Perancangan Pusat Konseling dan Psikoterapi di Banda Aceh dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik
Abstract
Di Banda Aceh kasus gangguan mental meningkat dari tahun 2014. Peningkatan ini dipicu karena belum adanya fasilitas yang mewadahi penyembuhan yang terlepas dari stigma negatif masyarakat mengenai pelayanan mental. Faktor lain yang mempengaruhi kasus gangguan mental di Banda Aceh meningkat adalah masalah psikososial, konflik bersenjata 30 tahun, bencana gempa bumi dan tsunami 2004, kemiskinan dan penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan isu di atas, maka tujuan dari perancangan ini untuk menjawab ekspresi bangunan pusat konseling dan psikoterapi yang berbeda dari rumah sakit sehingga mendorong penderita gangguan kesehatan mental untuk datang dan terlepas dari stigma negatif masyarakat mengenai gangguan mental. Perancangan ini menggunakan pendekatan arsitektur biofilik yang menyajikan proses dalam menghubungkan manusia dengan alam. Alam memiliki efek restoratif terhadap stress dan dapat memunculkan emosi positif seseorang. Hasil rancangan memfokuskan pada menyelesaikan tiga kriteria desain yaitu bangunan yang dapat membangun persepsi positif masyarakat tentang kesehatan jiwa, tempat yang ramah dan terbuka, alami serta menghadirkan fasilitas yang mampu mendukung proses penyembuhan.