Kenyamanan Termal pada Masjid Baitul Makmur Pabelan
Abstract
Masjid merupakan tempat ibadah bagi orang beragama islam, sehingga penggunaanya dapat memberikan rasa kenyamanan bagi para jamaah di setiap waktu ibadahnya. Bentuk ibadah umat Muslim yang beraneka ragam membuat penggunaan masjid menjadi rutin digunakan untuk pusat kegiatan ibadah. Oleh karena itu, desain bangunan masjid haruslah mengakomodasi kebutuhan kebutuhan fisik tersebut. Ruang dalam masjid (ruang salat) yang bermasalah akan berpengaruh buruk terhadap kenyamanan beribadah para jamaahnya. Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif, yaitu suatu penelitian mengenai permasalahanayang didasarkan pada pengujian suatu teori dan terdiri dari beberapa variabel, diukur dengan melakukan pengukuran langsung dilapangan dengan alat ukur berupa hydrometer, dan termometer. Standar kenyamanan termal yang baik disesuaikan berdasarkan standar yang ada. Penelitian dilaksanakan selama tiga hari dengan mengambil waktu pagi, siang, sore, dan sampel mengambil 25 titik ukur (TU) masing-masing di lantai satu Masjid Baitul Makmur Pabelan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yakni tingkat kenyamanan termal pada Masjid Baitul Makmur berdasarkan grafik daerah nyaman (Comfort Zone),adaerah nyaman dapat dicapai pada kondisi bersuhu>25-35 oC dan berkelembaban 5-85 % sehingga bangunan masjid tersebut dikatakan tidak nyaman, karena harus ada udara masuk ke dalam bangunan dengan kecepatan 0,1-1,0 m/s.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Avian Kresna Prasetia, Fadhilla Tri Nugrahaini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.