Stabilisasi Tanah Lempung Kota Banjarmasin dengan Penambahan Limbah Gypsum sebagai Timbunan Dasar (Subgrade)
Abstract
Kota Banjarmasin merupakan daerah berjenis tanah aluvial yang didominasi struktur lempung yang memiliki daya dukung dan stabilitas tanah yang rendah. Tanah di Kota Banjarmasin dianggap tidak sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan konstruksi perkerasan jalan jika digunakan sebagai bahan timbunan pondasi bawah (subbase). Oleh karena itu diperlukan stabilisasi tanah untuk meningkatkan kapasitas dukung pada tanah agar dapat digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan bahan konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mencampur variasi limbah gypsum + tanah asli sebesar 3%, 6%, dan 9% dengan masa perawatan 7 hari dan 14 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai CBR terbesar didapat pada penambahan limbah gypsum 6%, adapun CBR soaked diperoleh dengan nilai tanah asli + limbah gypsum 0% sebesar 8,44%, tanah asli + limbah gypsum 3% sebesar 13,46% (peram 7 hari) 14,53% ( peram 14 hari). Tanah asli + limbah gypsum 6% sebesar 18,43% (peram 7 hari), 19,97% (peram 14 hari). Tanah asli + limbah gypsum 9% sebesar 13,34% (peram 7 hari), 14,76% (peram 14 hari). Sehingga komposisi Tanah lempung Banjarmasin dapat digunakan sebagai bahan timbunan dasar.