Pola Perkembangan Slump dan Squatters di Desa Banyudono
Abstract
Kondisi pemukiman yang tidak terkendali di bantaran sungai Kelurahan Banyudono membuat pemukiman di bantaran sungai menjadi kumuh. Seluruh bantaran sungai Kalimati dikategorikan kumuh sehingga sebenarnya bantaran sungai merupakan aset Desa Banyudono, sebaliknya justru hal ini merupakan wajah buruk bagi Desa. Program dan penataan struktur permukiman kumuh di Kelurahan Banyudono memang sudah dilakukan, namun pada dasarnya belum berhasil dikelola secara utuh. Identifikasi karakteristik permukiman kumuh bantaran sungai perlu dilakukan untuk mengetahui aspek dan variabel yang mempengaruhi permukiman kumuh bantaran sungai untuk kemudian dirumuskan konsep penataan yang sesuai dan dapat diimplementasikan pada permukiman kumuh bantaran sungai di lokasi penelitian. Terbentuknya permukiman liar di sempadan sungai Kalimati dukuhKaligoro desa Bayudono Boyolali berawal bantuan pembangunan rumah di sekitar bantaran sungai lalu warga memiliki inisiatif sendiri dan berlangsung lambat. Mengurangi permukiman liar dapat dilakukan dengan: lebih mawas pada lahan-lahan kosong yang berpotensi menjadi permukiman, penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan desa secara maksimal untuk menekan angka urbanisasi.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Endra Rizky Gemellio Hadinagoro, Q Qomarun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.