Perilaku Aspal Wearing Course terhadap Pengaruh Rendaman Air Pasang (ROB) dengan Bahan Tambah Polyethylene dan Fine Agregat Slag
Abstract
Rob atau air pasang adalah banjir air laut atau naiknya permukaan air laut yang diakibatkan oleh air laut pasang yang menggenangi daratan. Lalu lintas yang padat dan rendaman air pasang di jalan utama mengakibatkan deformasi permanen yang membutuhkan aspal berkualitas yang tahan terhadap rendaman pasang surut dan beban lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi modifikasi job mix formula terbaik yang dapat digunakan untuk asphalt concrete wearing course. Penggunaan kombinasi LDPE dan aggregat slag menjadi pembaharuan yang belum ada sebelumnya. Limbah plastik Polyethylene (PE) memberi ketahanan terhadap air sehingga kombinasi tersebut dapat menjadi Job Mix Formula baru yang mampu tahan terhadap rendaman air pasang (rob) sehingga dapat digunakan dalam konstruksi struktur jalan (Flexibel Pavement) Asphalt concrete wearing course modifikasi direndam dalam air standar laboratorium, air rob, dan air dengan kandungan klorida (Cl- ) yang berbeda-beda. Durasi perendaman 7 hari, 14 hari dan 21 hari serta metode perendaman terdiri dari perendaman dengan pola menerus (continuous) dan perendaman dengan pola berkala/ siklik (intermittent). Komposisi terbaik untuk Asphalt Concrete Wearing Course yang didapat dalam perendaman menerus adalah agregat Slag 50% dan LDPE 6% sedangkan untuk perendaman berkala adalah agregat Slag 0% dan 50% dengan LDPE 6% dan 8%.