Gambaran Morfologis Ginjal Ayam yang Diberi Ransum Mengandung Temulawak Serta Pengaruhnya terhadap Bobot Badan
Abstract
Temulawak merupakan tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai khasiat sebagai antibakteri yang dapat digunakan sebagi antibiotik alami dalam mencegah maupun mengobati penyakit. Pemanfaatan temulawak tidak hanya untuk manusia namun dapat digunakan sebagai pencegah penyakit pada ayam broiler, hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai alternatif pengganti penggunaan antibiotik selama pemeliharaan ayam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kurkuminoid temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap organ ginjal ayam broiler dilihat dari struktur morfologis serta pengaruhnya terhadap bobot badan. Metode penelitian secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan yaitu R0 (kontrol), R1 (37 mg kurkuminoid /kg ransum), R2 (74mg kurkuminoid/kg ransum) dan R3 (111 mg kurkuminoid/kg ransum). Perlakuan diberikan terhadap ayam broiler umur empat hari hingga lima minggu secara adlibitum. Hasil penelitian menunjukkan pemberian kurkuminoid temulawak pada semua dosis perlakuan berpengaruh terhadap struktur morfologis ditandai dengan adanya perubahan warna pada ginjal. Kesimpulan penelitian adalah walaupun pemberian kurkuminoid temulawak berpengaruh terhadap morfologis ginjal ayam namun masih dalam batas normal karena bobot badan ayam broiler mengalami peningkatan dibandingkan dengan kontrol.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Kartiawati Alipin, Ardi Mufarriz Fadilah, Yasmi Purnamasari Kuntana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.