Asesmen Geoteknik Keretakan Cold Water Pipe (CWP) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Rekomendasi Perbaikan
Abstract
Pipa air dingin (Cold Water Pipe, CWP) sebuah PLTU mengalami kebocoran setelah 7 tahun beroperasi karena retaknya CWP yang mengakibatkan PLTU shutdown. Perbaikan sudah dilakukan termasuk dengan aplikasi pile jet grouting tepat di bawah CWP namun kebocoran masih terjadi. CWP tersebut diletakkan di atas tanah lunak setebal 35m (Nspt 2 s/d 4) dengan tambahan timbunan 3m sebelum pemasangan CWP tanpa soil improvement. Asesmen dilakukan untuk mengevaluasi penyebab terjadinya kebocoran pipa, mengevaluasi efektivitas pile jet grouting, dan memberikan rekomendasi perbaikan yang tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Hasil analisis menunjukkan penurunan tanah akibat konsolidasi setelah 7 tahun beroperasi telah mencapai 60% yaitu 46cm. Nilai ini mendekati hasil pengukuran lapangan yang nilainya antara 30 cm s/d 50 cm. Masih ada potensi penurunan hingga derajat konsolidasi 90%, yang diestimasi 60cm di tahun ke-15 setelah operasi, artinya dalam 8 tahun berikutnya potensi penurunan masih 20cm. Kebocoran teridentifikasi akibat perbedaan penurunan antara CWP yang menumpu pada pile cap dengan yang langsung di tanah, mencapai 4 cm sesaat setelah pipa ditanam, meningkat menjadi 5.5cm pada tahun ke-7, dan 5,7cm pada tahun ke-15. Pipa sepanjang 12m dengan penurunan 5.5cm akan berotasi 0.53o pada tumpuannya, nilai ini melebihi batas ijinnya yang dibatasi 0.5o. Aplikasi jet grouting setempat justru berpotensi menambah penurunan. Mengingat masih ada potensi penurunan namun tidak sebesar di 7 tahun pertama, maka merekomendasikan pemasangan camp plate sebagai alat monitoring dan adjustable support untuk menaikkan pipa jika camp plate mengindikasikan penurunan mendekati batas ijinnya.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Heri Khoeri, B Badaruddin, Wisnu Isvara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.