Kualitas Pupuk Organik dari Limbah Sayuran Secara Vermicomposting Menggunakan Lumbriscus terrestris dan Ulat Hongkong Dengan Penambahan Darah Sapi
Abstract
Limbah sayur sangat baik untuk pembuatan pupuk organik karena mengandung unsur hara yang sangat baik dan proses dekomposisinya cepat. Vermicomposting merupakan salah satu metode pembuatan pupuk organik yaitu proses pengomposan dengan memanfaatkan mikroba tanah misalnya, cacing, dan berbagai jenis ulat. Darah sapi layak dijadikan sebagai pupuk organik karena mengandung unsur hara yang relatif tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas pupuk organik dari limbah sayuran secara vermicomposting menggunakan Lumbriscus terrestris dan Ulat hongkong dengan penambahan darah sapi secara kimia. Penelitian dilakukan di Lab. Biokimia Pend. Biologi FKIP UMS dan lab. Tanah Fakultas Pertanian UNS, dengan menggunakan metode eksperimen dan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Adapun faktor 1, Bahan Vermicomposting (U1 = Lumbriscus terrestris, U2 = ulat hongkong), faktor 2, Dosis limbah darah sapi (D1 = darah sapi 75 ml/5 hari dan D2 = darah sapi 85 ml/5 hari). Analisis data yang digunakan analisis deskriptif kualitattif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas perlakuan terbaik pada perlakuan pada perlakuan limbah sayuran secara vermicomposting menggunakan ulat hongkong 200g dengan pemberian dosis limbah darah sapi 85 ml/5 hari yakni Posopor 17,62 ppm, Kalium 0.54%, dan pH 7,22. Hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa kualitas pupuk organik sesuai dengan kualitas pupuk organik SNI 19-7030-2004.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Aminah Asngad, Rudi Santoso, Desi Kurniasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.