Evaluasi Placemaking pada Teras Cihampelas, Bandung
Abstract
Teras Cihampelas merupakan salah satu proyek pengembangan Pemerintah Kota Bandung berupa "skywalk" dengan konsep ruang terbuka yang dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan dan keruwetan tata ruang kota akibat kehadiran Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Cihampelas. Sebagai ruang terbuka publik atau "public space" desain Teras Cihampelas harus memiliki keterkaitan yang erat dengan "space" dan "place". "Space" atau ruang adalah suatu area yang memiliki dimensi fisik, tetapi belum memiliki identitas yang kuat atau makna khusus bagi individu maupun komunitas. Sebaliknya, "place" atau tempat adalah ruang yang telah diisi dengan aktivitas, interaksi, dan makna, serta memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi "placemaking" pada Teras Cihampelas serta apakah hasil identifikasi tersebut menjadi faktor sepinya Teras Cihampelas. "Placemaking" sendiri merupakan suatu konsep dalam rancangan arsitektur yang memberikan fokus pada penciptaan ruang, dengan penekanan pada interaksi antara manusia, interaksi antara manusia dengan bangunan, serta interaksi antara bangunan dengan lingkungannya. Hasil penelitian secara keseluruhan, Teras Cihampelas memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki terkait aspek parkir, navigasi, keamanan, pengelolaan sampah, penggunaan ruang yang optimal, serta akses bagi penyandang disabilitas.