Makna Bentuk dan Fungsi Penerapan Arsitektur Jawa pada Masjid Agung Surakarta
Abstract
Masjid merupakan sebuah karya seni arsitektur yang digunakan untuk beribadah. Dalam pembuatannya menggunakan banyak gaya arsitektur, salah satunya adalah arsitektur tradisional Jawa. Arsitektur tradisional Jawa merupakan ilmu yang kaya akan makna pada setiap aspeknya, mulai dari tata letak hingga penggunaan warna yang memiliki makna dan fungsi tersendiri yang sudah direncanakan. Masjid Agung Surakarta merupakan bentuk hidup dari arsitektur tradisional Jawa dimana masjid difungsikan sebagai tempat beribadah yang di gabungkan dengan nilai-nilai filosofis masyarakat Jawa. Masjid Agung Surakarta menjadi bangunan religius yang menjadi bukti keberadaan agama Islam yang terdapat di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna bentuk dan fungsi dari penerapan arsitektur tradisional Jawa yang di aplikasikan pada Masjid Agung Surakarta. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data bersifat induktif kualitatif dan hasil penelitian yang lebih generalisasi. Dengan demikian dalam penelitian ini memaparkan dan menggambarkan karakteristik dari objek yang diteliti agar dapat didapatkan gambaran yang jelas dan faktual dari obyek penelitian, agar lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa elemen yang erat dengan arsitektur tradisional Jawa, seperti atap tajug yang menjadi penanda bahwa sebuah bangunan itu merupakan tempat ibadah, saka guru, ruang dalem, kolam emperan dan kruncungan.