Pengaruh Perbedaan Salinitas Air terhadap Survival Rate dan Respon Fisiologis Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Abstract
Peningkatan kebutuhan konsumsi ikan nasional dan ketersediaan lahan tambak yang tidak dioperasikan lagi
(idle) membuka peluang untuk mengembangkan jenis ikan strain baru yang lebih cocok untuk tumbuh dan
dibudidayakan di perairan payau. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang tepat untuk
dikembangkan karena permintaan pasarnya tinggi dan memiliki kandungan gizi yang lengkap. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui nilai survival rate dan respon fisiologis benih ikan nila yang dipelihara pada
media bersalinitas sebagai langkah awal upaya meningkatkan produksi ikan nasional melalui ekstensifikasi
lahan budidaya pada lahan tambak idle. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris dengan
rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan empat macam perlakuan salinitas yaitu 5 ppt, 8
ppt, 16 ppt, dan 32 ppt. Untuk menguji pengaruh salinitas digunakan benih ikan nila dengan ukuran 5-8 cm.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa benih ikan nila pada slainitas 5 ppt, 8 ppt, dan 16 ppt memiliki nilai
survival rate 100%. Sedangkan pada salinitas 32 ppt nilai survival rate adalah 0. Sehingga rata-rata survival
rateikan nila berada pada salinitas 16 ppt. Semakin tinggi salinitas media menyebabkan aktivitas semakin
lambat, sedangkan laju respirasi meingkat. Kenaikan salinitas media juga menyebabkan peningkatan krenasi
sel eritrosit. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa benih ikan nila mampu berdaptasi hingg pada salinitas
16 ppt.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Taufiqur Rohman, Yenni Tyas Wulandari, Wahyu Iftita Leksani, Devy Chandrawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.