Metode Pengukuran Greenship dan Subjective Evaluation pada Ruang Pamer Museum Keris Nusantara Surakarta
Abstract
Semakin berkembangnya lingkungan sekitar tak terhindar dari permasalahan global. Pentingnya kesadaran akan permasalahan global maka muncul istilah green pada penerapan desain suatu bangunan. Permsalahan desain yang muncul harus dapat mengembalikan suatu permasalahan lingkungannya. Selain bangunan yang diperhatikan juga perlu memperhatikan para pengguna bangunannya. Pengguna bangunan diharapkan dapat nyaman juga tetap menjaga kondisi kesehatannya. Perlu dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui golongan bangunan hijau dan memperhatikan kesehatan dan kenyamanan termal bagi para penggunanya. Untuk mengetahui kriteria sebuah bangunan green building yang memperhatikan kesehatan dan kenyamanan termal dalam ruang maka digunakan parameter Greensip New Building 1.2. Objek bangunan yang akan diidentifikasi adalah Museum Keris Nusantara Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara bebas dan pengamtan serta metode kuantitatif dengan parameter yang sudah ditentukan oleh GBC Indonesia dan pengukuran dengan alat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian dari bangunan ini sudah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh GBC Indonesia seperti aspek pencahayaan dalam ruang. Untuk mencapai hasil maksimal dibeberapa aspek seperti suhu, kelembaban, dan kebisingan dalam ruang perlu dilakukan beberapa perubahan dalam bangunan yang sesuai dengan parameter GBC Indonesia agar bangunan dapat berfungsi lebih baik.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Nur Anisa Ramadhani, Nur Rahmawati Syamsiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.