https://proceedings.ums.ac.id/siar/issue/feedProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur2024-09-04T11:07:19+07:00Yasir Sidiq, Ph.D.[email protected]Open Journal Systems<p>Proceeding Title: <strong>Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur<br /></strong>Organizer: Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />ISSN (Online): <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1584067349" target="_blank" rel="noopener">2721-8686</a><br />INDEXED: <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/27276" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a></p> <p>SIAR atau yang lebih dikenal dengan <a href="https://siar.ums.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Seminar Ilmiah Arsitektur</a> adalah rangkaian seminar nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.</p>https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/3960Kajian Penerapan Arsitektur Islami pada Rencana Desain Masjid As-Salam UIN Banten2024-06-29T10:54:03+07:00Faris Aufa Azhar[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Arsitektur Islami merupakan konsep yang menggabungkan ilmu arsitektur dengan hukum Islam sebagai dasar perancangannya. Dengan berkembangnya arsitektur di Indonesia saat ini, penerapan arsitektur Islami telah terpengaruh oleh gaya arsitektur sekuler mulai dari penggunaan elemen ornamentasi, material, analisis sifat pengguna, kekayaan budaya lokal, maupun pengaruh langgam arsitektur lainnya. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengkaji kesesuaian arsitektur Islami pada desain Masjid As-Salam UIN Banten ditinjau dari ornamentasi, fungsi, dan kesesuaiannya dengan syariat. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif melalui observasi karya desain bangunan didukung dengan studi literatur dan studi preseden. Hasil penelitian menunjukkan aspek ornamentasi memperoleh skor 43 atau cukup dan aspek fungsi serta kesesuaian dengan syariat secara berturut-turut memperoleh skor 56 dan 58 atau baik. Dapat dikatakan bahwa Masjid As-Salam termasuk yang berkecukupan dalam menerapkan prinsip ornamentasi Islami serta memiliki desain zonasi bangunan yang perlu redesain sehingga menjadi lebih nyaman bagi pengguna dan lebih sesuai dengan syariat. Rekomendasi desain yang dapat diberikan yaitu penambahan ornamentasi Islami yang lebih filosofis, perancangan kembali tata ruang wudu masjid, serta optimasi penggunaan lahan untuk tempat wudu alih-alih untuk minaret.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/3961Evaluasi Toilet Disabilitas pada SLB N Karanganyar Fokus pada Pengguna Kursi Roda2024-06-29T12:07:54+07:00Zellika Intan Janati[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Penyandang disabilitas, terutama mereka yang menggunakan kursi roda, mengalami keterbatasan akses terutama dalam layanan publik, seperti toilet. Toilet adalah fasilitas sanitasi penting untuk keperluan BAB atau BAK, serta mencuci tangan dan wajah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami aktivitas penyandang disabilitas kursi roda dalam menggunakan toilet dan mengevaluasi kualitas toilet disabilitas di SLB N Karanganyar. Penelitian ini mengaplikasikan pendekatan deskriptif dengan kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan sistem studi literatur serta observasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas disabilitas kursi roda dalam menggunakan toilet masih perlu adanya bantuan orang lain dan belum dapat melakukannya secara mandiri kemudian berdasarkan PerMenPUPR Republik Indonesia No14/PRT/M/2017,PerMendikbud RI No.22 Tahun 2023 dan Keputusan MenKes RI No.1429/MENKES/SK/XII/2006 skor presentase penilaian toilet SLB N Karanganyar yang memenuhi standar teknis sebesar 20%, lalu skor presentase penilaian toilet SLB N Karanganyar yang fasilitas yang belum dan tidak memenuhi teknis sebesar 80%. Sehingga dapat dikatakan bahwa toilet SLB N Karanganyar belum ramah terhadap disabilitas kursi roda.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/3962Kenyamanan Visual Pencahayaan di Perpustakaan Pusat UMS Berdasarkan SNI 6197:20112024-06-29T13:27:10+07:00Arifan Nairil Soleh[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Perpustakaan merupakan suatu tempat untuk mengakses kebutuhan pengetahuan. Salah satu contoh perpustakaan yaitu perpustakaan pusat UMS. Perpustakaan pusat UMS terus berkembang menjadi ruang publik yang nyaman bagi pemustakanya. Berdasarkan kegiatannya, kenyamanan visual menjadi aspek paling vital. Untuk mengetahui seberapa jauh kenyamanan visual, maka perlu adanya penelitian kuat intensitas cahaya dalam ruang yang disesuaikan dengan SNI 6197:2011. Penelitian dilakukan dengan metode komparasi. Metode ini membandingkan antara kuat cahaya dalam ruang dengan SNI. Pengukuran kuat cahaya dilakukan pada saat cahaya buatan dari lampu dihidupkan. Lokasi penelitian pada keseluruhan ruang sirkulasi lantai 2 perpustakaan pusat UMS. Pemilihan lokasi karena keberagaman area baca, banyaknya pemustaka, dan keunikan dari elemen pembentuk ruang sirkulasi. Hasil dari pengukuran kuat cahaya menunjukkan bahwa ruang sirkulasi lantai 2 perpustakaan pusat UMS belum memenuhi SNI 6197:2011. Kurang sesuainya intensitas cahaya ruang sirkulasi lantai 2 perpustakaan pusat UMS karena layouting, bentuk bangunan, dan pengaruh lain dari dalam dan luar ruang. Upaya untuk memenuhi SNI 6197:2011 dengan adanya perubahan dalam hal layout dan pencahayaan setempat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/3963Identifikasi Penerapan Konsep Placemaking pada M Bloc Space Jakarta2024-06-29T13:29:06+07:00Faisal Cahyo Romadhon[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Penelitian ini membahas dampak peningkatan penduduk perkotaan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan konsekuensinya terhadap ketersediaan ruang publik inklusif. Data dari dua dasawarsa terakhir menunjukkan peningkatan proporsi penduduk perkotaan dari 30,9% menjadi 49,8%, dengan proyeksi mencapai 66,6% pada tahun 2035. Fenomena ini menimbulkan kebutuhan akan ruang-ruang publik yang memfasilitasi interaksi sosial tanpa diskriminasi ekonomi. Dalam konteks ini, konsep placemaking, yang diusulkan oleh John Friedmann, menjadi fokus penelitian untuk memanusiakan lingkungan perkotaan. Studi kasus dilakukan pada M Bloc Space di Jakarta Selatan, yang telah menerapkan konsep placemaking sejak 2019. Analisis menunjukkan bahwa M Bloc Space berhasil memenuhi faktor keberhasilan placemaking, terutama dalam hal aksesibilitas dan aktivitas yang menarik.Hasil kajian menyimpulkan bahwa M Bloc Space berhasil sebagai contoh penerapan konsep placemaking yang memberikan dampak positif pada ruang publik perkotaan. Aksesibilitas yang baik, terutama melalui lokasi yang dekat dengan halte, serta beragam aktivitas seperti pameran, pertunjukan musik, lokakarya, dan festival, menjadi krusial dalam kesuksesan M Bloc Space. Kesimpulan ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang pentingnya placemaking dalam membangun ruang publik inklusif di tengah pertumbuhan penduduk perkotaan yang pesat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4002Identifikasi Kelayakan Greenhouse pada Agrowisata Ngrowo Bening Edupark Madiun2024-07-01T18:33:00+07:00Sydhea Ragil Putri Utomo[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Greenhouse merupakan bangunan yang struktur dinding dan atapnya dapat meneruskan cahaya matahari kedalam bangunan karena bersifat tembus cahaya dan mencegah agar tanaman terhindar dari situasi yang kurang mendukung. Salah satu komoditas unggulan pada Greenhouse di Agrowisata Ngrowo Bening adalah buah Golden Melon. Pembudidayaan Buah Golden Melon yang masuk ke dalam golongan tanaman hortikultura ini cocok dibudidayakan menggunakan sistem Greenhouse. Dari hal tersebut, Pemerintah kota Madiun tergerak untuk mendukung pengembangan produk pertanian lokal dengan potensi ekonomi yang signifikan di kota Madiun. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami dan mengetahui standar kelayakan Greenhouse yang ada di Agrowisata Ngrowo Bening Edupark dan untuk mendukung pengembangan komoditas unggulan daerah kota madiun berupa tanaman hortikultura yang menggunakan sistem Greenhouse. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan observasi langsung agar mengetahui kondisi fisik lapangan, dan data dari hasil observasi yang didapat untuk selanjutnya di uji kelayakannya dengan menggunakan standar SNI No. 7604-2010 tentang standar mutu rumah tanaman. Hasil dari analisis yang telah dilakukan terdapat hasil penilaian sebesar 57,14% yang artinya dengan kondisi ini standar kelayakan Greenhouse belum optimal untuk dijadikan tempat pendukung sebagai upaya pengembangan komoditas unggulan daerah sehingga bangunan greeenhouse perlu untuk dikelola lebih maksimal agar budidaya tanaman hortikultura dapat menghasilkan hasil yang optimal.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4003Identifikasi Tipe Area Duduk pada Lavana Kafe berdasarkan Kenyamanan Pengunjung2024-07-01T18:46:54+07:00Annanda Muhammad Adi Saksono[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Dalam era modern ini, kafe tidak hanya menjadi tempat untuk makan dan menikmati kopi, tetapi juga menjadi ruang sosial dan berkerja. Salah satunya adalah Lavana Kafe yang berada di lingkungan kampus UMS. Oleh karena itu, kenyamanan pengunjung menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat keramaian Lavana Kafe dan kenyamanan pengunjung di dalamnya. Salah satu aspek yang mempengaruhi kenyamanan adalah layout furniture. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh layout furniture terhadap kenyamanan pengunjung di Lavana Kafe serta layout furnitute seperti apakah yang di gemari dan di hindari oleh pengunjung Lavana Kafe. Masalah utama yang diteliti adalah “Layout Furnitre seperti apa yang paling sering di pilih dan di gemari oleh pengunjung untuk menghabiskan waktu di kafe?”. Penelitian ini di lakukan dengan Observasi langsung di Lavana Kafe dan Wawancara pada beberapa pengunjung Lavana Kafe. Hasil penelitian ini di dapatkan jenis layout yang di sukai dan di hindari oleh pengunjung Lavana Kafe. Ditemukan bahwa layout meja yang di gemari adalah meja besar dengan kursi empuk dengan tempat yang menyajikan view luas dan memiliki privasi yang baik, sedangkan layout meja kecil, kursi kecil tanpa busa, tempat yang tertutup, dan dapat di lihat dari banyak sisi kurang di gemari oleh pengunjung Lavana Kafe.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4004Pengaruh Pencahayaan Alami terhadap Layout Furniture Perancangan R-House, Surabaya menggunakan Simulasi Dialux2024-07-01T18:50:40+07:00Rike Fitri Darwati[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Terdapat perancangan rumah tinggal yang belum memerhatikan kenyamanan visual pada desain mereka. Faktor utama kenyamanan visual yaitu pencahayaan. Terdapat dua jenis pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Fokus dalam penelitian ini yaitu pada pencahayaan alami yang sumber utamanya merupakan penerangan dari langit. Setiap ruang yang berada di rumah tinggal nantinya akan menampung setiap aktivitas sesuai fungsi ruang. Aktivitas dan kegiatan pada tiap ruang membutuhkan furnitur yang sebaiknya disesuaikan dengan sumber cahaya yang dibutuhkan pada peletakannya di tiap ruang agar tidak menghambat produktivitas penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi faktor-faktor kenyamanan visual pada perencanaan dan pencahayaan R-House di Surabaya; (2) Mengidentifikasi kualitas pencahayaan alami terhadap layout furnitur perancangan R-House di Surabaya menggunakan software DIALux Evo. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan simulasi software dengan standar SNI 6197:2020 sebagai acuan. Hasil dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh pencahayaan alami terhadap layout furnitur perancangan R-House, Surabaya menggunakan simulasi DIALux Evo didapatkan bahwa 1) Faktor yang memengaruhi hasil penelitian ini yaitu luas bukaan yang minim, letak ruang yang tertutup dengan tembok, dan letak ruang yang berada di tengah rumah; dan 2) Kualitas pencahayaan alami terhadap layout furnitur masih terdapat yang belum memenuhi standar lux pada ruang-ruang sesuai dengan standar SNI 6197:2020.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4005Eksistensi Creative Hub terhadap Minat Pengunjung di Cagar Budaya Lokananta, Surakarta2024-07-01T18:54:55+07:00Disla Fedora Amanda[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Surakarta memiliki banyak warisan budaya yang masih dipertahankan keberadaannya hingga sekarang. Salah satu contohnya yaitu Cagar Budaya Lokananta yang memiliki nilai sejarah tinggi sehingga menjadi daya tarik wisata di Kota Surakarta. Lokananta merupakan studio musik yang sempat meredup dan berhenti beroperasi pada periode ‘90an hingga 2000an. Revitalisasi dilakukan di Lokananta dengan melakukan pengadaan fungsi Creative Hub untuk mewadahi aktivitas kreatif berbagai komunitas. Creative Hub di Lokananta terdapat fasilitas galeri, studio, pendopo, taman lingkar, tribun, Gerai yang menjajakan aneka FnB dan UKM terkurasi, serta parkir. Pengadaan Creative Hub tersebut diharapkan dapat menarik pengunjung dari berbagai daerah dan generasi untuk datang berkunjung ke Lokananta. Tujuan untuk mengetahui keefektifan dari revitalisasi sebuah bangunan terhadap minat pengunjung di Lokananta, pengaruh dari keberadaan Creative Hub pada suatu bangunan cagar budaya di Surakarta dan cara kerja Creative Hub dalam menarik perhatian masyarakat untuk berkegiatan di Lokananta. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif yang berfokus pada pengamatan melalui studi literatur, observasi dan wawancara. Hasil penelitian yaitu kemampuan Creative Hub yang berisikan ragam fasilitas untuk berkegiatan dalam menarik minat pengunjung yang diterapkan di Cagar Budaya agar tetap lestari.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4008Evaluasi Placemaking pada Teras Cihampelas, Bandung2024-07-02T09:13:53+07:00Yuli Astutik[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Teras Cihampelas merupakan salah satu proyek pengembangan Pemerintah Kota Bandung berupa "skywalk" dengan konsep ruang terbuka yang dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan dan keruwetan tata ruang kota akibat kehadiran Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Cihampelas. Sebagai ruang terbuka publik atau "public space" desain Teras Cihampelas harus memiliki keterkaitan yang erat dengan "space" dan "place". "Space" atau ruang adalah suatu area yang memiliki dimensi fisik, tetapi belum memiliki identitas yang kuat atau makna khusus bagi individu maupun komunitas. Sebaliknya, "place" atau tempat adalah ruang yang telah diisi dengan aktivitas, interaksi, dan makna, serta memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi "placemaking" pada Teras Cihampelas serta apakah hasil identifikasi tersebut menjadi faktor sepinya Teras Cihampelas. "Placemaking" sendiri merupakan suatu konsep dalam rancangan arsitektur yang memberikan fokus pada penciptaan ruang, dengan penekanan pada interaksi antara manusia, interaksi antara manusia dengan bangunan, serta interaksi antara bangunan dengan lingkungannya. Hasil penelitian secara keseluruhan, Teras Cihampelas memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki terkait aspek parkir, navigasi, keamanan, pengelolaan sampah, penggunaan ruang yang optimal, serta akses bagi penyandang disabilitas.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4009Kesesuaian Vegetasi di Alun-Alun Pengging sebagai RTH Ditinjau dari Fungsi Ekologis dan Estetika2024-07-02T09:17:40+07:00Virgiva Tsabita Sanni[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Alun-alun Pengging merupakan ruang terbuka publik yang dapat digunakan oleh seluruh elemen masyarakat. Penyediaan dan pemanfaatan alun-alun yang berupa ruang terbuka hijau (RTH). RTH merupakan fasilitas publik yang bersifat terbuka dan menjadi tempat tumbuh tanaman. Peran Alun-alun Pengging sebagai Taman Kota di Kecamatan Banyudono ini dirasa masih kurang, sebab peran pohon sebagai peneduh belum maksimal dan minimnya ketersediaan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian jenis vegetasi yang ada pada Alun-alun Pengging yang ditinjau dari jumlah, fungsi ekologis, dan estetika. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, observasi, dan studi literatur. Mengumpulkan dan menganalisis data yang terdapat di lapangan dengan teori literatur dan pedoman yang didapat. Pedoman yang digunakan adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan & Peraturan Menteri Agraria dan Kepala Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. Jumlah pohon yang ada di alun-alun ini belum memenuhi kriteria. Jenis vegetasi yang ada pada Alun-alun Pengging sudah sesuai dengan pedoman yang ada, hanya saja terdapat faktor yang membuat kinerja vegetasi menjadi belum maksimal, yaitu jumlah vegetasi minim, pertumbuhan vegetasi yang belum maksimal serta kurangnya perawatan dari pihak pengelola.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4010Studi Kasus Architecture Universal Design terhadap Konsep dan Pemahaman Inclusive Education2024-07-02T09:21:14+07:00Arif Hidayatullah[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>Perwujudan pembangunan inklusif bagi penyandang disabilitas dan/atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) masih menjadi tantangan di Indonesia, kondisi tersebut terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan dan partisipasi sekolah. Indonesia masih belum maksimal dalam mengadakan fasilitas pendidikan inklusif. Sehingga untuk mencapai kesetaraan pendidikan masih menjadi isu yang perlu diselesaikan oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai penyelenggara adalah pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang ramah disabilitas dan ABK. Fasilitas atau sarana dan prasarana terhadap pendidikan inklusif mengacu pada upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang setara. Universal Design atau Desain Universal (UD) memiliki peran penting dalam menciptakan ruang pendidikan tersebut, baik bagi individu dan seluruh warga negara atau masyarakat secara menyeluruh dalam membentuk masa depan bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu metode mengamati suatu konteks/kasus, kemudian dianalisis dengan mendeskripsikan setiap penerapan prinsip Architecture Universal Design (AUD) dapat mendefinisikan hubungan antara AUD dan pendidikan inklusif. Hasil dari studi kasus tersebut disajikan kembali dalam bentuk catatan-catatan yang dapat membantu dalam merancang sebuah ruang pendidikan yang inklusif dengan pendekatan AUD.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4011Analisa Kenyamanan Visual Sudut Pandang Penonton pada Layout Tempat Duduk Gedung Teater Kabupaten Karanganyar2024-07-02T09:25:48+07:00Fahrillia Ayu Kusumawardani[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Sebagai salah satu bagian dari keberagaman di Indonesia, seni pertunjukan menjadi bagian yang penting dan terus berkembang. Untuk mendukung keberagaman ini maka dibutuhkan gedung seni pertunjukan atau gedung teater yang mampu mendukung kenyamanan dan keamanan penggunanya. Salah satunya Gedung Teater Bhineka Tunggal Ika Kabupaten Karanganyar. Gedung yang berada di kawasan kompleks gedung kebudayaan ini semestinya mampu memberikan kenyamanan terutama pada kenyamanan visual sudut pandang dari penonton. Tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk mengetahui kondisi kenyamanan sudut pandang penonton sudah sesuai dengan standar dan tingkat kenyamanan yang ada. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuatitatif dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis keadaan di lapangan dengan komparasi literatur review dengan hasil observasi langsung. Dengan hasil yang diperoleh bahwa Gedung Teater Karanganyar untuk kondisi kenyamanan visual sudut pandang penonton masih dalam kategori nyaman. Namun, masih perlu adanya pemaksimalan pada beberapa hal.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4012Aksesibilitas pada Pasar Kota Boyolali bagi Penyandang Disabilitas2024-07-02T09:46:08+07:00Muhammad Ahmal Rayhand[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Pasar Kota Boyolali merupakan salah satu pasar tradisional yang menjadi pasar sentral di Kabupaten Boyolali. Pasar ini didirikan pada tahun 2008 setelah sebelumnya pernah mengalami kebakaran. Pasar Kota Boyolali merupakan pasar tradisional yang berada di pusat Kabupaten Boyolali, terletal di Jalan Pandanaran, bagian dari Desa Siswodipuran, Kecamatan Boyolali. Lokasi Pasar Kota Boyolali sangat strategis yaitu dipinggir jalan raya Solo-Semarang dan dekat dengan permukiman penduduk. Pasar Kota Boyolali merupakan salah satu pasar tradisional yang tergolong cukup besar di Kabupaten Boyolali. Permasalahan Pasar Kota Boyolali adalah aksesibilitas Pasar Kota Boyolalu bagi penyandang disabilitas. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali No. 6 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemudahan aksesibilitas pada Pasar Kota Boyolali bagi penyandang disabilitas, dan memberikan evaluasi terhadap permasalahan desain aksesibilitas di Pasar Kota Boyolali agar menjadi bangunan yang raman terhadap penyandang disabilitas. Untuk memahami suatu peristiwa, perilaku atau fenomena dengan menggunakan metode kualitatif, peneliti lebih memperhatikan unsur manusia, objek dan Lembaga serta hubungan atau interaksi antar unsur tersebut. Dari analisis, diskusi, dan observasi dapat diambil kesimpulan mengenai aksesibilitas Pasar Kota Boyolali bagi penyandang disabilitas yaitu aksesibilitas beberapa fasilitas bagi penyandang disabilitas masih belum memenuhi standar yang ditetapkan Badan Standar Nasional (BSN) dan Pasar Kota Boyolali masih banyak dikunjungi oleh penyandang disabilitas yang kesulitan mengakses fasilitas tertentu. Misalnya tidak ada ramp menuju toilet, tidak terdapat pintu khusus, tidak ada ubin pandu dan ubin peringatan untuk memudahkan pergerakan penyandang disabilitas.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4013Identifikasi Penerapan Prinsip Arsitektur Tradisional Jawa pada Objek Wisata Desa Kembang Arum2024-07-02T10:47:01+07:00Rindy Lavenia[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Arsitektur tradisional merupakan identitas yang menunjang kebudayaan daerah setempat. Kebudayaan yang luas dan berbeda menandakan keanekaragaman arsitektur tradisional di Indonesia. Salah satu contohnya arsitektur tradisional Jawa. Namun, saat ini masyarakat modern meninggalkan arsitektur Jawa, dikarenakan faktor pergeseran budaya dan kurang pahamnya masyarakat Jawa sekarang dalam penerapan arsitektur Jawa yang merupakan warisan berharga. Untuk itu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap suatu bangunan mengenai bagaimana arsitektur tradisional Jawa diterapkan pada bangunan tersebut. Seperti pada bangunan homestay yang ada pada objek wisata pada Desa Kembang Arum yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan prinsip arsitektur tradisional Jawa pada objek wisata Desa Kembang Arum. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan objek wisata menerapkan konsep arsitektur Jawa, terlihat dari orientasi rumah menggunakan sumbu kosmis yaitu menghadap utara-selatan, bentuk pola atap joglo, serta Penggunaan ornamen-ornamen dan material juga menerapkan sesuai dengan prinsip arsitektur tradisional Jawa.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4014Analisa Pola Sirkulasi dan Tata Pamer Museum R. Hamong Wardoyo, Boyolali2024-07-02T11:09:42+07:00Fahrizal Ary Prasetya[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Indonesia memiliki banyak warisan budaya dan sejarah yang terdokumentasi di museum. Museum berfungsi sebagai tempat umum yang menyimpan kekayaan budaya dari masa lampau hingga kini. Dalam menjalankan perannya, museum perlu merancang perancangan penataan objek pamer dengan baik agar dapat menyampaikan informasi yang efektif kepada pengunjung. Sebagai bangunan publik, museum tidak hanya menyediakan fasilitas ruang pamer untuk menarik perhatian pengunjung, tetapi juga memperhatikan fasilitas penunjang seperti pola sirkulasi sebagai elemen krusial dalam peningkatan nilai bangunan. Penataan objek pamer yang efektif memiliki dampak signifikan terhadap pola sirkulasi pengunjung di museum. Pengamatan yang dilakukan di Museum R. Hamong Wardoyo, Boyolali, berfokus pada analisis pola sirkulasi dan penataan objek pamer. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif dengan penyajian naratif. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap objek penelitian, sedangkan data sekunder yang digunakan sebagai pelengkap dari data primer, yang diperoleh dari jurnal yang relevan dan sumber informasi internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sirkulasi yang diterapkan di Museum R. Hamong Wardoyo adalah pola sirkulasi acak (random plan). Selain itu, terdapat beberapa objek pamer tiga dimensi yang belum memenuhi standar tata pamer.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4016Analisis Potensi Fungsi Bangunan Kawasan Tugu Makutha sebagai Identitas Kota Surakarta2024-07-02T14:02:56+07:00Adi Wira Parku[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Tugu Makutha yang berada di kota Surakarta sebagai penanda membedakan satu wilayah dengan wilayah yang lain. Letak Tugu Makutha berada di sisi barat wilayah Surakarta juga sebagai pintu masuk kota Surakarta dari arah bandara, Jogja, dan Semarang. Pembangunan infrastruktur kota Surakarta sudah merambat hampir keseluruhan wilayah Surakarta. Tugu Makutha merupakan bangunan sebagai penanda identitas kota Surakarta. Pembangunan yang sudah ada di kota Surakarta tidak jarang ditemukan bangunan yang memperhatikan peran bangunan sebagai identitas kota Surakarta. Tujuan dari penelitian untuk mendapatkan identitas kota Surakarta melalui analisis potensi fungsi bangunan di kawasan Tugu Makutha. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Studi literatur dan observasi potensi perancangan bangunan sebagai pendukung mempresentasikan identitas kota di kawasan Tugu Makutha. Hasil penelitian menunjukkan bangunan Tugu Makutha sudah mempresentasikan identitas kota Surakarta melalui bentuk masa bangunan dan penggunaan ornamen. Hasil penelitian fungsi bangunan di kawasan tugu sudah sesuai berdasarkan kategori kawasan namun belum mempresentasikan identitas kota Surakarta secara visual. Kawasan perbatasan kota berpotensi sebagai peran mempresentasikan identitas kota melalui bangunan maka masih dibutuhkan perancangan bangunan selain berdasarkan kategori kawasan juga berperan mempresentasikan identitas kota dengan konsep bangunan.</p>2024-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4017Identifikasi Konsep Arsitektur pada Bangunan Masjid Sheikh Zayed Surakarta2024-07-02T14:05:09+07:00Rifai Muhammad Oktavian[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Gaya arsitektur masjid di Indonesia umumnya bervariasi di setiap daerahnya. Sebagai tempat ibadah untuk melaksanakan shalat dan menghormati Allah SWT, Masjid Sheikh Zayed Surakarta yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57134, menjadi objek penelitian karena menunjukkan adanya perpaduan yang unik, yaitu antara gaya arsitektur Timur Tengah dengan ornamen Arsitektur Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konsep arsitektur pada Masjid Sheikh Zayed Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Sheikh Zayed Surakarta mengusung perpaduan antara gaya Arsitektur Timur Tengah yang dominan, terutama dalam bentuk dan ornamen masjid, dengan sentuhan Ornamen Arsitektur Jawa yang tercermin dalam ukiran motif Batik Kawung pada pelataran serambi dan Menara masjid, sedangkan motif batik pekalongan pada karpet masjid.</p>2024-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4018Pengaruh Tingkat Kenyamanan Visual Interior terhadap Perilaku Pengguna Ruang Kamar Kost2024-07-02T14:06:59+07:00Santiko Teguh Pramono[email protected]Dyah Widi Astuti[email protected]<p>Papan atau tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan utama manusia dengan fungsi sebagai tempat berlindung atau hunian. Kos merupakan suatu tempat tinggal yang disewakan dalam jangka waktu yang cukup lama daripada hotel atau penginapan lain dengan fasilitas tertentu dan harga yang terjangkau. Tujuan dari penelitian untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kenyamanan visual ruang kamar kos serta mengetahui pengaruh tingkat kenyamanan visual interior ruang kamar kos terhadap perilaku pengguna dengan menerapkan metode penelitian kualitatif, pendekatan ini dilakukan melalui observasi, studi literatur, dan wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh berupa 1) adanya banyak kekurangan pada kos Pak Sarno seperti penataan furnitur kurang tepat, warna dinding yang sudah berjamur, kusam dan kurangnya pencahayaan alami maupun buatan membuat perilaku pengguna ruang kamar kurang nyaman sekaligus aktivitas terganggu sehingga pengguna malas, tidak semangat dan jenuh terhadap kenyamanan visual interior. 2) Pada kos Home Green, kekurangan di ruang kamar seperti warna ruang yang sudah kusam dan mengelupas, penataan furnitur yang berdekatan dan salah penempatan, kurangnya pencahayaan pada ruangan membuat perilaku pengguna ruang kamar tidak nyaman menjalankan aktivitas, kurang semangat, mengganggu pandangan dan kesehatan serta membuat suasana panas. 3) pada kos Al-Basith pewarnaan ruang kamar sudah tepat sehingga membuat perilaku pengguna ruang kamar kos tenang dan nyaman, akan tetapi penataan furnitur masih kurang sehingga pengguna mengalami kesulitan / kurang nyaman dalam beraktivitas begitu juga dengan harapan mendapatkan pencahayaan yang cukup. Lalu pencahayaan, warna, dan tata layout furnitur merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan visual.</p>2024-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4019Identifikasi Elemen Arsitektur pada Fasad Bangunan Heritage di Koridor Kampung Batik Kauman2024-07-02T14:09:58+07:00Muhammad Alifudin[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya keberagaman seni dan budaya. Budaya berasal dari sebuah kebiasaan, nilai-nilai kehidupan serta pola kegiatan yang diyakini oleh masyarakat selama mereka tinggal dan menetap. Mereka menggangapnya sebagai bagian penting dari karakter yang dijadikan sebagai warisan untuk penerus yang akan datang. Sebuah kawasan bersejarah sangat mungkin memiliki bangunan peninggalan yang membentuk citra bersejarah pada kawasan tersebut. Salah satu contohnya adalah area Kampung Wisata Batik Kauman, di mana bangunan heritage yang mendominasi berasal dari masa kolonial. Bangunan tersebut seharusnya dijaga dan dijadikan bahan kajian untuk perkembangan arsitektur modern, karena memiliki nilai yang signifikan dalam sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Penilitian bermaksud mempelajari komponen elemen arsitektural yang ada pada fasad bangunan heritage terutama pada koridor Kampung Wisata Batik Kauman terkait bentuk bangunan dan ornamen pendukungnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menguraikan data mengenai bangunan heritage di koridor Kampung Wisata Batik Kauman. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi (merekam objek), dan wawancara dengan pihak yang berhubungan sebagai metode pengumpulan informasi. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar bangunan di koridor Kampung Wisata Batik Kauman memiliki karakteristik sebagai bangunan bersejarah, terutama berbentuk kolonial dengan elemen fasad yang mencolok pada setiap bangunan heritage.</p>2024-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4020Evaluasi Kenyamanan Visual pada Ruang Seminar 1 Gedung J, Kampus UMS2024-07-02T14:12:17+07:00Muhammad Bagus Pamungkas[email protected]Alpha Fabela Priyatmono[email protected]<p>Ruang seminar adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan ilmiah lainnya. Ruang seminar ini memiliki potensi besar untuk menjadi tempat berdiskusi dan berbagi pengetahuan, namun pencahayaan yang kurang memadai sering membuat suasana kurang nyaman. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan pertanyaan mengenai tingkat kenyamanan visual dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan visual di Ruang Seminar 1 Gedung J, Kampus UMS. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif, peneliti menggunakan observasi, pengukuran langsung, dan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan alami dari jendela-jendela kecil dalam ruangan tidak mencukupi untuk menyediakan pencahayaan yang merata. Selain itu, pencahayaan buatan yang menggunakan lampu neon pendek juga tidak optimal, menciptakan area gelap di beberapa bagian ruangan. Warna dinding yang digunakan juga berpengaruh terhadap penyebaran cahaya. Dari data yang diperoleh, intensitas pencahayaan dalam ruangan belum memenuhi standar SNI yang direkomendasikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan pencahayaan baik dari aspek alami maupun buatan untuk menciptakan kenyamanan visual yang optimal di Ruang Seminar 1 Gedung J.</p>2024-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4049Identifikasi Taman Agrowisata Cilangkap dengan Pendekatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak2024-07-04T19:48:17+07:00Anggara Tegar Pradhana[email protected]Muhammad Siam Priyono Nugroho[email protected]<p>Taman Agrowisata Cilangkap merupakan taman Eduwisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai usia terutama anak-anak, dimana pengunjung dapat melakukan aktivitas rekreasi sekaligus belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah taman Agrowisata ini sudah sesuai apabila dilihat dengan pendekatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, mengingat taman ini ramai dikunjungi oleh anak-anak. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan memberikan penilaian pada tiap-tiap indikator RPTRA yang ada pada taman tersebut. Indikator ini ditentukan dengan kriteria RPTRA yang mencakup beberapa indikator seperti: aksesibilitas, sarana rekreasi, sarana sosialisasi, sarana olahraga, sarana pendukung dan vegetasi. Hasil akhir penilaian akan didapatkan tingkat kesesuaian Taman Agrowisata Cilangkap dengan pendekatan RPTRA. Hasil menunjukkan bahwa Taman Agrowisata Cilangkap dapat dikatakan mendekati sesuai dengan kriteria Ruang Publik Terpadu Ramah anak (RPTRA) dengan persentase tingkat kesesuaian sebesar 71,46%.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4055Kajian Kenyamanan Sirkulasi Tata Ruang Studi Kasus: Tipe Rumah di Perumahan Gondang Tani2024-07-07T09:50:19+07:00Thoriq Arafi[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Perumahan subsidi di Indonesia merupakan perkembangan dalam membangun tempat tinggal, seperti di Kota Sragen yang dimana rumah subsidi merupakan suatu perencanaan rumah yang kurang melihat dari kebutuhan ruang penghuni rumah tersebut. Hal ini, membuat kualitas dari perumahan tersebut memiliki standar di bawah layak yang menyebabkan bentuk ruangan menjadi tidak maksimal secara aspek kenyamanan bagi penghuninya. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif sampling purposefully select untuk memilih bentuk sirkulasi perubahan kenyamanan teritori ruang, dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari penelitian ini juga ditujukan untuk meneliti kenyamanan, teritori dan bentuk ruang yang perlu dikembangkan terhadap perumahan subsidi hingga mencapai aspek kenyamanan pengguna.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4056Identifikasi Arsitektur Tropis pada Fasad Perumahan Subsidi Sragen (Studi Kasus pada Proyek Griya Yartin 5 dan Gondang Tani Indah)2024-07-07T10:24:01+07:00Yan Akhsani Firdaus[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Perkembangan perekonomian Bupati Sragen turut mendorong pertumbuhan jumlah penduduknya. Akibat perkembangan ini, masyarakat di daerah tersebut membutuhkan tempat menghuni. Oleh karena itu, banyak bermunculan perumahan dan permukiman baru. Salah satunya adalah subsidi perumahan yang membantu masyarakat kelas menengah bawah mendapatkan perumahan. Namun sebagai perumahan bersubsidi, banyak pengembang tentunya yang memilih membangun rumah minimalis, kurang sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten Sragen yang beriklimMtropis.mArsitektur tropis merupakan sebuah konsep yang dapat digunakan dalam model perumahan dan muncul pada desain rumah serta fasad untuk menyesuaikan dengan kondisi tropis di wilayahnya. Metode penelitian ini dikerjakan menggunakan cara deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survei, observasi, dan penelitian dokumen. Kesimpulan yang dapat kita ambil salah satunya adalah bahwa meskipun perumahan subsidi ini memiliki fasad yang minimalis ternyata masih terdapat bagian-bagian yang telah dijelaskan dapat beradaptasi dengan kondisi iklim setempat. Bagaimanapun bentuk fasad yang dibangun mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kenyamanan didalam ruang. Perencanaan dan penentuan tema arsitektur tropis yang diharapkan akan menghasilkan dampak positif untuk bangunan tema tropis dengan cakupan rumah dan perumahan dengan mengatasi isu aliran udara, hujan, suhu, dan kelembapan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4057Karaktersitik Koridor Jalan Ketandan sebagai Potensi Kawasan berdasarkan Teori Good City Form2024-07-07T18:13:54+07:00Yuni Ismawarni[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Koridor Jalan Ketandan di Surakarta merupakan bagian integral dari kampung pecinan dengan sejarah panjangnya, memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi dan pelestarian warisan budaya. Fokus penelitian mencakup posisi Koridor Jalan Ketandan dalam konteks Kota Surakarta, sejarah perkembangannya, peran sebagai kawasan pecinan, pusat perekonomian, fungsi sebagai ruang publik , aktivitas sosial budaya, serta untuk mengeksplorasi isu-isu yang ada di Koridor Jalan Ketandan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik Koridor Jalan Ketandan berdasarkan Teori Good City Form berdasarkan kriteria vitality, sense, fit, accessibility, dan control serta mampu mengintegrasikan berbagai nilai yang dikandungnya. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif sebagai pendekatan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan analisis literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koridor Jalan Ketandan sebagai akses utama dan pusat perekonomian Pasar Gede telah memenuhi kriteria yang ada dan berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap vitalitas kota. Vitality tercermin dalam keberagaman ekonomi dan kegiatan komunitas. Sense diwakili oleh warisan budaya yang kental dan praktik budaya yang masih dijalankan. Fit tercermin dalam respons adaptif terhadap kondisi dinamis dan peningkatan infrastruktur yang mendukung kegiatan masyarakat. Accessibility diwujudkan melalui aksesibilitas yang baik untuk pejalan kaki dan berbagai moda transportasi. Control dicapai melalui tanggung jawab pemerintah dalam pelestarian karakter kawasan dan partisipasi aktif masyarakat. Penelitian ini memberikan gambaran mendalam tentang karakteristik Koridor Jalan Ketandan sebagai potensi kawasan, memberikan informasi penting untuk pengambil kebijakan dan pihak terkait untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kawasan ini. Kesimpulan penelitian memberikan dasar bagi tindakan yang progresif dalam pengembangan Koridor Ketandan sebagai kawasan dengan potensi besar yang perlu dioptimalkan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4058Persepsi Masyarakat terhadap Landmark sebagai Citra Kota: Studi Kasus Tugu Makutha Surakarta2024-07-07T18:18:28+07:00Deviesta Nanda Alifta Mutiara[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Kota Surakarta, atau yang lebih dikenal dengan nama Solo, merupakan salah satu kota bersejarah di Jawa Tengah, Indonesia, yang kaya akan kebudayaan dan tradisi. Salah satu elemen yang mempengaruhi citra suatu kota adalah keberadaan landmark yang menjadi ikon atau representasi kota tersebut. Landmark tidak hanya berfungsi sebagai penanda geografis, tetapi juga memiliki makna simbolik dan daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap landmark Tugu Makutha sebagai citra kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik penyebaran kuesioner . Hasil dari penelitian menunjukkan sebanyak lebih dari 50 % responden merasa bahwa Tugu Makutha sudah dapat dikatakan sebagai bentuk citra kota. Tugu Makutha dianggap sebagai landmark titik penting yang merefleksikan tugu perbatasan memasuki Kota Surakarta. Namun, ada juga beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti perawatan dan pengelolaan landmark agar tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai simbol Kota Surakarta.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4059Efisiensi pada Rancangan Koridor dan Tugu Batas Kota Jalan Mayor Achmadi Mojosongo Kota Surakarta2024-07-07T18:21:23+07:00Farhan Ashari[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Efisiensi dapat dikatakan sebagai upaya mencapai tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki secara minimal untuk menghasilkan output semaksimal mungkin. Koridor adalah suatu jalan yang sisi kiri dan kanannya dibatasi oleh dinding sehingga membentuk sebuah fasad. Suatu jalan juga dianggap sebagai koridor apabila dapat menghubungkan dari satu lokasi ke lokasi lain dan dapat menggabungkan bagian-bagian dari lokasi tersebut. Jalan Mayor Achmadi, Kel. Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta merupakan jalan penghubung dan perbatasan antara 2 wilayah, yaitu Kota Surakarta dan Kab. Karanganyar. Titik lokasi perencanaan koridor jalan dan tugu batas kota pada Jl. Mayor Achmadi tepat pada turunan dan belokan. Selain itu, situasi jalannya terbilang cukup ramai dilalui banyak kendaraan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui koridor jalan pada proyek perencanaan koridor jalan dan tugu batas kota pada Jl. Mayor Achmadi sudah atau belum efisien untuk masyarakat sekitar.Pustaka yang digunakan sebagai acuan adalah koridor jalan, koridor jalan yang efisien, dan kriteria efisiensi sebuah koridor jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan pencarian data secara observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah bahwa pada gambar rencana proyek penataan koridor dan tugu batas kota Jl. Mayor Achmadi di Mojosongo, sudah sesuai standar teknis yang ada. Namun, masih bisa dimaksimalkan lagi untuk aspek kenyamanan dan keamanannya, seperti dengan cara menambahkan street furniture yang belum ada. Dari hal itu, diharapkan bisa mendorong aspek pemanfaatan dari masyarakat sekitar untuk menggunakan koridor tersebut.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4060Analisis Optimalisasi Fungsi pada Gedung Solo Trade Center di Solo Technopark melalui Evaluasi purna Huni2024-07-07T18:23:21+07:00Nisa Salsabila[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Gedung Solo Trade Center merupakan salah satu gedung di Solo Technopark sebagai public space yang berguna untuk pelayanan masyarakat. Gedung tersebut telah lama dibangun serta mengalami banyak perubahan-perubahan karena beberapa faktor, seperti penyesuaian fungsi, kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan penghuni, serta peningkatan kualitas pada bangunan. Perubahan-perubahan tersebut berupa penambahan, perubahan fungsi ataupun pemindahan ruang. penambahan, perubahan fungsi ataupun pemindahan fasilitas dalam ruang menyesuaikan kebutuhan, Perubahan sirkulasi ruang, dsg. Oleh karena itu, Gedung Solo Trade Center perlu melakukan evaluasi purna huni supaya dapat diketahui terkait keberhasilan bangunan yang ada dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada gedung tersebut sehingga Dapat dipastikan terkait kesesuaian gedung untuk memenuhi kebutuhan pengguna baik dari segi kenyamanan maupun fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek Evaluasi Purna Huni yang terjadi di Gedung Solo Trade Center. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi ruang-ruang Gedung Solo technopark yang memerlukan perbaikan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4061Kualitas Elemen Perancangan Kota pada Kawasan Pariwisata Rowo Jombor2024-07-07T18:25:35+07:00Marchanda Maya Puspita[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Peningkatan kunjungan objek wisata di Kabupaten Klaten mencapai 196,3% pada tahun 2022 menembus angka 4.837.799 Jiwa dikarenakan melonggarnya kebijakan pemerintah terkait Covid-19. Peningkatan jumlah kunjungan wisata berpengaruh pada pertumbuhan kawasan yang pesat. Pertumbuhan pesat Kawasan Rowo Jombor dapat dilihat dari meningkatnya kebutuhan infrastruktur jalan, kantong parkir, jalur pedestrian, serta sarana publik. Dalam hal ini, elemen perancangan kota menjadi aspek krusial dalam pengembangan kawasan Rowo Jombor sebagai kawasan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas elemen perancangan kota sebagai penunjang pariwisata pada Kawasan Rowo Jombor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun metode pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi lapangan, studi literatur, dan wawancara pengunjung, sedangkan data sekunder dilakukan melalui wawancara pihak pengelola dan instansi terkait. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas elemen perancangan kota pada Kawasan Pariwisata Rowo Jombor sudah terimplementasi dengan semestinya, namun masih memerlukan evaluasi diantaranya pada ketidaktepatan tata guna lahan sempadan bendungan, ketersediaan tempat parkir yang belum memadai, ketersediaan fasilitas pendukung jalur pedestrian yang masih kurang, serta rambu-rambu yang belum tertata dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan kawasan sehingga kualitas elemen perancangan kota dapat mendukung secara optimal Kawasan Rowo Jombor sebagai kawasan pariwisata yang berkelanjutan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4062Analisis Desain Plaza Stadion Indoor Manahan Solo terhadap Perilaku dan Sirkulasi Pengunjung2024-07-07T18:32:23+07:00Latif Tegar Azhari[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Plaza Stadion Indoor Manahan di Solo merupakan ruang terbuka publik yang berada di lingkungan Stadion Manahan Solo. Tujuan dari perancangan plaza ini yaitu untuk membuka area depan Stadion Indoor Manahan agar lebih terlihat. Selain itu plaza ini juga nantinya akan digunakan sebagai area publik open space dan juga bisa diadakan sebuah festival atau acara. Dalam penelitian ini, penulis memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh desain plaza terhadap perilaku dan sirkulasi pengunjung. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu content analysis dengan pendekatan teori dan literatur lainnya. Menurut analisis dari penulis terkait desain Plaza Stadion Indoor Manahan terhadap sirkulasi dan perilaku pengunjung terdapat beberapa tingkatan mulai dari pagi hari yang cenderung ramai, siang hari yang sepi, dan sore hingga malam hari yang bisa dikatakan sangat ramai. Dari hasil yang didapat bahwa desain sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sirkulasi pengunjung. Dalam konteks Weisman, desain yang memahami dan merespons kebutuhan emosional, psikologis, dan fisik manusia dapat menciptakan ruang terbuka yang lebih baik untuk dihuni dan dinikmati oleh masyarakat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4063Analisis Pola Sirkulasi pada Pasar Klithikan Notoharjo Solo2024-07-07T18:34:38+07:00Amri Hadi Kuncoro[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Pasar tradisional adalah lokasi di mana kegiatan perdagangan berlangsung, di mana pembeli dan penjual berinteraksi secara langsung. Sistem perdagangannya mencakup transaksi jual beli.. di area observasi dan lokasi penjualan pedagang umumnya terdiri dari kios atau gerai yang dioperasikan oleh pedagang atau pengelola pasar. Beberapa sektor usaha bahkan masih memiliki kios dengan produk yang belum terkategorikan, seperti yang dapat ditemui di Pasar Klithitkan Notoharjo. Penjelajahan tersebut bertujuan untuk menentukan desain khusus yang masuk akal, khususnya desain pola sirkulasi cluster. dengan mengumpulkan jenis-jenis produk di Pasar Klithikan Notoharjo dan menentukan tingkat kenyamanan bagi pengunjung dan pembeli. Penelitiannini menggunakan Teknik atau metode kualitatif dengan usaha pengumpulan informasi melalui studi tulisan, pertemuan dan persepsi. dengan mewawancarai pembeli dan mengumpulkan data. Berdasarkan penelusuran tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa pola sirkuulasi yang ada di Pasar Klithikan Notoharjo yang ada saat ini kurang baik dan pengumpulan berbagai macam produk belum terkordinasi/terkelompokan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4101Peran Material Kayu Bekas (Re-Use) pada Bangunan dalam Mencapai Climate Action SDGs (Studi Kasus: Potato Head Beach Club Seminyak, Bali)2024-07-10T19:29:03+07:00Aden Bagus Kumoro Jati[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran material kayu bekas (re-use) dalam mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs), khususnya dalam aspek Climate Action. Studi kasus dilakukan pada Potato Head Beach Club di Seminyak, Bali, yang dikenal sebagai bangunan berkelanjutan yang memanfaatkan material kayu bekas dalam konstruksinya. Metode penelitian melibatkan analisis mendalam terhadap penggunaan material kayu bekas, termasuk sumber material, teknik konstruksi, dan dampak lingkungan. Penelitian ini juga mencakup evaluasi terhadap efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan dampak positif lainnya yang dihasilkan oleh penggunaan material kayu bekas dalam bangunan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan material kayu bekas pada Potato Head Beach Club memiliki dampak yang signifikan dalam mendukung Climate Action SDGs. Keberlanjutan material ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan melalui daur ulang material, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap penghematan sumber daya alam dan penurunan jejak karbon. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang peran material kayu bekas dalam mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya dalam konteks Climate Action. Implikasi dari temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan strategi berkelanjutan dalam pembangunan bangunan di masa depan, dengan mempertimbangkan praktik-praktik ramah lingkungan dan pemanfaatan material daur ulang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4102Identifikasi Tingkat Kesesuaian Fasilitas Taman Pandan Arum Boyolali terhadap Standarisasi Taman Kota2024-07-10T19:31:15+07:00Zulfahmi Fachri Alhafidz[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Semakin tinggi nya pertumbuhan dan penambahan penduduk kota juga semakin berdampak dalam segi ekonomi maupun pembangunan. Hal ini tentu harus diimbangi dengan pengadaan fasilitas penunjang kebutuhan public untuk memenuhi segala aktifitas dan kebutuhan warga kota seperti RTH. RTH berupa taman kota dapat menjadi peredam bagi panasnya perkotaan, menjadi area untuk melakukan rekreasi, berolahraga hingga bersosialisasi bagi warga kota tanpa harus mengeluarkan biaya. Kota Boyolali merupakan salah satu kabupaten kota di Jawa Tengah yang padat penduduk. Untuk menjaga keseimbangan kualitas perkotaan, pemkab Boyolali juga berupaya melakukan pengadaan RTH berupa taman kota. Salah satu taman kota yang paling diminati dan selalu ramai pengunjung adalah Taman Pandan Arum Boyolali. Tujuan studi ini adalah 1). Untuk mengidentifikasi apakah fasilitas yang telah tersedia di dalam taman Pandan Arum Boyolali sudah sesuai dengan standar taman kota. 2). Memberikan solusi terkait upaya pemenuhan fasilitas jika ternyata fasilitas yang tersedia belum memenuhi dan belum sesuai standar. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dengan merujuk pada standar fasilitas taman kota yang sesuai dengan pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya fasilitas yang ada didalam taman Pandan Arum belum sesuai dengan standarisasi taman kota. Penilaian tingkat kesesuaian merupakan hasil skor persentase tingkat kesesuaian yang diubah menjadi nilai kualitatif dengan berdasarkan kategori penilaian skala lima menurut Slameto (2001:189). Persentase yang didapat hanya sebesar 45% sebagaimana pada tabel 2, dan masuk kedalam kategori sangat kurang memenuhi. Oleh karena itu pemenuhan fasilitas yang belum tersedia perlu dilakukan sehingga fasilitas taman pun benar-benar dapat mewadahi segala aktivitas pengguna sesuai dengan standarisasi yang telah berlaku dan ditetapkan. Fungsi dari pengadaan taman kota pun dapat dicapai dengan baik.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4121Peran Lanskap Sekolah bagi Kesehatan Mental Siswa2024-07-13T09:27:01+07:00Nur Cahyo Sugito[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>Kebijakan pemerintah yang menuntut siswa menghadapi jadwal belajar yang padat dan tekanan ujian yang tinggi dapat berpotensi menyebabkan kelelahan mental pada siswa. Penelitian ini mendalami peran lanskap sekolah bagi kesehatan mental siswa melalui evaluasi beberapa aspek kritis, yaitu kondisi lanskap sekolah, waktu yang dihabiskan di luar sekolah, persepsi terhadap vegetasi, dan dampak lanskap terhadap tekanan belajar dan ketenangan siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi peran lanskap bagi kesehatan mental siswa dan mengetahui dampak yang ada bagi siswa terkait pembelajaran. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, data dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif dan eksplanatif. Hasilnya menggambarkan mayoritas siswa melihat kondisi lanskap positif, sementara ada beberapa aspek memerlukan perhatian lebih. Kesimpulannya, lanskap sekolah memberikan dampak positif pada kesejahteraan siswa. Pentingnya memasukkan lanskap sekolah dalam kebijakan pendidikan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal. Dengan fokus pada pemahaman kesejahteraan siswa dan hubungannya dengan lingkungan fisik, penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembangan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan di Indonesia.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4122Strategi Peningkatan Rasio Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan BLK (Balai Latihan Kerja) di Kosambi Kabupaten Tangerang2024-07-13T09:29:42+07:00Danilo Yuka Ardi Pradana[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Pada pekerjaan sebuah proyek, salah satu permasalahan yang sering muncul adalah upaya untuk memenuhi kecukupan rasio ruang terbuka hijau pada proyek tersebut. Masalah penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) pada proyek pembangunan Balai Latihan Kerja Kosambi Kabupaten Tangerang yang sesuai Peraturan Pemerintah di kawasan sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi poin penting dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi efisiensi ruangan di setiap bangunan pada kawasan BLK Kosambi serta mengidentifikasi luasan RTH yang ada pada kawasan dengan metode deskriptif kualitatif. Setelah data terkumpul dilakukan analisa dan perbandingan tingkat efisiensi dengan metode eksperimen untuk menemukan strategi desain dengan meningkatkan efektivitas ruang dan pemanfaatan lahan yang terbatas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efisiensi ruang sudah cukup baik, tingkat efisiensi ruang mencapai persentase 90% efisien. Namun, RTH saat ini masih di bawah 10% dari luasan total kawasan BLK. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi kedepannya bagi pengelola atau konsultan pelaksana di tahap selanjutnya supaya menggunakan lahan di beberapa titik untuk penyediaan Ruang Terbuka Hijau. Adapun alternatif desain yang salah satunya dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi dengan kemampuan menyerap polusi yang tinggi atau membuat suatu inovasi desain landscape dengan terowongan bunga atau vertical garden agar dapat memenuhi persentase rasio RTH sesuai standar peraturan pemerintah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan user secara berkelanjutan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4123Analisa Kenyamanan Rumah Subsidi Instan Panel (RUSPIN) PB. Mandiri Karanganyar2024-07-13T09:36:29+07:00Muhammad Rizky Aljunar Aqliansyah[email protected]Y Yoyok[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>RUSPIN (Rumah Subsidi Intan Panel) merupakan program yang dikembangkan pemerintah khususnya di daerah karanganyar untuk masyarakat yang belum mempunyai rumah tinggal atau hunian sendiri, program ini ditujukan kepada mereka yang sudah menikah atau sudah berkeluarga namun belum memiliki hunian pribadi. Dalam penelitian ini permasalahan yang diambil yaitu dalam lingkup kenyamanan hunian RUSPIN dengan dibandingkan dengan teori-teori tentang kenyamanan secara umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta didukung dengan observasi secara langsung, dokumentasi untuk membuktikan secara visual dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi kenyamanan yaitu Fisiologis, Spatial, Fungsional serta Psikologis dalam rumah RUSPIN mendapat kesimpulan bahwa kenyamanan dalam hunian sudah baik. Dalam aspek fungsional, beberapa ketidaksesuaian dengan standar ditemukan, terutama terkait penggunaan plafond dan kesesuaian fungsi ruang dengan konsep rancangan awal. Ruangan serbaguna, awalnya direncanakan untuk Kamar Tidur Anak, dan ruang bersama yang semula dijadikan Ruang Tamu serta Dapur, mengalami perubahan fungsi. Meskipun perubahan ini dapat dianggap sebagai peningkatan karena bertambahnya fungsi ruangan, namun pemasangan plafond menimbulkan kendala finansial karena mengandalkan swadaya pribadi. Oleh karena itu, masih terdapat ketidaksesuaian dengan standar fungsional bangunan yang berlaku.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4124Perencanaan Ruang Terbuka Publik di Kawasan Tierra Surabaya berdasarkan Pola Perilaku Masyarakat Sekitar2024-07-13T09:40:21+07:00Baital Atha Alana[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Tierra merupakan kawasan pengembangan superblok di Surabaya Barat dengan gabungan massa yang digunakan sebagai hotel, apartemen, perkantoran, area komersial, hingga kompleks pendidikan didalam lingkungan yang terintegrasi. Tujuan penelitian untuk menentukan jenis ruang terbuka publik yang sesuai berdasarkan pola kegiatan masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode data kualitatif deskripsi dengan teknik pengumpulan data observasi, studi pustaka, dan wawancara. Menggunakan pendekatan behavioral mapping dengan data yang dijabarkan dalam bentuk pemetaan diagram, dan zonasi terkait pola perilaku dan aktivitas pada kawasan Tierra. Rekomendasi lokasi dan jenis ruang terbuka publik akan direncanakan pada lokasi strategis sebagai center point kawasan Tierra nantinya.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4125Penilaian Aspek Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang Kerja (Studi Kasus: Kantor Maintenance Gerbang Tol Kartasura)2024-07-13T09:43:20+07:00Tabitha Firyal Zulfani[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Pemanasan global yang selalu meningkat dikarenakan aktivitas manusia, salah satunya yaitu dengan adanya pembangunan infrastruktur yang kurang diperhatikan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan sekitar. Salah satunya untuk saat ini sedang diadakan pembangunan Kantor Operasional Gerbang Tol Kartasura terdapat pula ruang kerja Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) yang digunakan untuk menampung seluruh kegiatan pengelolaan Jalan Tol. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi terhadap jumlah poin yang diperoleh dan analisis sejauh mana penerapan green building pada ruang kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuantitatif berbentuk angka yang dapat dihitung dan diolah menjadikan data yang akurat. Data yang didapatkan mengenai ruang kerja Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh GBCI dengan mencapai kriteria introduksi udara dari luar, pemantauan kadar CO2, kendali asap rokok di lingkungan, polutan kimia, pemandangan ke luar gedung, dan kenyamanan visual. Poin pada kriteria tersebut memperoleh 8 poin dengan persentase 7,9% dari total poin maksimal sesuai prinsip Greenship New Building Versi 1.2 yaitu 10 poin dengan persentase 9,9%. Diharapkan agar mencapai nilai maksimal pengelola Kantor Operasional dapat melakukan perubahan pada beberapa ruang kerja Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) dan mengukur lebih lanjut sesuai aspek Greenship New Building Versi 1.2.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4126Pengaruh Aspek Desain Ergonomi Kamar Mandi terhadap Kemunculan Ide & Inspirasi di Kamar Mandi2024-07-13T09:54:41+07:00Arya Candra Pamungkas[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Ide merupakan pemikiran atau perasaan yang timbul dan meliputi pikiran dengan perencanaan dan struktur. Ide bisa muncul sebagai respons terhadap masalah yang perlu dipecahkan atau sebagai hasil dari pemikiran tentang suatu kegiatan yang timbul secara alami dalam pikiran yang terorganisir. Inspirasi, di sisi lain, adalah tindakan atau kekuatan yang mempengaruhi dan merangsang kecerdasan atau emosi. Inspirasi memiliki potensi untuk mendorong sikap positif dan mengubah cara pandang terhadap kemampuan diri. Ide sering kali timbul saat berada di kamar mandi, dan ide yang muncul dalam konteks ini cenderung lebih inovatif. Begitu juga dengan inspirasi, yang kadang-kadang berasal dari toilet. Klaim ini bukanlah omong kosong, melainkan hasil dari eksperimen ilmiah yang membuktikan kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kamar mandi dapat menjadi sumber ide dan inspirasi, serta bagaimana desain kamar mandi dapat mempengaruhi timbulnya ide dan inspirasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data berupa data survey foto dari objek yang diamati. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemunculan ide & inspirasi di kamar mandi, dipengaruhi oleh aspek ergonomi kamar mandi yang membuat penggunanya merasa nyaman dan tenang, mulai dari dimensi antropometri dari layout kamar, pencahayaan, penghawaan serta tata suara pada kamar mandi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4127Pengaruh Rancangan Material Akustik terhadap Kebisingan dan Waktu Reverberasi Auditorium Teater Karanganyar2024-07-13T13:43:00+07:00Syah Abdan Syakur Gayo[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Kabupaten Karanganyar, seperti daerah lainnya di Indonesia, memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kualitas fasilitas publiknya, termasuk gedung teater. Di mana pada gedung teater sendiri sangat memerlukan kondisi akustik ruang yang baik untuk memperoleh pengalaman pertunjukan yang berkualitas. Parameter akustik tentang kebisingan dan waktu reverberasi (RT) ruang menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas akustik ruang dimana material penutup bidang yang berkaitan dengan angka koefisien absorbsi dan refleksi sangat berpengaruh dalam menentukan besaran RT serta dapat mengurangi angka kebisingan pada suatu ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan material akustik terhadap pengurangan kebisingan dan penyesuaian RT pada kondisi sebelum dan sesudah material diterapkan. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui pengukuran kebisingan dan pengukuran luasan bidang material serta observasi kemudian dilakukan perhitungan dan analisis sebelum dan sesudah menerapkan material akustik pada ruangan untuk mencapai standar yang diperkenankan. Di mana kebisingan yang disyaratkan berada pada angka 30-40 dB, dan waktu reverberasi pada angka ≤1,2 – 1,9 detik. Di mana hasil perhitungan yang diperoleh sebelum penerapan material akustik tidak memenuhi pada kedua parameter akustik yang dihitung, sedangkan setelah penerapan material akustik, parameter waktu reverberasi ruang dapat terpenuhi namun parameter kebisingan yang disyaratkan belum dapat terpenuhi, hanya mengalami penurunan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4128Evaluasi Penataan Lingkungan Kelas Tunagrahita Ditinjau dari Aspek Teknis (Studi Kasus: SLB Negeri Karanganyar)2024-07-13T13:45:53+07:00Aditya Syahreza Muktar[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Lingkungan fisik kelas memiliki pengaruh terhadap semangat dan prestasi belajar siswa. Semakin baik dan nyaman kondisi lingkungan fisik kelas maka semangat siswa untuk belajar akan naik yang akan berpengaruh terhadap prestasi dan kesehatan mental siswa tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi aspek teknis yang berpengaruh terhadap prinsip penataan lingkungan kelas yaitu visibility, accessibility, flexibility, kenyamanan, dan keindahan. Analisis dilakukan berdasarkan aspek teknis ke depannya pelaksanaan pendidikan inklusif dapat dilaksanakan dengan baik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah terdapat beberapa aspek teknis yang berpengaruh terhadap prinsip penataan lingkungan, yaitu dimensi ruang kelas yang berpengaruh terhadap visibility, accessibility, dan fleksibility ruang; ukuran perabot dan formasi tempat duduk yang berpengaruh terhadap visibility, accesbility, dan fleksibility ruang; lokasi bukaan yang berpengaruh terhadap visibility, dan kenyamanan ruang; material yang berpengaruh terhadap fleksibility dan kenyamanan ruang; serta warna interior yang berpengaruh terhadap kenyamanan visual dan psikologis siswa tunagrahita. Penataan lingkungan kelas yang baik akan mendorong siswa untuk dapat semangat dalam belajar dan meraih prestasi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4129Implementasi Konsep Healing Environment pada RS Gemilang Medika Lampung Tengah dengan Metode Evidence-Based Design2024-07-13T13:48:30+07:00Aryo Seto Wibowo[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Rumah Sakit Gemilang Medika merupakan sebuah rumah sakit tipe C di Lampung Tengah. Pada saat ini implementasi konsep bangunan dengan metode Evidence-Based Design (EBD) merupakan dasar pada bukti ilmiah dan data empiris dapat menjawab keperluan rumah sakit, seperti peningkatan kualitas pasien, peningkatan keselamatan pasien, efisiensi operasional, kenyamanan dan kesejahteraan pasien, fleksibilitas ruang, dan penghematan biaya jangka panjang, sehingga penerapan Metode EBD dengan konsep healing environment dapat menjadikan konsep desain yang memberikan kesan healing terhadap psikologis, fisik, dan sosial manusia. Implementasi konsep menjadi sangat penting pada salah satu rumah sakit karena prinsip-prinsip desain yang memperhatikan hubungan antara fisik, mental, dan emosional. Salah satu metode EBD di rumah sakit adalah untuk membantu menciptakan ruang berkualitas yang sehat, aman, nyaman, dan penyembuhan (healing environment) bagi pasien, karyawan dan tenaga medis yang beraktivitas di rumah sakit, sehingga meningkatkan kesehatan pasien. Rumah Sakit Gemilang Medika terus berupaya untuk unggul dalam persaingan rumah sakit terbaik nasional. Perancang merancang poli-poli yang terintegrasi dengan ilmu-ilmu kedokteran yang saling terkait dalam satu zona untuk meningkatkan fasilitas sesuai standar rumah sakit. Perlunya privasi konsumen dengan solusi penyediaan ruang rawat inap dan rawat jalan, memanfaatkan konsep kepedulian terhadap keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman (healing environment).</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4130Identifikasi Sirkulasi Udara dan Tata Ruang Kos Muntilan terhadap Kenyamanan Pengguna2024-07-13T13:50:57+07:00Putri Luthfiki Harnantari[email protected]Fauzi Mizan Prabowo[email protected]<p>Kos Muntilan merupakan bangunan yang menyediakan jasa penginapan atau tempat tinggal sementara. Kos Muntilan berlokasi di Jl. Kh Ahmad Dahlan, Muntilan, Jawa Tengah. Dengan luas site yaitu 469,625 m2. Sirkulasi udara dan tata ruang kos memiliki peran sentral dalam membentuk lingkungan hunian yang mendukung kesejahteraan penghuninya. Oleh karena itu, identifikasi pengaruh sirkulasi udara dan tata ruang kos terhadap kenyamanan pengguna menjadi topik penelitian yang relevan dan signifikan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pola sirkulasi dan tata ruang yang efisien untuk sebuah kos terhadap kenyamanan pengguna. Jenis metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, Research Based Design dan menghasilkan narasi tertulis dari penelitian. Berdasarkan dari metode tersebut didapatkan bahwa Kos Muntilan ini memenuhi standar dan memiliki sirkulasi yang bagus untuk memenuhi kenyamanan pengguna.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4131Identifikasi Kebutuhan Ruang Sholat berdasarkan Konsep Fleksibilitas Ruang pada Masjid Ubudiah, Bali2024-07-13T13:53:47+07:00Nada Kamiliya Kaltsum[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Ruang sholat merupakan ruang yang sangat penting di masjid, khususnya pada Masjid Ubudiah. Masjid Ubudiah adalah satu-satunya masjid yang terletak di Ubud, Bali. Masjid ini memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial umat muslim di kawasan ini. Namun, seiring dengan perubahan waktu, perkembangan demografis, dan perkembangan umat muslim, ruang sholat pada masjid ini tidak dapat menampung kegiatan sholat umat muslim di kawasan tersebut dan pada waktu sholat kapasitas ruang solat sudah penuh, pagar masjid ini akan dikunci. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan identifikasi terhadap kebutuhan ruang sholat pada masjid ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian besaran ruang dengan kebutuhan ruang untuk jumlah jamaah yang fluktuatif di Masjid Ubudiah dan mengidentifikasi optimasi konsep fleksibilitas ruang di Masjid Ubudiah untuk mewadahi jumlah jamaah yang fluktuatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan observasi dan dokumentasi langsung ke lokasi objek penelitian serta membandingkan dengan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang-ruang yang tersedia untuk kegiatan sholat dengan total kapasitas 225 orang masih belum cukup untuk mewadahi jumlah jamaah yang fluktuatif dengan jumlah terbanyak adalah 447 orang dan konsep fleksibilitas ruang di Masjid Ubudiah juga belum optimal untuk mewadahi jumlah jamaah yang fluktuatif.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4132Perencanaan Konsep Rumah Tumbuh untuk Generasi Milenial pada Lahan Terbatas di Kota Malang2024-07-13T13:57:48+07:00Mochamad Isyraqi Farid[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Kota Malang menghadapi pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya dengan permasalahan keterbatasan lahan sehingga menyebabkan kenaikan harga properti. Situasi ini mempengaruhi Keputusan kepemilikan rumah khususnya generasi Milenial yang terkendala juga oleh permasalahan finansial. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan konsep rumah tumbuh yang mempertimbangkan kondisi lahan dan karakteristik generasi Milenial saat ini. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasilnya generasi Milenial cenderung mengadaptasi pola hidup minimalis sehingga berpengaruh juga terhadap desain rumah yang mampu menyesuaikan keadaan. Konsep rumah sebaiknya mempertimbangkan pengembangan horizontal atau vertikal dan tahapan pembangunan yang berkelanjutan. Konsep ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan generasi Milenial saat ini yang memiliki kendala secara finansial dan keterbatasan lahan yang menjadi tantangan tersendiri. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai panduan untuk merancang rumah tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4133Analisis Unit Apartemen Surabaya berdasarkan Antropometri untuk Mencapai Ergonomis Desain2024-07-13T13:59:53+07:00Cicik Widyaningrum[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Selama ini perancangan dan perencanaan ergonomi hanya mengacu pada standar-standar internasional yang sebenarnya kurang sesuai untuk diterapkan di Indonesia mengingat proporsi tubuh masyarakat Indonesia yang berbeda dengan proporsi tubuh masyarakat Eropa atau Amerika, sehingga diperlukan standar yang sesuai untuk mencapai optimalisasi dan kenyamanan gerak pengguna di dalam hunian apartemen. Perlu memperhatikan dan meninjau kembali beberapa aspek terkait data antropometri yang sesuai dengan karakteristik tubuh manusia di Indonesia, serta metode simulasi untuk memenuhi kebutuhan minimum ruang gerak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi desain salah satu hunian apartemen high rise di Kota Surabaya berdasarkan studi antropometri untuk mencapai ergonomi desain dan kenyamanan pengguna Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan kombinasi strategi penelitian lapangan dan simulasi. Penelitian lapangan meliputi pengambilan data melalui gambar DED serta observasi ke lapangan. Pengelolaan data dilakukan dengan simulasi komputer berdasarkan antropometri. Penelitian ini memperlihatkan bahwa simulasi perhitungan dari tiga unit apartemen Westown View yang paling sesuai standar perhitungan antropometri puslitbang 2010 adalah unit tipe 2 dengan luasan 23.104 m².</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4134Penerapan Kinetic Facade dengan Pendekatan Biomimikri Upaya Efisiensi Pencahayaan terhadap Bukaan Ruang2024-07-13T14:04:00+07:00Zharfan Al Hafiz RIzkanda Arfian[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>Bangunan Creative Hub SB-IPB memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan khususnya bagi mahasiswa. Seiring berkembangnya zaman teknologi semakin canggih yang dimana peranan arsitek dalam pengembangan teknologi bagi bangunan harus diaplikasikan dengan maksimal. Pada penelitian ini, fasad kinetic dengan pendekatan biomimikri menjadi upaya penerapan efisiensi energi bagi aspek sistem pencahayaan, dimana strategi ini bertujuan dalam mencapai keberlanjutan bangunan melalui pendekatan biomimikri yang memiliki arti mengikuti ekosistem atau adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain arsitektural fasad bangunan yang mampu menyesuaikan diri dengan intensitas cahaya dan perubahan posisi matahari, dengan menerapkan pendekatan biomimikri pada desain fasad bangunan diharapkan dapat membantu dalam pemanfaatan efisiensi sistem pencahayaan yang optimal. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksperimental dengan simulasi pada perangkat lunak Sketchup Pro dan Velux Daylight Visualizer. Melalui pengumpulan data hingga proses simulasi yang telah dilakukan akan dihasilkan desain kinetic facade dengan pendekatan biomimikri yang mempengaruhi bukaan guna efisiensi sistem pencahayaan perancangan Gedung Creative HUB SB-IPB. Hasil penelitian ini merupakan sebuah temuan perancangan fundamental, sehingga akan sangat berguna dalam perancangan serta pertimbangan dalam penerapan kinetic facade dengan pendekatan biomimikri.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4135Kajian Literatur: Penerapan Feng Shui pada PBV House di Tangerang2024-07-13T14:06:41+07:00Andre Nanda Laviola[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Etnis Tionghoa merupakan salah satu suku di Indonesia dan keberadaanya selalu diwarnai berbagai budaya yang menarik untuk dikaji, dalam menghadirkan keberuntungan bagi pemiliknya. Dalam budaya Etnis Tionghoa, Feng shui dianggap penting dan dipercaya dapat mempengaruhi energi positif dan negatif dalam lingkungan. Feng shui berkembang sebagai cara untuk mengatur ruang agar sesuai dengan aliran energi alam yang terus berubah, menciptakan harmoni dan keseimbangan. Sehubungan dengan hal ini, mereka menerapkan metode feng shui pada fasad bangunan mereka. Dengan menerapkan metode feng shui ini akan menciptakan aliran energi yang positif dan tentunya membuat bangunan menjadi lebih menarik. Tujuan yang ingin dicapai pada kajian literatur ini adalah untuk mengetahui dan memahami penerapan Feng shui pada PBV House di Tangerang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4136Adaptasi Bangunan pada Kawasan Rawan Banjir Studi Kasus : Bangunan SMPN 6 Surakarta2024-07-13T14:21:03+07:00Muhammad Alfarizi[email protected]Wahyu Nur Alfarizi[email protected]Dyah Widi Astuti[email protected]<p>Banjir merupakan masalah yang sering terjadi di berbagai daerah, Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Surakarta (SMPN 6) tidak luput dari dampak banjir. Untuk mengurangi dampak banjir yang sering terjadi di wilayah ini, perlu dilakukan adaptasi bangunan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi adaptasi bangunan yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko dan dampak banjir pada bangunan SMPN 6 Surakarta. Metode penelitian yang digunakan berupa Metode penelitian Deskriptif Kualitatif yakni metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan / observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil pengolahan berupa pemaparan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan merancang drainase baru, pemanfaatan biopori, menggunakan perkerasan porous pavement & grass bloc, menerapkan Peninggian Elevasi eksisting pada lingkup Kawasan SMPN 6 Surakarta dan Mengubah tata letak ruang yang baru menjadi lebih kompleks dengan mempertimbangkan kemudahan aksesibilitas, dampak banjir dapat berkurang secara signifikan. Penelitian ini memberikan pandangan dalam strategi adaptasi bangunan yang dapat diterapkan di lokasi serupa untuk mengurangi risiko banjir. Implementasi strategi ini akan membantu melindungi sekolah dari kerusakan akibat banjir, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan siswa dan staf sekolah.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4228Harmoni Estetika melalui Penerapan Material dalam Redesain Lounge Hotel Sahid Raya Yogyakarta2024-07-27T20:31:14+07:00Frisky Al Mohgny[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang harmoni estetika melalui penerapan material dalam redesain lounge Hotel Sahid Raya Yogyakarta. Hotel ini merupakan hotel bintang 4 yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penting material dalam menciptakan suatu atmosfer dalam keindahan visual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan observasi dan studi Pustaka guna mengidentifikasi dampak terhadap estetika, kenyamanan, dan fungsionalitas. Penelitian ini mendokumentasikan proses redesain lounge Hotel Sahid Raya Yogyakarta dengan fokus pada penggunaan material sebagai elemen kunci untuk mencapai harmoni estetika. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan material yang tepat dalam redesain Hotel Sahid Raya Yogyakarta dapat berhasil menciptakan harmoni estetika yang klasik, elegan, dan mewah.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4229Analisis Kenyamanan Pencahayaan dan Penghawaan Alami pada Ruang Kelas TK Kemala Bhayangkari Surakarta2024-07-27T20:34:42+07:00Ida Putri Rahayu[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Pencahayaan dan penghawaan alami menjadi elemen penting dalam mendukung efektivitas proses belajar-mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor kenyamanan dari aspek pencahayaan dan penghawaan alami di TK Kemala Bhayangkari Surakarta yang terletak di Jalan Moh. Yamin No. 166, Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57154. Metodologi yang diterapkan melibatkan pengumpulan data kuantitatif melalui survey lapangan yang didukung oleh instrumen teknis seperti luxmeter, anemometer, dan hygrometer yang kemudian data yang terhimpun disimulasikan dengan perangkat lunak DIAlux dan Surfer 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pencahayaan alami di TK Kemala Bhayangkari Surakarta memiliki rata-rata mencapai 270 lux yang berada dalam rentang standar yang direkomendasikan oleh SNI 03-6575-2001, yaitu antara 250 lux hingga 300 lux. Sementara itu, untuk rata-rata suhu secara keseluruhan mencapai 27,7°C dengan kelembaban rata-rata 75,7% dan kecepatan angin 0 m/s. Hal ini mengindikasi bahwa kondisi termal TK Kemala Bhayangkari Surakarta belum sepenuhnya memenuhi standar kenyamanan yang ideal, yang mana di mana suhu kelas mencapai atau melebihi 27,1°C, serta tingkat kelembaban yang melampaui batas 70%, standar rekomendasi menyarankan agar kecepatan angin berada dalam rentang sekitar 0,2 m/s hingga 2 m/s. Oleh karena itu, aspek penghawaan alami masih memerlukan perhatian lebih mendalam, walaupun masih berada dalam kerangka batasan yang ditetapkan untuk kenyamanan ruang termal.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4230Identifikasi Potensi Penerapan Ruang Ramah Disabilitas pada Laboratorium Nila di Gonilan2024-07-27T20:37:13+07:00Sefia Nuraini Sahputri Rosadi[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]Alpha Febela Priyatmono[email protected]<p>Laboratorium Nila merupakan tempat untuk membuat pewarna batik alami tanaman nila yang tengah dibangun di Gonilan, Kartasura. Laboratorium Nila ini direncanakan akan mempekerjakan para penyandang disabilitas di Gonilan dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah desain Laboratorium Nila sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan bangunan ramah disabilitas dan pembuatan konsep bangunan untuk meningkatkan aspek desain yang belum atau masih kurang ramah disabilitas. Pencarian data dilakukan dengan melakukan studi literatur, wawancara kepada pemilik secara langsung, karyawan Batik Toeli dan Batik Mahkota Laweyan yang disertai kuesioner, kemudian observasi terhadap desain bangunan eksisting terkait pemenuhan syarat ramah disabilitas. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara para karyawan diantara kedua tempat kerja lebih memilih ruangan dengan sedikit sekat; terbuka dengan luar tanpa AC; penggunaan jenis jendela geser, pintu geser, dua bukaan pintu. Respon pekerja Batik Toeli pada umumnya sama, hanya berbeda pada pemilihan jenis pintu yakni mereka memilih pintu ayun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa, bangunan Laboratorium Nila secara fisik 78% sudah sangat memenuhi sebagai bangunan ramah disabilitas. Beberapa aspek yang perlu dikembangkan terutama pada bagian ruang gerak, luas koridor, luas pintu, dan desain toilet yang sesuai untuk penyandang disabilitas.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4231Identifikasi Potensi TK Idola sebagai Sekolah Alam di Kawasan Kampoeng Batik Laweyan2024-07-27T20:42:05+07:00Siti Nur Aisyah[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>TK Idola adalah sekolah taman kanak-kanak yang saat ini sudah berdiri di Kampung Laweyan. TK ini direncanakan untuk dikembangkan menjadi TK berbasis sekolah alam sehingga diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi kesesuaian bangunan dan potensi di sekitar TK Idola Laweyan yang mampu menjadi penunjang pembelajaran dengan konsep sekolah alam. Salah satu potensi yang cukup signifikan adalah adanya home-industry batik yang sudah berkembang di kawasan Kampung Laweyan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluasi purna huni, observasi lapangan, interview dan mapping kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas sekolah TK Idola saat ini cukup memenuhi standar sarana prasarana PAUD yang ada dengan beberapa potensi yang berhasil diidentifikasi untuk menunjang sekolah alam meliputi potensi sejarah, produksi batik, produksi sarana kebudayaan dan produksi kuliner dengan jarak tempuh yang bervariasi mulai dari radius 100m-500m dari TK Idola. Berdasarkan hasil temuan penelitian juga dapat disimpulkan bahwa secara visual, tampak bangunan TK Idola belum sesuai untuk fungsi sebagai sekolah alam yang membutuhkan penggunaan material alam yang aman dan nyaman bagi pengguna anak-anak.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4232Kenyamanan Visual Ruang Amfiteater pada Desain Creative Hub IPB2024-07-27T20:45:02+07:00Surya Kresna Mahadika[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>Amfiteater memiliki peran penting dalam budaya dan masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Di Indonesia, amfiteater sering digunakan untuk pertunjukan seni dan budaya serta sebagai sarana edukasi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada perencanaan desain bangunan Creative Hub Universitas IPB Bogor, terdapat rencana untuk membangun amfiteater dalam ruangan. Amfiteater ini akan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk pertunjukan seni dan budaya, seminar, dan pelatihan. Salah satu tantangan dalam desain amfiteater ini adalah keberadaan area titik buta, jarak pandang, dan sudut pandang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kenyamanan visual dari aspek jarak, sudut pandang, dan area titik buta guna memberikan gambaran desain agar mencapai kenyamanan visual. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan mengambil data dan mengumpulkan data berupa data pada rencana desain kemudian dianalisa dengan menggunakan formula untuk menghitung keterkaitan antara data pada rencana desain dengan data perhitungan menggunakan rumus yang menentukan kenyamanan visual yang ideal kemudian data digambarkan dengan simulasi. Hasil dari penelitian ini menemukan kenyamanan visual amfiteater yang belum tercapai.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4233Penerapan Pendekatan Arsitektur Kontekstual pada Bandara Yogyakarta International Airport, Kulon Progo2024-07-27T20:49:12+07:00Hafiid Dirham Gurindam[email protected]S Suharyani[email protected]<p>Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) memiliki peran penting sebagai pintu gerbang suatu daerah dan simbolis daerah tersebut. Sebagai bandara internasional, YIA menjadi tempat pertukaran dan pertemuan bagi individiu dari berbagai negara. Desain bandara memiliki peran signifikan dalam mencerminkan karakter dan budaya wilayahnya. Pendekatan arsitektur kontekstual menjadi fokus penelitian untuk memahami bagaimana prinsip-prinsipnya diterapkan pada YIA. Penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip arsitektur kontekstual yang diterapkan pada YIA, termasuk permeability, variety, legibility, robustness, visual appropriateness, richness, dan personalization. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data sekunder dan primer, serta analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YIA telah menerapkan sebagian besar prinsip arsitektur kontesktual.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4234Analisis Kenyamanan Visual pada Ruang Kelas di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari, Surakarta2024-07-28T05:24:56+07:00Naurin Azkya Primadevi Ayunnar[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Sekolah Alam merupakan salah satu sekolah yang menerapkan dalam proses belajarnya ke arah ekplorasi anak dengan alam. Dengan pendekatan ini membuat anak menjadi lebih aktif dalam beraktivitas teutama di ruang kelas. Kenyamanan Visual pada suatu ruang tentunya sangat penting guna menambah produktivitas dan kenyamanan dalam beraktivitas di dalam ruang. Salah satunya pencahayaan di dalam ruang kelas. Penggunaan pencahayaan yang tepat dapat membantu anak dalam mengekspresikan sesuatu hal lebih maksimal. SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari merupakan salah satu sekolah alam yang populer di daerah Surakarta. Namun sepertinya dalam hal kenyamanan visual masih memiliki beberapa permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan visual di ruang kelas SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari apakah sudah sesuai dengan standart SNI 6197- 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis metode kuantitatif dengan penjelasan secara kualitatif dengan melakukan pengukuran intensitas cahaya pada ruangan. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui bahwa kenyamanan visual berpengaruh pada proses belajar bagi siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu analisis intensitas cahaya pada ruang kelas di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari tidak tercapai karena kurang dari standart SNI 6197- 2020 yaitu kurang dari 350 lux.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4235Kenyamanan Visual pada Ruang Pamer Museum Perjuangan Bogor Menurut SNI-6197-20202024-07-28T05:27:42+07:00Wahyu Wicaksono[email protected]Alpha Febela Priyatmono[email protected]<p>Museum Perjuangan Bogor merupakan museum yang mengumpulkan berbagai macam senapan yang digunakan para pejuang dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Museum ini juga memiliki mata uang dari zaman VOC, senapan yang dirampas dari zaman Jepang dan Inggris, dan pada museum ini ditampilkan diorama yang menampilakn pertempuran di Bogor dan sekitarnya. Pada museum ini juga memiliki koleksi pakaian pejuang dengan noda darah asli. Kenyamanan visual pada ruangan tentunya sangat penting untuk menambah produktivitas dan kenyamanan dalam beraktivitas. Salah satunya intensitas pencahayaan di dalam ruang pamer. Penggunaan pencahayaan yang sesuai dapat membantu pengunjung dalam menikmati benda-benda Sejarah perjuangan yang lebih maksimal. Museum Perjuangan Bogor merupakan salah satu museum Sejarah yang popular di daerah Kota Bogor. Namun sepertinya dalam hal kenyamanan visual masih memiliki permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ruang pamer Museum Perjuangan Bogor sudah sesuai dengan SNI 6197-2020 dari segi kenyamanan visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif dengan melakukan pengukuran intensitas pencahayaan pada ruangan. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui bahwa kenyamanan visual berpengaruh pada proses pengunjung yang mengujungi museum. Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas pencahayaan di ruang pamer Museum Perjuangan Bogor kurang dari 500 lux tidak tercapai dari standar SNI 6197-2020.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4236Identifikasi Greenhouse The Farmhill untuk Memaksimalkan Budidaya Melon2024-07-28T05:30:01+07:00Aliyah Zulfa P[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Greenhouse atau rumah kaca berperan penting dalam budidaya tanaman. Greenhouse menciptakan kondisi optimal dan melindungi tanaman dari faktor eksternal. Greenhouse di The Farmhill memfokuskan pada budidaya melon premium. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi desain greenhouse berdasarkan karakteristik greenhouse dan faktor-faktor optimalisasi lingkungan sekaligus mempertimbangkan inovasi terbaru dalam pertanian untuk memaksimalkan budidaya melon di The Farmhill. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan observasi lapangan dan studi literatur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa orientasi bangunan, pencahayaan, penghawaan, dan sistem utilitas greenhouse memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penataan ulang layout greenhouse, peningkatan kontrol pencahayaan dengan tambahan Polyvinyl Chloride film, optimalisasi sistem ventilasi, serta pengembangan sistem pengolahan air limbah. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa greenhouse di The Farmhill memiliki potensi besar, tetapi beberapa aspek perlu diperbaiki agar budidaya melon dapat dioptimalkan. Rekomendasi melibatkan perubahan orientasi greenhouse, penambahan sistem penghawaan, dan manajemen pengelolaan air limbah. Dengan implementasi rekomendasi ini, diharapkan produksi melon dapat ditingkatkan secara efisien dan berkelanjutan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4237Evaluasi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal sebagai Penerapan Arsitektur Tropis pada Masjid Al Wustho Mangkunegaran2024-07-28T10:52:11+07:00Aditya Hisyam Maulana Priyadi[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Penerapan arsitektur tropis pada masjid di Indonesia penting untuk kenyamanan beribadah penggunanya. Salah satu aspeknya adalah pencahayaan alami dan kenyamanan termal. Penelitian ini membahas tentang evaluasi pencahayaan alami dan kenyamanan termal pada Masjid Al Wustho Mangkunegaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu dengan pengamatan langsung dan menggunakan alat untuk mengumpulkan data yaitu thermometer digital, luxmeter, dan kamera smartphone. Hasil pengukuran diproses menggunakan software Surfer 11 dan dibandingkan dengan standar yang berlaku saat ini. Pengukuran dilakukan pada hari Kamis, 23 November 2023 pada siang hari (11.45 – 12.15) dan sore hari (15.20 – 15.50) dengan 7 titik pengukuran yaitu 2 titik pada serambi dan 5 titik pada ruang ibadah utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pencahayaan alami Masjid Al Wustho Mangkunegaran adalah 163.3 lux (siang hari) dan 147.1 lux (sore hari) dimana kedua hasil tersebut termasuk kurang karena di bawah SNI 03-6575-2001 (200 lux). Sedangkan untuk kenyamanan termal juga tergolong kurang karena suhu siang hari (31.9°C) maupun sore hari (31.5°C) termasuk ke kategori panas tidak nyaman menurut SNI T-14-1993-037 (> 27.2°C) dan kelembaban pada siang (62.4%) dan sore hari (65%) juga tidak sesuai dengan SNI 03-6572-2001 yaitu 55% - 60% untuk ruangan dengan jumlah orang yang padat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4238Analisa Tingkat Kesesuaian Pelaksanaan Bangunan Rusun Modular HPK IKN Menurut SNI 03-2845-19922024-07-28T10:54:48+07:00Spica Afif Ramadhan[email protected]Alpha Fabela Priyatmono[email protected]<p>Pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur sedang gencar dilakukan dalam rangka pemindahan ibu kota Indonesia. Hingga Oktober 2023, pembangunan IKN telah melibatkan sebanyak 12.123 tenaga pekerja konstruksi sehingga dibangun Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) berupa rumah susun modular sebagai kediaman seluruh pekerja IKN. Dalam pembangunan rumah susun modular, penting untuk mengacu pada standar SNI 03-2845-1992 agar segala proses pembangunan berjalan lancar dan optimal sehingga diperoleh hunian yang layak. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesesuaian pelaksanaan bangunan susun modular HPK IKN menurut 3 aspek SNI 03-2845-1992, yaitu penggunaan bahan modul, tinggi tiap lantai, dan ukuran atau letak koridor. Metode yang digunakan pada penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data observasi lapangan, wawancara dengan para pekerja konstruksi, dan konsep modular. Hasil penelitian yang dilakukan secara observasi dan melihat standar SNI bahwa rusun HPK modular sudah termasuk sangat baik dalam pembangunannya dan sudah sesuai standar. Dari ketiga aspek tersebut dalam aspek penggunaan bahan modul terdapat material yang diubah yaitu dari dinding partisi menjadi sandwich panel dikarenakan pemasangannya lebih fleksibel dan efisien.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4239Teknologi AC VRV/VRF sebagai Solusi Estetika Fasade Kantor BBWS Bengawan Solo2024-07-28T11:02:23+07:00E Erwan[email protected]<p>Pendingin ruangan atau Air Conditioning (AC) merupakan salah satu peralatan kantor yang wajib ada demi kenyaman bekerja. Kehadiran AC memang sangat membantu, terutama pada saat hawa panas melanda. Sistem single split menggunakan 1 (satu) outdoor untuk setiap 1 (satu) unit indoor yang berarti membuang ruang dan energi, menambahkan lebih banyak panas ke lingkungan. Pipa refrigerant tidak dapat ditarik lebih jauh dari 7 – 15 meter, dengan batasan ini unit outdoor harus berdiri berdekatan dengan unit indoor. Hal ini sering menjadi masalah bila dilihat dari segi arsitektural fasade gedung, terutama pada bangunan perkantoran dimana bagian fasade bangunan akan dipenuhi dengan unit outdoor AC. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode komparatif dimana penulis menggunakan data-data perencanaan dimana Konsultan Perencana menggunakan AC jenis single split dan data-data dari vendor AC jenis VRV/VRF. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan AC single split dengan AC VRV/VRF pada gedung perkantoran dari segi estetika fasadenya. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Teknologi AC VRV/VRF menjadi solusi pada estetika fasade di Kantor BBWS Bengawan Solo sebab sistem VRV/VRF menggunakan 1 (satu) unit outdoor untuk melayani beberapa unit indoor, meningkatkan efisiensi refrigerant yang memungkinkannya berjalan lebih jauh hingga 165 meter, mendinginkan setiap lantai hingga gedung 30 lantai, 90 meter secara vertikal dengan total panjang pipa 1.000 meter. Dengan kemampuan ini VRV/VRF outdoor dapat ditempatkan dimana saja seperti atap bangunan atau di luar bangunan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4240Perbandingan Penerapan Material Fasad ACP dan Aluminium Sheet terhadap Iklim Tropis pada Bangunan Apartemen di Surabaya2024-07-28T11:04:57+07:00Hiwang Rafika Wingrum[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Iklim di Surabaya merupakan iklim tropis seperti kota-kota di Indonesia pada umumnya. Kondisi tersebut memunculkan ide dalam dunia pembangunan dan arsitektur agar memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Salah satunya dengan pemilihan material fasad yang disesuaikan dengan iklim tropis. Contohnya adalah material fasad ACP dan Aluminium Sheet. Namun, dalam penerapannya masih terdapat kasus seperti kerusakan dan kebakaran material. Sehingga, dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat efektifitas material fasad ACP dan Aluminium Sheet pada bangunan apartemen high-rise dalam merespon iklim tropis di Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif didapat dari observasi dan wawancara narasumber. Metode kuantitatif didapat dengan data dan perhitungan sesuai standar yang ada. Hasil yang didapat adalah penggunaan ACP dan Aluminium Sheet cocok digunakan pada bangunan tropis. Namun, terdapat perbedaan yaitu Aluminium Sheet lebih unggul dalam reflektansi panas, kelembaban udara, dan hujan dibanding dengan ACP. Sedangkan ACP lebih unggul pada ketahanan material yang kokoh dan tidak mudah penyok serta arbsorpsi panas yang lebih bagus.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4241Penerapan Konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) pada Rumah Susun Tenaga Pendidik UGM2024-07-28T11:12:43+07:00Nugroho Eko Praptomo[email protected]<p>Kerusakan lingkungan merupakan perubahan negatif dalam lingkungan alam akibat aktivitas manusia atau faktor-faktor alam. Begitu juga dengan bangunan, dimana bangunan menyumbang kerusakan pada lingkungan disekitarnya Penerapan Bangunan Hijau merupakan faktor penting untuk mengurangi konsumsi energi, yaitu bangunan tersebut mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan alam yang dimulai sejak tahap perencanaan hingga pemanfaatan. Pemerintah melalui Kementerian PUPR mengeluarkan peraturan dan pedoman khusunya untuk bangunan baru sebagai faktor penting untuk pengurangan konsumsi energi dan kelestarian lingkungan. Tujuan penulisan ini antara lain untuk (1) mengetahui proses pengukuran kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH) pada tahap perencanaan, (2) mengetahui prosentase dan tingkat pencapaian kategori bangunan hijau dalam perencanaan, (3) mengetahui cara meningkatkan aspek kinerja bangunan hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran atau menjelaskan fakta-fakta yang ada di lapangan dengan cara menganalisis serta membahasnya secara luas sehingga dapat menemukan hasil dan kesimpulan. Rumah Susun Tenaga Pendidik UGM telah memenuhi kriteria BGH Tahap Perencanaan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4242Evaluasi Kenyamanan Pencahayaan Alami pada Ruang Produksi IKM Semanggi Harmony2024-07-28T11:14:31+07:00Sigit Bayu Prabowo[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Penelitian ini mengfokuskan pada analisis kenyamanan pencahayaan alami di ruang produksi Industri Kecil Menengah Semanggi Harmony. Latar belakang penelitian ini timbul dari kebutuhan untuk meningkatkan kondisi lingkungan kerja di Industri Kecil Menengah Semanggi Harmony, khususnya dalam aspek pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang memanfaatkan pendekatan yang dapat diukur dan dianalisis secara statistik. Penggunaan metode ini memberikan keakuratan dalam menilai intensitas cahaya alami dan mengukur parameter sirkulasi udara. Sistem penghawaan merupakan kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang harus disediakan pada bangunan gedung melalui bukaan dan/atau ventilasi alami dan/atau ventilasi buatan (Permenkes Nomor 48 Tahun 2016). Berdasarkan standar kenyamanan pencahayaan untuk pekerja halus adalah 900 lux menurut Satwiko (2008), penelitian ini mengevaluasi intensitas cahaya alami di ruang produksi untuk memastikan pemenuhan persyaratan kenyamanan. Ruang produksi tersebut difungsikan untuk pembuatan batik yang mengharuskan kondisi lingkungan optimal. Namun, temuan penelitian menyoroti ketidakseimbangan sirkulasi udara yang signifikan di dalam ruangan produksi, yang dapat berdampak negatif pada kualitas udara dan kesehatan pekerja. Tidak adanya sirkulasi udara yang memadai dapat meningkatkan risiko polusi udara dan kekurangan oksigen di lingkungan kerja. Oleh karena itu, studi ini memberikan landasan untuk perbaikan desain ruangan dan implementasi solusi ventilasi guna meningkatkan kondisi kenyamanan di ruang produksi IKM Semanggi Harmony. peningkatan kenyamanan pencahayaan alami dan sirkulasi udara menjadi kritis untuk meningkatkan produktivitas pekerja di industri batik tersebut.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4243Analisa Kebisingan pada Bangunan Dental Clinic Surabaya, menggunakan Aplikasi Audacity2024-07-28T11:16:38+07:00Ardilan Hendika Putra[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Kebisingan merupakan bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Selama ini kebisingan menjadi masalah sekunder di Indonesia bahkan tidak dianggap sebagai masalah. Ada hubungan antara kebisingan dan klinik gigi dari aspek psikologis. Kebisingan yang dihasilkan di klinik gigi menyebabkan kecemasan dan berkontribusi signifikan. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa besar tingkat kebisingan yang ada pada klinik gigi dengan studi kasus klinik dental di Surabaya ini dan dari mana asalnya. Untuk mewujudkan kegiatan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa banyak tingkat kebisingan yang diterima klinik dental Surabaya. Kebisingan tertinggi yang terjadi pada klinik ini mencapai 76 dB. Ini terbilang sangat jauh dari tingkat suara yang direkomendasikan oleh SNI, yaitu 45 dB untuk bangunan klinik gigi. Sumber kebisingan berasal dari jalan raya, tempat parkir, dan kepadatan penduduk. Meningkatkan kualitas aspek desain bangunan dari segi akustik. Tujuan untuk meningkatkan kenyamanan pasien di ruang tunggu. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memilih konsep desain yang tepat untuk melindungi klinik gigi dari kebisingan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4244Identifikasi Penerapan Arsitektur Berkelanjutan pada Kantor Gerbang Tol Kartasura2024-07-28T11:18:29+07:00Azzis Ilham Febrisky[email protected]Intan Pramesti Rochana[email protected]<p>Isu lingkungan seringkali tidak menjadi perhatian utama secara global, justru hanya dipandang sebelah mata. Peran arsitektur turut serta dalam permasalahan penggunaan energi yang tidak efisien dalam pembangunan. Salah satunya dapat dilihat dari pembangunan saat ini berupa Kantor Gerbang Tol, yang berguna untuk mewadahi pengguna dalam melakukan kegiatan administrasi pengurusan Jalan Tol. Dari itu, perlu adanya pengkajian tentang penerapan arsitektur berkelanjutan pada Kantor Gerbang Tol Kartasura. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang didapatkan dari hasil observasi dan kajian studi literatur. Dari data yang diperoleh, bahwa Kantor Gerbang Tol Kartasura telah menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan yang dapat mengatasi isu permasalahan lingkungan yang terjadi dan menjaga keseimbangan lingkungan secara global. Meski begitu, adapun kriteria yang belum terpenuhi di dalam Kantor Gerbang Tol Kartasura, seperti prinsip konservasi air.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4311Identifikasi Fasad Bangunan dengan Prinsip Ekologis Arsitektur pada Stadion Yosonegoro Kabupaten Magetan2024-08-08T10:57:14+07:00Fajar Sofyan[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Pembangunan yang marak pada saat ini tanpa memperhatikan dampak yang terjadi pada lingkungan merupakan permasalahan khusus pada sektor Pembangunan. Terutama pada bagian fasad bangunan. Fasad menjadi titik pandang utama sebuah bangunan yang seharusnya dapat menjadi bagian utama dalam menerapkan pendekatan-pendekatan yang ramah lingkungan baik dari material atau bahan komponen fasad tersebut. Pemilihan komponen fasad menjadi penting karena apabila salah dalam pemilihan penggunaan komponen maka dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pendekatan ekologi dalam arsitektur merupakan salah satu Upaya yang dapat diterapkan untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dengan lingkungan alam dan buatan. Penggunaan konsep arsitektur ekologis sebagai solusi untuk mengatasi isu lingkungan yang muncul dari pembangunan. Fasad Stadion Yosonegoro Magetan sebagai objek penelitian identifikasi penerapan arsitektur ekologis ditinjau dari penggunaan material dan komponen fasad untuk mendukung perancangan sebuah bangunan dengan tidak merusak lingkungan alam serta ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dan metode survei untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang implementasi arsitektur ekologis pada Fasad Stadion Yosonegoro tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan mengenai material ramah lingkungan yang digunakan pada Stadion Yosonegoro, seperti bata ringan, kaca, besi, baja, spandek, dan Aluminium Composite Panel (ACP). Serta dari hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi perancang bangunan untuk mengintegrasikan prinsip arsitektur ekologis dalam perancangan, meningkatkan kesadaran terhadap dampak lingkungan, dan memberikan kontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan secara ekologis.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4312Pengaruh Fasilitas Penunjang terhadap Efisiensi Sirkulasi di Terminal Bus Jati Kudus2024-08-08T11:16:06+07:00Aufa Fasih Azzaki[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Tantangan dalam sirkulasi baik di dalam maupun di luar bangunan, beserta infrastruktur pelayanan umum, menjadi fokus penting dalam pendekatan baru terhadap bidang arsitektur. Oleh karena itu Terminal Bus Jati Kudus dapat dianalisis sejauh mana pengaruh fasilitas penunjang terhadap efisiensi sirkulasi di Terminal Bus Jati Kudus. Penelitian ini berinti dari permasalahan kurang efisiensinya sirkulasi di Terminal Bus Jati Kudus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh fasilitas penunjang terhadap efisiensi sirkulasi di Terminal Bus Jati Kudus. Pada penelitian kali ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yang mana menggunakan pendekatan gabungan antara survei lapangan dan wawancara dengan pengunjung terminal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas penunjang memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap efisiensi sirkulasi. Selain itu, sebagian besar area di Terminal Bus Jati Kudus memiliki sirkulasi yang baik, namun terdapat juga area yang masih memiliki tantangan dalam hal sirkulasi, terutama pada fasilitas yang tidak memadai bagi individu dengan mobilitas terbatas, seperti pedestrian yang belum ada, fasilitas disabilitas yang kurang memadai, masih kurangnya penerangan dan petunjuk arah yang belum lengkap. Oleh karena itu perlunya fasilitas penunjang dalam memfasilitasi terminal agar terciptanya efisiensi sirkulasi yang memadai sesuai standar yang sudah ditentukan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4313Analisis Kenyamanan Spasial Bangunan Kantor Kecamatan Ceper2024-08-08T11:17:57+07:00Erine Rosi Yuliana[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Kecamatan memiliki peranan penting dalam pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, seperti pada Kecamatan Ceper. Memiliki peranan penting tentunya bangunan kantor kecamatan perlu memiliki penataan ruang yang baik untuk menunjang kegiatan yang ada. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor- faktor kenyaman an spasial berdasarkan standar luasan ruang dan pola tatanan ruang terkait aktivitas pengguna dan fasilitas – fasilitas pendukung pada bangunan Kantor Kecamatan Ceper. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, dan observasi pada lokasi. Wawancara dilakukan dengan beberapa pegawai dari beberapa bidang yang ada di kantor Kecamatan Ceper dan observasi dilakukan saat berlangsung di jam kerja. Dari analisis data yang didapat dapat disimpulkan bahwa kenyamanan spasial pada kantor Kecamatan Ceper masih belum maksimal, hal tersebut disebabkan masih adanya ruangan yang belum memenuhi standar luasan ruang dan penataan ruang yang tidak memperhatikan pola hubungan kerja antar bidang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4315Evaluasi Kualitas Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas Gedung Pertemuan Grha Bung Karno Klaten2024-08-08T11:23:50+07:00Farida Desti Agustin[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Kesedian fasilitas bagi penyandang disabilitas dapat berperan penting dalam menunjang kenyamanan bagi seluruh kalangan khususnya penyandang disabilitas. Gedung pertemuan Grha Bung Karno Klaten adalah salah satu bangunan yang merealisasikan fasilitas untuk semua kalangan masyarakat Klaten termasuk penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui fasilitas aksesibilitas apa saja yang disediakan pada Gedung Pertemuan Grha Bung Karno Klaten untuk penyandang disabilitas dan juga kualitas dari fasilitas aksesibilitas tersebut. Kesediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas dapat berperan penting dalam menunjang kenyamanan bagi seluruh kalangan khususnya penyandang disabilitas. Aksesibilitas yang telah tersedia untuk berbagai kalangan khususnya bagi penyandang disabilitas dapat memberikan kenyamanan, kesetimbangan, dan hak yang sama dalam kehidupan. Gedung pertemuan Grha Bung Karno Klaten adalah salah satu bangunan yang merealisasikan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Pada penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan dokumentasi dan observasi, kemudian akan di analisis dan dijabarkan. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat beberapa fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas pada Gedung Graha Bung Karno Klaten belum sesuai standar yang berlaku dan tertera pada PERMEN PUPR No. 14/PRT/M/2017 Tahun 2017 yang berisikan tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4316Evaluasi Perencanaan dan Penerapan Tipologi Tangga dari Segi Efisiensi Ruang (Studi Kasus: Masjid At-Taubah)2024-08-08T11:26:37+07:00Luthfia Zulfa[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Tangga sebagai sirkulasi vertikal yang memungkinkan perpindahan pengguna dari permukaan yang lebih rendah ke lebih tinggi dan sebaliknya. Tangga memiliki aspek penting dalam bagunan yang memiliki lantai yang lebih dari satu. Bentuk dapat di tentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Efisiensi ruang merupakan faktor utama dalam bangunan yang memiliki lahan terbatas agar dapat menampung sesuai kebutuhan pengguna. Pada perencanaan desain masjid At-Taubah XT Architects Studio memiliki luasan lahan yang terbatas, namun kendala pada bagian sirkulasi tangga bagaimana bentuk tangga tidak merubah efisiensi ruang dalam masjid? Dalam penelitian kali ini penulis membahas tentang evaluasi perencanaan dan penerapan tipologi (bentuk) tangga dari segi efisiensi ruang dimana proses perencanaan tersebut memiliki 3 (tiga) desain masjid. Dari desain - desain tersebut apakah memenuhi kebutuhan efisiensi ruang atau sebaliknya yang menghasilkan desain ke 4 yang sesuai.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4317Taman Komunitas sebagai Ruang Interaksi Sosial untuk Penetralis Hipotimia pada Communal Space Reka Village Regency Madura2024-08-08T11:29:05+07:00Ardiansa Ashfar Azmi[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Hipotimia, atau depresi ringan, merupakan kondisi kesehatan mental yang memerlukan pendekatan holistik dalam upaya penyembuhannya. Dalam upanya mencoba untuk menyembuhkan penyakit ini, peran ruang sosial adalah salah satu elemen fasilitas dalam penyembuhan hipotimia. Ruang sosial memberikan efek positif terhadap kesejahteraan mental individu di lingkungan perumahan. Namun, banyak sekali macam ruang sosial yang belum memenuhi karakteristik sebagai taman yang bisa menetralisir Hipotimia. Maka dari itu, penelitian ini untuk mengetahui apakah bisa Communal Space Reka pada Village Regency menjadi sebuah taman komunitas sebagai ruang interaksi sosial untuk menetralisir hipotimia. Keterlibatan aktif dalam kegiatan di Communal Space Reka Village Regency dapat memberikan manfaat signifikan bagi individu yang mengalami hipotimia. Temuan ini mendukung konsep bahwa taman, sebagai ruang sosial, dapat berperan sebagai sumber penyembuhan untuk masalah kesehatan mental. Implikasi praktis penelitian ini mencakup perancangan dan pengelolaan di lingkungan perumahan sebagai sarana yang dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya penyembuhan hipotimia. Melibatkan penduduk secara aktif dalam perawatan dan pemeliharaan taman juga menjadi kunci keberhasilan implementasi strategi ini.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4318Identifikasi Teknologi, Ruang dan Estetika: Studi Kasus Gedung Pusat Konservasi Alam2024-08-08T11:31:51+07:00Adib Azhara[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Penelitian ini mengangkat permasalahan keanekaragaman hayati di Indonesia, yang menghadapi ancaman serius terutama dalam bentuk kehilangan spesies flora dan fauna. Data dari IUCN Red List menunjukkan bahwa lebih dari 42.100 spesies di dunia terancam punah, dengan Indonesia menempati peringkat keempat dengan 2.282 spesies terancam punah. Faktor penyebab utama termasuk aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dan perburuan liar, serta dampak perubahan iklim dan spesies asing invasif. Penelitian ini menekankan urgensi pembentukan tempat konservasi sebagai upaya melindungi keanekaragaman hayati, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian alam. Adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya juga menjadi dasar hukum yang mendukung upaya konservasi. Sebagai inspirasi, penelitian ini merujuk pada pusat konservasi global seperti The IUCN Conservation Centre di Switzerland dan Nong Fab LNG Receiving Terminal di Thailand. Dengan menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari kedua preseden tersebut, penelitian ini menyoroti kebutuhan esensial yang harus dipenuhi oleh bangunan pusat konservasi untuk memberikan dampak maksimal dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4319Penerapan Teori Carr (1995) pada Kualitas Ruang Publik Studi Kasus Alun-Alun Karanganyar2024-08-08T11:34:12+07:00Ulya Zayan Athif[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Jawa, sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap ruang terbuka publik yang mencakup berbagai macam kegiatan dari kegiatan berniaga hingga kegiatan administrasi Kawasan (Carmona, et al, 2003), begitu juga dengan keberadaan Alun-alun Karanganyar. Seiring dengan perkembangan, perubahan fisik ruang terbuka publik sekarang menjadi suatu bentuk kebutuhan gaya hidup di wilayah/kawasan tertentu. Hal ini juga memicu perkembangan pedagang kaki lima (PKL) yang terlihat mencolok di area Alun-alun Karanganyar. Disamping sisi positif berupa aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, timbul permasalahan berlanjut berupa eksternalisasi lingkungan fisik dan sosial pada ruang terbuka publik. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh pola aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) terhadap kualitas ruang publik Alun-alun Karanganyar. Hal itu penting dikaji dan dievaluasi agar dapat menilai serta merekomendasi strategi pengembangan, terutama penataan PKL sebagai bentuk respon memenuhi kebutuhan masyarakat Karanganyar sebagai ruang publik yang berkualitas agar fungsi alun-alun dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini berdasarkan setting fisik di Alun-alun Karanganyar menggunakan metode kualitatif rasionalistik dengan teori Carr (1995) dan Behavior Mapping. Waktu penelitian dilaksanakan pada Pagi, Siang, Sore, dan Malam baik di hari kerja (weekday) maupun akhir pekan (weekend). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada kesinambungan antara pola aktivitas PKL terhadap kualitas ruang public di Alun-alun Karanganyar.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4320Identifikasi Fasilitas Fisik Taman Mercurius Barat, Pondok Cabe Ilir sebagai Ruang Terbuka Publik di Permukiman Kota2024-08-08T11:37:06+07:00Aulyannisa Rahmadhani Marthanurasby[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Ruang publik merupakan suatu ruang pada satu lingkungan yang memiliki fungsi rekreasi bagi masyarakat dengan latar belakang ekonomi, umur, gender, dan budaya yang berbeda. Ruang publik seperti taman, plaza, dan jalan, umumnya terletak di area yang mudah diakses oleh masyarakat. Sebagai salah satu ruang terbuka publik, kondisi taman kota yang jaraknya kurang terjangkau dari permukiman warga Pondok Cabe Ilir, membuat taman lingkungan menjadi alternatif ruang terbuka publik dalam skala yang lebih kecil. Saat ini, pemanfaatan Taman Lingkungan Mercurius Barat belum maksimal karena belum adanya elemen fasilitas fisik taman sebagaimana dicantumkan dalam SNI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi fasilitas fisik Taman Lingkungan Mercurius Barat, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan untuk mengetahui kesesuaian fasilitas fisik yang ada dengan SNI ruang terbuka publik di permukiman kota menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data di Taman Lingkungan Mercurius Barat, melakukan reduksi data, kemudian menyajikan data dan memunculkan gagasan. Hasil penelitian berupa status kesesuaian fasilitas fisik taman dan alternatif desain yang telah disesuaikan. Skor untuk Taman Mercurius Barat menunjukkan bahwa fasilitas fisik taman belum sesuai SNI. Perlu adanya peningkatan melalui penambahan area parkir, bangku taman, lampu taman, gazebo, papan informasi, serta penataan gazebo, jalur pedestrian, plaza, dan vegetasi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4321Evaluasi Kesesuaian Desain Fasilitas Disabilitas Kantor Kecamatan Ceper dengan Standar yang Berlaku2024-08-08T11:40:34+07:00Setyorini Khoirunisa[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Bangunan umum seharusnya bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, maka dari itu seharusnya bangunan umum memiliki fasilitas bagi penyandang disabilitas. Kantor kecamatan merupakan salah satu contoh dari bangunan umum. Bangunan baru Kantor Kecamatan Ceper di Klaten, di desain dengan klaim ‘ramah disabilitas’. Namun, apakah sarana dan prasarana yang ada sudah memenuhi standar pembangunan fasilitas bagi penyandang disabilitas? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data pada penelitian ini didapat dari wawancara, analisis lapangan, serta pengecekan gambar kerja, yang kemudian hasil dari penemuan data tersebut diperiksa untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 tahun 2017. Menurut hasil penelitian, diketahui bahwa empat dari lima fasilitas disabilitas yang ada tidak memenuhi peraturan. Sebenarnya ketidaksesuaian tersebut tidaklah fatal, tetapi berhasil membuat fasilitas tersebut tidak sesuai dengan standar yang berlaku.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4491Identifikasi Arsitektur Islam pada Layout Ruang Kavling 25 Perumahan Gondang Tani Indah2024-08-22T16:12:59+07:00Nila Reina Puspita[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang selalu mengalami peningkatan dapat mendorong laju pembangunan rumah tinggal. Di sisi lain, mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Rumah tinggal sebagai kebutuhan primer jangka panjang tentu harus mencakup spesifikasi tertentu untuk kenyamanan penghuni dalam beraktivitas. Pembangunan rumah tinggal yang dilakukan oleh developer era sekarang bersifat tipikal dengan mengesampingkan karakteristik penghuni itu sendiri. Sehingga penghuni perlu melakukan renovasi layout rumah sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan religiusitas. Dengan demikian, hal ini dapat dijadikan bahan evaluasi developer perumahan untuk mencantumkan konteks religiusitas pada perencanaan desain rumah tinggal. Untuk memenuhi ketercapaian rancangan desain tersebut, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif dengan menganalisis data menggunakan pendekatan induktif untuk menghasilkan data berupa deskriptif. Sehingga akan memperoleh bentuk dan jenis layout rumah yang berbeda, namun dapat memenuhi kebutuhan religiusitas penghuninya, seperti penerapan hablumminannas, hablumminallah, dan hablumminalalamin.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4492Inovasi Sampah Botol Kaca sebagai Material Kaca pada Elemen Fasad Cafemoto dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan2024-08-23T13:44:11+07:00Khalda Fajri Utami[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Sampah merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan yang berasal dari perilaku manusia yang terus meningkat terhadap benda konsumsi. Sampah botol kaca merupakan sampah nomor 1 paling sulit terurai hingga lebih dari 1 juta tahun. Sampah botol kaca di Karanganyar meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1%, sampah botol kaca banyak dihasilkan oleh limbah rumah tangga. Oleh karena itu permasalahan botol kaca dapat diselesaikan dengan prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle yang mempunyai nilai guna dan bermanfaat bagi lingkungan sosial. Penelitian difokuskan pada proses reuse dan recycle sampah botol kaca menjadi material fasad bangunan, sehingga ditinjau lebih jauh apakah material tersebut sesuai dengan prinsip material arsitektur berkelanjutan yang ramah bagi lingkungan, memiliki nilai estetika pada desain bangunan dan juga harga yang menjadi faktor ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode gabungan antara metode kualitatif untuk data dan metode kuantitatif untuk menghitung harga AHSP yang kemudian dikaji dengan membandingkan hasil penelitian beberapa material. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa material reuse botol kaca dan kaca recycle adalah material yang paling efektif. Dua material ini paling sesuai dengan prinsip material arsitektur berkelanjutan sehingga selaras dengan konsep bangunan Cafemoto dan memiliki nilai estetika yang unik sebagai bangunan komersial yang dapat menarik minat pelanggan sebagai investasi jangka panjang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4494Identifikasi Potensi PPKS dalam Peningkatan Kreativitas di Sentra Kreasi Atensi Kementerian Sosial Surakarta2024-08-23T17:29:46+07:00Ravi Abyantara Rifqi[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>PPKS merupakan sebutan bagi mereka penyandang disabilitas, tunawisma, dan para putus hubungan kerja. PPKS dicetuskan oleh Kementerian Sosial sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Mereka dibina, diberi tempat tinggal, dipenuhi kebutuhannya dan diajak untuk bekerja sama melatih kemampuan wirausaha untuk dapat menyokong kehidupan mereka sendiri. Adanya café, laundry, gerai batik, koperasi, salon dan toko oleh-oleh menjadi bentuk usaha yang dijalani oleh PPKS di SKA Surakarta. Akan tetapi apakah semua bentuk usaha merupakan potensi yang dimiliki tiap PPKS dan apakah ada potensi lain yang dapat dikembangkan untuk memaksimalkan fungsi bangunan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi PPKS dalam bidang kreatifitas dan untuk mengetahui apakah fasilitas yang disediakan mampu memenuhi kebutuhan PPKS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa solusi desain yang efisien dan efektif akan diciptakan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil dari analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa, masih ada potensi yang dapat dikembangkan dan melengkapi fasilitas yang ada sehingga dapat memaksimalkan fungsi bangunan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4497Evaluasi Tata Ruang Rumah di Perumahan "Griya Yartin 5" Ditinjau dari Pencahayaan Alami2024-08-24T10:28:11+07:00Evianita Nuraini[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Penelitian ini dilatarbelakangi rancangan tata ruang rumah ditinjau dari pencahayaan alami pada perumahan Griya Yartin 5 kurang dimanfaatkan dengan baik sehingga menyebabkan ruang dalam perumahan menjadi minim cahaya/gelap. Tata ruang perumahan adalah aspek penting dalam perencanaan yang mempengaruhi kualitas hidup penduduk dimana salah satu elemen pentingnya adalah pencahayaan. Tujuan penelitian diharapkan menciptakan desain perumahan yang nyaman, efisien secara energi dengan mempertimbangkan aspek pencahayaan dan mempertahankan tata ruang perumahan yang optimal. Untuk menanggapi hal itu, penulis melakukan penelitian berupa evaluasi desain eksisting dan merancang kembali desain salah satu rumah di perumahan Griya Yartin 5. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitik kuantitatif yaitu metode dengan mendeskripsikan suatu objek melalui data dari pengamatan, dokumentasi, wawancara, survei di lapangan, aplikasi SketchUp, teori, dan analisa dengan hasil pengolahan berupa pemaparan disajikan dalam bentuk naratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa desain tata ruang eksisting belum memenuhi standar untuk mendapatkan pencahayaan alami. Selain itu, penulis juga membuat analisa pencahayaan dengan membuat desain penataan ruangan baru pada salah satu rumah di perumahan Griya Yartin 5. Dengan adanya analisa dan desain baru yang telah dibuat, diharapkan dapat menjadi rekomendasi solusi desain dalam hal tata ruang ditinjau pencahayaan alami khususnya di perumahan Griya Yartin 5.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4499Ruang Terbuka Hijau dalam Keseimbangan Pembangunan Perkotaan di Nglangon Ex Jokotingkir2024-08-24T14:44:34+07:00Belinda Kumaratih Puspa Herning[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan suatu kawasan yang memanjang atau mengelompok yang pemanfaatannya lebih terbuka ,sebagai tempat tumbuhnya tanaman,baik tanaman yang tumbuh secara alami maupun sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau (RTH) menjadi suatu elemen utama dalam perencanaan sebuah proyek dan merupakan salah satu faktor keseimbangan lingkungan. Perencanaan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang berlokasi di Nlangon Dusun I Karang Tengah,Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen,Jawa Tengah. Konsep perencanaan dalam pembangunan diperlukan guna meminimalisir permasalahan yang mungkin bisa terjadi.Tujuan penelitian ini untuk memberikan beberapa alternatif tema desain yang cocok sebagai pilihan dalam pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) agar dapat meningkatkan perkembangan perekonomian Kabupaten Sragen dan juga untuk mengetahui pengaruh penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di Nglangon Ex Jokotingkir terhadap aktivitas masyarakat. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus di Nglangon Ex Jokotingkir dengan menggunakan teknik pengambilan data dengan menggunakan observasi secara langsung dan wawancara bersama kepala bidang kawasan permukiman beserta tim teknis DISPERKIMTARU Kabupaten Sragen dengan teknik focus group discussion (FGD). Hal ini merupakan salah satu strategi untuk mengumpulkan data dengan melakukan interaksi sosial diantara para individu dalam suatu diskusi. Melalui pendekatan tersebut diharapkan mendapat data analisis secara detail. Hasil dari penelitian ini adalah konsep pengembangan desain dengan pemilihan desain dengan tema edukasi,rekreasi dan culinary yang dipilih audience dalam desain pembangunan ruang terbuka hijau yang berada di Nglangon Ex Jokotingkir Kabupaten Sragen, sehingga ruang terbuka hijau (RTH) tersebut dapat digunakan secara fungsional karena desainnya dibuat menyesuaikan aktivitas masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Sragen. Maka perencanaan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dalam keseimbangan pembangunan perkotaan di Nglangon Ex Jokotingkir telah terpenuhi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4500Kenyamanan Termal Ruang Tunggu Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang Menurut SNI-03-6572-20012024-08-24T14:46:36+07:00Ainisyahla Haulifikah Usbah[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Terminal bus merupakan prasarana transportasi jalan untuk penumpang dan moda transportasi kendaraan umum. Dengan ini harus membuat penumpang nyaman pada saat menunggu di ruang tunggu. Kenyamanan termal pada suatu ruang sangat penting agar pengunjung dapat nyaman pada saat di dalam ruangan dan tidak ingin cepat-cepat meninggalkan ruangan tersebut. Salah satunya kenyamanan termal pada ruang tunggu. kenyamanan termal yang sesuai standar dapat membuat pengunjung merasa nyaman pada saat menempati ruangan dan membuat ruangan berguna dengan maksimal. Terminal Poris Plawad adalah salah satu terminal tipe A yang berada di Kota Tangerang. Namun sepertinya kenyamanan termal pada ruang tunggu menjadi sebuah permasalahan yang membuat penumpang lebih memilih untuk menunggu di luar ruangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kenyamanan termal di ruang tunggu sudah sesuai dengan standar SNI 03-6572-2001. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengukuran yang berhubungan dengan termal, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin pada ruang tunggu. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa kenyamanan termal pada ruangan mempengaruhi aktivitas menunggu bagi pengunjung. Hasil dari penelitian ini yaitu kenyamanan Termal Ruang Tunggu Terminal Poris Plawad tidak tercapai kenyamanan dari standar SNI 03-6572-2001.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4501Kajian Penerapan Konsep Hijab pada Tempat Wudhu Perempuan Masjid Agung An-Nur Magelang2024-08-24T14:48:21+07:00Annisa Risqi Rahardiani[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Wudhu merupakan salah satu cara umat Islam untuk mensucikan diri. Dalam melakukan wudhu terdapat aturan-aturan, salah satunya dalam rukun wudhu mengharuskan seorang muslim harus membersihkan anggota yang tidak biasa terlihat, seperti siku dan kaki. Sementara itu dalam melakukan wudhu terutama pada fasilitas umum seperti di Masjid seorang muslim tetap perlu memperhatikan serta menjaga auratnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan konsep hijab pada tempat wudhu Perempuan di Masjid Agung An-Nur Mungkid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif yang Dimana mengumpulkan data observasi dan melakukan studi literatur mengenai konsep hijab dalam arsitektur sebagai acuannya. Kemudian data yang telah didapat dari observasi lapangan di analisa dan disesuaikan dengan data hasil studi literatur. Dari penelitian ini didapatkan Kesimpulan pada tempat wudhu Perempuan Masjid Agung AN-Nur Mungkid banyak elemen yang tidak memberikan hijab dengan baik. Sehingga menjadikan tempat wudhu perempuan tidak nyaman digunakan karena dapat secara sengaja maupun tidak memperlihatkan aurat Perempuan pada yang bukan muhrimnya saat melakukan wudhu. Sehingga disarankan perlu perbaikan pada tempat wudhu perempuan Masjid Agung An-Nur Mungkid ini sehingga mampu memberikan hijab yang lebih baik bagi pengguna perempuan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4502Identifikasi Kenyamanan Layout sebagai Standar Minimal Ruang Gerak dalam Keterbatasan Ruang pada Rusunawa Brujul2024-08-24T14:53:08+07:00Luqman Hakim Wibisono[email protected]N Nurhasan[email protected]<p>Sebuah hunian yang dapat memenuhi kebutuhan penghuninya sebagai tempat tinggal sangat diperlukan. Untuk mencapai hal tersebut, setidaknya tempat tinggal harus dapat memenuhi kriteria dalam ruangan seperti pemenuhan ruang gerak dalam ruang. Seringkali banyak hunian dengan luas terbatas memiliki permasalahan tersebut, seperti contohnya rumah susun. Maka dari itu dilakukan sebuah penelitian untuk mengidentifikasi pemenuhan kriteria kenyamanan yang berdasarkan standar minimal dalam keterbatasan ruangan hunian pada sebuah Rusunawa Brujul, di Karanganyar. Dengan mengetahui kriteria pada ruang Rusunawa Brujul ini, diharapkan dapat memberikan solusi sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan kepada penghuninya. Dalam penilitian ini, metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan melakukan observasi objek rusunawa dan melakukan sebuah interview terhadap penghuni rusunawa. Selain itu, analisis luas ruangan yang terbatas sebagai pemenuhan ruang gerak dalam ruang yang mengacu pada standar minimal ruangan. Juga dilakukan simulasi tentang layout ruangan yang dapat memaksimalkan kegiatan dalam ruangan. Setelah melakukan penelitian ini ditemukan beberapa hasil dalam hunian pada Rusunawa Brujul, seperti sebuah hasil simulasi layout ruang untuk pemenuhan standar hunian pada rusunawa.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4503Ketahanan Kayu Ulin Kalimantan sebagai Material Fasad Bangunan di Daerah dengan Kelembapan Tinggi2024-08-24T14:56:59+07:00Dhean Dzulfaqor[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah kayu ulin tahan terhadap tingkat kelembaban yang tinggi di daerah Kalimantan dengan menggunakan metode literature review. Tingkat kelembapan udara yang tinggi merupakan pemicu terjadinya kerusakan pada kayu. Serangan rayap, jamur, dan mikroorganisme perusak kayu merupakan dampak dari tingginya tingkat kelembapan udara di suatu wilayah. Kayu ulin dengan nama latin Eusideroxylon zwageri, merupakan pohon asli Kalimantan dan merupakan kayu yang tergolong dalam kelas kuat I, awet I dan sering disebut dengan kayu besi. Maka kayu ulin sering digunakan sebagai bahan bangunan rumah, jembatan, perabot rumah, maupun material pembentuk kapal. Pulau Kalimantan merupakan habitat bagi pohon ulin dan memiliki kelembaban yang tergolong tinggi. Tingginya tingkat kelembaban udara di Pulau Kalimantan dapat menyebabkan pelapukan pada kayu dan menjadi tempat tinggal bagi rayap yang dapat menyebabkan kayu cepat rusak. Akan tetapi kayu ulin ternyata memiliki sistem pertahanan alami berupa serat yang tebal serta kandungan zat ekstraktif berupa eusiderin yang membuatnya dapat bertahan dari jamur dan hama penyebab pelapukan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4504Identifikasi Potensi Desa Kentangan Kabupaten Magetan untuk Dikembangkan sebagai Desa Wisata dengan Metode RRA2024-08-24T14:59:07+07:00Eza Wardhana[email protected]Alpha Febela Priyatmono[email protected]<p>Pemerintah telah intensif dan berfokus melakukan pembangunan desa mandiri di berbagai sektor di Indonesia, Berdasarkan dari data mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) di tahun 2021 Kementerian Desa PDTT, jumlah desa mandiri di Jatim tertinggi di antara provinsi lain se Indonesia. Maka, Desa Kentangan sedang mempersiapkan dan berusaha untuk mengembangkan diri menjadi desa pariwisata. Penelitian ini bertujuan: a) Untuk memahami respons tanggapan warga terhadap rancangan pengembangan desa pariwisata; b) untuk mengetahui Daya tarik di desa yang dapat memperkuat konsep desa pariwisata; c) Untuk mengidentifikasi rekomendasi dari masyarakat mengenai potensi desa Pada rangka pengembangan desa pariwisata, penelitian menggunakan metode (RRA). Metode RRA ini melibatkan kehadiran langsung di lapangan dengan interaksi melalui cara diskusi. Proses dimulai dengan penggunaan kuesioner sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a)Mayoritas masyarakat sangat setuju terhadap rancangan pengembangan potensi untuk dijadikan desa pariwisata berdasarkan skoring; b) Daya tarik utama Desa Kentangan melibatkan alam (sungai, area hijau), sektor pertanian, sektor industry (Furniture dan bahan bambu), sektor ekonomi (makanan, sektor pertanian, sektor peternakan, dan industry otomotif), serta sektor Pendidikan; c) Warga merekomendasikan eksploitasi keterampilan lokal, partisipasi dalam penciptaan pekerjaan, dan pengembangan sektor pariwisata dengan memanfaatkan daya tarik alam dan integrasi wilayah desa. Ini dianggap sebagai langkah konkret untuk mencapai konsep pembangunan masyarakat sebagai strategi sukses pengembangan desa, dan Desa Kentangan diakui sebagai Desa pariwisata yang memenuhi persyaratan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4505Identifikasi Arsitektur Pendopo Ronggo Djoemeno di Caruban2024-08-24T15:01:09+07:00Radya Reza Erlangga[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Dalam sejarah yang panjang dan kaya akan beragam budaya Indonesia, bangunan tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam mengabadikan dan mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu contoh arsitektur yang menonjol adalah pendopo joglo, sebuah struktur tradisional Jawa yang penuh dengan makna budaya dan keindahan estetika arsitektural. Penelitian ini merupakan upaya untuk secara mendalam memahami dan mengidentifikasi karakteristik khas dari pendopo joglo sebagai kontribusi terhadap pelestarian warisan budaya Indonesia. Dengan melakukan eksplorasi yang lebih mendalam, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap elemen arsitektur pendopo joglo. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan dampak positif dalam pelestarian dan pengembangan berkelanjutan dari pendopo joglo. Semoga penelitian ini menjadi langkah kecil namun berarti dalam menjaga kelangsungan nilai-nilai budaya yang tercermin dalam keindahan dan keunikannya pendopo joglo. Fokus penelitian ditujukan pada Pendopo Ronggo Djoemeno di Caruban, Jawa Timur.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4506Karakter Bangunan sekitar Pasar Gede Ditinjau dari Komparisasi Kebudayaan Etnis Jawa-China2024-08-24T15:03:02+07:00Khaula Cipta Elvareta[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Karakter kekhasan dan keunikan bangunan Tionghoa disekitar kawasan Pasar Gede sebagai daya tarik kawasan serta bukti keharmonisan etnis Jawa - China yang memiliki aturan tersendiri dalam membanguan bangunan. Etnis Jawa berpedoman pada petungan atau yang disebut dengan Primbon Jawa sedangkan etnis China berpedoman pada aturan fengshui , dimana aturan tersebut diadopsi dari masing – masing kebudayaan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakter bangunan di sekitar Pasar Gede dilihat dari segi komparisasi kebudayaan etnis Jawa dan China. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis komparisasi kebudayaan etnis Jawa – China. Parameter yang digunakan yaitu aturan fhengsui dan petungan dalam budaya Jawa sedangkan variabel yang digunakan adalah kawasan pecinan di sekitar Pasar Gede. Data penunjang penelitian dilakukan melalui studi literatur, observasi langsung, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa kawasan Pecinan di sekitar Pasar Gede memiliki karakter bangunan yang berpedoman pada aturan fhengsui yang dilihat dari penggunaan atap, ornamen jimat, kontruksi bangunan dan perletakan bangunan. Penelitian ini menunjukan Hasil komparisasi pada arsitektur Tionghoa dan arsitektur budaya Jawa secara umum memiliki kesamaan dalam memaknai sebuah bangunan, yaitu dimana bangunan dibangun mengikuti kebudayaan dan kepercayaan baik dari aspek fungsi maupun filosofi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4507Representasi Karakteristik Pilar Masjid Nabawi sebagai Identitas Fasad Masjid Jami' Muslim Tohudan Colomadu2024-08-24T15:05:07+07:00Siti Zulaihah Meilina Azizah[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Arsitektur bangunan masjid di Indonesia pada umumnya banyak dipengaruhi oleh faktor budaya serta tradisi yang ada di daerahnya. Masjid Jami' Muslim Tohudan merupakan sebuah masjid yang ada di Kec. Colomadu Kab. Karanganyar yang memiliki arsitektur perpaduan antara arsitektur Jawa dan Arab. Masjid biasanya digunakan sebagai tempat beribadah seperti sholat serta kegiatan-kegiatan umat muslim lainnya. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif yang melibatkan observasi langsung di lokasi, melakukan wawancara dengan pengelola dan pengunjung yang pernah mengunjungi masjid, serta melakukan tinjauan pustaka untuk memperdalam analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengamati kesesuaian fasad pada Masjid Jami' Muslim Tohudan dengan konsep pilar masjid Nabawi sebagai fasadnya dan atapnya menggunakan atap joglo. Hasil penelitian ini menunjukkan Ketinggian atap yang rendah dan berbentuk joglo mempengaruhi persepsi terhadap keselarasan antara fasad dan juga atap, sehingga desain yang diambil sebagai contoh, seperti pilar masjid Nabawi, mungkin tidak sepenuhnya sesuai.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4512Healing Garden sebagai Terapi Penyembuhan Psikologis berdasarkan Persepsi Pengguna di Rumah Aman Surakarta2024-08-25T11:11:26+07:00Ganis Anggita Yoga Sarie[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi desain dan kondisi healing garden di rumah aman surakarta. Dengan latar belakang tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga dan dampak psikologis kompleks yang dialami oleh korban, penelitian ini menyoroti potensi healing garden sebagai metode terapeutik untuk mendukung kesejahteraan psikologis penghuni rumah aman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif. Studi literatur, observasi langsung, wawancara, dan survei kuesioner online. Penelitian ini berfokus pada analisis prinsip desain healing garden, evaluasi kriteria desain, dan tinjauan pustaka untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep healing garden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain healing garden di rumah aman surakarta belum sepenuhnya memenuhi prinsip dan kriteria desain yang diinginkan, terutama dalam menstimulasi kelima panca indera dan keberadaan fasilitas yang mendukung kegiatan pasif. Namun, respons positif dari penghuni dan pengunjung menunjukkan bahwa kehadiran healing garden memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis, seperti peningkatan suasana hati, perasaan tenang, dan penurunan tingkat stres. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun terdapat kekurangan dalam desain, healing garden di rumah aman surakarta memberikan kontribusi positif terhadap pemulihan psikologis penghuninya. Rekomendasi termasuk pembaruan desain, peningkatan fasilitas, serta kampanye dan edukasi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat healing garden sebagai terapi penyembuhan psikologis. Dengan demikian, diharapkan rumah aman surakarta dapat meningkatkan efektivitas dan pemanfaatan healing garden dalam mendukung kesejahteraan psikologis penghuninya.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4513Indoor Health and Comfort Analysis in Head Office AP Buildings Jakarta2024-08-25T11:14:15+07:00Fitri Ameliani[email protected]Muhammad Siam Priyono Nugroho[email protected]<p>Sick Building Syndrome merupakan suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh lingkungan gedung yang tidak sehat, dan berdampak pada penghuni gedung. Biasanya gejala yang disebabkan oleh SBS ini akan hilang ketika penghuni meninggalkan gedung. Hal tersebut menjadi isu yang bisa terjadi pada setiap gedung perkantoran termasuk gedung Head Office AP Buildings. AP Buildings merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Konsultan Green Building. Kendati begitu, gedung perusahaan ini belum tersertifikasi green building dan belum pernah di identifikasi mengenai kesehatan dan kenyamanan ruang nya. Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk mengambil objek penelitian pada gedung Head Office AP Buildings. Tujuan nya ialah untuk menganalisis serta mengidentifikasi aspek kenyamanan dan kesehatan pada ruang kerja yang ada di gedung Head Office AP Buildings. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan berlandaskan rating tools Greenship Interior Space v1.0. Hasil penelitian menunjukan tingkat pemenuhan seluruh kriteria IHC sebesar 20,7%. Gedung ini berhasil memenuhi kriteria aspek polutan biologi,kenyamanan visual,pengendalian hama dan survei kenyamanan pengguna ruang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi usulan dan saran yang strategis dan tepat untuk meningkatkan performa gedung Head Office 1 AP Buildings.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4514Analisis Pola Perilaku Pengunjung pada Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta2024-08-25T11:22:56+07:00Laura Divanda Pratiwi[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta yakni suatu ruang publik terbuka yang dapat memengaruhi pola perilaku pengunjung. Pada dasarnya Taman Makam Pahlawan merupakan tempat dimana para pengunjung melakukan aktivitas seperti upacara, olahraga, acara-acara penting, berziarah, sekedar bersantai, serta aktivitas lainnya. Fasilitas yang kurang untuk area parkir serta sitting group Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta ini juga memengaruhi pola perilaku pengunjung. Seperti halnya para pengunjung memarkirkan kendaraannya secara tidak teratur, memarkirkan kendaraannya diarea mana saja. Tujuan dari analisis ini yakni mengetahui bagaimana pola pergerakan perilaku pengunjung terhadap fasilitas yang berada pada Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta. Dari fungsi fasilitas tersebut untuk menganalisis pola pergerakan perilaku pengunjung menggunakan behaviour setting serta akan disajikan dalam bentuk peta yang berupa person-contered mapping dan place-centered mapping. Metode penelitian yang akan digunakan yakni dengan cara melakukan observasi, wawancara, serta kuesioner terhadap pengunjung kawasan Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta. Kemudian hasil dari penelitian ini, dapat merekomendasikan kepada pemerintah agar dapat segera memperbaiki fasilitas yang kurang memadahi. Sehingga dapat menciptakan serta meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi agar dapat terbentukmya pola perilaku pengunjung yang baik sebagai pejalan kaki di Taman Makam Pahlawan, serta dapat meningkatkan kualitas dan tingkat kenyamanan pada Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Surakarta.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4515Analisis Tingkat Kepuasan Penghuni Rusun terhadap Kualitas Bangunan Rusunawa Kerkov, Jebres, Surakarta2024-08-25T11:25:14+07:00Alyssavania Daniesa Wibowo[email protected]Ronim Azizah[email protected]<p>Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah. Kebutuhan fasilitas permukiman hingga kini masih cukup tinggi. Kepadatan penduduk yang tinggi tak selaras dengan luas wilayahnya yang kecil. Salah satu usaha dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan mewujudkan hunian yang bersifat vertikal, yaitu rumah susun sederhana sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rusunawa Kerkov merupakan salah satu rusunawa yang terletak di Kota Surakarta dan berlokasi di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Rusunawa Kerkov dibangun oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai upaya penyediaan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surakarta. Namun, terbatasnya kondisi bangunan rusunawa dalam melayani kebutuhan penghuni berdampak pada tingkat kepuasan penghuninya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus dan bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan antara lain, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan data aktual yang berkaitan dengan tingkat kepuasan penghuni rusun terhadap kualitas bangunan Rusunawa Kerkov. Berdasarkan data distribusi frekuensi skor dan besaran nilai persentase, maka dapat dianalisis bahwa 5% penghuni menyatakan tidak puas, 50% penghuni menyatakan cukup puas, 45% penghuni menyatakan puas dengan kualitas bangunan rusun.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4516Kajian OTTV pada Desain Bangunan Marketing Gallery Metland Cikarang2024-08-25T11:28:06+07:00Muhammad Rizki Waskito[email protected]Muhammad Siam Priyono Nugroho[email protected]<p>Komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim dunia ditunjukan pada tujuan Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060. Komitmen Indonesia tersebut melandasi perencanaan desain Marketing Gallery Metland sebagai salah satu bangunan yang merepresentasikan bangunan Green Building. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui nilai OTTV pada Marketing Gallery Metland OTTV. Metode yang digunakan adalah Kuantitatif dengan menghitung OTTV yang dibandingkan dengan SNI 03-6389-2020 yang menentukan bahwa nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) maksimal 35 Watt/m². Dalam Upaya mempermudah perencanaan peneliti berusaha untuk mencari nilai Window to Wall Ratio (WWR) yang merupakan dasar dari perhitungan OTTV. Sebagai Upaya memenuhi standar nilai OTTV yang ditentukan peneliti mensimulasikan Bangunan Marketing Gallery Metland dengan mengubah desain geometris, material konstruksi, serta WWR dan perangkat peneduh. Studi dilakukan pada bangunan utama desain Marketing Gallery Metland Cikarang. Hasil Penelitian menunjukan nilai WWR sebesar 0.59 menghasilkan nilai OTTV 70.89 Watt/m2 yang belum sesuai berdasarkan SNI 03-6389-2020.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4517Analisis Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan Komersial Awan Head Quarter di Semarang2024-08-25T11:31:13+07:00Tazkia Nur Kumala[email protected]Alpha Fabela Priyatmono[email protected]<p>Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, salah satu kota berkembang di Pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah, Kota Semarang menjadi pusat segala kegiatan perekonomian, perdagangan jasa, industri dan pariwisata. Perkembangan Pembangunan di kota Semarang sangatlah berkembang, contoh bangunan yang berkembang di kota Semarang adalah bangunan komersial merupakan bagian penting dalam berbisnis, investasi, dan wirausaha. Awan Head Quarter adalah bangunan komersial yang mempunyai fungsi tiap ruang dan lantai yang berbeda. Awan Head Quarter didesain oleh arsitek Osara desain pada tahun 2023, bangunan ini dirancang dengan pendekatan arsitektur yang berkonsep modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam karya ini pilihan metode kualitatif adalah observasi dan dokumentasi bangunan komersial Awan Head Quarter yang didasarkan pada analisis berdasarkan penerapan arsitektur modern, ditemukan banyak penerapan Karakteristik dan ciri-ciri arsitektur modern pada Awan Head Quarter yaitu ditinjau dari: 1) Desain yang sederhana, 2) Bangunan fungsionalis, 3) Gaya bangunan simetris, 4) Material Modern, 5) Pencahayaan alami.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4518Identifikasi Ergonomi terhadap Antropometri Pekerja pada Kamar Tidur Tower Eboni HPK IKN2024-08-25T11:33:42+07:00Bagas Satriyatama[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah salah satu strategi dalam merealisasikan target ekonomi yang lebih merata kawasan timur Indonesia. Menurut lampiran Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN, zona hunian dialokasikan untuk hunian negara dan hunian masyarakat umum, tetapi tidak disebutkan bentuk rumah (rumah susun atau rumah tapak). Hunian bagi para Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) dapat disebut Hunian Pekerja Konstruksi (HPK). Pemenuhan HPK perlu mempertimbangkan standar ergonomi bagi aktivitas yang disesuaikan dengan antropometri para pekerja. Namun, kenyataannya beberapa fasilitas yang ada di HPK belum mempertimbangkan standar ergonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian ergonomi di ruang kamar tidur dengan antropometri dimensi tubuh Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) di Tower Eboni HPK, IKN. Metode yang digunakan yaitu analisis metode kuantitatif dengan kuesioner mengenai tinggi badan pengguna kamar tidur Tower Eboni HPK. Hasil dari penelitian ini yaitu analisis perabot kamar tidur tower eboni dengan hasil perhitungan dimensi perabot menyesuaikan antropometri pengguna yang tidak sesuai/tidak layak standar ukuran tinggi badan penghuni kamar tidur di Tower Eboni HPK IKN.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4519Aksesibilitas dan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas Fisik pada Masjid Baitussalam Tangen Sragen2024-08-25T11:38:18+07:00Khatarina Mey Kusuma[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Masjid merupakan tempat melaksanakan ibadah salat, wajib hukumnya bagi umat muslim tanpa terkecuali penyandang disabilitas, sehingga tidak membatasi ruang gerak manusia. Penyandang disabilitas adalah keterbatasan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Tersedianya aksesibilitas bangunan untuk memenuhi hak dan meningkatkan kualitas kemandirian bagi pengguna bangunan. Penelitan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana variasi aksesibilitas fasilitas umum Masjid Baitussalam Tangen dan sejauh mana masjid tersebut ramah terhadap penyandang disabilitas khususnya penyandang disabilitas fisik. Parameter penelitian berdasar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung terhadap fasilitas yang ada di Masjid Baitussalam Tangen. Penelitian dilaksanakan dengan mengaplikasikan Metode penelitian diskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan, aksesibilitas pada Masjid Baitussalam Tangen memiliki beberapa aksesibilitas yang disediakan untuk pengguna bangunan. Namun ada beberapa aksesibilitas Masjid Baitussalam Tangen yang belum tersedia dan belum sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017. Sehingga Masjid Baitussalam Tangen belum bisa dikatakan ramah disabilitas.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4520Evaluasi Amenitas pada Wisata Religi Makam Sultan Hadiwijaya Sragen2024-08-25T11:40:42+07:00Bintang Dhelia Mardisiwi[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Fasilitas yang mendukung, atau yang biasa disebut amenitas berperan dalam meningkatkan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan para pengunjung saat berada di suatu destinasi. Studi ini bertujuan guna mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi amenitas di destinasi wisata makam Sultan Hadiwijaya Sragen. Metode penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif dengan menerapkan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis, ada 4 fasilitas yang tidak ada atau kurang baik di Wisata Religi Makam Sultan Hadiwijaya Sragen. Maka disimpulkan bahwa fasilitas yang ada pada Wisata Religi Makam Sultan Hadiwijaya belum memenuhi standar minimal fasilitas wisata religi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat langsung kepada pengelola dengan memberikan fasilitas wisata religi Makam Sultan Hadiwijaya yang sesuai dengan standar minimal fasilitas wisata religi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4521Pengaruh Pencahayaan Alami terhadap Kenyamanan Belajar Siswa Studi Kasus Ruang Kelas 1 dan 2 SMP N 6 Surakarta2024-08-25T11:44:41+07:00Nuansa Bhakti Pranasmara[email protected]Alpha Fabela Priyatmono[email protected]<p>Pencahayaan alami merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kenyamanan ruang kelas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pencahayaan alami terhadap kenyamanan belajar siswa di ruang kelas 1 dan 2 SMP N 6 Surakarta.Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui pengukuran intensitas cahaya, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya di ruang kelas 1 dan 2 SMP N 6 Surakarta berada di bawah standar. Rata-rata intensitas cahaya di ruang kelas 1 adalah 150 lux, sedangkan rata-rata intensitas cahaya di ruang kelas 2 adalah 200 lux.Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara, siswa di ruang kelas 1 dan 2 SMP N 6 Surakarta menyatakan bahwa pencahayaan alami di ruang kelasnya kurang nyaman. Siswa mengeluhkan bahwa cahaya di ruang kelasnya terlalu redup, sehingga sulit untuk melihat papan tulis dan aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pencahayaan alami yang kurang baik dapat mempengaruhi kenyamanan belajar siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pencahayaan alami di ruang kelas 1 dan 2 SMP N 6 Surakarta agar dapat meningkatkan kenyamanan belajar siswa.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4522Implementasi Konsep Arsitektur Neo-Vernakular Jawa pada Perancangan Ballroom di Kawasan Kebun Kopi Salatiga2024-08-25T11:46:42+07:00Lilis Revyanda Devy Arysta[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Berdasarkan situs indonesia.go.id, sensus BPS tahun 2010 menyatakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, dengan total 1.340 suku bangsa di Nusantara. Salah satunya adalah Suku Jawa yang berada di Jawa Tengah. Di tengah gaya modern yang mendominasi dalam berbagai aspek, terutama dalam bidang arsitektur, seni dan budaya Jawa perlu dilestarikan sebagai bagian integral dari kekayaan budaya Indonesia. Penyediaan fasilitas seperti ballroom dengan konsep Arsitektur Neo-Vernakular Jawa dapat digunakan untuk menggambarkan esensi budaya lokal melalui penggabungan unsur-unsur tradisional dengan konsep arsitektur modern. Pendekatan Arsitektur neo-vernakular dalam perencanaan ballroom ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang tidak hanya mendukung kegiatan sosial, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkenalkan serta melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk oleh tradisi atau arsitektur nusantara di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui proses pengumpulan data primer dan sekunder, mengolah dan menyajikan data, menganalisis data untuk merumuskan konsep desain, dan menyimpulkan konsep yang akan diterapkan dalam perancangan. Arsitektur neo-vernakular dalam konteks ini lebih menekankan pada aspek visual bangunan daripada mengikuti prinsip arsitektur vernakular atau modern. Sebaliknya, pendekatan ini mengintegrasikan elemen budaya dan tradisional arsitektur vernakular dengan teknologi arsitektur modern ke dalam menciptakan karya baru.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4523Evaluasi Layout pada Ruang Laboratorium SMP Negeri 2 Karanggede2024-08-25T11:49:18+07:00Guruh Hutomo Nugroho[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Laboratorium IPA di SMP Negeri 2 Karanggede memiliki peran utama dalam proses pembelajaran, yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penelitian ini berfokus pada pengidentifikasian laboratorium IPA di sekolah tersebut dengan mengacu pada Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan penataan ruang yang sesuai. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumentasi lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mengenali ruang laboratorium IPA dan karakteristik penataan ruang di SMP Negeri 2 Karanggede. Temuan penelitian menunjukkan adanya kekurangan terkait standar ruang, elemen pembentuk ruang, dan fungsi sarana prasarana laboratorium. Meskipun sudah memenuhi Permendiknas No. 24 tahun 2007, perlu diperhatikan lebih lanjut terkait kebutuhan guru dan siswa untuk meningkatkan optimalisasi proses pembelajaran dan penelitian di laboratorium.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4524Analisis Pola Tata Ruang Aldercy Primary School dengan Pendekatan Behavior Anak2024-08-25T11:53:22+07:00Siti Sakinah Mairah Afifah[email protected]Fauzi Mizan Prabowo Aji[email protected]<p>Sekolah sebagai tempat mencari ilmu harus mampu melaksanakan proses belajarnya dengan baik dan dapat mendorong perkembangan kreativitas siswa dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Berbicara tentang sekolah, Aldercy Primary School adalah Sekolah Dasar dengan luas ±658 m2 dan berlokasi pada Jagalan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mennganalisa pola tatanan ruang pada Aldercy Primary School berdasarkan pendekatan behavior anak. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian yaitu metode deskriptif-kualitaitf, dimana hasil yang ditampilkan nanti berupa narasi. Metode ini didukung dengan, studi kepustakaan, pendekatan analisis spasial, dan dokumentasi. Dari metode, didapatkan hasil yaitu ruangan yang sering digunakan oleh anak-anak Sekolah Dasar meliputi: Ruang kelas, Perpustakaan, dan Toilet. Untuk perilaku, anak pada jenjang Sekolah Dasar memiliki keragaman perilaku diantaranya: kreativitas;keinginan untuk belajar;rasa ingin tahu yang tinggi;aktif;daya konsentrasi yang pendek. Dari hasil, didapatkan kesimpulan, Berdasarkan pendekatan behavior anak, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis pada ruangan sebagai berikut: Tata letak meja dan bangku belajar di ruang kelas perlu diperhatikan ulang, karena terlalu berdekatan dan dapat membatasi pergerakan siswa yang aktif;Sirkulasi dan pola tata ruang perpustakaan tergolong baik namun, diperlukan penyesuaian pada penempatan kursi dan meja baca agar memberikan kenyamanan; Harmonisasi ukuran toilet putra dan putri perlu dipertimbangkan untuk memberikan kesan kesetaraan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4525Analisis Sirkulasi Pasar Triwindu Surakarta terhadap Pengunjung Wisata2024-08-25T12:17:53+07:00Rizki Maulana Absar[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Pasar Triwindu didirikan pada tahun 1939 dan mendapat namanya dari peringatan ulang tahun tahta Mangkunegaran ke VII yang ke-24. Nama "Triwindu" berasal dari kata Jawa, di mana "Tri" berarti tiga dan "Windu" berarti delapan tahun. Gabungan kedua kata tersebut mengartikan 24 tahun, sesuai dengan peristiwa tersebut. Terletak di pusat Kota Solo dan bersebelahan dengan Pura Mangkunegaran, Pasar Triwindu dikenal sebagai pusat penjualan barang antik di Kota Solo. Pasar ini menerapkan konsep Flea Market (second-hand market). Konsep ini diterapkan dikarenakan pedagang banyak menjual barang yang tidak terpakai lagi akan tetapi barang tersebut antik. Pasar Triwindu saat ini menggunakan konsep Jawa kuno agar nuansa sejarah dan budayanya tidak hilang. Pasar Triwindu ini memiliki masalah pada bagian sirkulasinya yang mana untuk ukuran tiap lorong yang menjadi sempit dikarenakan barang para pedagang menutupi jalur sirkulasi jalan pengunjung. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan observasi, wawancara kepada pengunjung, melakukan studi literatur dengan memasukkan jurnal jurnal untuk menguatkan teori-teori pada pembahasan ini menemukan hasil Dimana untuk ukuran jalur sirkulasi pengunjung pada lorong sudah sesuai dengan standar sirkulasi pasar akan tetapi menjadi sempit dikarenakan barang dagangan para pedagang menutupi jalur sirkulasi tersebut.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4527Identifikasi Penerapan Ornamen Tradisional Jawa Studi Kasus: Bangunan Ndalem Kalitan Surakarta2024-08-25T12:21:16+07:00Idha Dwi Kinasih[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Warisan budaya Indonesia, khususnya ornamen tradisional Jawa, memegang peran penting dalam memperkaya kekayaan budaya bangsa. Bangunan bersejarah, seperti Ndalem Kalitan di Surakarta, menjadi saksi bisu dari keelokan seni ornamen tradisional Jawa. Namun, dalam era perkembangan arsitektur modern, tantangan dalam memelihara dan menerapkan ornamen tradisional semakin meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penerapan ornamen tradisional Jawa pada bangunan Ndalem Kalitan di Surakarta. Melalui studi kasus ini, penelitian berfokus pada analisis ornamen tradisional yang diaplikasikan dalam desain arsitektur bangunan tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan pendekatan observasi langsung, wawancara dengan pihak terkait, dan analisis Dokumen. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan kontekstual tentang penerapan ornamen tradisional Jawa dalam konteks bangunan bersejarah di Indonesia. Selain itu, temuan penelitian ini dapat berpotensi memberikan sumbangan pada pelestarian kekayaan budaya dan arsitektur tradisional Jawa, khususnya melalui Ndalem Kalitan di Surakarta. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang nilai dan peran ornamen tradisional Jawa dalam konteks pemeliharaan bangunan bersejarah. Implikasinya tidak hanya terbatas pada aspek estetika, melainkan juga membuka wawasan terhadap kekayaan filosofis dan budaya yang melekat pada ornamen tradisional Jawa.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4528Kajian Shelter Kuliner Mojosongo Surakarta Ditinjau dari Intensitas Pedagang dan Pengunjung2024-08-25T12:24:09+07:00Adilla Neta Shalihah[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Shelter Kuliner Mojosongo adalah salah satu shelter kuliner yang berada di Kota Surakarta. Shelter ini dibangun dengan tujuan untuk menyatukan beberapa gerai kuliner yang ada di Surakarta sekaligus sebagai tempat relokasi pedagang kaki lima (PKL). Sayangnya, sejak shelter dibangun pada tahun 2015 hingga saat ini kondisi shelter tergolong sepi pedagang maupun pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan Shelter Kuliner Mojosongo sepi pedagang dan pengunjung. Penelitian dilaksanakan dari bulan November hingga Desember 2023 dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi literatur, observasi, dan wawancara untuk mengetahui kondisi shelter. Dari hasil dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan Shelter Kuliner Mojosongo sepi pedagang dan pengunjung, faktor tersebut antara lain lokasi, desain dan ambient, fasilitas, dan sirkulasi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4529Evaluasi Purna Huni Koridor Instalasi Rawat Inap (Studi Kasus: Gedung Merbabu RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali)2024-08-25T12:26:15+07:00Fadlilla Syahra Fasa[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Penelitian evaluasi pasca-huni terhadap suatu bangunan diharapkan dapat memberikan pemeriksaan dan penilaian apakah bangunan tersebut telah bekerja secara ideal dalam menjawab kebutuhan pengguna. Sebagai bangunan dengan fungsi yang kompleks rumah sakit memerlukan pelaksanaan nyata yang optimal untuk menyediakan jenis pelayanan yang baik bagi pasien. RSUD Pandan Arang Boyolali merupakan rumah sakit umum kelas B yang menjadi rujukan regional dengan tingkat BOR di atas 80% sehingga memerlukan jenis pelayanan klinis yang optimal terutama pada fasilitas instalasi rawat inap, oleh sebab itu penilaian terhadap apa yang sudah terbangun di dalamnya perlu untuk dilakukan. Ada tiga macam penilaian pasca-huni yang dipusatkan pada koridor instalasi rawat inap RSUD Pandang dengan mengacu pada sudut pandang teknis, fungsional, dan perilaku. Pemeriksaan pada evaluasi koridor instalasi rawat inap ini melibatkan sistem kuantitatif sebagai teknik analisis mendasar dengan membandingkan keadaan eksisting terhadap pedoman yang telah ditetapkan dan kualitatif sebagai metode pendukung untuk mengidentifikasi sirkulasi pengguna koridor. Berdasarkan penjabaran evaluasi pasca-huni dari tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang teknis, fungsional, dan perilaku, temuan penelitian menunjukkan performansi fisik pada koridori instalasi rawat inap RSUD Pandan Arang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4530Evaluasi Aksesibilitas Jalur Pedestrian dan Jalur Pemandu bagi Tunanetra di Alun-Alun Temanggung2024-08-25T12:28:12+07:00Ardintya Cahyaning Prahastuti[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Ruang publik merupakan suatu area yang mendukung aktivitas individu dan kelompok. Alun-alun Temanggung terletak di pusat kota yang direncanakan pemerintah untuk semua lapisan masyarakat. Namun, tata ruang publik di Kota Temanggung belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan penyandang tunanetra, individu dengan disabilitas fisik pada kemampuan penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini dan mengevaluasi sejauh mana aksesibilitas bagi penyandang tunanetra sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian ini dengan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alun-alun Temanggung belum memenuhi persyaratan sebagai ruang publik yang mendukung aksesibilitas bagi penyandang tunanetra sesuai standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 30/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan aksesibilitas di Alun-alun Temanggung untuk menciptakan ruang publik yang mampu melayani seluruh lapisan masyarakat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4531Evaluasi Lanskap Sekolah Menengah Al Firdaus Sukoharjo berdasarkan Konsep Islam2024-08-25T12:30:40+07:00Zain Najmi Salam[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Pada institusi pendidikan, taman dan lanskap merupakan fasilitas pendukung bagi penggunanya sebagai fasilitas pendukung pembelajaran. Demikian pula lanscape dan taman yang ada pada Sekolah Menengah Al-Firdaus Sukoharjo ini, lanskap dan taman pada sekolah ini ditujukan sebagai fasilitas pendukung untuk murid-muridnya untuk sekadar berkumpul bersama, berdiskusi, dan mengemukakan pikiran. Sekolah Menengah Al Firdaus merupakan sekolah Islam yang berada di Jalan Al-Kautsar, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Sebagai sekolah Islam, sudah pasti harus menerapkan konsep-konsep Islam di dalamnya, termasuk pada lanskapnya. Penataan dan konsep taman juga telah disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi elemen lanskap yang ada pada Sekolah Menengah Al Firdaus Sukoharjo serta mengetahui apakah lanskap sekolah ini telah menerapkan dan menggambarkan konsep-konsep taman surga seperti pada Al Qur’an dan Hadits. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif, yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pengguna sekolah. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa elemen lanskap sebagai penerapan taman Islam belum terpenuhi. Elemen-elemen yang harusnya ada juga belum tersedia pada sekolah ini.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4532Penerapan Akustik yang Baik pada Gedung Pertemuan Graha Bung Karno2024-08-25T12:32:33+07:00Titik Laraswati[email protected]Dhani Mutiari[email protected]<p>Gedung merupakan wadah atau tempat untuk pertemuan ataupun sebuah acara-acara formal. Akustik di gedung selain memenuhi standar akustik juga harus lebih memperhatikan nilai estetika, nilai konservatif bangunan gedung. Gedung Graha Bung Karno merupakan Gedung yang dibangun Pemkab Klaten, Gedung ini sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang sudah disiapkan untuk kegiatan publik. kondisi akustik pada Gedung Pertemuan Graha Bung Karno masih memprihatinkan dengan menggunakan material yang belum semua bisa menyerap bunyi secara maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu melakukan pengukuran tingkat bunyi dengan menggunakan alat pengukur Sound Level Meter. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kualitas akustik di Gedung Pertemuan Graha Bung Karno apakah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengaruh material untuk mengatasi gemanya suara di dalam Gedung sudah maksimal. Selain itu apakah sudah memberikan kenyaman kepada pengguna. Dari penelitian tersebut dapat melakukan treatment akustik didalam Gedung dengan cara memasang absorser suara (penyerap) disebagian dinding dan plafond untuk meminimalisir pantulan suara ,sehingga tidak terjadi Reverb berulang (Echo).</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4533Evaluasi Kenyamanan Ruang Tunggu Terminal Bus Pilangsari Sragen berdasarkan Kajian Fungsi dan Ketersediaan Fasilitas2024-08-25T12:35:33+07:00Hafiz Zaki Hariyono[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Kurang memadainya fasilitas-fasilitas yang ada di Terminal Pilangsari Sragen menyebabkan terhambatnya kelancaran aktivitas pengunjung disana. Salah satu penyebabnya adalah fasilitas ruang tunggu penumpang yang tidak memadai dan tidak nyaman. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui evaluasi seperti kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh ruang tunggu Terminal Pilangsari Sragen, serta memberikan aspirasi untuk mengembangkan objek terpilih menjadi lebih nyaman, aman, serta terstruktur secara visual dengan rapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif, dan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terminal bus Pilangsari sudah termasuk terminal tipe B, tetapi secara kelengkapan fasilitas masih kurang, khususnya pada ruang tunggu. Maka dari itu adanya penelitian ini adalah agar dapat mengembangkan ruang tunggu Terminal Pilangsari menjadi lebih baik kedepannya dan menjadikan ruang tunggu Terminal yang nyaman dan aman dengan menambahkan fasilitas-fasilitas penunjang ruang tunggu.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4534Evaluasi Fungsi Fasilitas pada Taman Pandanalas sebagai Ruang Terbuka Hijau di Boyolali2024-08-25T12:37:59+07:00Shinta Setyo Wardani[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Ruang Terbuka Hijau (RTH) didefinisikan ruang terbuka yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan berkumpul dan beraktivitas bersama di luar ruangan. Pemerintah Kabupaten Boyolali telah menyediakan fasilitas publik berupa Ruang Terbuka Hijau Taman Pandanalas yang terletak di daerah Kabupaten Boyolali. Taman Pandanalas mempunyai beberapa fungsi dan fasilitas yang beragam di dalamnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, daya tarik taman pandanalas semakin menurun dan bahkan sepi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi fungsi fasilitas pada Taman Pandanalas Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mengolah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesesuaian fungsi dengan fasilitas pada Taman Pandanalas Boyolali sudah cukup memenuhi dan dapat dikatakan layak untuk taman kota yang salah satunya sebagai ruang terbuka hijau. Didapatkan hasil analisis 17 dari 21 fasilitas sudah tersedia dan dapat menunjang fungsi taman kota seperti fungsi ekologis, sosial, budaya, ekonomi, estetika, rekreasi dan olahraga. Serta pada fasilitas Taman Pandanalas sebagai Ruang Terbuka Hijau sudah cukup baik dan dapat digunakan namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki guna pengoptimalan perawatan pada beberapa fasilitas yang tersedia.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4535Analisis Kenyamanan Interior Gedung Oval Berdasarkan UU No. 28 Tahun 20022024-08-25T12:39:52+07:00Amanda Mareta Vyndari Putri[email protected]Widyastuti Nurjayanti[email protected]<p>Gedung Oval adalah salah satu bangunan utama di Taman Pintar Yogyakarta. Taman Pintar Yogyakarta merupakan salah satu destinasi pariwisata edukasi yang masih diminati meskipun sudah cukup lama berdiri. Gedung Oval menyediakan berbagai alat peraga serta informasi terkait ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan jumlah dan rerata umur pengunjung Taman Siswa Yogyakarta kurang memikirkan tentang kenyamanan fasilitas yang tersedia. Kenyamanan bagi pengunjung Gedung Oval Taman Pintar Yogyakarta dapat menjadi indikasi dari antusiasme mereka terhadap Gedung Oval Taman Pintar Yogyakarta. Dengan demikian, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai kenyamanan pengunjung terkait dengan interior Gedung Oval, dengan merujuk pada ketentuan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002. Jenis metode yang digunakan di penelitian adalah metode penelitian kualitatif, pengumpulan informasi menggunakan data primer dan didukung dengan data sekunder. Berdasarkan dari metode penelitian dan Undang-undang yang menjadi acuan didapatkan jika Gedung Oval Taman Pintar Yogyakarta tidak memenuhi standar untuk kenyamanan penggunanya.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4536Analisis Pilihan Warna Interior Ruang Belajar Anak berdasar Metode Montessori (Studi Kasus: PAUD Islam Makarima Singopuran)2024-08-25T12:48:17+07:00Maisye Medina Arya Rashieka[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Pada masa prasekolah, anak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dari segi fisik, kognitif, emosi dan sosial. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebagai lembaga pendidikan formal dimana faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak PAUD antara lain kualitas guru, program kegiatan, dan lingkungan fisik. Agar program kegiatan dapat berjalan dengan baik, perlu didukung ruang belajar sebagai bagian dari lingkungan fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, menggunakan metode Montessori yang sangat selektif dan menata setiap bentuk secara arsitektural, seperti dekorasi, furnitur, dan warna. Warna dapat berperan dalam mendukung kondisi interior ruang belajar yang menunjang program kegiatan belajar sesuai kebutuhan anak agar perkembangan mereka dapat optimal. Melalui metode penulisan deskriptif, penulis mencoba mengungkap dalam penyajiannya pilihan warna mana yang efektif untuk perkembangan dan kreativitas anak di ruang belajar berdasar Metode Montessori pada studi kasus PAUD Islam Makarima Singopuran.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4537Studi Persepsi Masyarakat terhadap Desain Taman Rumah Sakit Internasional Bali2024-08-25T12:50:33+07:00Gilang Pranata Sukma[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Rumah sakit perlu didesain secara efisien menggunakan Sumber daya alam dan lingkungan, serta mengikuti prinsip eco-efficiency dalam pengoperasiannya. Limbah rumah sakit harus diolah dengan tujuan memenuhi standar dan prinsip reduce, reuse, recycle, dan recovery. Area taman terdiri dari elemen landscape keras (hardscape) dan yang lunak (softscape) yang sengaja dibuat oleh manusia dalam kegunaannya sebagai tempat penyegar di dalam dan di luar ruangan. Taman di rumah sakit dapat memberikan efek penyembuhan secara psikologis. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketidaksesuaian desain taman dengan harapan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap desain taman pada Rumah Sakit Internasional Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan wawancara secara lisan serta menggunakan kusioner yang berisi sejumlah pertanyaan dan menjajaki preferensi responden terhadap desain taman yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan 56% masyarakat sangat menyukai desain taman pada Rumah Sakit Internasional Bali dan 72% masyarakat menyatakan bahwa desain tersebut mempengaruhi psikologis mereka serta 64% masyarakat berpendapat bahwa desain tersebut dapat berpengaruh untuk terapi psikologi. Hal ini menunjukkan persepsi yang positif dari masyarakat terhadap desain taman Rumah Sakit Internasional Bali.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4538Eksplorasi Potensi Pengembangan Kawasan Alun-Alun Kabupaten Kudus sebagai Identitas Arsitektur di Wilayah Kudus2024-08-25T12:53:00+07:00Doa Ina Rista Melya[email protected]Rini Hidayati[email protected]<p>Alun-alun merupakan salah satu identitas arsitektur dari sebuah wilayah di kota yang berada pada kepulauan Jawa. Hal ini dikarenakan alun-alun kota memiliki nilai sejarah dan erat kaitannya dengan kebudayaan yang melekat pada kota tersebut pada khususnya, dan budaya tanah Jawa pada umumnya. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan jaman, keberadaan alun-alun mulai terabaikan sehingga unsur dari kebudayaan tersebut semakin pudar. Untuk itu diperlukan sebuah pengembangan melalui penelitian untuk memaksimalkan potensi yang berada pada alun-alun tersebut. Penelitian ini akan mengambil tempat pada alun-alun kabupaten kudus dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi alun-alun dan tata letak wilayah di sekitarnya. Sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi alun-alun dan memberikan kesan lebih dalam kepada para pengunjungnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis potensi yang berada pada alun-alun kabupaten kudus sehingga dapat memaksimalkan fungsi dari alun-alun tersebut. Adapun metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang dikolaborasikan dengan teknik analisa SWOT yang sumbernya diperoleh dari sebaran kuesioner, tinjauan pustaka, dan observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti. Dengan menggunakan metode analisis tersebut didapatkan beberapa rekomendasi mengenai potensi pengembangan Alun-Alun Kabupaten Kudus yaitu , potensi redesain pada Taman Bojana dan Alun-Alun, penambahan beberapa fasilitas umum, penataan PKL, penataan area pedestrian citywalk Kudus.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4539Identifikasi Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen2024-08-25T12:55:05+07:00Nadia Patricya Meilya Suwarno[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang mengalami pertumbuhan permukiman baru yang fluktuatif Sehingga Pesatnya Pembangunan berkontribusi pada peningkatan infrastruktur lokal. Fasilitas diperluas sejalan dengan pertumbuhan populasi, sehingga tidak terjadi tidak cukupan dan pelayanan yang kurang memadai. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ketersediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial perumahan di kecamatan Karangmalang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif dengan melakukan observasi fisik lalu memvalidasi hasil temuan observasi dengan data siteplan dan data Prasarana dan sarana Umum Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Tata Ruang Kabupaten Sragen. Penelitian Ini menyimpulkan bahwa perumahan di Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, telah mematuhi aturan pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4540Pengaruh Revitalisasi Pasar Jongke Surakarta terhadap Pendapatan dan Kondisi Lingkungan Kios-Kios di Sekitarnya2024-08-25T12:58:54+07:00Denicola Seno Aji[email protected]I Indrawati[email protected]<p>Pasar Jongke di Surakarta merupakan salah satu pasar tradisional yang sedang mengalami pasca revitalisasi dalam rangka meningkatkan kondisi fisik dan fungsionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Revitalisasi Pasar Jongke Surakarta terhadap pendapatan pedagang kios-kios di sekitarnya dan kondisi lingkungan sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat survei dengan menggunakan kuesioner kepada pedagang kios dan observasi langsung terhadap kondisi lingkungan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Teknik statistik tabel untuk mengetahui hubungan antara Revitalisasi Pasar dan variabel-variabel terkait. Hasil penelitian ini diharapkan dapat (1) memberikan wawasan tentang dampak Revitalisasi Pasar terhadap aspek pendapatan ekonomi pedagang kios sekitar, (2) kondisi lingkungan di sekitarnya selama pasca Revitalisasi, (3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan terkait pengelolaan terhadap Pasar Jongke dan upaya meningkatkan kesejahteraan pedagang serta mempertahankan keseimbangan lingkungan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4541Evaluasi Fasilitas Taman Pakujoyo Sukoharjo sebagai Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Sukoharjo2024-08-25T13:02:50+07:00Fathimah Az Zahroh[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Ruang terbuka hijau, sering disingkat sebagai RTH, merujuk pada area atau lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan rekreasi, pelestarian lingkungan, dan fungsi sosial di dalam suatu kawasan perkotaan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) telah menjadi unsur integral dalam perencanaan perkotaan yang berkelanjutan, memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Salah satu RTH di Kabupaten Sukoharjo yaitu Taman Pakujoyo yang terletak di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo. Taman tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas taman ceria, taman lalu lintas, dan kolam ikan. Taman Pakujoyo sejak berdiri tahun 2015 ini dipilih sebagai Objek penelitian dikarenakan memiliki pengunjung yang ramai dan memiliki waktu buka 24 jam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan uraian di atas, mulai dari pengamatan dan observasi mengenai kelengkapan fasilitas di Taman Pakujoyo Sukoharjo yang dilengkapi dengan sesi wawancara dengan user. Hasil dari penelitian ini bahwa Fasilitas Taman Pakujoyo belum sesuai dengan Standar Taman Kota menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008. Untuk kondisi fasilitas sendiri juga masih kurang layak. Dari evaluasi ini diharapkan pihak pengelola bisa lebih memperhatikan lagi terkait kondisi Taman Pakujoyo Sukoharjo. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi kedepannya untuk pengoptimalan fasilitas Taman Pakujoyo Sukoharjo.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4542Evaluasi Penerapan Transit Oriented Development pada Halte Centrale Stitching Wederoopbouw Jakarta Selatan2024-08-25T13:05:52+07:00Farhan Fauzani Pasha[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Transportasi umum merupakan salah satu dari sekian banyaknya solusi bagi wilayah perkotaan untuk menyediakan fasilitas guna menunjang kebutuhan mobilitas penduduknya yang padat. Halte CSW sebagai halte yang terintegrasi dibutuhkan guna mengaitkan berbagai kebutuhan mobilitas masyarakat di Ibukota Jakarta, juga merangkap sebagai area publik yang dapat mewadahi berbagai macam kegiatan terpadu. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi penerapan Transit Oriented Development pada halte CSW dengan menggunakan prinsip-prinsip kunci TOD, dan indikator suksesnya sebuah area publik. Setelah dilakukan penelitian, secara garis besar, variabel mengenai kesesuaian penerapan TOD pada halte CSW sudah masuk ke dalam kategori baik, namun, masih ada beberapa poin yang masih perlu dilakukan perbaikan, seperti ketersediaan tempat duduk yang masih perlu ditingkatkan, ketersediaan ruang untuk mewadahi kegiatan terpadu di dalam halte yang masih perlu dioptimalkan. Maka dari itu, halte CSW yang telah menerapkan konsep TOD sesuai dengan prinsip-prinsip kunci TOD dan juga indikator suksesnya sebuah area publik yang telah disesuaikan dengan konteks kawasan halte CSW, masih perlu ditingkatkan kembali seiring dengan berkembangnya kebutuhan pengguna di dalamnya.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4543Telaah terhadap Desain TK Kemala Bhayangkari Surakarta melalui Pendekatan Ergonomi2024-08-25T13:07:56+07:00Shintya Febriyani[email protected]Nur Rahmawati Syamsiyah[email protected]<p>Penelitian ini berfokus pada konsep ergonomi pada TK Kemala Bhayangkari Surakarta dengan latar belakang yang terlihat secara visual dari desain pada objek tersebut. Adanya penelitian ini guna mengetahui evaluasi seperti kelebihan dan kekurangan konsep ergonomi, serta memberikan aspirasi untuk mengembangkan objek terpilih menjadi lebih nyaman, aman, serta terstruktur secara visual dengan rapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai metodenya. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa belum semua fasilitas pada TK Kemala Bhayangkari memenuhi syarat ergonomis pada anak.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4544Analisis Pemilihan Elemen Fasad terhadap Keamanan dan Kenyamanan Bangunan Sekolah Cikal Lebak Bulus Tahap 22024-08-25T13:10:17+07:00Ahlul Karim Ramadhan[email protected]Muhammad Siam Priyono Nugroho[email protected]<p>Fasad bangunan merupakan bagian yang sangat krusial dalam estetika dan fungsi bangunan, terutama dalam konteks pendidikan. Fasad bangunan sangat berpengaruh terhadap performa bangunan karena fasad merupakan visual pertama yang dapat dilihat dan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu bangunan. Desain fasad yang cermat tidak hanya menciptakan estetika yang memikat tetapi juga memiliki dampak substansial terhadap kondisi keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pemilihan elemen fasad dengan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data diperoleh melalui observasi secara langsung ke lapangan, studi pustaka dan wawancara. Selanjutnya data akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui elemen-elemen pembentuk fasad bangunan Sekolah Cikal. Hasil dari penelitian ini adalah elemen fasad pada bangunan sekolah Cikal menggunakan elemen dinding precast dan jendela aluminium finished goods yang mampu mendukung tingkat keamanan dan kenyamanan sebagai fungsi sekolah karena dapat mereduksi kebisingan, menyerap panas matahari dan dapat mencegah api merambat karena pemilihan material dan desain yang diterapkan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4545Optimasi Kebutuhan Ruang Sekolah untuk Meningkatkan Efektivitas Ruang dan Mutu Pendidikan: Studi Kasus SMA Islam Al-Azhar 33 Bekasi2024-08-25T13:12:59+07:00Naufal Nurdias Hananta[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>Seiring dengan perkembangan teknologi, pengaruh ilmu pengetahuan terhadap dunia pendidikan semakin signifikan, menciptakan persaingan ketat di antara lembaga-lembaga pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah menjadi fokus utama, terutama dalam konteks peningkatan non-sumber daya manusia, seperti sarana prasarana, lingkungan, program sekolah, dan elemen lainnya. Prasarana dianggap sebagai unsur krusial penunjang kelancaran proses pendidikan, dan peran ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dari segi persepsi maupun dimensinya. Proses perancangan ruang melibatkan implementasi konsep ke dalam rancangan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti besaran ruang, tata letak perabotan, sirkulasi pergerakan manusia, dan penerapan material pembentuk ruang. Organisasi ruang, layout ruang, dan sirkulasi ruang juga memainkan peran penting dalam membentuk penafsiran seseorang terhadap konfigurasi suatu ruang. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah tidak hanya tergantung pada sumber daya manusia, tetapi juga pada prasarana yang memadai, termasuk efektivitas ruang yang sesuai dengan standar Kerangka Acuan Kerja (KAK). Penggunaan KAK menjadi penting karena mencerminkan aspek kenyamanan, kesehatan, keselamatan, dan kemudahan bagi pengguna ruang. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif dengan pendekatan survei dan pengamatan, berlandaskan pada prinsip-prinsip KAK. Hasil akhir penelitian diharapkan memberikan wawasan mendalam terkait peran KAK dalam perancangan prasarana sekolah untuk mencapai mutu pendidikan yang optimal, dengan rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang dapat dijadikan pedoman bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana prasarana yang efektif dan efisien.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4546Analisis Potensi Eksisting pada Desa Tugu Utara sebagai Objek Wisata Glamping2024-08-25T13:19:44+07:00Farras Nuril Azra[email protected]Suryaning Setyowati[email protected]<p>Desa Tugu Utara di Kecamatan Cisarua memiliki banyak potensi untuk menjadi tempat wisata atau objek wisata, tetapi beberapa masih belum dikelola dengan baik. Oleh karena itu, upaya diperlukan untuk mengembangkan desa wisata. Konsep wisata glamping memperhatikan kelestarian alam dan dapat digunakan untuk mengembangkan desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi wisata glamping di Desa Tugu Utara., kendalanya, dan cara mengembangkannya dengan membangun tempat wisata glamping. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menunjukkan kondisi eksisting melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Kesimpulannya dari penelitian adalah Desa Tugu Utara memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata glamping.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4547Proporsi Ideal: Analisis Golden Ratio pada Desain Fasad Gudang Aeropolis, Tangerang2024-08-25T13:22:05+07:00Dinda Nur Filaily[email protected]Q Qomarun[email protected]<p>Penelitian ini memfokuskan penerapan teori Golden Ratio pada fasad gudang di Aeropolis Technopark, sebuah kawasan industri pergudangan. Analisis Golden Ratio dilakukan terhadap tiga tipe gudang di antaranya : Gudang tipe 8x16, Gudang tipe 6x20, dan Gudang tipe 9x20. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, di mana data kualitatif yang terkumpul diolah secara deskriptif dengan merujuk pada literatur studi pustaka tentang proporsi golden ratio dari berbagai sumber. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu observasi dengan melakukan survei secara langsung di lapangan melalui pengamatan, pengukuran, dan penggambaran pada objek lalu hasil data survei diolah secara digital untuk mempermudah analisis proporsi golden ratio pada fasad gudang. Data tersebut selanjutnya di analisis kesesuaian proporsinya berdasarkan teori golden ratio. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi proporsi fasad gudang berdasarkan teori proporsi golden ratio dan menghasilkan ide rekomendasi desain berdasarkan hasil Analisis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi fasad gudang di Aeropolis belum sesuai dengan teori golden ratio maka perlunya penyesuaian proporsi fasad gudang untuk mencapai proporsi yang diinginkan berdasarkan hasil analisis golden ratio.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4548Kajian Kenyamanan Akustik Ruang Laboratorium Komputer IKM Kreatif Semanggi Harmoni Surakarta2024-08-25T13:24:54+07:00Ubaidillah Raihan Al Farosi[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Sentra IKM Semanggi Harmony merupakan sentra lndustri Kecil Menengah IKM yang diresmikan di Kampung Semanggi, Surakarta, pada 11 September 2020. Sentra IKM dibangun untuk berfungsi sebagai pusat pengembangan kreativitas pelaku IKM dan berfungsi sebagai fasilitas utama, sarana, dan prasarana. Penelitian mengambil objek studi bangunan Lab Komputer IKM Semanggi karena terdapat permasalahan terkait ketidaknyamanan akustik serta suasana ruang yang terkesan formal sehingga kurang memiliki daya tarik bagi masyarakat terutama generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengukuran aspek akustik (kenyamanan kebisingan) di dalam ruang, serta metode kualitatif dengan melakukan interview kepada pengguna ruang. Hasil pengukuran termal yang dilakukan membuktikan bahwa ruang Laboratorium Komputer IKM Semanggi Harmoni memiliki nilai kebisingan suara rata-rata 73 dBA. Aspek akustik secara keseluruhan menunjukkan level tidak nyaman karena belum sesuai dengan standar kenyamanan. Berdasarkan hasil interview kepada pengguna ruang ditemukan bahwa sejumlah 25% responden merasa kurang nyaman sedangkan sebesar 17,1 % menyatakan bahwa ruangan nyaman. Hasil interview juga menunjukkan bahwa pengguna/responden lebih menyukai suasana ruangan yang lebih hening atau sunyi.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4549Rekayasa Desain Ventilasi terhadap Arah Angin untuk Kenyamanan pada GOR Bulu Tangkis Cangkring2024-08-25T13:27:35+07:00Huda Wisnu Ariefa[email protected]Wisnu Setiawan[email protected]<p>GOR bulu tangkis identik tertutup untuk mengurangi tekanan angin dari luar bangunan yang masuk ke dalam ruangan agar tidak menggagu shuttlecock pada pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti rekayasa ventilasi yang optimal pada gedung dengan cara menambahkan plat besi berjarak 20cm di kulit dalam ventilasi sehingga diharapkan dapat memecah kecepatan angin dari inlet dan outlet bangunan. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara simulasi menggunakan software Autodesk CFD. Hasil dari penelitian ini adalah rekayasa ventilasi berupa boven pada bagian dinding atas bangunan. Hasil dari penelitian ini berupa rekayasa desain boven dengan dua tipe model. Hasil rekayasa desain menunjukkan rekayasa boven model jalusi memiliki tingkat efisiensi yang paling baik di antara perbandingan dengan model yang lain. Hasil dari percobaan simulasi model jalusi menghasilkan kecepatan angin dari rata-rata 3,5 m/s menjadi 0,5 m/s, hasil tersebut mendekati dengan standar kecepatan angin pada permainan bulu tangkis sebesar 0,2 m/s supaya performa shuttlecock baik.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4550Strategi Desain Ruang Tunggu UGD RSUD Banten dengan Pemanfaatan Material Limbah Konstruksi2024-08-25T13:29:40+07:00Johara Damarjati[email protected]Yayi Arsandrie[email protected]<p>Permasalahan penumpukan pengunjung merupakan permasalahan umum yang sering terjadi pada bangunan rumah sakit. Hal ini juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Banten yang memiliki permasalahan lahan sangat terbatas untuk rencana pengembangan ruang tunggu di UGD RSUD Banten. Di samping hal tersebut, RSUD Banten juga mengalami permasalahan terkait pembangunan beberapa proyek bangunan RSUD Banten di tahun 2023 yang menghasilkan limbah konstruksi yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan kembali. Riset untuk perencanaan ruang tunggu di RSUD Banten akan berfokus pada strategi problem solving desain yang minimalis dengan mengedepankan efisiensi ruang dan menggunakan material limbah konstruksi sebagai material dasar dalam perancangan ruang tunggu. Metode yang digunakan adalah dengan studi pustaka dan survei lapangan melalui observasi dan wawancara dengan penentu kebijakan rumah sakit. Hasil dari penelitian ini merekomendasikan unit bangunan yang terdiri dari tiga kompartemen dengan penggunaan material jenis kayu, beton, dan seng dari limbah konstruksi pembangunan RSUD Banten. Kapasitas satu kompartemen ruang tunggu ini dirancang dengan kursi yang mampu menampung pengunjung maksimal 36 orang.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4551Redesain Taman Sukowati sebagai Langkah Pengembangan Taman Edukasi dan Rekreasi2024-08-25T13:31:42+07:00Tasya Yuliarahma[email protected]Fadhilla Tri Nugrahaini[email protected]<p>Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang bersifat publik menjadi bagian penting dari struktur perkotaan. Taman kota berperan dalam menciptakan lingkungan bagi masyarakat dengan memberikan tempat untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Taman Sukowati menjadi salah satu taman yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan menjadi taman edukasi dan rekreasi yang lebih baik. Dengan meningkatkan fasilitas dapat meningkatkan daya tarik agar masyarakat ingin melakukan aktivitas di taman. Metode yang digunakan dalam Dokumen Penulisan ini adalah kualitatif dengan observasi secara langsung dan melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama tim teknis yang menangani Taman Sukowati. Dari hasil Dokumen Penulisan ini menunjukkan bahwa Taman Sukowati memiliki potensi untuk meningkatkan daya tarik dengan melakukan pengembangan menjadi taman edukasi dan rekreasi. Pengembangan taman dilakukan dengan meningkatkan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4652Studi Kenyamanan pada Tangga Masjid terhadap Mobilitas Jamaah (Studi Kasus: Masjid At-Taqwa Bandung)2024-09-04T10:58:57+07:00Fadiyah Fahira Rahman[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Desain masjid yang efektif harus mengedepankan keperluan pengguna, termasuk dalam pemilihan ukuran dan tinggi tangga yang sesuai untuk memastikan akses yang nyaman dan aman bagi seluruh jemaah. Keputusan dalam merancang tangga menjadi elemen penting, terutama bagi individu dengan disabilitas, lansia, atau anak-anak kecil, dimana kesalahan dalam desain tangga dapat menjadi hambatan yang serius. Oleh karena itu, fokus utama harus difokuskan pada kenyamanan semua pengunjung. Dari hasil survei pengukuran, ukuran tangga masjid At-Taqwa cukup tinggi sehingga tidak sesuai dengan standar yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimana datanya dikumpulkan dengan cara observasi, pengukuran dan dokumentasi. Pada hasil survei menunjukkan bahwa ukuran tangga pada masjid tersebut tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4653Identifikasi Sarana Prasarana Taman Sekartaji sebagai Ruang Terbuka2024-09-04T11:01:17+07:00Yana Annisa Natania[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Salah satu area yang sangat penting di daerah perkotaan adalah ruang terbuka. Keberadaan ruang terbuka menjadi penting karena memberikan tempat yang nyaman untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, rekreasi, dan interaksi sosial. Taman Sekartaji adalah salah satu ruang terbuka di Kota Surakarta, tepatnya di kecamatan Jebres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian sarana prasarana yang tersedia di taman Sekartaji dengan standar yang berlaku. Sarana prasarana ruang terbuka memainkan peran penting bagi pengalaman penggunanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang melibatkan observasi langsung dan studi literatur. Hasil yang diperoleh adalah bahwa secara fungsi sarana prasarana Taman Sekartaji sudah memenuhi, namun fasilitas yang tersedia belum sepenuhnya memenuhi standar fasilitas ruang terbuka.</p>2024-02-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4654Analisa Standar Kebutuhan Aksesibilitas & Prasarana Parkir pada Kawasan Wisata Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung2024-09-04T11:03:17+07:00Faudziah Dhiyaul Aliyah[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Penelitian ini tentang analisis prasarana parkir dan aksesibilitas fasilitas forest walk pada kawasan wisata Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, ditinjau dari standar data dan kenyamanan prasarana dan sarana tempat wisata. Latar belakang penelitian ini adalah adanya ketidakoptimalan pada penyediaan fasilitas keamanan dan kenyamanan pada jalur track forest walk serta prasarana parkir di kawasan ini yang tidak teratur dan tertata sehingga pengunjung bebas memarkirkan kendaraanya hingga ke badan jalan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif terkait kesesuaian standar yang sudah ada. Kondisi aksesibilitas pada forest walk dan prasarana parkir di kawasan wisata Hutan Kota Babakan Siliwangi belum memenuhi standar suatu objek wisata dari segi kesesuaian dan kenyamanan. Pemerintah Kota Bandung sebagai penanggung jawab diharapkan segera memberi perhatian khusus pada penyediaan prasarana dan aksesibilitas pada kawasan wisata Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4655Analisis Ketidaknyamanan Termal Kosan di Solo2024-09-04T11:05:36+07:00Rafly Irwin Pangestu[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Kosan Nadamax merupakan kosan ekslusif yang berada di Surakarta Jl. Manggis V No.9B, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kosan ini merupakan kosan yang memiliki harga per bulannya tinggi, namun dari aspek kenyamanan termal pada ruang kos nya terdapat isu yang pengguna rasakan. Hasil pada pengukuran rata-rata pada ruang kos nadamax memiliki kenyamanan termal yang di bawah standar sni. Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda kuantitatif. Hasil dari kenyamanan termal pada kos nadamax kurang nyaman secara termal. Ketidaknyamanan termal ini disebabkan dari bukaan yang kurang lebar, kurangnya pencahayaan yang masuk, dan desain bukaan yang mati pada bouvenlight.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceedings.ums.ac.id/siar/article/view/4656Evaluasi Setting Bukaan Cahaya pada Ruang Rapat dengan Simulasi Software Andrewmarsh Dynamic Daylighting2024-09-04T11:07:19+07:00Alman Zaky Adryan[email protected]Samsudin Raidi[email protected]<p>Pemanfaatan energi dan lingkungan menjadi isu global saat ini karena exploitasi pada penggunaan listrik pada bangunan, tapi penggunaan listrik sebenarnya bisa dikurangi dengan pemanfaatan energi terbarukan, salah satunya menggunakan energi matahari untuk penerangan disiang hari, namun pemanfaatan cahaya matahari tetap harus mempertimbangkan kebutuhan visual di dalamnya sesuai dengan intensitas cahaya yang sudah ditentukan oleh standar, terdapat dua standar yang menjadi acuan penelitian ini yang pertama Occupational Safety and Health Administration (OSHA) yaitu, 250 lux dan yang kedua standar ruang kerja SNI 6197 : 2020, yaitu, 300lux. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dipakai pada penelitian ini memaparkan hasil empat alternatif setting bukaan kaca pada ruang sekretariatan KMTA UMS dengan pengaturan pada luas bukaan 48% dan 90% dari luas fasad dan Transmittasi Kaca 70% dan 90% yang di simulasikan software Andrewmarsh Dynamic Daylight pada empat kondisi cuaca yang berbeda dalam satu tahun. Dari simulasi tersebut didapatkan hasil bahwa ruang sekretariatan KMTA UMS masih belum memenuhi kedua standar tersebut, kedua standar tersebut mampu dicapai bila setting luas bukaannya di rubah menjadi 90% dari luas fasad dan menggunakan kaca bertransmitasi diatas 90%.</p>2024-06-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024