Intervensi Non Farmakologis untuk Menurunkan Mual dan Muntah pada Anak Kanker pasca Kemoterapi: Sebuah Narrative Review
Abstract
Latar Belakang: Kanker merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal sel dalam tubuh. Kemoterapi merupakan salah satu terapi modalitas dalam pengobatan kanker. Mual dan muntah merupakan efek samping kemoterapi yang diakibatkan oleh penggunaan obat yang sangat emetik dari kemoterapi sehingga diperlukan intervensi untuk mengatasinya, diantaranya intervensi non farmakologis yang mudah untuk dilakukan, murah, dan minim efek samping. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi non farmakologis dalam menurunkan mual dan muntah pada anak dengan kanker pasca kemoterapi. Metode: Desain yang digunakan adalah narative review dengan database terdiri dari PubMed, Science Direct, EBSCOhost, dan search engine Google Scholar. Kata kunci dalam penelitian ini menggunakan boolean frase dan kata kunci bilingual. Kriteria inklusi pada narrative review ini yaitu anak dengan kanker, intervensi non farmakologis untuk mual dan muntah, dan artikel free full text yang berbahasa Inggris dan Indonesia dengan tahun publikasi 2012-2022. Hasil pencarian artikel dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dan Diskusi: Hasil pencarian mendapatkan sebanyak 1.140 artikel, dan hanya sembilan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil telaah sembilan artikel tersebut ditemukan lima jenis intervensi non farmakologis mual dan muntah pada anak kanker pasca kemoterapi. Intervensi non farmakologis tersebut diantaranya terapi akupuntur, akupresur, terapi pijat, hipnoparenting, dan teknik relaksasi otot progresif. Kesimpulan dan Saran: Intervensi non farmakologis yang terdiri dari akupuntur, akupresur, terapi pijat, hipnoparenting, dan teknik relaksasi otot progresif mampu menurunkan tingkat mual dan muntah akibat kemoterapi, mempercepat waktu pemulihan, mengurangi biaya pengobatan, serta meredakan nyeri dan distres akibat mual dan muntah. Perawat diharapkan dapat memastikan akan penguatan peran dan tanggung jawab dalam kemampuannya menerapkan intervensi non farmakologis untuk menangani mual dan muntah sebagai opsi pada pasien kanker baik di lingkungan rumah sakit, pelayanan primer, maupun di rumah.