Alternatif Metode Perbaikan Trashrack (Saringan) Intake PLTA Singkarak
Abstract
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak merupakan salah satu unit pembangkit yang dioperasikan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, Unit Pelaksana Pembangkitan Bukittinggi dimana dapat membangkitkan tenaga listrik sebesar 175 MW atau sekitar 948 GWH per tahun. Dengan kapasitas pembangkit yang cukup besar dan berbiaya murah dalam proses produksinya, PLTA Singkarak merupakan tulang punggung system kelistrikan (sitem interkoneksi) Sumatera tepatnya Subsystem Sumatera Bagian Tengah (SumBagTeng).Telah terjadi kerusakan (jatuh) pada trash rack (saringan) Intake Malalo PLTA Singkarak yang diperkirakan akibat Gempa Bumi 30 September 2009 yang melanda Padang-Pariaman. Karena kerusakan trash rack maka operasional mesin pembangkit PLTA Singkarak mengalami gangguan. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian dan mencari solusi untuk membuat desain baru saringan Intake Malalo tersebut agar Inflow yang masuk ke Head race Tunnel tersaring dan sampah dari Danau tidak mengganggu kinerja Mesin Pembangkit, yang tentunya desain baru trash rack tersebut lebih optimal dari head loss dan lebih daya yang di bangkitkan lebih besar.Dari kajian yang dilakukan di dapat desain trash rack baru mempunyai Head loss yang lebih kecil dari pada trash rack lama. Yaitu trash rack lama head loss 4,06 cm , trash rack Baru head loss 2,77 cm. Perbandingan antara trash rack eksisting dan trash rack baru jika dilihat dari sisi daya yang di bangkitkan PLTA singkarak adalah trash rack baru dengan head loss yang lebih kecil menghasilkan daya lebih besar dari pada trash rack eksisting sebesar 8.249 Watt (untuk sumbatan 0%) dan sebesar 3.303.340 Watt (untuk sumbatan 95%).