka[email protected]Ananda Putri Dwi Budiarti[email protected]Jennia Wahyuning Tyas[email protected]Eny Fauzia[email protected]Yuli Kusumawati[email protected]<p>Hidup bersih dan sehat merupakan harapan bagi setiaap individu dalam masyarakat. lingkungan yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang bebas dari berbagai kotoran. Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat warga dapat mengelola sampah yang ada di sekitar rumah, baik sampah organik maupun non-organik. Permasalahan yang ada di desa tawang yaitu tentang penumpukan sampah dan kurangnya kesadaran tentang pengelolaan sampah. Di Dukuh 2 Desa Tawang sampah plastik menjadi salah satu permasalahan yang ada disana. Sampah plastik tersebut menumpuk dan kurangnya dalam pengelolaan dengan baik sehingga menyebabkan masalah di lingkungan. Salah satu solusi untuk pengelolaan sampah plastik dengan cara pembuatan ecobrick, Manfaat membuat ecobrick antara lain pengelolaan limbah, melindungi lingkungan dengan mengurangi jumlah plastik plastik, dapat menjadi pilihan pengganti bahan bangunan dan futniture, dan meningkatkan pengetahuan dan kerampilan baru. Metode kegiatan pada pengabdian masyarakat ini berupa ceramah dan demonstrasi yang direaslisasikan dalam bentuk edukasi dan praktik secara langsung tentang pembuatan ecobrick. Media edukasi pada pelatihan ini power-point dan video pembuatan ecobrick. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan pre-test dan post-test didapatkan hasil, untuk pengetahuan rendah mengalami kenaikan sebesar 3,38% sedangkan berpengetahuan baik mengalami kenaiakan sebesar 8,48%. Edukasi ecobrick kedepannya diharapkan dapat menumbuhkan budaya anti plastik dan masyarakat bisa lebih menjaga lingkungan demi terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih. Masyarakat cukup antusias untuk mengurangi penggunaan plastik mengingat dampak negatif yang ditimbulkan sangat merugikan dibandingkan dengan manfaatnya.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4349Upaya Peningkatan ABJ dengan PSN Serentak, Pendampingan dan Pemeriksaan Jentik di Dusun 2 Desa Karakan2024-08-10T17:00:14+07:00Hendri Dika Leo Permana[email protected]Ershela Putri Arnanda[email protected]Adelia Saputri[email protected]Ayu Rusdiana Dewi[email protected]Sandiva Budi Normalia[email protected]Rezha Kharisma Putri[email protected]Ramadani Nur Laili[email protected]Luthfi An Nisa Novitasari[email protected]Azfikar Nur Azhar[email protected]Eni Fauziana[email protected]Dwi Linna Suswardany[email protected]<p>Latar Belakang, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Di wilayah Kabupaten Sukoharjo tahun 2019, Angka Bebas Jentik (ABJ) pada bulan Januari - Juli sebesar 83,00%, masih di bawah target Nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak, Pendampingan dan Pemeriksaan Jentik di Dusun 2 Desa Karakan. Metode, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode proporsional random sampling dengan populasi seluruh Masyarakat di Dusun 2 Karakan, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 360 KK yang terdiri dari 4 RW dan 9 RT. Hasil Penelitian, hasil diketahui bahwa berdasarkan hasil pelaksanaan PSN Serentak ada peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan masyarakat hanya fokus pada upaya pemberantasan nyamuk dengan fogging. Kesimpulan, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 4M PLUS dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue (ABJ-DBD).</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4350Pengolahan Sampah Organik melalui Penerapan Lubang Resapan Biopori di Dusun 1 Desa Karakan2024-08-10T17:13:13+07:00Oktavian Reno Saputra[email protected]Erlien Aunina Linggar Aji[email protected]Diyan Nurul Afifah[email protected]Widya Galih Puspita[email protected]Aura Assyifaul Marifah[email protected]Anggun Febriana Puspitasari[email protected]Dewi Kurniawati[email protected]Indra Maulana Ade Pratama[email protected]Titis Lulut Pujiati[email protected]Eni Fauziana[email protected]Kusuma Estu Werdani[email protected]<p>Sampah selalu menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap wilayah. Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian, diantaranya menimbulkan bau busuk, mengganggu keindahan, menyebabkan banjir, dan ancaman meningkatnya berbagai macam penyakit. Resapan Biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Fungsinya dapat meningkatkan daya resap tanah pada air sehingga mengurangi limpasan permukaan dan genangan air yang timbul selama dan setelah hujan. Hasil musyawarah masyarakat desa (MMD) menunjukkan bahwa warga bersepakat untuk menjadikan permasalahan sampah warga sebagai prioritas sehingga membutuhkan solusi yang harus segera dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga tentang bahaya sampah dan potensi pemanfaatan biopori melalui kegiatan penyuluhan dan mempraktikkan pemasangan biopori di rumah warga setempat. Metode kegiatan penyuluhan menggunakan media poster dan PPT, sedangkan metode pemasangan biopori menggunakan alat dan bahan yaitu bor tanahatau bor biopori, linggis, bor dinding atau solder, pipa PolyVinyl Chloride (PVC) dengan tutup diameter 10-30 cm, panjang 50-100 cm dan sampah organik. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa setelah dilakukan pre-test dan post-test terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 23%. Pemasangan biopori dilakukan pada 5 titik rumah warga. Efek pemasangan biopori menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan tentang konsep, manfaat, dan teknik pemasangan biopori. Rekomendasi diberikan kepada seluruh masyarakat dusun 1 desa karakan untuk melakukan pembuatan Lubang Resapan Biopori sebagai salah satu upaya pencegahan dini terjadinya banjir dan salah satu caranya pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4351Pembentukan Bank Sampah dan Pemanfaatan Sampah di Dusun 1, Tawang, Weru, Sukoharjo2024-08-11T18:15:23+07:00Alfida Aulia Rahma Firdausy Nurhaliza[email protected]Mila Eka Nurhidayah[email protected]Rais Fadhila[email protected]Afrian Muhammad Rizal[email protected]Jamiatulhita Alfirizqi[email protected]Alfiana Sahrina Cahyaningrum[email protected]Aura Putri Zahira[email protected]Anggita Cinderella Maharani Khosid[email protected]Ziddan Arif Darmawan[email protected]Yasinta Teeza[email protected]Eny Fauziana[email protected]Sri Darnoto[email protected]<p>Permasalahan sampah hingga saat ini masih menjadi kasus yang banyak disoroti di Indonesia. Hal ini lantaran masyarakat masih belum bisa menekan angka laju pertumbuhan sampah akibat pola hidup masyarakat. Berbagai upaya dan cara telah banyak diusung oleh masyarakat guna mengurangi angka peningkatan sampah tiap saatnya. Inisiasi Pembentukan Bank Sampah dan Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Handicraft menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tawang Dusun 1, Weru, Sukoharjo dalam usaha mereka mengurangi sampah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memecahkan permasalahan tentang sampah melalui program pengelolaan sampah dengan menginisiasi masyarakat untuk membentuk Bank Sampah dan pelatihan pemanfaatan sampah plastik. Pemberian edukasi inisiasi pembentukan bank sampah dan pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi handicraft ini menjelaskan tentang manajemen bank sampah dan demonstrasi pembuatan handicraft berupa bunga plastik dengan metode ceramah melalui media buku pedoman dan PowerPoint. Dari kegiatan tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa sebelum adanya edukasi inisiasi pembentukan bank sampah dan pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi handicraft, hasil dari Survei Mawas Diri menunjukkan bahwa terdapat 75 (74%) permasalahan pengelolaan sampah yang masih tidak memenuhi persyaratan akibat cara pengelolaannya yang masih mengandalkan pembakaran sampah. Setelah pemberian sosialisasi terkait inisiasi pembentukan Bank Sampah dan pemanfaatan sampah plastik menjadi handicraft terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Nilai pengetahuan sebelum diadakan penyuluhan sebesar 69,2% meningkat setelah dilakukan penyuluhan menjadi 81% dengan p-value 0,048 (<0,05). Meskipun kegiatan baru sekali dilakukan, namun sudah terdapat peningkatan, meskipun masih bertahap baik dalam inisiasi pembentukan Bank Sampah maupun pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi handicraft.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4354Cerita Hipertensi: Pengabdian Masyarakat Aktivitas Fisik Pencegah Hipertensi2024-08-12T13:47:06+07:00Ramadani Nur Laili[email protected]Aldise Zulianing Dewi[email protected]Nur Aini Azhari Nugrahani[email protected]Dony Prasetyo Aji[email protected]Fadilah Rolavi Jannah[email protected]Renaya Amelta Sahda[email protected]Shafira Sukma Anggreani[email protected]Meisya Madrinia Rahmawati[email protected]Yanuar Rizky Dwi Achmad[email protected]Putri Adi Setyaningsih[email protected]Eny Fauziana[email protected]Denny Saptono Fahrurodzi[email protected]<p>Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tekanan darah pada pembuluh darah meningkat secara terus-menerus. Metode yang dilakukan dengan cara sosialisasi secara langsung kepada lansia terkait pengetahuan hipertensi. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Dusun Banaran, Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, pada tanggal 11 Januari 2024. Sasaran dari kegiatan ini adalah lansia di Dusun Banaran yang rata rata berumur 50-60 keatas sebelum dilakukan edukasi dilakukan pre test kepada para lansia lalu Bagian inti dari kegiatan ini adalah pemberian materi hipertensi, yang meliputi pengertian hipertensi, fakta hipertensi, faktor penyebab hipertensi, cara pencegahan dan penaggulangan hipertensi, pengertian aktivitas fisik, pentingnya melakukan aktivitas fisik. Setelah dilakukan pemberian edukasi terkait hipertensi, kegiatan selanjutnya adalah post-tes. Hasil post-test menunjukkan para lansia sudah bisa menjawab semua pertanyan yang diberikan dengan benar setelah mendengarkan materi yang telah dipaparkan.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4355Edukasi Pemilihan Sampah Organik dan Anorganik, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN Karanganyar 12024-08-12T13:55:20+07:00Nur Riqqah Maulita[email protected]Raihan Nafi Pramadhana[email protected]Arya Risang Rasendriya[email protected]Amelia Pritasari[email protected]Lia Kicky Mahmudi[email protected]Fatimawati Nugraheni[email protected]Salsabila Syiva Ajeng Pramesti[email protected]Anis Ayu Arinda[email protected]Lavita Nur Indah Sari[email protected]Claristha Kristya Widyantoro[email protected]Marsa Arinal Haq[email protected]Eni Fauziana[email protected]Anisa Catur Wijayanti[email protected]<p>Persoalan sampah dan berperilaku hidup bersih dan sehat di Desa Karanganyar merupakan persoalan bersama. Oleh karenanya, persoalan ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah melainkan diperlukan tanggung jawab, komitmen, dan keterlibatan dari semua pihak yang telah berkontribusi atas meningkatnya produksi sampah. Tujuan intervensi agar pengetahuan anak sekolah dapat meningkat terkait pemilahan sampah organik dan anorganik, dapat menerapakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar, dan ber-PHBS. Metode: Penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi. Penyuluhan diberikan dengan pemaparan materi dan dilanjutkan dengan pemutaran video mengenai pentingnya tata cara cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang baik dengan metode bernyanyi kemudian mempraktikkannya. Menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kepada siswa-siswi didapatkan skor rata-rata sebesar 77,88 dan setelah diberikan edukasi terkait PHBS dan CTPS mengalami peningkatan sebesar 92.73. Dengan demikian terdapat peningkatan pengetahuan siswa sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi sebesar 19%. Setelah Dilakukan Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS terdapat adanya peningkatan pengetahuan yang awalnya rata- rata skor 77,88 meningkat 19% menjadi 92,73. Dari kegiatan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) siswa kelas 5 dan 6 juga langsung mempraktekkan yang bertujuan untuk menerapkan secara langsung dengan baik dan benar.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4356Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pa'DarT (Paham, Sadar, dan Terapkan) Mengenai Pengelolaan Sampah2024-08-12T14:04:45+07:00Nur Riqqah Maulita[email protected]Azizah Khomsah[email protected]Salma Zhafira[email protected]Mentari Pradana Aditama[email protected]Luthfiyah Aliyana Ilma[email protected]Mochammad Haikal Nuralif[email protected]ida Berliana Amanda Nur Hidayah[email protected]Anindya Rintha Affindha[email protected]Fera Rizkiana Purwanto[email protected]Nur Hafizhah[email protected]Eny Fauziana[email protected]Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum[email protected]<p>Sampah adalah salah satu masalah faktual yang dihadapi oleh sebagian besar wilayah di Indonesia. Masih banyaknya lahan kosong atau perkebunan di daerah pedesaan dan sebagian besar wilayahnya dilalui sungai, membuat masyarakat di Dusun III Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo masih banyak yang membuang sampah ke sungai ataupun di lingkungan sekitarnya dengan cara dibakar. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan pelatihan pembuatan perangkap jentik (ovitrap) dari botol plastik serta pembuatan pot bunga dari popok atau diapers. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi pengelolaan sampah yaitu metode ceramah dan diskusi dengan menggunakan media massa berupa video, pamflet, dan brosur. Sedangkan untuk metode penyampaian pelatihan pembuatan perangkap jentik (ovitrap) dan pot bunga menggunakan metode demonstrasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan saat pertemuan Ibu - ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun III Tawang, Posyandu Bayi dan Balita, PKK Dukuh Karang, Nayan, dan Totorejo Dusun III Tawang pada hari Jumat - Minggu, 12 - 14 Januari 2024. Pada sosialisasi pemilahan sampah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat paham akan materi yang diberikan. Selain itu, dalam kegiatan yang dihadiri oleh ibu-ibu dapat membuat masyarakat sangat antusias mendengarkan materi tersebut. Selain itu, masyarakat juga antusias dalam pembuatan ovitrap. Pada sosialisasi dan pelatihan pembuatan pot dari popok menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan oleh masyarakat. Hal ini juga ditunjukkan bahwa masyarakat juga antusias dalam pembuatan pot dari popok.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4357Gerakan Rajumas TB (Rumah Sehat menuju Masyarakat Bebas TBC) dan Skrining Tuberkulosis di Desa Karakan2024-08-12T14:11:25+07:00Anindya Rintha Affindha[email protected]Maharani Ayu Kusumawati[email protected]Tuti Lastri Handayani[email protected]Kiky Firda Seviani[email protected]Titis Insanurahim[email protected]Retno Mulatsih[email protected]Alfreda Parisya Saputro[email protected]Nesa Mega Wangi Aldzikri[email protected]Aqsyal Vicho Fandiya[email protected]Naufal Alifandy[email protected]Eny Fauzia[email protected]Windi Wulandari[email protected]<p>Tuberkulosis merupakan penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan gejala seperti batuk yang lebih dari 2 minggu atau lebih yang dapat diikuti dengan keluhan batuk berdahak hingga berdarah, dan sesak nafas. Berdasarkan data dari Puskesmas Weru kasus tuberkulosis di desa Karakan yaitu 48 kasus. Dari hasil Survei Mawas Diri di Kebayanan 3 ditemukan 2 kasus tuberkulosis. Untuk mempercepat eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030 serta mengakhiri epidemi tuberkulosis pada tahun 2050 terutama di Kabupaten Sukoharjo perlu melibatkan banyak pihak untuk melakukan pencegahan dan pengendalian tuberkulosis salah satunya dengan melakukan gerakan rumah sehat. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan tuberkulosis dan mengubah perilaku masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga kondisi pencahayaan dan kelembapan rumah sebagai salah satu upaya pencegahan tuberkulosis. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan, pemasangan poster dan inspeksi rumah sehat menggunakan metode survei kunjungan rumah dengan mengisi checklist indikator rumah sehat serta pengukuran pencahayaan, suhu, dan kelembapan. Instumen yang digunakan yaitu lembar checklist rumah sehat dan media berupa poster pencegahan tuberkulosis. Sasaran pengabdian ini sebanyak 114 rumah. Hasil inspeksi rumah sehat diketahui bahwa 82 (71,9%) rumah termasuk dalam kategori rumah sehat dengan 72 rumah (63,2%) memiliki pencahayaan sesuai NAB, 59 rumah (51,8%) memiliki kelembapan sesuai NAB, dan 61 rumah (53,5%) memiliki suhu sesuai NAB. Kesimpulan dari 114 rumah sebanyak 72 rumah memenuhi kriteria rumah sehat (63,2%).</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4358Pemberian Penyuluhan Hipertensi sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan Hipertensi di Masyarakat Dusun 4 Desa Jatingarang Weru Sukoharjo2024-08-12T14:18:10+07:00Silviana Dian Putri Ichsani[email protected]Anton Sujarwo[email protected]Zara Mutiara Dewi[email protected]Caroline Isadora Corry[email protected]Sahasika Apta Kirana[email protected]Intan Alifah Febriyanti[email protected]Muhammad Rasyid Bintang Abdulmajid[email protected]Ruci Caraka Wedha Utamie[email protected]Ajeng Dyah Kusumaningrum[email protected]Findia Wulan Djari[email protected]Eni Fauziana[email protected]Noor Alis Setiyadi[email protected]<p>Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia dan diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan seperti di negara berkembang dengan terbatasnya ketersediaan informasi mengenai hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan prevalensi, tingkat deteksi yang rendah, serta pencegahan dan pengendalian yang kurang optimal. Pengetahuan mengenai hipertensi merupakan sebuah hal penting yang harus ditingkatkan terutama pada daerah pedesaan, kelompok lansia, dan tingkat pendidikan yang rendah. Tujuan: Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan responden terhadap penyakit hipertensi melalui program penyuluhan kesehatan. Metode: Pengabdian ini menggunkan metode Pendidikan Masyarakat, yaitu penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat terkait dengan hipertensi yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan responden dilihat dari hasil uji Wilcoxon menghasilkan nilai p = 0,000 yang artinya terdapat perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikannya penyuluhan dan pemberian leaflet. Berdasarkan hasil pre test dan post test yang dilakukan oleh peserta didapatkan hasil rata-rata peningkatan sebesar 1,85. Kesimpulan: Dengan adanya pegabdian ini diharapkan dapat memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan program edukasi kesehatan yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat Dusun 4 Desa Jatingarang, sehingga dapat berkontribusi pada penurunan angka hipertensi dan meningkatkan kualitas kesehatan.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4359"Edukasi, Si Mantik dan Sentik" Upaya Promotif dan Preventif Penanggulangan DBD di Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo2024-08-12T14:42:41+07:00Ari Cahyo Pitoyojati[email protected]Nabilla Hasna Roichatul Ulayya[email protected]Annisa Yuneka Putri[email protected]Intan Yunia Putri[email protected]Eka Dyahayu Kusumaningrum[email protected]Muhammad Iqbal Abdan Sakuran[email protected]Nabila Nurranti[email protected]Zahwa Putri Qinaya[email protected]Wulan Sari Alam[email protected]Ega Delia Rizqah Firnanda[email protected]Eni Fauziana[email protected]Izzatul Arifah[email protected]<p>Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Hingga Agustus 2023, terjadi 194 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo. Salah satu cara pengendalian nyamuk DBD yaitu dengan pengenalan dan penggunaan formulasi produk spray anti nyamuk alami dari serai bernama "SENTIK" yang merupakan singkatan dari Spray Serai Anti Nyamuk. Bahan utama pembuatan produk ini tentu saja adalah serai. Metode yang dilakukan persiapan seperti media yang akan digunakan untuk membantu proses edukasi kepada masyarakat. Setelah media usai dibuat lalu melakukan pelaksanaan intervensi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap pencegahan dan penanggulangan DBD. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang DBD dari 21 responden yang melakukan pretest dan postest sebesar 11%. Pengetahuan pemakaian tanaman obat keluarga meningkat dari nilai 3,7 menjadi 5. Peningkatan indeks larva ABJ di RT 003/006 dari 80% menjadi 82% namun masih belum mencapai indikator ABJ nasional yaitu 95%. Edukasi SI MANTIK dan SENTIK yang ditunjukkan kepada masyarakat RT 003/006 Dusun III Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan serta perilaku masyarakat setempat guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah awal yang dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk yaitu dengan membersihkan lingkungan sekitar seperti melakukan gotong royong serta mengedukasi masyarakat setempat mengenai SI MANTIK untuk selalu sigap dalam memantau jentik yang berada diluar atau dalam rumah serta mengedukasi dan mengenalkan kepada masyarakat mengenai tanaman TOGA yang dapat dijadikan tanaman alternatif pemberantasan nyamuk dengan contoh tanaman serai yang dibuat menjadi spray.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4360Pelatihan Budidaya Maggot dan Bank Sampah Kepada Kader Kesehatan sebagai Upaya Pemanfaatan Sampah Organik di Desa Karanganyar2024-08-12T15:50:55+07:00Ade Madona[email protected]Yulian Gilang Prayoga[email protected]Annisa Nur Syahadah[email protected]Nafilla Titan Prasetya Daryono[email protected]Athaya Nadya Zuhra[email protected]Puri Larasati[email protected]Alifia Anggraeni Prameswari[email protected]Alifah Ulima Zhafira[email protected]Iqbal Maulana Ihsan[email protected]Nur Riqqah Maulita[email protected]Eny Fauziana[email protected]Salsabila Purnamasari[email protected]<p>Kehidupan manusia sehari-hari tidak lepas dari kebutuhan terhadap lingkungan. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang bebas dari berbagai kotoran, termasuk di antaranya debu, sampah dan bau. Masih banyak masyarakat yang membungan sampah di sungai atau selokan yang dapat menyebabkan banjir yang tidak diduga. Rendahnya kualitas lingkungan akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah dengan menggunakan metode Sosialisasi dengan Jenis data yag digunakan dalam kegiatan ini adalah data Kuantitatif yang mengukur tingkat pengetahuan kader Kesehatan di Desa Karanganyar. Tahap Perencanaan dan Persiapan ini terdiri dari mempelajari indikator permasalahan sampah yang ada di Desa Karanganyar. Tahapan pelaksanaan terdiri dari 2 aktivitas,yakni Sosialisasi Budidaya Maggot dan Sosialisasi Bank Sampah. Tahap Evaluasi yaitu observasi dan pengumpulan data Tingkat pengetahuan Kader Kesehatan. Dari hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan Berdasarkan pretest dan posttest yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi pelatihan budidaya maggot terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan yang signifikan sebanyak 16 peserta (84%). Hal ini sesuai penelitian dari (Rika, 2023) masyarakat RT 3/ RW 11 Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara mereka telah mengetahui dengan baik cara budidaya maggot dan juga telah sukses melakukan praktek pengolahan sampah organik dengan maggot. Sedangkan untuk kegiatan kedua dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi pelatihan bank sampah terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan yang signifikan sebanyak 13 peserta (68%). Hal ini didukung oleh (Putu Ayu, 2022) Program Bank Sampah berhasil menciptakan ketertarikan dan keaktifan ibu-ibu PKK.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4361Gemas Cemara sebagai Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Dusun III Tegalsari2024-08-12T15:58:47+07:00Husna Khonsya Rosyada[email protected]Najwa Azkiya[email protected]Lilis Apriliyani[email protected]Muhammad Arsa Bhuwana Adi[email protected]Dian Arinda Kusumahesti[email protected]Salsabilla Putri Pratika[email protected]Salsabilla Maanna Syinfa Inna Darwanto[email protected]Erca Amelia Maharani[email protected]Rendra Putra Nugraha[email protected]Tiara Syafa Khairunnisa[email protected]Eni Fauziana[email protected]Rezania Asyfiradayati[email protected]<p>Demam berdarah merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten sukoharjo merupakan salah satu desa yang ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menggunakan beberapa produk untuk menghindari gigitan nyamuk diantaranya adalah produk dengan cara dibakar, disemprot, dioleskan bahkan eletrik yang membutuhkan aliran listrik. Terdapat beberapa tanaman untuk mengusir nyamuk salah satunya yaitu tanaman serai. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) serta keterampilan pada masyarakat dalam mengolah serai menjadi spray anti nyamuk untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu penyuluhan mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pelatihan pembuatan spray anti nyamuk dari tanaman serai. Dilakukan pre-test serta post-test untuk mengetahui seberapa peningkatan pemahanan peserta. Penyuluhan serta pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan kader, karang taruna serta masyarakat umum sebanyak 30 orang. Hasil yang diperoleh dari penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 12,6% mengenai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pembuatan spray anti nyamuk dari tanaman serai.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4362Penyuluhan dan Demonstrasi Jus Penurun Hipertensi di Dusun I Desa Jatingarang Sukoharjo2024-08-12T16:16:40+07:00Silviana Dian Putri Ichsani[email protected]Ahmad Ikhlasul Amal[email protected]Nuhawanis Habibati[email protected]Indah Sulistyowati[email protected]Ayu Anisah[email protected]Melly Meisya[email protected]Khalifa Wingy Andini[email protected]Lusi Rahmawati[email protected]Eka Nurul Fathonah[email protected]Sevty Nur Hasanah[email protected]Eny Fauziana[email protected]Mitoriana Porusia[email protected]<p>Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah konstan dimana tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu faktor yang tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, usia, genetik, dan faktor yang dapat diubah yaitu pola makan, kebiasaan olahraga, berhenti merokok, dan lain sebagainya. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi hipertensi berbentuk penyuluhan kesehatan tentang hipertensi disertai dengan demonstrasi pembuatan jus penurun hipertensi yang terdiri dari mentimun, seledri, dan madu. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengupayakan penegndalian tingginya kasus hipertensi serta memberikan inovasi baru. Penyuluhan dilakukan dengan beberapa tahap yakni Screening, pre-test, penyuluhan dan demonstrasi, tanya jawab atau diskusi, post-test, dan monitoring dan evaluasi. Media yang digunakan yaitu leaflet. Dari hasil Intervensi terkait penyuluhan hipertensi telah dilakukan uji beda (T-Test) dan diperoleh hasil bahwa nilai mean skor pre-test adalah 43.42 dan nilai mean skor post-test adalah 71.68. hasil uji tersebut menunjukkan nilai p value 0,00 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan sebelum diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi dengan mengukur pengetahuan menggunakan pre-test dan post-test. Setelah dua hari pelaksanaan sosialisasi, lansia dikumpulkan kembali untuk dilakukan pengecekan tekanan darah setelah mengonsumsi jus penurun hipertensi (JUPENSI). Dari hasil pemeriksaan tekanan darah setelah dilakukan intervensi JUPENSI terdapat 40 dari 50 sasaran mengalami penurunan tekanan darah yang artinya intervensi tersebut berhasil.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4363Pencegahan Demam Berdarah Dengue melalui Program Siswa Mencari Jentik (SiCantik) dan Gerakan Obat Keluarga Cegah Nyamuk Sampai Titik (Gerobak Cantik)2024-08-12T16:22:44+07:00Anindya Rintha Affindha[email protected]Meita Putri Kinanti[email protected]Erika Dwi Ariyani[email protected]Fitria Rizky Putri[email protected]Lutfi Alfian[email protected]Sofi Aufa Qurrotu Aini[email protected]Riris Septiana[email protected]Aliya Rahma[email protected]Septiani Cipta Pratiwi[email protected]Nisrina Raniah Sutrisno[email protected]Ronaa Asri Siti Aminah[email protected]Tiara Syafa Khairunnisa[email protected]Eny Fauziana[email protected]Ayu Khoirotul Umaroh[email protected]<p>Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo memiliki prioritas permasalahan kesehatan Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan disebarkan melalui vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Berdasarkan hasil pengumpulan data, Angka Bebas Jentik (ABJ) Dusun II Desa Tegalsari sebesar 70% dimana angka ini masih kurang jika dibandingkan dengan indikator bebas jentik Permenkes No 2 Tahun 2023 yaitu sebesar ≥ 95%. Sebagai bentuk pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dilakukan intervensi program Siswa Mencari Jentik (SiCantik) dan Gerakan Obat Keluarga Cegah Nyamuk Sampai Titik (Gerobak Cantik). Metode yang dilakukan melalui penyuluhan, penayangan video dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan Siswa Mencari Jentik (SiCantik) terdapat peningkatan pengetahuan siswa melalui penyuluhan, penayangan video, dan demonstrasi pencegahan DBD sebesar 19% sedangkan melalui kegiatan Gerakan Obat Keluarga Cegah Nyamuk Sampai Titik (Gerobak Cantik) terdapat peningkatan pengetahuan kader melalui penyuluhan dan demonstrasi pencegahan DBD sebesar 15,8%.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/semnasfik/article/view/4293Front Matter2024-08-07T15:55:38+07:00Yuli Kusumawati[email protected]<p>Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan kehadirat-Nya atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Proceeding Seminar Nasional bertema "<strong>Strategi Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes dan Industri</strong>" dapat diterbitkan.<br>Seminar nasional ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menghimpun berbagai pemikiran, penelitian, dan inovasi dari para akademisi, praktisi, serta pemangku kebijakan terkait dengan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dan industri. Limbah B3 merupakan salah satu tantangan lingkungan yang serius karena potensinya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.<br>Tema seminar ini menjadi sangat relevan mengingat semakin meningkatnya jumlah limbah B3 seiring dengan perkembangan sektor kesehatan dan industri. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan yang efektif dan efisien guna meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.<br>Kami berharap Proceeding ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembaca dalam memperkaya wawasan dan pengetahuan mengenai pengelolaan limbah B3. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam penyelenggaraan seminar ini, serta kepada para penulis yang telah berbagi hasil penelitian dan pemikirannya.<br>Akhirnya, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penulis yang telah berkontribusi dalam menyusun Proceeding ini. Tanpa kerjasama dan dedikasi yang tinggi, buku ini tidak akan terwujud. Kami juga berterima kasih kepada para reviewer yang telah memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan kualitas artikel yang terdapat di dalamnya.</p>2024-08-05T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024