Identifikasi Arsitektur Toraja sebagai Bentuk Pertahanan Situasional pada Gereja Toraja Jemaat Surabaya
Abstract
Toraja menjadi salah satu suku asal Sulawesi Selatan yang memiliki beragam kebudayaan yang terwujud dalam berbagai aspek, diantaranya nilai-nilai, adat istiadat, hingga arsitekturnya. Salah satu arsitektur khas suku Toraja adalah Banua Tongkonan yaitu rumah tradisional panggung dengan atap melengkung seperti perahu. Tongkonan merupakan tempat tinggal penguasa adat sebagai tempat berkumpul dan menjadi sumber rujukan serta penyelesaian masalah bagi masyarakat. Nenek moyang suku Toraja merupakan penganut kepercayaan Aluk Todolo. Namun sejak Belanda datang untuk menyebarkan agama Kristen, masyarakat pun banyak yang beralih memeluk agama tersebut. Masyarakat Toraja penganut agama kristen sepakat untuk mendirikan institusi gereja yang bernama Gereja Toraja. Gereja Toraja ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya Surabaya. Penelitian ini membahas tentang identifikasi arsitektur tradisional toraja pada fasad bangunan Gereja Toraja Jemaat Surabaya sebagai bentuk pertahanan dari kebudayaan Toraja di luar wilayahnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk dianalisa aspek arsitekturnya khususnya aspek fisik yang diaplikasikan pada fasad bangunan gereja toraja. Dari hasil metode ini diperoleh pembuktian bahwa Gereja Toraja Jemaat Surabaya mengaplikasikan beberapa aspek arsitektur tradisional toraja yang terepresentasi lewat arsitektur pertahanan-situasional. Arsitektur pertahanan-situasional berupa aspek fisik yaitu tapak dan citra (image) bangunan.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Rizki Chona'ah Suciningtyas, Lalilatul Khikmiyah, Zumrotul Ulah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.