Pengaruh Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Gedung Juang 45 Terhadap Keaktifan Berwisata Sejarah Sebagai Museum Digitalisasi Pertama di Jabodetabek
Abstract
Bangunan Gedung Juang 45 telah terdaftar di sistem registrasi cagar budaya sejak tanggal 04 Oktober 1999. Seiring berjalannya waktu, Gedung Juang 45 mulai semakin tertinggal. Bangunan yang kuno dan tidak terawat mempengaruhi penampakan bangunan gedung menjadi seram dan mistis. Menanggapi bahasan tersebut Pemkab Bekasi ingin mengupayakan kembalinya aspek kesejarahan yang harusnya melekat pada gedung ini, sehingga secara resmi diumumkan akan dilakukannnya revitalisasi gedung yang sudah selesai dan secara resmi didirikan sebagai Museum Perjuangan rakyat Bekasi di akhir tahun 2020. Pembenahan bangunan mengadaptasi penerapan teknologi berbasis digitalisasi sebagai metode penyampaian yang lebih interaktif, sehingga menarik minat masyarakat milenial untuk berwisata edukasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi gedung dan pengaruhnya sebelum dan sesudah direvitalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis deskriptif, Observasi, dan wawancara. Hasil penelitian berupapotret situasi Gedung Juang 45 terkini, manfaat mengenai perubahan yang dirasakan dengan menjadikan masyarakat yang lebih peduli dan saling menjaga melestarikan peninggalan sejarah, dan pertumbuhan ekonomi yang menjadi lancar di sekitar kawasan wisata. Revitalisasi Gedung Juang 45 menjadi Museum Digitalisasi mempengaruhi keaktifan berwisata edukasi bagi masyarakat sekitar yang tidak lagi membosankan.Pengaruhnya menjadi berdampak baik pada image baru Kabupaten Bekasi yang modern dan kekinian.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Mutya Nur Kholifah, Widyastuti Nurjayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.