Evaluasi Kenyamanan Termal pada Bangunan Klinik Saintifikasi Jamu "Hortus Medicus" Tawangmangu
Abstract
Setiap daerah di Indonesia memiliki temperatur yang berbeda-beda. Tawangmangu merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki suhu yang dingin. Suhu dingin ini dapat mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat setempat maupun luar daerah yang berada di Tawangmanagu. Oleh karena itu, keberadaan bangunan sangat penting bagi manusia untuk menciptakan rasa aman, nyaman, dan mendukung seluruh aktivitas mereka. Klinik Saintifikasi Jamu "Hortus Medicus" merupakan salah satu fasilitas kesehatan di Tawangmangu yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Bedanya, klinik ini menggunakan jamu sebagai obatnya dan banyak diminati pengunjung yang ingin berobat dari berbagai daerah di Indonesia. Klinik ini memiliki banyak ruangan yang di dalamnya terjadi berbagai macam aktivitas oleh penggunanya. Kenyamanan termal adalah salah satu faktor terciptanya suasana nyaman di dalam bangunan. Oleh karena itu, Klinik Saintifikasi Jamu “Hortus Medicus” dipilih sebagai objek penelitian untuk mengetahui kenyamanan termal pada bangunan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengukuran diambil rata-rata yaitu suhu 22°C, kelembaban 82%, dan kecepatan angin 0 m/s. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011, syarat kadar suhu ruangan yang dianjurkan 18 – 30°C,0kelembaban 40 – 60%, dan laju ventilasi 0,15 – 0,25%. Dengan ini, ruangan-ruangan yang ada di klinik tersebut belum memenuhi standar Permenkes. Berdasarkan Standar Kenyamanan Termal Indonesia SNI T-14-1993-03, suhu sekitar 20,5°C – 22,8°C dengan kelembaban 50% termasuk kategori sejuk nyaman, dengan ambang batas suhu 24°C dan kelembaban 80%. Jika disesuaikan dengan standar tersebut, kenyamanan termal Klinik Saintifikasi Jamu "Hortus Medicus" termasuk kategori sejuk nyaman.