Pemanfaatan Aspal Porus dengan Aditif Lateks Ditinjau dari Aspek Marshall Properties, Durabilitas, Ketidakrataan
Abstract
Aspal porus merupakan campuran bergradasi terbuka yang memiliki presentase agregat kasar kurang dari 85% dari volume campuran, sehingga menyediakan pori atau rongga udara. Adanya rongga didalam campuran mengakibatkan nilai stabilitas aspal porus lebih rendah dibandingkan aspal konvesional. Guna untuk meningkatkan nilai stabilitas aspal porus perlunya modifikasi aspal, salah satunya dengan penambahan lateks. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan lateks terhadap nilai Marshall Properties, durabilitas dan ketidakrataan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data aspal, data agregat dan data primer berupa data gradasi agregat sekaligus data aspal dengan penambahan lateks, kemudian dilanjutkan menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) dengan kadar aspal 5%, 5,5%, 6% dan 6,5% dengan masing-masing 3 sampel benda uji. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat benda uji dengan penambahan kadar lateks 1%, 3% dan 5% masing – masing 3 sampel untuk dilakukan pengujian Marshall Properties dan volumetriknya dan didapat nilai Kadar Lateks Optimum (KLO). Setelah KLO didapatkan, maka dilanjutkan untuk pengujian durabilitas dan ketidakrataan. Berdasarkan hasil penelitian aspal porus dengan penambahan kadar lateks menunjukkan dapat meningkatkan nilai Marshall Properties, durabilitas dan ketidakrataan. Pada kadar lateks 3% didapatkan nilai Stabilitas 1295,869 kg, Flow 3,810 mm, VFWA 28,778%,VIM 23,861%,VMA 33,291%, MQ 334,012 kg/mm. Selain itu nilai Kekuatan Sisa (IKS) kondisi KLO sebesar 91% maka dinyatakan campuran bersifat awet (durable) sedangkan nilai ketidakrataan sebesar 1,326 m/km dinyatakan sangat baik.