Hubungan Efikasi Diri dengan Risiko Depresi pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I
Abstract
Latar Belakang: Wanita melahirkan mengalami perubahan emosi saat melakukan penyesuaian diri menjadi seorang ibu. Perubahan peran yang dirasakan ibu memerlukan waktu untuk beradaptasi dan diperlukan pula keyakinan dalam menerima perannya sebagai orang tua. Namun apabila perubahan peran tidak disikapi dengan baik maka akan menimbulkan depresi postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan risiko depresi pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Tirto I. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan teknik total sampling dengan responden sebanyak 65 orang ibu postpartum hari ke-7 sampai hari ke-42 di wilayah kerja Puskesmas Tirto I. Efikasi diri diukur menggunakan kuesioner PMP SE yang terdiri dari 20 pernyataan. Risiko depresi menggunakan kuesioner EPDS terdiri dari 10 item pertanyaan. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase serta analisis bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh ibu postpartum memiliki efikasi diri yang rendah yaitu 53,80%. Sebagian besar ibu postpartum tidak berisiko terjadi depresi yaitu 80%. Nilai ρ value 0,013 < α (0,05) dan nilai OR 6,414 (1,293- 31,854) sehingga ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan risiko depresi pada ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto I. Efikasi diri yang rendah berisiko 6,4 kali mengalami depresi. Kesimpulan: Efikasi diri rendah dapat menimbulkan risiko terjadinya depresi pada ibu postpartum. Perawat bisa melakukan upaya pencegahan dengan melakukan screening depresi pada ibu postpartum.