Peran Posyandu terhadap Pencegahan Stunting di Indonesia: Sebuah Studi Literatur
Abstract
Indonesia merupakan negara berpendapatan menengah, namun status gizi anak Indonesia belum mengalami perbaikan yang signifikan. Status gizi yang dimaksud adalah ancaman perawakan pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada anak. Stunting adalah kegagalan anak mencapai potensi pertumbuhannya akibat kekurangan gizi serius dan sering mengalami sakit pada masa kecilnya, yang secara permanen sehingga menentukan kemampuan tumbuh kembang dan mentalnya serta menyebabkan kerusakan jangka panjang (Unicef, 2020). Di era new normal, masyarakat masih terdampak oleh Covid-19, terutama di bidang ekonomi yang dapat mempengaruhi kebutuhan gizi anak. Keberhasilan dalam menurunkan angka stunting memerlukan dukungan inisiatif pendidikan masyarakat yang berkelanjutan. Kegiatan pelayanan seperti edukasi gizi anak dan pemberdayaan masyarakat untuk mencegah stunting sangat diperlukan untuk mencegah peningkatan stunting di era new normal (Prafitri, 2022). Stunting dapat dicegah dan ditangani dengan adanya beberapa upaya intervensi. Intervensi yang dilakukan dapat diwujudkan dalam program kegiatan posyandu. Tujuannya adalah untuk mengetahui peran posyandu terhadap pencegahan Stunting di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode literature review. Hasil penelitian dari 4 artikel yang di review menunjukkan peran posyandu yang sangat penting bagi penurunan angka stunting dalam preventif dan promotif. Pencapaian hasil ini tidak terlepas dari komponen yang menggerakkan posyandu yaitu Kader Kesehatan. Keimpulannya adalah peran posyandu sangat penting dalam pencegahan stunting di Indonesia.