Biotechnologi Propagasi Vegetatif Tanaman Hutan: Keuntungan dan Risiko
Abstract
Implementasi biotechnologi kehutanan mencakup tiga aspek penting yaitu (1) penggunaan penanda genetika molekuler, (2) produksi pohon rekayasa genetika dan (3) propagasi vegetatif. Bioteknologi propagasi telah banyak diterapkan pada berbagai spesies tanaman hutan dengan hasil yang sangat menjanjikan. Peran bioteknologi dalam propagasi vegetatif mikro berpotensi besar menghasilkan materi perbanyakan dalam waktu singkat dengan sifat-sifat tanaman yang diinginkan. Keberhasian propagasi vegetatif mikro telah memberikan keberhasilan pada banyak tanaman hutan antara lain pada genus Eucalyptus, genus Pinus, Genus Acacia, Jati (Tectona grandis), Sengon (Parasianthes mollucana), Surian (Toona sureni Merr), Cendana (Santalum album) dan Bambu (Dendrocalamus sp.). Keberhasilan kultur bioreaktor telah dilaporkan pada spesies Eucalyptus camaldulensis dan Tectona grandis. Propagasi vegetatif terhadap materi genetik unggul hasil seleksi memiliki beberapa keuntungan antara lain (1) dapat diproduksi diluar musim berbuah, (2) mampu memproduksi bibit dalam kualitas dan jumlah sesuai target, (3) mampu menggandakan tanaman terancam punah dan (4) sifat unggul pohon induk dapat diwariskan. Terdapat beberapa risiko dalam propagasi vegetatif mikro antara lain (1) proses penuaan jaringan, (2) variasi somaklonal, dan (3) penyempitan genetik. Pengendalian terhadap potensi risiko tersebut menjadi prioritas yang harus diminimalisir pada kegiatan propagasi tahap lanjut. Metode kombinasi propagasi mikro dan makro melalui stek mini serta pemanfaatan teknologi bioreaktor dapat ditempuh untuk pengembangan materi genetik unggul dalam skala produksi masal. Mengacu konsep gradien bioteknologi maka penerapan bioteknologi propagasi tanaman kehutanan dipercaya memiliki potensi besar pada aspek peningkatan efisiensi tetapi dengan konsekwensi membutuhkan pembiayaan yang juga meningkat. Efisiensi dapat dilakukan dalam propagasi vegetatif mikro karena dapat dilakukan pada area yang lebih sempit, penggunaan tenaga kerja yang lebih terbatas, waktu yang lebih singkat serta penghematan sumber dana.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 J Jayusman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.