Pemanfaatan Abu Sekam Padi pada Penurunan Kesadahan Total Air Sumur Gali di Desa Bandung Playen Gunung Kidul Yogyakarta
Abstract
Parameter air bersih meliputi aspek kimia, fisika, dan biologi. Salah satu parameter kimia adalah kesadahan, yaitu parameter yang menunjukkan pencemaran air oleh mineral terlarut berupa Ca2+ dan Mg2+ yang dapat menimbulkan endapan putih yang mengganggu. Beberapa warga Desa Bandung, Playen, Gunung Kidul mengalami keluhan endapan putih tersebut. Selain itu, pipa air yang digunakan juga mengalami penyumbatan. Keluhan-keluhan tersebut dapat disebabkan oleh kesadahan air sumur yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manfaat abu sekam padi terhadap penurunan kesadahan air sumur di Desa Bandung tersebut. Sampel diambil dari 16 titik sumur di Desa Bandung dan didiamkan selama 2 dan 4 jam sebelum digunakan. Metode penelitian ini adalah titrasi kompleksometri. Rata-rata kesadahan dari seluruh sampel adalah 640,53 mg/L. Angka kesadahan total dengan variasi jumlah abu sekam padi sebanyak 10, 20 dan 30 g dengan waktu pendiaman selama 2 jam secara berturut-turut adalah 515,62; 401,43; dan 291,81 mg/L. Angka kesadahan total dengan variasi jumlah abu sekam padi sebanyak 10, 20 dan 30 g dengan waktu pendiaman selama 4 jam secara berturut-turut adalah 273,03; 78,13; 98,26 mg/L. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa abu sekam padi berpengaruh terhadap penurunan kesadahan total air sumur gali di Desa Bandung Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Emut Sukma Sejati, Nisa Yulinda Rizky, Barinta Widaryanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.